Sebagai generasi yang lebih terbuka dengan gaya hidup yang dinamis, Gen Z dan Milenial sering kali mencari kesempatan kerja yang bisa memberikan mereka kebebasan lebih besar dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Di sinilah konsep jam kerja fleksibel muncul sebagai salah satu solusi yang semakin populer di dunia kerja saat ini.
Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah ini, tetapi apa sebenarnya jam kerja fleksibel adalah dan bagaimana cara kerjanya?
Yuk, kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan tips untuk menjalani jam kerja fleksibel agar tetap produktif! Simak hingga habis!
Apa Itu Jam Kerja Fleksibel?
Menurut Nidirect, jam kerja fleksibel adalah sistem kerja yang memberikan kebebasan bagi karyawan untuk menentukan sendiri jam kerja mereka, asalkan target atau jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan tetap terpenuhi.
Jadi, tidak ada lagi aturan baku yang mengharuskan kamu bekerja mulai pukul 8 pagi hingga 5 sore.
Kamu bisa bekerja kapan saja dan di mana saja, selama hasil kerja sesuai dengan ekspektasi perusahaan.
Sistem ini sangat cocok bagi kamu yang punya banyak aktivitas di luar pekerjaan atau lebih produktif di waktu tertentu, misalnya malam hari.
Jam kerja fleksibel adalah jawaban bagi banyak karyawan yang ingin menyeimbangkan kehidupan pribadi dan karier secara lebih efektif.
Selain itu, dengan teknologi seperti cloud dan aplikasi manajemen kerja, perusahaan sekarang bisa lebih mudah memantau karyawan yang bekerja secara jarak jauh tanpa harus berada di kantor.
Kelebihan Jam Kerja Fleksibel
Menggunakan jam kerja fleksibel tentu ada banyak keuntungannya, terutama bagi kamu yang menginginkan kebebasan lebih dalam mengatur waktu.
Berikut beberapa kelebihan dari jam kerja fleksibel yang bisa kamu nikmati:
1. Keseimbangan Antara Karier dan Kehidupan Pribadi
Dengan sistem jam kerja yang fleksibel, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan waktu bekerja dengan kehidupan pribadi.
Misalnya, kamu bisa mengurus keluarga di pagi hari dan baru memulai pekerjaan pada siang atau sore hari. Ini tentu membuat hidup lebih seimbang dan tidak terlalu stres.
Baca juga: Apa Itu Work-Life Balance dan Mengapa Penting?
2. Mengurangi Waktu dan Biaya Perjalanan
Kamu tidak perlu lagi terburu-buru di pagi hari untuk menghindari kemacetan.
Dengan jam kerja fleksibel, kamu bisa menghindari waktu-waktu padat saat perjalanan menuju kantor.
Menurut The Balance, beberapa perusahaan mengizinkan karyawannya bekerja dari rumah, sehingga kamu bisa menghemat biaya transportasi dan waktu perjalanan.
3. Meningkatkan Produktivitas
Tidak semua orang produktif di pagi hari. Dengan jam kerja fleksibel, kamu bisa bekerja di saat kamu merasa paling fokus dan produktif.
Misalnya, jika kamu lebih produktif di sore hari, kamu bisa mulai bekerja di waktu tersebut tanpa merasa dibatasi oleh aturan jam kerja kantor yang ketat.
4. Mengurangi Stres di Tempat Kerja
Kebebasan mengatur waktu bekerja juga membantu mengurangi tekanan di tempat kerja.
Kamu bisa bekerja dengan lebih santai dan sesuai dengan ritme kerja yang paling nyaman. Alhasil, kamu bisa terhindar dari stres berlebihan yang sering muncul akibat tekanan pekerjaan.
5. Meningkatkan Kepuasan Kerja
Dengan kebebasan yang diberikan oleh perusahaan, kepuasan kerja pun akan meningkat.
Kamu mungkin merasa lebih dihargai dan diberikan kepercayaan untuk mengatur sendiri cara kerjamu. Kepuasan kerja ini juga berdampak positif pada loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Kekurangan Jam Kerja Fleksibel
Meskipun menawarkan banyak kelebihan, jam kerja fleksibel juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:
1. Sulitnya Koordinasi dengan Tim
Salah satu tantangan terbesar dari jam kerja fleksibel adalah sulitnya melakukan koordinasi dengan anggota tim lain yang mungkin memiliki jadwal kerja yang berbeda-beda.
Hal ini bisa memperlambat proses pengambilan keputusan atau penyelesaian proyek yang membutuhkan kolaborasi.
2. Kurangnya Pengawasan dari Atasan
Dalam sistem jam kerja yang fleksibel, pengawasan dari atasan cenderung lebih sulit dilakukan.
Beberapa perusahaan mungkin khawatir karyawan tidak bekerja sesuai jam yang disepakati atau kurang produktif karena kurangnya kontrol langsung.
3. Batasan Antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi Tidak Jelas
Karena kamu bisa bekerja kapan saja, sering kali sulit untuk membedakan antara waktu kerja dan waktu istirahat.
Menurut Shiftbase, beberapa karyawan malah bekerja lebih banyak dari yang seharusnya, yang justru bisa menimbulkan risiko kelelahan atau burnout.
4. Rapat dan Komunikasi Lebih Sulit Dijalankan
Rapat yang efektif mungkin lebih sulit dijadwalkan jika setiap karyawan memiliki jam kerja yang berbeda.
Selain itu, komunikasi tim juga bisa terganggu, terutama jika tidak ada pertemuan tatap muka yang teratur.
Jenis-Jenis Jam Kerja Fleksibel
Jika kamu tertarik untuk bekerja dengan jam kerja fleksibel, penting untuk mengetahui bahwa ada beberapa jenis sistem fleksibilitas kerja yang biasanya diterapkan oleh perusahaan.
Berikut adalah beberapa jenis jam kerja fleksibel yang umum diterapkan:
1. Fleksibel Harian
Dalam sistem ini, kamu bisa memilih jam berapa akan masuk kantor dan pulang, asalkan kamu memenuhi target jam kerja harian, misalnya delapan jam per hari.
Jadi, kamu bisa mulai bekerja pukul 10 pagi dan pulang pukul 6 sore jika itu lebih cocok untukmu.
2. Pemadatan Hari Kerja
Jenis ini memungkinkan kamu bekerja lebih lama dalam sehari, misalnya sepuluh jam, tetapi hanya bekerja empat hari dalam seminggu.
Jadi, kamu bisa menikmati satu hari libur tambahan di akhir pekan.
3. Fleksibel Sepenuhnya
Dalam skema ini, kamu bahkan bisa hanya datang ke kantor beberapa jam saja, sementara sisanya kamu bekerja dari rumah atau lokasi lain.
Yang penting adalah pekerjaanmu selesai tepat waktu, dan hasil kerja tetap berkualitas.
Tips Menjalani Jam Kerja yang Fleksibel
Jika kamu bekerja dengan sistem jam kerja fleksibel, ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar tetap produktif dan tidak kewalahan:
1. Buat Jadwal Harian yang Jelas
Meskipun kamu memiliki kebebasan menentukan jam kerja, penting untuk tetap membuat jadwal harian yang jelas.
Tentukan kapan kamu akan mulai bekerja, kapan beristirahat, dan kapan harus menyelesaikan pekerjaan tertentu. Disiplin dalam mengikuti jadwal akan membantumu tetap produktif.
2. Komunikasi yang Baik dengan Tim
Jika kamu bekerja dalam tim, pastikan kamu tetap menjaga komunikasi yang baik. Manfaatkan teknologi seperti aplikasi chat atau video call untuk tetap terhubung dengan rekan kerja.
Dengan komunikasi yang lancar, kamu bisa menghindari miskomunikasi yang dapat menghambat pekerjaan.
3. Atur Batasan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Karena jam kerja fleksibel memungkinkanmu bekerja dari rumah atau di luar kantor, penting untuk menetapkan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat.
Jangan biarkan pekerjaan mengganggu kehidupan pribadimu. Tetap disiplin dengan waktu, sehingga kamu bisa menikmati waktu bersama keluarga atau melakukan hobimu tanpa merasa terganggu oleh pekerjaan.
4. Gunakan Teknologi untuk Meningkatkan Produktivitas
Manfaatkan berbagai aplikasi atau perangkat lunak yang dapat membantu kamu bekerja lebih efisien, seperti to-do list digital atau manajemen proyek.
Dengan teknologi, kamu bisa memantau kemajuan pekerjaan dan tetap produktif meskipun bekerja di luar kantor.
Baca juga: Apa Itu Remote Work? Cara Baru Bekerja di Era Digital
Jam kerja fleksibel memang menjadi salah satu solusi yang banyak dicari oleh generasi muda, terutama mereka yang ingin menyeimbangkan kehidupan pribadi dan karier.
Dengan sistem ini, kamu bisa bekerja lebih nyaman tanpa terikat dengan waktu atau lokasi tertentu, asalkan tugas dan target tetap terpenuhi.
Tentu saja, kunci sukses menjalani jam kerja fleksibel adalah kemampuan untuk mengatur waktu dan komunikasi yang baik dengan tim.
Biasanya, jam kerja fleksibel banyak diadopsi oleh perusahaan yang menerapkan remote working.
Jika kamu tertarik dengan pekerjaan yang menawarkan sistem kerja fleksibel seperti ini, kamu bisa cek lowongan kerja remote di Dealls.
Yuk, cari loker remote yang sesuai dengan minatmu dan nikmati kebebasan bekerja di mana saja!
Sumber:
What are Flexible Work Arrangements? The Employers Guide - Shiftbase