Pernah dengar istilah ghostwriter, tetapi belum benar-benar paham apa maksudnya?
Profesi ini memang terdengar misterius, tetapi sebenarnya punya peran penting dalam dunia tulis-menulis profesional, lho.
Di artikel ini, kamu akan memahami seluk-beluk ghostwriter, mulai dari skill yang dibutuhkan, kelebihan, tantangan, hingga cara memulainya.
Simak hingga tuntas, ya!
Apa Itu Ghostwriter
Ghostwriter adalah seseorang yang menulis untuk orang lain tanpa mencantumkan namanya sebagai penulis utama.
Sebagian orang menyebutnya dengan istilah “penulis bayangan.”
Dalam dunia kreatif dan profesional, ghostwriter jadi salah satu profesi yang makin dibutuhkan, terutama oleh mereka yang ingin membangun personal brand, tetapi tidak memiliki waktu atau keahlian menulis.
Lantas, apa bedanya ghostwriter dengan penulis biasa?
Temukan jawabannya berikut ini.
Perbedaan Ghostwriter dengan Penulis Biasa
Penulis biasa menulis dengan namanya sendiri, bertanggung jawab atas isi tulisan, dan biasanya membangun reputasi lewat karya-karyanya.
Sementara itu, ghostwriter menulis atas nama orang lain.
Karya tulisnya mungkin akan dipublikasikan atas nama klien, dan ghostwriter tidak mendapatkan pengakuan publik, meskipun ia tetap dibayar secara profesional.
Agar lebih jelas, berikut perbedaan ghostwriter dan penulis biasa dalam bentuk tabel:
Aspek | Ghostwriter | Penulis Biasa |
Nama Penulis | Tidak dicantumkan (anonim) | Dicantumkan secara publik |
Kepemilikan | Karya Milik klien/pihak yang membayar | Milik penulis sendiri
|
Tujuan Menulis
| Mewakili suara atau kebutuhan orang lain | Mengekspresikan ide, opini, atau karya sendir |
Pengakuan Publik | Tidak mendapatkan kredit secara terbuka | Mendapat pengakuan dan membangun reputasi |
Klien/Pembaca Sasaran | Tokoh publik, pebisnis, eksekutif | Pembaca umum atau komunitas pembaca pribadi |
Fleksibilitas Gaya Menulis | Harus menyesuaikan gaya klien | Bebas menggunakan gaya pribadi |
Jenis-Jenis Pekerjaan Ghostwriting
Setelah mengetahui perbedaan antara ghostwriter dengan penulis biasa, kini saatnya mempelajari jenis-jenis pekerjaan ghostwriting.
Perlu dipahami bahwa ghostwriting tidak hanya sebatas menulis buku biografi tokoh terkenal. Berikut beberapa jenis pekerjaannya:
- Buku: Biografi, fiksi, atau non-fiksi
- Artikel dan Blog: Untuk situs pribadi atau perusahaan
- Konten Media Sosial: Terutama untuk tokoh publik atau influencer
- Pidato dan Presentasi: Biasa digunakan oleh pejabat, eksekutif, atau pembicara publik
- Ebook dan Panduan Digital: Digunakan dalam pemasaran atau edukasi
Cukup beragam, bukan?
“Oke, lalu skill apa saja yang harus dikuasai?”
“Apakah bisa kita langsung menjadi ghostwriter jika hanya sekedar nulis?”
Nah untuk menjawab rasa penasaranmu, berikut skill yang harus dimiliki.
Skill yang Harus Dimiliki Ghostwriter
1. Kemampuan Menulis yang Fleksibel
Seorang ghostwriter harus mampu menyesuaikan gaya menulisnya sesuai dengan suara dan karakter klien.
nIni berarti kamu harus lihai meniru gaya bahasa, tone, dan cara penyampaian ide, agar tulisan terasa otentik bagi pembacanya.
2. Kemampuan Riset yang Kuat
Kamu akan sering diminta menulis tentang topik yang belum familiar.
Maka dari itu, kemampuan melakukan riset mendalam, mengecek fakta, dan menyusun informasi secara logis sangat penting agar hasil tulisanmu akurat dan bernilai.
3. Empati dan Observasi
Menjadi ghostwriter juga berarti memahami sudut pandang dan latar belakang klien.
Kamu harus peka terhadap nilai, emosi, dan tujuan yang ingin dicapai klien melalui tulisannya.
4. Komunikasi Efektif
Ghostwriter perlu menjaga komunikasi yang jelas dan terbuka dengan klien.
Ini mencakup mendengarkan brief, memberikan update, menerima revisi, serta mengelola ekspektasi kedua belah pihak selama proyek berlangsung.
5. Manajemen Waktu dan Proyek
Karena sering bekerja secara mandiri dan menangani beberapa proyek sekaligus, kamu harus disiplin dalam mengatur jadwal, mematuhi deadline, dan menyusun prioritas kerja dengan baik.
Baca Juga: Apa Itu Content Writer? Tugas, Skill, Jenjang Karir, & Gaji
Kelebihan Menjadi Ghostwriter
1. Peluang Proyek yang Luas
Kebutuhan akan konten terus meningkat, dan banyak tokoh atau perusahaan yang mencari ghostwriter untuk membantu mereka.
Ini berarti peluang kerja terbuka lebar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
2. Penghasilan yang Menarik
Beberapa proyek ghostwriting, terutama untuk buku atau konten eksklusif, menawarkan bayaran yang cukup tinggi.
Kamu juga bisa menetapkan tarif berdasarkan kompleksitas dan panjang tulisan.
3. Variasi Proyek yang Menantang
Setiap klien membawa topik dan gaya yang berbeda sehingga pekerjaan ghostwriter tidak pernah membosankan.
Kamu bisa belajar banyak hal baru sekaligus meningkatkan keahlian di berbagai bidang.
4. Bekerja Tanpa Sorotan Publik
Kalau kamu lebih nyaman bekerja di balik layar, profesi ini cocok buatmu. Kamu tetap bisa berkontribusi besar tanpa harus tampil ke publik.
Terlepas dari kelebihan yang menjanjikan, pasti ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi.
Oleh sebab itu, kamu perlu mempersiapkan diri sebelum menjadi ghostwriter. Simak poin berikut ini untuk mengetahui beberapa tantangan dan kekurangannya.
Tantangan dan Kekurangannya
1. Tidak Mendapatkan Kredit Publik
Salah satu tantangan utama adalah kamu tidak bisa mencantumkan nama pada hasil tulisan.
Ini bisa menyulitkan saat ingin membangun portofolio yang kredibel, terutama jika klien tidak mengizinkanmu menunjukkan contoh tulisan.
2. Menyesuaikan Gaya Tulisan Klien
Tidak semua klien mudah dipahami gaya komunikasinya.
Kadang, kamu perlu banyak diskusi dan revisi agar tulisan benar-benar sesuai harapan mereka.
3. Potensi Konflik Ide
Bisa jadi kamu punya pandangan editorial yang berbeda dengan klien. Kalau tidak dikelola dengan baik, perbedaan ini bisa menimbulkan ketegangan dan memperlambat proses kerja.
4. Menjaga Kerahasiaan dan Etika Profesional
Kamu akan sering bekerja dengan informasi sensitif, jadi penting untuk menjaga kepercayaan klien dan tidak membocorkan data atau identitas mereka.
Nah, setelah memahami definisi, perbedaan dengan penulis biasa, jenis ghostwriting, kelebihan, dan tantangan sebagai ghostwriter, berikut ini akan dijelaskan mengenai cara memulainya.
Yuk, simak!
Bagaimana Cara Menjadi Ghostwriter?
1. Tingkatkan Skill Menulismu
Latih kemampuan menulis berbagai jenis konten, mulai dari artikel ringan sampai tulisan panjang dan mendalam.
Semakin banyak genre yang kamu kuasai, semakin tinggi peluang proyek yang bisa kamu ambil.
2. Bangun Portofolio yang Kredibel
Walaupun kamu tidak bisa mencantumkan semua karya, usahakan untuk memiliki beberapa contoh tulisan yang dapat kamu tampilkan dengan izin klien.
Kamu juga bisa membuat sampel tulisan fiktif sebagai gambaran kemampuanmu.
3. Mulai dari Proyek Kecil
Cari proyek freelance di platform kerja lepas atau tawarkan jasamu ke orang terdekat.
Pengalaman awal ini akan membantu kamu memahami dinamika kerja ghostwriting secara langsung.
4. Promosikan Dirimu Secara Online
Buat profil profesional di LinkedIn atau situs portofolio seperti Contently.
Tampilkan keahlian, testimoni, dan layanan yang kamu tawarkan agar lebih mudah ditemukan oleh calon klien.
5. Gabung dengan Komunitas Penulis
Komunitas bisa jadi tempat belajar, bertukar pengalaman, dan bahkan mendapatkan referensi proyek.
Kamu juga bisa mengikuti workshop atau webinar untuk terus meningkatkan kualitas tulisanmu.
Contoh Klien yang Membutuhkan Ghostwriter
1. Influencer
Influencer biasanya memiliki audiens besar di media sosial dan dituntut untuk konsisten membuat konten.
Namun, jadwal mereka yang padat (kerja sama brand, event, photoshoot, dll) membuat mereka kesulitan untuk rutin menulis caption, blog, atau script video.
Di sini, peran ghostwriter dibutuhkan. Tugasnya, yaitu membantu mereka tetap aktif dan relevan di mata followers tanpa harus menulis sendiri setiap hari.
Contoh teks untuk reach-out ke influencer:
“Hai [Nama],
Lelah kehabisan ide caption atau script untuk konten harianmu? Aku bisa bantu kamu tetap konsisten posting tanpa mengorbankan waktu. Sebagai ghostwriter, aku siap menuliskan caption, blog, atau bahkan script YouTube/TikTok yang tetap terasa “kamu banget.” Fokus aja bangun brand kamu—urusan kata-kata, serahkan padaku.Mau coba satu dulu secara gratis?”
2. CEO atau Eksekutif
Umumnya,seorang CEO atau eksekutif ingin membangun personal branding di platform profesional, seperti LinkedIn, tetapi tidak memiliki cukup waktu.
Hal ini disebabkan oleh minimnya waktu para CEO karena sudah fokus dalam mengelola perusahaan sehingga menulis konten secara rutin bisa menjadi tantangan.
Oleh sebab itu, ghostwriter bisa mengisi posisi tersebut. Misalnya, menyusun artikel, insight, atau opini bisnis atas nama mereka dengan tetap menjaga nada dan sudut pandang khas si klien.
Berikut contoh cara menwarkan jasa ghostwriting kepada CEO atau eksekutif.
“Halo [Nama],
Saat ini banyak profesional menggunakan LinkedIn bukan hanya untuk jaringan, tapi juga membangun kepercayaan. Jika Anda ingin membagikan insight, pemikiran kepemimpinan, atau kisah di balik layar bisnis Anda, saya bisa bantu menyusunnya secara konsisten dan elegan.Saya sudah terbiasa menulis untuk eksekutif dan founder, memastikan gaya tulisan tetap sesuai kepribadian Anda.
Tertarik coba satu artikel percobaan?”
3. Tokoh Publik
Tokoh publik, seperti artis, politisi, atau tokoh masyarakat sering ingin membagikan kisah hidupnya dalam bentuk buku.
Namun, tidak semua punya waktu atau kemampuan menulis dengan struktur dan gaya yang menarik.
Ghostwriter bisa membantu menyusun biografi tersebut lewat wawancara mendalam, riset, dan penulisan yang tetap setia pada pengalaman asli klien.
Bagi kamu yang ingin mencoba menawarkan jasa sebagai ghostwiter kepada tokoh publik, berikut template yang bisa digunakan.
“Yth. [Nama],
Cerita hidup Anda sangat layak untuk dibagikan. Tapi menuliskannya menjadi buku yang menyentuh dan terstruktur membutuhkan waktu dan teknik. Saya dapat membantu Anda menyusun biografi yang kuat, dengan proses wawancara yang nyaman dan penulisan yang menggambarkan kisah Anda secara autentik.Saya terbiasa menulis dengan pendekatan humanis, jujur, dan menghargai kerahasiaan klien.
Ingin diskusi awal (gratis) tentang konsep buku Anda?”
4. Pebisnis
Pebisnis seringkali membutuhkan artikel SEO agar website mereka bisa muncul di pencarian Google dan menjangkau lebih banyak calon pelanggan.
Namun, membuat artikel yang informatif sekaligus SEO-friendly memerlukan waktu dan teknik khusus.
Ghostwriter bisa menyusun konten berdasarkan kata kunci yang relevan, memastikan artikel mudah ditemukan dan tetap enak dibaca.
Contoh cara menawarkan jasa ghostwriting kepada pebisnis.
“Hai [Nama],
Website bisnis Anda butuh trafik organik dari Google? Saya bisa bantu menulis artikel SEO yang bukan cuma keyword-rich, tapi juga informatif dan engaging.Saya akan riset kata kunci, struktur artikel, dan bahkan bantu ide topik. Anda cukup kirim brief singkat atau tujuan bisnis Anda.
Mau saya kirimkan contoh artikel gratis dulu?”
5. Public Speaker
Public speaker sering diundang untuk berbicara di berbagai acara dengan tema yang berbeda-beda.
Mereka butuh materi pidato yang kuat, terstruktur, dan disesuaikan dengan audiens.
Ghostwriter dapat membantu menyiapkan naskah pidato atau presentasi yang mewakili gaya bicara dan pesan utama pembicara sehingga lebih percaya diri saat tampil.
Berikut contoh teksnya.
“Halo [Nama],
Pidato yang kuat bisa membuat audiens terinspirasi dan ingat lama. Jika Anda punya banyak ide tapi kesulitan menyusunnya jadi materi yang solid, saya bisa bantu menuliskannya.Saya bisa menyesuaikan gaya pidato sesuai gaya bicara Anda—ringan, formal, atau inspiratif. Cukup beri poin-poin utama, saya bantu rangkai jadi naskah yang siap tampil.
Tertarik uji coba satu materi?”
Baca Juga: 6 Tips Contoh Portfolio Content Writer dan Cara Membuatnya
Kalau kamu merasa punya bakat dan minat di bidang ini, saatnya mulai cari peluang.
Temukan loker content writer di Dealls sekarang!
Selain itu, Dealls juga menyediakan fitur AI CV Reviewer untuk membantu mu dalam memaksimalkan peluang diterima di perusahaan impian.
Tunggu apalagi? Yuk, raih pekerjaan impian bersama Dealls!