Divergent thinking adalah pola pikir yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Dengan hal ini, kamu dapat berpikir praktis dan relevan. Hal ini akan membuat pekerjaanmu lebih efisien. Lalu, apa sih divergent thinking ini? Bagaimana penerapannya dalam dunia kerja?
Di artikel ini, Dealls akan informasi lengkap hal tentang divergent thinking. Jangan lupa untuk disimak dan dicatat, ya!
Apa Itu Divergent Thinking?
Menurut The University of Texas at Austin, divergent thinking adalah proses menghasilkan banyak ide untuk memaksimalkan berbagai kemungkinan solusi, aplikasi, contoh, dan sebagainya.
Cara berpikir secara divergen sebenarnya merupakan cara berpikir yang melibatkan berbagai ide kreatif dalam mengatasi permasalahan.
Tidak seperti berpikir convergent, yang berfokus pada menemukan satu solusi yang benar, divergent thinking mendorong untuk mengeksplorasi berbagai perspektif dan kemungkinan.
Pemikiran divergent ini akan sering kamu temui dalam dunia kerja terutama proses brainstorming bersama tim.
Perbedaan Convergent dan Divergent Thinking
Divergent thinking memang memiliki kesamaan dengan convergent yang sering kali membuat beberapa orang bingung. Namun, ada beberapa perbedaan antara keduanya yang bisa kamu kenali kok! Perbedaan tersebut antara lain:
- Divergent thinking bersifat spontan dan unik untuk menemukan jawaban. Sedangkan convergent thinking, membutuhkan proses dan pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan.
- Dalam segi tujuan, divergent thinking bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cepat. Sedangkan convergent thinking, fokus pada solusi yang paling ideal
- Divergent thinking membutuhkan waktu yang lebih singkat dan ide yang lebih luas. Sedangkan, convergent thinking memerlukan waktu yang lebih lama dan ide yang lebih terbatas.
Meskipun memiliki perbedaan yang cukup signifikan, tetapi kedua jenis pola pikir ini saling melengkapi satu sama lain.
Baca juga: Apa Itu Analytical Thinking: Arti, Manfaat, dan Tips Meningkatkan
Pentingnya Divergent Thinking
Berikut adalah beberapa alasan dari pentingnya divergent thinking.
1. Lebih Adaptif dan Fleksibel
Dalam dunia kerja, divergent thinking sangat penting untuk digunakan karena membantu menemukan solusi terbaik dengan waktu yang singkat. Hal ini tentu membuat pemilik pola pikir divergent lebih adaptif dan fleksibel terutama dalam memecahkan masalah.
2. Menemukan Kemungkinan Terbaik
Divergent thinking memungkinkan kamu untuk menemukan berbagai sudut pandang serta masukan dalam menyelesaikan masalah. Dengan hal ini, kamu bisa menemukan solusi terbaik dan bahkan menuju ke arah ide yang “out of the box” .
3. Meningkatkan Kerja Sama
Semakin banyak ide yang masuk, berarti semakin banyak pula kesempatan yang dimiliki oleh anggota tim. Kegiatan brainstorming yang disertai dengan divergent thinking bisa menumbuhkan semangat dan kerja sama tim dalam mencapai tujuan bersama.
4. Mengembangkan Kreativitas
Dilansir melalui The University of Texas at Austin, divergent thinking juga dapat meningkatkan kreativitas pegawai karena mereka dituntut untuk menyampaikan ide unik dalam menyelesaikan masalah.
Baca juga: Apa Itu Psikografis? Ini Arti dan Perannya Bagi Pemasaran
Cara Menerapkan Divergent Thinking
Pola pikir divergent thinking tentu tidak bisa tumbuh dengan sendirinya, ada hal-hal lain yang perlu kamu latih untuk menumbuhkan divergent thinking ini.
1. Perbanyak Brainstorming
Biasakan untuk berdiskusi dengan rekan kerja dalam menemukan berbagai solusi permasalahan melalui brainstorming. Hal ini penting untuk dilakukan, sebab brainstorming membuka ide-ide baru yang mungkin tidak pernah kamu pikirkan.
2. Visualisasi Ide
Membuat gambaran tentang ide, seperti melalui mind map atau jenis visual lainnya dapat menumbuhkan divergent thinking. Memvisualisasikan ide bisa membantu kamu dalam menciptakan lingkungan yang ideal untuk pemikiran dan inovasi yang berbeda.
Dibandingkan dengan dokumentasi statis, visual mendorong ruang untuk bereksperimen dan belajar karena merupakan format yang jauh lebih dinamis.
3. Lakukan Hal-Hal yang Berbeda
Selanjutnya, kamu juga bisa bereksperimen dengan melakukan cara yang berbeda dari biasanya. Seperti menyampaikan ide dengan video animasi, alih-alih menggunakan PPT yang biasa kamu gunakan.
4. Melakukan Jurnaling
Langkah kecil, seperti menulis kegiatan sehari-hari juga bisa menumbuhkan divergent thinking, lho! Kamu bisa memulai hal ini dengan menulis jurnal untuk menghadirkan ide-ide baru.
Contoh Penerapan Divergent Thinking
Selain memahami definisi dari divergent thinking, kamu juga perlu memahami bagaimana contoh divergent thinking dalam kehidupan sehari-hari itu.
1. Influencer Marketing
Salah satu contoh pemikiran divergen dalam dunia kerja dapat ditemukan dalam sesi brainstorming untuk strategi influencer marketing. Melalui brainstorming, seseorang dapat menemukan cara inovatif untuk memasarkan produk lama mereka.
Alih-alih mengandalkan teknik pemasaran lama, mereka mencoba pendekatan baru dengan memberikan produk kepada influencer, yang kemudian memperkenalkannya kepada audiens mereka di Instagram atau TikTok.
Faktanya, pemasaran adalah bidang yang selalu menuntut ide-ide segar. Jika kamu mampu menciptakan konsep iklan atau strategi pemasaran yang unik dan berbeda dari yang lain, itu menandakan bahwa kamu adalah seorang pemikir divergen yang baik.
2. Ponsel
Ternyata, pemikiran divergen juga diterapkan oleh IBM pada tahun 1994 untuk menciptakan sebuah ponsel. Sejak saat itu, ponsel terus berkembang dan berevolusi menjadi perangkat multifungsi yang dapat melakukan berbagai hal.
Setiap fitur baru yang diperkenalkan menjadi tonggak penting dalam evolusi ponsel cerdas sekaligus contoh nyata lain dari pemikiran divergen.
3. Apollo 13
Pernah mendengar pesawat luar angkasa Apollo 13? Ternyata mereka berevolusi dengan divergent thinking.
Pada April 1970, selama misi Apollo 13, kebocoran oksigen yang parah dan ledakan merusak sistem pendukung kehidupan pesawat ruang angkasa, mengancam nyawa tiga astronot di dalamnya. Tanpa penyaring karbon dioksida yang berfungsi, situasi menjadi semakin kritis.
Dalam kondisi darurat, kru dan pengendali misi harus menemukan solusi kreatif untuk menyelamatkan nyawa para astronot. Dengan menerapkan pemikiran divergen, mereka mengimprovisasi alat penyaring udara menggunakan benda-benda sehari-hari, seperti penutup binder, kantong plastik, dan bahan lain yang tersedia di pesawat.
Berkat solusi inovatif ini, mereka berhasil mengatasi krisis, memungkinkan semua astronot kembali ke Bumi dengan selamat.
Nah, itu dia beberapa hal tentang divergent thinking yang harus kamu ketahui. Dari contoh-contoh di atas, kamu mungkin menyadari bahwa divergent thinking sejatinya sangat berguna bagi kehidupan kita, bahkan bisa menyelamatkan kita dari bahaya.
Sembari mengembangkan divergent thinking yang kamu miliki. Kamu juga bisa mengembangkan diri dengan peluang kerja yang bisa kamu temukan di Dealls!
Di sini kamu akan menemukan berbagai lowongan kerja terbaru dengan peluang kerja yang lebih besar! Masih ragu dengan kemampuan yang kamu miliki?
Tenang, kamu juga bisa kok berdiskusi dengan mentor berpengalaman lewat career mentor dari Dealls!
Yuk, temukan perjalanan karier terbaik dengan Dealls!
Sumber:
How to Teach: Divergent Thinking