10 Jenis Kecelakaan Kerja beserta Contohnya yang Sering Terjadi

Kecelakaan kerja dapat terjadi sewaktu-waktu karena kelalaian. Simak artikel berikut ini untuk ketahui jenis-jenis kecelakaan kerja dan cara mencegahnya!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls April 16, 2025

Kecelakaan kerja merupakan salah satu risiko yang bisa saja terjadi di lingkungan pekerjaan, terutama pada industri yang melibatkan aktivitas fisik, alat berat, atau bahan kimia. Meski begitu, kecelakaan juga bisa terjadi di bidang kerja lainnya jika aspek keselamatan diabaikan.

Memahami jenis-jenis kecelakaan kerja sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman. Untuk itu, Yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut!

Apa Itu Kecelakaan Kerja?

jenis kecelakaan kerja

Kecelakaan kerja merupakan insiden atau peristiwa yang tidak diinginkan dan terjadi saat seseorang sedang menjalankan pekerjaanya. Insiden ini dapat terjadi karena kelalaian karyawan atau kurangnya perhatian terhadap aspek keselamatan kerja. 

Kecelakaan kerja merupakan hal yang perlu dihindari karena dapat menyebabkan cedera, kerusakan alat atau fasilitas, hingga risiko kematian. 

Selain berdampak pada kesehatan dan keselamatan karyawan, kecelakaan kerja juga dapat mengganggu produktivitas dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Oleh sebab itu, penting bagi setiap perusahaan untuk menerapkan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna meminimalkan risiko dan menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi semua pihak.

Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja

Terjadinya kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari kedisiplinan karyawan hingga kurangnya pengawasan perusahaan. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yaitu:

1. Menyepelekan Prosedur Keselamatan

Banyak kecelakaan kerja di Indonesia terjadi karena karyawan mengabaikan prosedur keselamatan, standar operasional, dan tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) dengan benar. 

2. Kurangnya Edukasi dan Pelatihan

Selanjutnya, kecelakaan kerja juga dapat terjadi karena pekerja tidak mendapatkan pelatihan dan edukasi yang cukup terkait keselamatan dan risiko kerja. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengerti potensi bahaya di lingkungan kerja dan cara-cara menanganinya.

3. Kondisi Pekerja yang Kurang Sehat

Kesehatan fisik dan mental pekerja juga menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan kerja. Pekerja yang sedang dalam kondisi yang tidak baik memiliki risiko kecelakaan kerja yang lebih tinggi dibandingkan pekerja yang sehat.

4. Kurang Teliti dan Ceroboh

Karyawan juga seringkali kurang teliti dan ceroboh ketika bekerja, terkadang terburu-buru, tidak fokus atau mengabaikan detail kecil. Hal ini dapat berakibat fatal, terutama jika menyangkut penggunaan alat berat atau pekerjaan yang berisiko tinggi.

5. Peralatan Kerja yang Tidak Aman

Selain disebabkan oleh faktor manusia, kecelakaan kerja juga bisa terjadi akibat peralatan yang sudah tidak layak pakai. Kondisi alat yang rusak, aus, atau tidak dibersihkan dan dirawat dengan benar dapat meningkatkan risiko kecelakaan. 

Baca Juga: Apa Itu KPJ? Ini Cara Cek & Bedanya dengan BPJS Ketenagakerjaan

Jenis-Jenis Kecelakaan Kerja beserta Contohnya

Terdapat beberapa jenis kecelakaan kerja yang dapat terjadi di lingkungan pekerjaan, di antaranya:

1. Tersandung, Terpeleset, dan Terjatuh

Jenis kecelakaan kerja ini dapat terjadi dimana saja dan kapan saja yang mungkin disebabkan oleh lantai licin, terdapat tumpukan barang yang menghalangi jalan, atau penataan kabel yang tidak rapi. 

Meski terlihat sepele, jatuh bisa berakibat serius, terutama jika terjadi di ketinggian. Atau sedang membawa barang pecah belah yang dapat membahayakan jika pecah dan menusuk anggota tubuh.

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:

  • Pastikan jalur lalu lalang bebas dari tumpukan barang,
  • Gunakan tanda peringatan jika lantai basah,
  • Jika sedang membawa bahan kimia atau peralatan kaca berjalanlah secara perlahan,
  • Bersihkan segera jika ada tumpahan atau kotoran yang berada di lantai,
  • Cek kondisi lantai area produksi secara rutin agar terdeteksi bila ada retak, keropos, berlubang atau mengelupas.

2. Kebakaran 

Jenis kecelakaan kerja selanjutnya adalah kebakaran. Dalam setiap perusahaan terutama pabrik manufaktur, setiap harinya pasti menggunakan api baik dari kompor, bunsen, oven, tungku pembakaran atau alat lainnya. Oleh karena itu, potensi kebakaran akan sangat tinggi.

Beberapa upaya untuk pencegahan kebakaran yaitu:

  • Menjauhkan alat yang mudah terbakar dari sumber api,
  • Larangan untuk merokok dalam area produksi,
  • Pengecekan secara rutin alat pemanas,
  • Sediakan APAR atau alat deteksi asap otomatis,
  • Lakukan simulasi kebakaran dengan bekerjasama dengan pemadam kebakaran secara berkala.

3. Konsleting Listrik

Selain kebakaran, konsleting listrik juga menjadi salah satu jenis kecelakaan kerja yang dapat berakibat fatal. Konsleting listrik dapat menjadi kecelakaan kerja yang menyebabkan cacat hingga kematian. 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari jenis kecelakaan kerja ini, yaitu:

  • Pengecekan alat listrik secara rutin (memastikan tidak ada kabel yang terkelupas, memastikan saklar dan stopkontak dalam keadaan baik, memastikan tidak menumpuk terlalu banyak kabel dalam satu stopkontak,
  • Menjauhkan cairan dari sumber listrik,
  • Menata sistem kelistrikan dengan baik,
  • Melakukan pengecekan kebocoran secara berkala terutama di musim hujan.

4. Tertimpa Reruntuhan atau Alat-Alat yang Berat

Kecelakaan ini umum terjadi di area konstruksi, gudang, atau tempat kerja yang menggunakan alat berat seperti forklift, crane, atau rak penyimpanan tinggi. 

Risiko bisa muncul dari material yang tidak ditumpuk dengan aman, alat yang tergelincir, atau struktur bangunan yang rapuh. Akibatnya, pekerja bisa mengalami cedera serius seperti patah tulang, cedera kepala, atau bahkan kematian.

Beberapa upaya untuk mencegah jenis kecelakan kerja ini yaitu:

  • Penggunaan APD, helm keselamatan, sepatu, dan sarung tangan khusus.
  • Lakukan pemeriksaan kondisi struktur bangunan, alat berat, dan rak penyimpanan secara berkala,
  • Pemasangan tanda bahaya dan peringatan pada area tertentu,
  • Batasi akses ke area yang rawan terjadi reruntuhan konstruksi,
  • Beri pelatihan dan edukasi K3 dan penataan material.

5. Luka Sayat dan Robekan

Kecelakaan kerja berupa luka sayat dan robekan dapat terjadi karena alat-alat produksi seperti pisau, mesin pemotong, bahkan alat pemotong kertas sekalipun. Industri seperti manufaktur dan F&B memiliki risiko kecelakaan kerja jenis ini yang lebih tinggi karena penggunaan alat berat atau tajam.

Upaya pencegahan kecelakaan kerja yang dapat dilakukan yaitu:

  • Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan,
  • Simpan alat tajam dengan aman setelah digunakan,
  • Berikan edukasi dan pelatihan penggunaan alat kerja yang tepat,
  • Lakukan pengawasan penggunaan alat dan bila ada kerusakan alat.

6. Kecelakaan Akibat Mesin

Pabrik dan industri manufaktur yang biasanya menggunakan alat berat atau alat-alat dengan suhu tinggi biasanya memiliki risiko kecelakaan akibat mesin yang tinggi. Meski sudah ada pelatihan dan perawatan rutin, kesalahan penggunaan alat dapat memicu timbulnya kecelakaan kerja.

Beberapa cara pencegahan kecelakaan kerja jenis ini yaitu:

  • Lakukan perawatan mesin secara berkala,
  • Pastikan operator sudah mendapat pelatihan dan bersertifikat,
  • Sediakan panduan kerja aman dan kontrol akses untuk mesin berat,
  • Buat aturan yang ketat tentang penggunaan dan akses alat.

7. Paparan Bahan Kimia

Paparan bahan kimia juga dapat menjadi salah satu kecelakaan kerja dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi kulit, luka bakar, hingga gangguan pernapasan. Dalam jangka panjang dapat memicu terjadinya kanker, kecacatan, infeksi saluran pernafasan, dan kelainan fungsi organ.

Cara pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:

  • Penggunaan APD yang lengkap dan tepat,
  • Pemberian label dan simbol pada masing-masing bahan,
  • Penyimpanan yang sesuai dengan MSDS,
  • Membuat sistem ventilasi yang baik,
  • Mengikuti prosedur Good Laboratory Practice.

8. Paparan Suhu Beku

Beberapa perusahan pangan beku atau frozen food biasanya memiliki ruangan penyimpanan beku. Hal ini jika tidak diperhatikan dengan baik dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang cukup fatal seperti hipotermia, radang dingin (frostbite), atau penurunan fungsi motorik akibat suhu ekstrem.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:

  • Menggunakan pakaian khusus ruangan beku,
  • Membatasi waktu paparan di ruang beku,
  • Menyediakan ruangan istirahat untuk menghangatkan tubuh,
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan karyawan secara rutin.

9. Kecelakaan Lalu lintas

Kecelakaan lalu lintas termasuk salah satu risiko kerja, khususnya bagi pekerja lapangan, driver logistik, kurir, teknisi, atau sales yang banyak menghabiskan waktu di jalan. Risiko bisa berupa tabrakan, terpeleset saat naik-turun kendaraan, hingga kecelakaan fatal karena kelelahan atau cuaca buruk.

Berikut upaya pencegahan yang dapat dilakukan:

  • Memastikan kendaraan layak jalan,
  • Memberikan edukasi berkendara aman kepada karyawan,
  • Membatasi durasi kerja setiap pekerja agar tidak kelelahan dan mengantuk di perjalanan,
  • Menggunakan sabuk pengaman bagi pengendara mobil dan helm bagi pengendara motor,
  • Patuhi aturan lalu lintas.

10. Gangguan Pendengaran

Kerusakan pendengaran dapat terjadi pada pekerja di lingkungan kerja dengan tingkat kebisingan tinggi seperti industri manufaktur, bandara, proyek konstruksi, dan pekerjaan bawah laut yang memiliki tekanan ekstrem.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:

  • Penggunaan alat pelindung telinga,
  • Pengukuran tingkat tingkat kebisingan sesuai standar keselamatan kerja,
  • Penandaan area bising dan batasi akses,
  • Batasi waktu kerja di area bising agar telinga memiliki waktu pemulihan, 
  • Melakukan pemeriksaan audiometri secara berkala pada karyawan.

Kasus Kecelakaan Kerja di Indonesia

Di Indonesia sendiri kasus kecelakaan kerja masih sangat tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), pada tahun 2024 tercatat 462.241 kasus kecelakaan kerja yang disebabkan beberapa faktor seperti faktor manusia, peralatan, dan lingkungan kerja.

Sebagai salah satu contoh, pada Senin, 29 Juli 2024 terjadi kecelakaan kerja di jembatan layang Kali Balok, Bandar Lampung. Dua pekerja, yaitu Dermawan Wibisono (54), pegawai Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandar Lampung, dan Boby Fatir (17), siswa SMK Negeri 2 Bandar Lampung yang sedang menjalani praktik kerja lapangan (PKL), terjatuh dari ketinggian sekitar 15 meter saat memperbaiki lampu jalan menggunakan mobil crane.

Kecelakaan kerja ini menjadi fatal karena kedua korban tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja yang mengakibatkan salah satu korban meninggal dunia dan korban lainnya mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Baca Juga: Panduan Lengkap Aturan Jam Kerja Disnaker Sesuai UU Cipta Kerja

Aspek keselamatan kerja di sebuah perusahaan adalah hal yang sangat penting yang perli dijalankan dengan kesadaran dan tanggungjawab. Beberapa jenis kecelakaan kerja yang telah disebutkan di atas, dapat menjadi pengingat agar kamu selalu berhati hati dalam bekerja.

Dengan sistem manajemen karyawan yang serba otomatis dan terintegrasi dari all-in-one HRIS App Kantorku by Dealls, kamu bisa menghemat waktu dan tenaga untuk urusan administratif. 

Hasilnya? Kamu punya lebih banyak waktu untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting seperti menyusun pelatihan keselamatan kerja, mengedukasi tim soal prosedur kerja yang aman, dan memastikan semua karyawan pulang dengan selamat setiap hari.

Tak hanya itu, kamu juga dapat membuat proses rekrutmen jadi lebih efektif dan efisien dengan bantuan AI! Lewat platform Dealls, kamu bisa pasang loker secara gratis dan menikmati fitur canggih yang dapat memudahkan proses rekrutmen. Yuk coba sekarang!

Sumber

Tragedi Kecelakaan Kerja di Bandar Lampung, Saat Helm dan Sabuk Pengaman Diabaikan - Kompas.id

Accidents At Work: Common Examples & How To Avoid Them

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya