Dalam proses rekrutmen, kamu tentu perlu melewati berbagai tahapan, salah satunya psikotes, termasuk tes DiSC. Tes DiSC adalah alat penilaian psikologis untuk mengidentifikasi tipe kepribadian seseorang.
Tes ini mengukur bagaimana individu merespons aturan, lingkungan, serta menghadapi masalah dan tantangan.
Di artikel ini, Dealls akan membahas berbagai aspek tentang DiSC test, mulai dari pengertian, tujuan, hingga tipe-tipenya. Yuk, simak artikelnya sampai habis!
Apa Itu DiSC Test?
Menurut laman The Leadership Studies, DiSC test adalah model pengembangan pribadi yang membantu individu memahami alasan di balik tindakan mereka.
Tes ini merupakan alat penilaian psikologis yang mengungkap preferensi serta kecenderungan kerja seseorang.
DiSC sendiri merupakan akronim dari empat dimensi utama dalam penilaian ini, yaitu Dominance (Dominasi), influence (Pengaruh), Steadiness (Kestabilan), dan Conscientiousness (Kehati-hatian).
Tak hanya itu, tes ini juga membantu individu mengenali kekuatan dan kelemahan mereka, serta memahami cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
Inilah yang membuat DiSC Personality Test menjadi salah satu alat yang sering digunakan dalam proses rekrutmen.
Tujuan Tes DiSC
Pada dasarnya, tujuan utama tes DiSC adalah untuk mengidentifikasi karakteristik perilaku yang memotivasi karyawan serta memahami bagaimana calon karyawan akan berperilaku dalam berbagai situasi kerja.
Berikut adalah beberapa tujuan dan manfaat tes DiSC menurut Disc Profile:
1. Menentukan Kesesuaian dengan Budaya Perusahaan
Tes DiSC membantu perusahaan dalam menilai apakah seorang kandidat cocok dengan budaya perusahaan.
Selain itu, tes ini juga berperan dalam meningkatkan budaya kerja, membangun komunikasi yang efektif, serta mengembangkan strategi hubungan yang lebih baik di lingkungan kerja.
2. Membangun Tim yang Solid
Tes DiSC memungkinkan individu memahami perilaku dan kepribadian satu sama lain dengan lebih baik.
Hal ini membantu anggota tim dalam berkomunikasi secara lebih efektif, bekerja sama dengan baik, serta mengurangi potensi konflik.
3. Meningkatkan Pengembangan Personal
Melalui tes DiSC kamu bisa mengetahui lebih banyak tentang kepribadian diri kamu sendiri dan bagaimana hal tersebut berdampak pada kehidupan dan pekerjaan kamu.
4. Meningkatkan Keterampilan Manajemen dan Kepemimpinan
Tes DiSC juga berperan dalam pengembangan keterampilan manajemen dan kepemimpinan.
Dengan memahami gaya kepemimpinan masing-masing, individu dapat menjadi pemimpin yang lebih percaya diri dan berpengaruh di dalam perusahaan.
Selain itu, tes ini juga membantu manajer dalam memahami cara terbaik untuk berinteraksi, memotivasi, dan mengembangkan tim mereka.
5. Mengembangkan Kemampuan Manajemen Konflik
Jika tim membutuhkan peningkatan keterampilan dalam manajemen konflik dan kecerdasan emosional, tes DiSC dapat menjadi solusi yang tepat.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kepribadian individu, tim dapat mengelola konflik secara lebih efektif.
6. Penjualan dan Pelayanan yang Lebih Baik
Tidak hanya lingkungan internal perusahaan, tes DiSC juga berfungsi dalam meningkatkan kualitas penjualan dan layanan pelanggan.
Dengan memahami tipe kepribadian pelanggan, tim penjualan dan layanan dapat memberikan pengalaman yang lebih sesuai dan memuaskan.
7. Meningkatkan Efektivitas Proses Rekrutmen
Terakhir, tes DiSC juga digunakan dalam proses rekrutmen untuk membantu perusahaan menemukan kandidat yang paling sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.
Baca juga: Mengenal Assessment Test: Contoh Soal dan Cara Mengerjakannya
Kelebihan dan Kekurangan DiSC Tes
Seperti halnya tes kepribadian lainnya, tes DiSC memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya.
Berikut adalah beberapa aspek yang perlu dipahami sebelum menggunakannya.
Kelebihan Tes DiSC
Secara umum, tes DiSC memiliki tingkat keakuratan yang cukup tinggi. Berdasarkan perhitungan reliabilitas, tes ini memiliki koefisien keandalan sebesar 0,89 dengan standar deviasi (SD) 0,065.
Dengan tingkat konsistensi yang baik, tes ini telah digunakan selama bertahun-tahun untuk mengukur tipe kepribadian seseorang.
Selain itu, tes DiSC memiliki berbagai manfaat yang dapat membantu individu maupun perusahaan. Berikut beberapa keunggulannya:
- Membantu individu memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri.
- Memudahkan seseorang dalam menyusun rencana masa depan, seperti memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat.
- Mampu menempatkan seseorang sesuai dengan keunikan dan karakteristik pribadinya.
- Membantu individu dalam menyesuaikan kemampuan interpretasi hubungan dengan berbagai faktor lingkungan.
- Memberikan wawasan lebih dalam tentang bagaimana seseorang menjalani kehidupan, serta meningkatkan kemampuan berinteraksi di dunia kerja dan lingkungan sosial.
- Menilai kemampuan calon karyawan dalam berkomunikasi, yang merupakan aspek penting dalam dunia profesional.
- Mengurangi tingkat turnover karyawan, yang berdampak pada stabilitas dan pendapatan perusahaan.
- Menjadi salah satu indikator dalam menilai loyalitas calon karyawan terhadap perusahaan.
- Membantu perusahaan melihat apakah seorang kandidat mampu memberikan kontribusi yang saling menguntungkan.
Kekurangan Tes DiSC
Meskipun memiliki banyak keunggulan, tes DiSC juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan agar hasilnya dapat diinterpretasikan dengan lebih cermat.
Berikut beberapa kekurangannya:
- Tes ini hanya mengukur gaya dan perilaku individu, tetapi secara tidak langsung mencerminkan keterampilan atau tingkat pengetahuan seseorang. Selain itu, perilaku individu dapat berubah tergantung pada situasi dan kondisi tertentu.
- Hasil tes terkadang tidak sepenuhnya mencerminkan kepribadian asli seseorang. Jika peserta tes terlalu strategis dalam menjawab pertanyaan, mereka dapat memberikan jawaban yang lebih ideal daripada mencerminkan karakter sebenarnya.
Tipe-Tipe Tes DiSC
Setelah mengikuti tes DiSC, kamu akan mendapatkan hasil yang menunjukkan kecenderungan ke salah satu dari empat tipe utama: D (Dominance), I (Influence), S (Steadiness), atau C (Conscientiousness).
Perlu diingat bahwa tidak ada hasil yang baik atau buruk dalam tes ini. Setiap tipe kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, serta peran yang unik dalam lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari.
1. Kepribadian Tipe D (Dominance)
Orang dengan tipe kepribadian D (Dominance) cenderung mandiri, tegas, dan berorientasi pada hasil. Mereka menyukai tantangan serta memiliki dorongan kuat untuk mencapai tujuan.
Individu dengan tipe ini lebih suka komunikasi yang langsung dan transparan. Mereka juga menghargai ketegasan dalam interaksi dan tidak ragu untuk mengungkapkan pendapatnya.
Kelebihan Tipe D:
- Mampu berkomunikasi secara langsung dengan fokus pada fakta dan bahasa yang lugas.
- Berorientasi pada hasil dan memiliki ekspektasi yang realistis.
- Tegas dan cepat dalam mengambil keputusan.
- Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan efisien, tanpa terdistraksi oleh detail yang tidak perlu.
- Dapat bekerja dengan baik di bawah tekanan.
- Memotivasi orang lain dengan menciptakan tantangan yang kompetitif.
- Memandu tim dengan instruksi yang jelas dan langsung.
- Memiliki dorongan kuat untuk mengendalikan situasi dan mengambil keputusan secara independen.
Kelemahan Tipe D:
- Cenderung mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan orang lain dalam pemecahan masalah.
- Mengabaikan terlalu banyak detail demi efisiensi.
- Tidak sabar saat harus memberikan instruksi yang terlalu rinci.
- Mudah mengkritik orang lain yang tidak memiliki rasa urgensi yang sama.
- Mendelegasikan tugas tetapi enggan memberikan otoritas penuh.
- Mengontrol tim secara dominan sehingga bisa menghambat diskusi atau pertanyaan dari anggota tim.
- Bereaksi agresif ketika otonomi atau wewenangnya dibatasi.
- Memiliki ritme kerja yang cepat, yang dapat menimbulkan tekanan dan stres bagi rekan kerja.
Tipe D adalah individu yang ambisius dan berorientasi pada pencapaian. Namun, untuk mencapai potensi terbaiknya, mereka perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih empatik serta memahami pentingnya kolaborasi dalam tim.
2. Kepribadian Tipe I (Influencer)
Orang dengan kepribadian Influence (I) dikenal sebagai individu yang ramah, antusias, dan suka berinteraksi dengan orang lain. Mereka senang menjadi pusat perhatian serta memiliki keterampilan komunikasi yang kuat.
Jika kamu termasuk dalam tipe kepribadian ini, kamu mungkin merasa termotivasi oleh pengakuan, persetujuan sosial, dan hubungan positif dengan orang lain.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari tipe kepribadian I (Influence):
Kelebihan Tipe I:
- Memprioritaskan hubungan interpersonal dan interaksi sosial.
- Mampu memfasilitasi sesi brainstorming untuk mencari solusi kreatif.
- Memberikan banyak dorongan verbal saat membimbing atau mengembangkan orang lain.
- Komunikatif, ekspresif secara emosional, dan mampu menyampaikan pesan dengan antusiasme tinggi.
- Dapat berimprovisasi dengan cepat berdasarkan intuisi dan kondisi yang ada.
- Fleksibel dalam manajemen waktu dan tidak terikat dengan jadwal yang terlalu kaku.
- Memahami cara memotivasi orang lain untuk bertindak dan mencapai tujuan bersama.
- Membawa energi positif dan rasa kegembiraan ke dalam tim, menciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan.
Kekurangan Tipe I:
- Cenderung terlalu optimis terhadap orang lain atau situasi, sehingga bisa kurang realistis.
- Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berinteraksi sosial daripada menyelesaikan tugas utama.
- Kesulitan mengikuti rutinitas yang konsisten dan terstruktur.
- Sering kesulitan membatasi waktu dalam berkomunikasi, sehingga bisa mengganggu produktivitas.
- Terlalu mengandalkan intuisi dalam mengambil keputusan, bahkan ketika perencanaan yang lebih matang diperlukan.
- Kurang memberikan struktur yang jelas bagi orang yang membutuhkan pendekatan kerja yang lebih terorganisir.
- Mudah terdistraksi oleh banyak ide baru sehingga kehilangan fokus terhadap tugas utama.
- Cenderung menghindari keputusan yang berisiko kehilangan persetujuan dari orang lain atau yang berpotensi merusak citra diri.
3. Kepribadian Tipe S (Submission)
Orang dengan kepribadian Steadiness atau Submission (S) dikenal sebagai individu yang tenang, dapat diandalkan, dan sabar. Mereka menyukai stabilitas serta cenderung menghindari perubahan yang mendadak.
Jika kamu termasuk dalam tipe ini, kamu mungkin termotivasi oleh ketenangan, dukungan, dan lingkungan yang harmonis. Orang dengan tipe S lebih nyaman bekerja dalam situasi yang stabil dan terstruktur.
Kelebihan Tipe S:
- Teliti dan bertanggung jawab, selalu memeriksa kembali tugas yang dikerjakan serta siap membantu orang lain.
- Sabar dan pengertian dalam menanggapi pertanyaan atau kebutuhan orang lain.
- Terbuka terhadap masukan, secara aktif meminta feedback untuk meningkatkan kinerja.
- Peduli terhadap orang lain, selalu memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan rekan kerja.
Kekurangan Tipe S:
- Kesulitan dalam menyampaikan informasi negatif secara langsung, sehingga cenderung menghindari pembicaraan sulit.
- Terlalu pasif dalam situasi yang membutuhkan ketegasan atau keputusan cepat.
- Menghindari konfrontasi, bahkan ketika umpan balik yang jujur diperlukan untuk perbaikan tim.
- Cenderung menunda pengambilan keputusan yang melibatkan konflik antarpribadi.
Orang dengan tipe kepribadian Steadiness (S) sangat berharga dalam menjaga keharmonisan dalam tim. Namun, mereka perlu mengembangkan keberanian untuk menghadapi konflik serta keterampilan komunikasi yang lebih asertif agar tetap efektif dalam lingkungan kerja yang dinamis.
4. Kepribadian Tipe C (Compliance/Conscientiousness)
Kepribadian Compliance atau Conscientiousness (C) dikenal dengan sifatnya yang analitis, detail-oriented, dan berorientasi pada kualitas.
Orang dengan tipe ini lebih suka bekerja dengan data dan fakta, serta memastikan bahwa setiap pekerjaan dilakukan dengan tepat dan akurat.
Jika kamu termasuk dalam tipe ini, kamu mungkin termotivasi oleh akurasi, keunggulan, dan logika. Tipe C cenderung menikmati pekerjaan yang membutuhkan pemikiran kritis dan perhatian terhadap detail.
Kelebihan dari orang dengan tipe kepribadian ini adalah berikut.
- Meluangkan waktu untuk memikirkan semuanya saat membuat keputusan.
- Memberikan prosedur yang jelas saat memberikan tugas.
- Menggunakan pendekatan metodis yang disengaja saat memecahkan masalah.
- Merasa nyaman menganalisis informasi dalam jumlah besar.
- Memberikan tugas kerja secara tertulis dan meminta umpan balik tertulis.
Adapun kekurangan dari tipe kepribadian C adalah berikut.
- Mencari solusi sempurna alih-alih solusi yang bisa diterapkan.
- Mengambil banyak waktu untuk mengumpulkan informasi dan menilai risiko sebelum mengambil keputusan.
- Menghindari atau melawan orang yang tidak menggunakan pendekatan sistematis dalam mengatur pekerjaan.
- Merasakan dorongan untuk mengkritik orang yang tidak memenuhi standar kualitas dan akurasinya.
- Terlalu sering memeriksa, dengan terlalu banyak pertanyaan, ketika seseorang membutuhkan lebih banyak otonomi.
- Solusi yang terlalu rumit untuk masalah sederhana.
Tes DiSC ini biasanya juga digunakan dalam berbagai proses rekrutmen. Jadi, harus dipersiapkan dengan baik, ya! Tentunya dalam menjawab soal tes DisC, kamu harus menjawab dengan jujur sesuai dengan kepribadian kamu.
Baca juga: Apa Itu Aptitude Test? Ini Jenis-Jenis, dan Contoh Soalnya
Demikian penjelasan tentang apa itu DisC Test, mencakup kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe.
Sambil memahami arti dan tipe-tipe tes Disc, kamu juga bisa, lho, mencari berbagai lowongan kerja terbaru dari Dealls!
Di sini, ada lebih dari 1000 lowongan kerja dari berbagai perusahaan ternama dengan gaji dan informasi yang transparan.
Sebelum melamar, pastikan kamu sudah menggunakan CV ATS, ya! Periksa apakah CV-mu sudah sesuai dengan posisi yang kamu lamar dengan CV Analysis.
Yuk, kembangkan peluang kerja terbaikmu bersama Dealls!
Sumber: