Menjadi aspek penting dalam dunia pemasaran, kamu wajib mengenal psikografis untuk menetapkan target pasar dengan tepat! Singkatnya, psikografis adalah strategi segmentasi dalam pemasaran yang membantu bisnis lebih terarah.
Dengan segmentasi ini, bisnis bisa lebih tersusun secara efektif. Dalam artikel ini, Dealls akan membahas berbagai hal tentang psikografis, termasuk arti, peran, dan cara mengumpulkan data segmentasi.
Apa Itu Psikografis
Dikutip dari jurnal (Daga, 2022), menurut Kotler dan Keller (2009:241), psikografis adalah ilmu yang menggunakan psikologi dan demografi untuk lebih memahami konsumen.
Dalam psikografis, terdapat variabel segmen konsumen yang dianggap sebagai gabungan berbagai kegiatan (activities), minat (Interest), dan pendapat (Opinion) atau AIO. Hal ini bisa diukur untuk menyusun profil psikografis konsumen.
Tujuan dari segmentasi psikografis adalah untuk mengenal berbagai aspek yang relevan mengenai kepribadian, motif membeli, minat, sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai konsumen. Dengan begitu, perusahaan bisa menerapkan strategi pemasaran yang lebih terarah.
Perbedaan Psikografis dan Demografis
Sama-sama berperan penting dalam dunia pemasaran, kamu mungkin bingung dengan kedua aspek ini. Singkatnya, psikografis digunakan untuk menjelaskan kenapa konsumen membeli produk, sementara demografis digunakan untuk menggambarkan jenis pembeli potensial dari produk yang kita buat.
Keduanya memiliki peran yang penting untuk menentukan keberhasilan bisnis dan produk. Selain itu, terdapat beberapa perbedaan lain dari psikografis dan demografis ini, antara lain:
- Segmentasi demografis berfokus pada faktor eksternal atau fisik misalnya usia, jenis kelamin, etnis, dan lokasi. Sedangkan segmentasi psikografis cenderung berfokus pada faktor psikologis seperti motivasi, prioritas, kepercayaan, gaya hidup, dan ketertarikan.
- Informasi psikografis cenderung lebih sulit untuk didapatkan dibandingkan demografis. Informasi demografis bisa didapat melalui data penduduk, sementara informasi psikografis harus melalui riset pasar secara lebih luas.
- Segmentasi psikografis menawarkan informasi yang lebih terperinci, sementara demografis menawarkan informasi berbentuk poin-poin data yang lebih umum.
Kenapa Segmentasi Psikografis Penting dalam Proses Pemasaran?
Intinya, segmentasi dapat membantu tim marketing untuk memahami alasan di balik kebiasaan pembelian. Hal ini lah yang membuat psikografis penting dalam proses pemasaran.
Dengan mengetahui psikografis dalam melakukan pembelian, kamu bisa menciptakan kesan yang lebih baik kepada pelanggan. Hal ini juga akan membantu kamu dalam perancangan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Selain itu, memahami psikografis juga dapat memudahkan penargetan pasar. Ini memungkinkan kamu untuk membuat kampanye pemasaran yang lebih spesifik untuk target pasar.
Jika produk yang kamu miliki sudah dipasarkan, segmentasi psikografis ini dapat membantu kamu mengidentifikasi masalah dalam produk.
Singkatnya, segmentasi psikografi konsumen membantu bisnis dalam mengalokasikan sumber daya mereka secara lebih efektif dan ekonomis. Dengan hal ini, kamu bisa meningkatkan loyalitas pelanggan dan ROI pemasaran.
Karakteristik Psikografis
Dalam jurnal Rosnaini (2018), menurut Setiadi (2010:389), terdapat tiga karakteristik psikografis konsumen yang sering digunakan untuk menentukan target produk.
1. Kelas Sosial
Kelas sosial menjadi karakteristik pertama dalam karakteristik psikografis pemasaran. Kelas sosial umumnya menunjukkan preferensi produk dan merek dalam bidang-bidang tertentu seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan pada waktu luang, dan kendaraan.
Konsumen dari kelas atas, cenderung mementingkan kualitas produk dibandingkan harga, sementara konsumen dari kelas menengah dan bawah cenderung memilih barang dengan harga yang lebih murah.
Hal ini sejalan pula dengan variabel yang digunakan untuk mengukur kelas sosial, antara lain budaya, pekerjaan, peran dan status, keluarga, serta investasi.
2. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang juga turut menjadi karakteristik psikografis konsumen. Dalam gaya hidup ini terdapat pola hidup yang berkaitan dengan kegiatan, minat, dan pendapat (opini). Nah, gaya hidup di sini menggambarkan bagaimana kehidupan pribadi konsumen ketika berinteraksi dengan lingkungan.
3. Kepribadian
Setiap orang tentu memiliki kepribadian yang berbeda. Hal ini akan mempengaruhi perilaku mereka dalam membeli produk. Kepribadian di sini adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Cara Mengumpulkan Data Psikografis dalam Dunia Marketing
Terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan data psikografis dalam dunia marketing.
1. Wawancara
Cara pertama yang bisa kamu lakukan dalam mengumpulkan data adalah wawancara. Ajukan beberapa pertanyaan kepada konsumen yang sudah pernah mencoba produk kamu. Jika produk yang kamu tawarkan tergolong baru, kamu juga bisa melakukan wawancara sesuai dengan demografi.
2. Survei
Survei menjadi cara yang paling umum digunakan untuk memperoleh data segmen psikografis. Kamu bisa membuat pertanyaan secara tertutup dan memanfaatkan tools yang ada untuk mendapatkan preferensi konsumen.
3. Melalui Media Sosial
Dengan berbagai teknologi yang ada, kamu bisa memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Instagram, ataupun platform Google untuk mendapatkan data psikografis. Saat ini, sudah ada berbagai tools, seperti Google Analytic dan Facebook Custom yang akan memudahkan kamu dalam mendapatkan data.
4. Berdiskusi dengan Tim yang Lain
Selain itu, kamu juga bisa melakukan diskusi dengan tim-tim lain, seperti tim customer service dan sales yang sering berhadapan langsung dengan pelanggan. Dengan hal ini, kamu bisa mengetahui kebiasaan, masalah, hingga istilah yang sering digunakan oleh pelanggan.
Baca juga: Apa Itu Marketing Funnel? Ini Jenis hingga Manfaatnya!
Contoh Segmentasi Psikografis
Contoh segmentasi psikografis bisa kamu lihat melalui kepribadian, gaya hidup, minat, hingga opini pelanggan. Berikut ini adalah beberapa contoh segmen psikografis dalam kehidupan sehari-hari:
1. Gaya Hidup
Sebuah perusahaan yang ingin meningkatkan penjualan produk olahraga di akhir bulan, melakukan survei kepada pembeli dan menemukan bahwa mayoritas pembeli menggunakan produk mereka untuk jogging.
Berdasarkan temuan tersebut, perusahaan meluncurkan kampanye iklan buy 1 get 1 untuk produk pakaian jogging guna mendorong peningkatan penjualan di akhir bulan.
2. Minat dan Hobi
Panitia pagelaran konser ingin meningkatkan penjualan tiket di akhir pekan, sehingga mereka mengadakan sesi QnA di media sosial dengan pertanyaan mengenai jenis grup band yang ingin ditonton konsumen.
Dari hasil survei tersebut, panitia menemukan bahwa penonton lebih tertarik menonton grup band rock. Berdasarkan wawancara tersebut, panitia kemudian merancang kampanye digital yang berisi informasi tentang grup band rock yang akan tampil minggu depan dan menawarkan diskon 20% untuk pembelian tiket pertama.
Nah, itu tadi beberapa hal tentang segmentasi psikografis marketing yang perlu kamu ketahui. Semoga dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi kedepannya, ya!
Selain, mempelajari tentang psikografis, kamu juga bisa mengembangkan peluang di dunia marketing lewat berbagai lowongan kerja terbaru dari Dealls.
Di sini terdapat berbagai lowongan kerja dari perusahaan ternama dengan berbagai sistem kerja, baik WFH, Hybrid, maupun WFO.
Yuk, download aplikasi Dealls di App Store atau Google Play Store sekarang dan optimalkan peluang karier terbaikmu bersama Dealls!
Sumber:
Sudjana, Nani. 2003. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah, Bandung: Sinar Baru Al-Genstudio
Daga, Rosnaini. 2018. Analisis Segmentasi Psikografis dan Tingkah Laku Terhadap Keputusan Nasabah untuk Mengambil Kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero (Persero) Tbk. Unit Batua Raya Makassar.