Sebuah perusahaan tidak bisa berjalan dengan sempurna tanpa adanya peran marketing atau pemasaran di baliknya. Pasalnya, staf marketing berfokus pada pemasaran sebuah produk dari perusahaan agar dapat terjual sesuai target yang telah ditetapkan.
Meski begitu, jobdesk seorang marketing sebenarnya tidak terbatas hanya pada pemasaran sebuah produk. Lantas, apa saja jobdesk marketing? Berikut Dealls rangkum penjelasannya.
Apa Itu Marketing?
Dilansir Forbes, marketing adalah bagian dari rencana pemasaran perusahaan untuk mengubah yang semula merupakan calon konsumen menjadi pelanggan yang puas. Marketing mencakup segala hal, mulai dari riset pasar hingga periklanan.
Staf marketing memiliki peluang untuk menerapkan beragam strategi pemasaran. Setiap strategi yang dilakukan pasti berfokus pada tujuan utama, yakni meyakinkan calon pelanggan bahwa produk yang ditawarkan layak dibeli, membangun loyalitas pelanggan, serta mendorong peningkatan penjualan.
11 Tugas dan Jobdesk Marketing
Memasarkan produk dan meningkatkan penjualan memang tugas utama seorang marketing. Namun, tahukah kamu bahwa di balik proses pemasaran produk terdapat berbagai tanggung jawab kompleks? Semua hal ini menjadi bagian dari peran seorang staf marketing. Sebagaimana dihimpun laman Apimio, berikut 11 tugas penting dari seorang marketing.
1. Memahami Kebutuhan Pelanggan
Pemasaran bukan hanya mengenai menyusun strategi dan menjalankannya. Pada dasarnya, marketing juga tidak bisa dilepaskan dari menanggapi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Untuk melakukannya, seorang staf marketing biasanya akan memberikan seputar informasi tentang produk atau layanan baru yang dirilis perusahaan. Selanjutnya, mereka meminta feedback pelanggan melalui survei untuk memahami tanggapan pelanggan.
2. Melaksanakan Kampanye Pemasaran
Kampanye merupakan serangkaian proses pemasaran yang berlangsung selama beberapa waktu demi tujuan tertentu. Sudah menjadi tanggung jawab marketing untuk mengelola dan melaksanakan kampanye pemasaran suatu perusahaan. Mulai dari pengembangan ide, riset target pasar, hingga meluncurkan sebuah produk. Selain itu, marketing juga memerhatikan detail dan memastikan kampanye berjalan sesuai rencana.
3. Menjalin Hubungan dengan Pihak Eksternal
Departemen marketing bertanggung jawab untuk menjalin serta mengawasi jalannya kerja sama dengan pihak eksternal perusahaan, terutama vendor dan agensi. Ini dilakukan agar pekerjaan yang dilakukan pihak-pihak tersebut tidak menyimpang dari rencana yang disepakati.
4. Mengelola Media Sosial
Saat ini, media sosial menjadi sarana paling utama untuk memasarkan sebuah produk. Melalui sosial media pula, staf marketing dapat menerima feedback, komentar, ide, komentar, hingga saran dari pelanggan.
Namun, perlu diperhatikan pula bahwa tren media sosial selalu berubah. Oleh karena itu, penting bagi departemen marketing untuk terus memantau dan mengelola akun perusahaan agar selalu up-to-date dengan tren, tetapi tetap diselaraskan dengan citra perusahaan.
5. Mengawasi Tren dan Persaingan
Marketing juga dituntut kerja cepat untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat dibandingkan pesaing. Maka dari itu, seorang profesional di bidang ini harus terus memperhatikan tren dan aktivitas pesaing, kemudian menganalisisnya untuk menerapkan langkah yang tepat untuk diterapkan dalam strategi pemasaran selanjutnya yang tepat.
6. Memperhatikan Reputasi dan Melakukan Inovasi bagi Perusahaan
Tanggung jawab utama departemen marketing selanjutnya adalah mengomunikasikan nilai-nilai yang dimiliki perusahaan dengan memperhatikan reputasinya dan terus melakukan inovasi. Itu artinya tim pemasaran harus terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak.
Dengan demikian, perusahaan akan dipandang memiliki nilai-nilai transparansi dan meningkatkan reputasi. Selain itu, pelanggan pun secara terbuka memberi umpan balik yang nantinya mengarahkan pada inovasi baru.
7. Mengembangkan Strategi Peningkatan Penjualan
Tugas seorang profesional marketing sudah pasti berkutat pada penyusunan strategi guna meningkatkan penjualan dan pendapatan bagi perusahaan. Strategi yang tepat tentunya membawa perusahaan dapat menjangkau pelanggan baru dan meningkatkan pendapatan.
8. Membuat Konten dan Menyusun SEO untuk Web Perusahaan
Tidak menutup kemungkinan bagi departemen marketing untuk bekerja sama dengan tim SEO (search engine optimization) untuk mengembangkan laman perusahaan. Pasalnya, tak dapat dipungkiri bahwa penerapan SEO sangat krusial saat ini.
Pembuatan konten SEO dapat mengoptimalkan situs perusahaan di mesin pencari. Terlebih lagi, konten dengan strategi SEO yang tepat dapat meningkatkan peringkat web di Google untuk kata kunci terkait dengan produk atau layanan yang dijual. Konten SEO umumnya mencakup unggahan blog, landing page, deskripsi produk, siaran pers, dan lain sebagainya.
9. Mempertahankan Citra Perusahaan
Departemen marketing juga bertanggung jawab untuk mengelola serta mempertahankan citra positif perusahaan di mata publik. Tugas mereka adalah memastikan bagaimana citra tersebut digambarkan di media dan diterima oleh masyarakat. Biasanya, citra perusahaan diuraikan secara terperinci melalui event, media sosial, dan situs web perusahaan.
10. Melakukan Riset Pasar
Sebelum melakukan penjualan, sebuah bisnis perlu mengetahui secara pasti siapa yang akan menjadi pelanggannya. Di sini lah peran riset marketing diperlukan. Mereka membantu perusahaan memahami target audiens, pesaing, dan pasar secara umum.
Langkah berikutnya adalah departemen marketing harus mampu mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Proses riset dapat dilakukan dengan beragam cara, seperti survei secara langsung, email, media sosial, atau pusat panggilan.
11. Menyusun Materi Pemasaran dan Promosi
Tugas terakhir yang tidak kalah penting dari marketing adalah bertanggung jawab untuk menyusun dan mendistribusikan materi pemasaran untuk mempromosikan produk atau layanan perusahaan. Dalam menyusunnya, tentu terdapat rencana strategis agar proses pemasaran berjalan dengan tujuan, biaya promosi, dan target penjualan yang ditetapkan.
Baca Juga: Apa Itu Content Marketing? Ini Bentuk dan Contoh Penerapannya
Skill yang Dibutuhkan dalam Marketing
Dengan segudang tugas yang kompleks, bukan hal yang mengherankan apabila staf marketing memerlukan berbagai skill penunjang. Keterampilan tersebut tentunya membantu mereka menjalankan tanggung jawab yang diemban. Menurut Workable, berikut skill yang dibutuhkan di bidang marketing.
- Pengalaman sebagai staf pemasaran atau peran serupa
- Pengetahuan mendalam tentang teknik dan prinsip pemasaran
- Pemahaman yang baik terhadap teknik riset pasar, metode statistik, dan analisis data
- Pegetahuan yang baik mengenai MS Office dan perangkat lunak pemasaran, seperti CRM
- Pemahaman menyeluruh tentang media sosial dan analitik web
- Keterampilan berorganisasi dan multitasking yang sangat baik
- Kemampuan komunikasi dan interpersonal yang mendukung
- Kreativitas
- Mampu bekerja dalam tim dengan pendekatan berorientasi kepada pelanggan
- Lulusan dalam pemasaran, administrasi bisnis, atau bidang terkait. Namun, beberapa perusahaan membuka kesempatan bagi lulusan mana pun
Jenjang Karier Posisi Marketing
Tertarik untuk menapaki karier di bidang marketing? Keputusan itu tentunya tepat, mengingat jenjang karier menjanjikan yang dimiliki posisi ini. Dilansir Setup, berikut peluang karier yang bisa kamu kejar di posisi marketing.
Entry Level
Posisi entry level membutuhkan pengalaman berkisar dari nol hingga dua tahun. Level ini ideal bagi fresh graduate, baik yang memiliki pengalaman maupun yang baru memulai di dunia marketing. Tugas di level ini beragam, tetapi umumnya mencakup layanan pelanggan, pekerjaan administratif, serta perencanaan media.
Marketing Manager
Setelah melewati tahap entry level, kamu bisa naik ke posisi marketing manager. Dibutuhkan pengalaman sekitar tiga hingga empat tahun untuk mencapai level ini. Peran manajer marketing melibatkan kemampuan kepemimpinan karena mereka harus mengelola strategi pemasaran dan membimbing tim di bawahnya.
Director of Marketing
Sebagai director of marketing, fokus utamanya adalah menyusun strategi pemasaran berdasarkan laporan dari para manajer. Peran ini menuntut kemampuan untuk menganalisis pasar, pelanggan, dan pesaing untuk memenuhi target bisnis. Jabatan ini biasanya membutuhkan pengalaman kerja sekitar enam hingga tujuh tahun.
VP of Marketing
Posisi VP of Marketing memerlukan keahlian yang lebih komprehensif. Mulai dari kepemimpinan hingga keterampilan teknis dan bisnis. Selain itu, mereka sering bekerja sama dengan departemen lain untuk meningkatkan layanan perusahaan. Untuk mencapai posisi ini, dibutuhkan pengalaman di bidang marketing sekitar 12 hingga 14 tahun.
Chief Marketing Officer (CMO)
Sebagai pemimpin tertinggi dalam bidang pemasaran, CMO bertanggung jawab atas seluruh strategi dan pelaksanaan proses pemasaran perusahaan. Mereka memimpin tim pemasaran, mengembangkan rencana, dan memastikan semua berjalan sesuai target. CMO biasanya langsung melapor kepada CEO perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Marketing Communication? Kenali Rolenya di Sini
Gaji Staf Marketing
Jika kamu ingin berkarier sebagai staf marketing, penting untuk mengetahui kisaran gaji yang umumnya ditawarkan. Pasalnya, rekruter sering kali menanyakan ekspektasi gaji saat proses wawancara.
Berdasarkan beberapa sumber, gaji staf marketing di Indonesia biasanya berada di rentang Rp4.000.000 hingga Rp6.000.000. Namun, nominal ini bisa berbeda tergantung pengalamanmu, standar UMR wilayah, serta kebijakan perusahaan yang menawarkan posisi tersebut.
Itulah gambaran lengkap mengenai jobdesk posisi marketing. Sudah siap memulai langkahmu di dunia pemasaran?
Temukan berbagai lowongan kerja terbaru di industri marketing hanya di Dealls #1 Job Portal Indonesia. Beragam lowongan yang tersedia pastinya dapat disesuaikan dengan pengalaman, level posisi yang diincar, dan perusahaan impian.
Kunjungi Dealls sekarang dan wujudkan karier marketing yang kamu impikan!
Sumber:
What Is Marketing? Definition, Strategies & Best Practices
Top 11 Responsibilities of the Marketing Department (2023)
Marketing Officer job description
The Marketing Career Path: From Entry-Level to Chief Marketing Officer