Tanpa silabus, guru bisa bingung menentukan materi apa yang harus disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya.
Silabus sendiri adalah peta besar pembelajaran yang merangkum kompetensi, materi, metode, hingga cara penilaian dalam satu periode belajar.
Banyak yang masih tertukar antara silabus dan RPP, padahal keduanya punya fungsi yang berbeda. Silabus itu gambaran umum, sedangkan RPP adalah rencana teknis per pertemuan.
Karena itu, ada baiknya kamu memahami dulu isi, cara menyusun, dan contoh silabus SD, SMP, SMA hingga kuliah yang bisa dijadikan referensi.
Apa Itu Silabus?

Silabus adalah dokumen yang memetakan arah pembelajaran selama satu semester atau tahun ajaran.
Silabus membantu guru memahami apa yang harus diajarkan, bagaimana cara mengajarkannya, dan standar apa yang harus dicapai siswa.
Dokumen ini bisa dibilang sebagai “kontrak akademik” yang menjadi acuan antara guru dan siswa (serta sekolah) mengenai ekspektasi pembelajaran.
Oleh karena itu, isi silabus umumnya mencakup:
- Kompetensi yang harus dicapai
- Materi pokok
- Metode yang digunakan
- Penilaian
- Jadwal pembelajaran
- Sumber belajar yang digunakan
- Aturan kelas
Biasanya, silabus wajib tersedia sebelum proses pembelajaran dimulai dan biasanya ditinjau pada awal semester.
Silabus inilah yang kemudian menjadi dasar penyusunan RPP, lembar kerja, hingga evaluasi hasil belajar.
Perbedaan RPP dan Silabus
Banyak guru yang masih tertukar antara silabus dan RPP, padahal keduanya sangat berbeda. Pastikan memahami perbedaannya agar perencanaan pembelajaran tidak keliru.
Umumnya, silabus hanya disusun sekali tiap semester, sedangkan RPP dibuat untuk setiap pertemuan.
Mari simak apa perbedaan RPP dan silabus agar tidak bingung:
Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran tingkat semester yang memuat gambaran besar materi, kompetensi dasar, kegiatan umum, penilaian, alokasi waktu, hingga sumber belajar.
Dokumen ini menjadi kerangka utama untuk mengembangkan RPP. Oleh karena itu, silabus bersifat umum dan ringkas, karena fungsinya sebagai peta besar pembelajaran yang berlaku satu mata pelajaran dalam satu semester.
Isi silabus mencakup:
- Standar kompetensi
- Materi
- Kegiatan pembelajaran
- Indikator pencapaian
- Bentuk penilaian
- Alokasi waktu
- Sumber belajar
RPP

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah rencana rinci yang digunakan guru untuk setiap pertemuan.
Isinya menjabarkan bagaimana silabus akan diterapkan di kelas dalam kegiatan awal, inti, hingga penutup.
RPP bersifat spesifik dan operasional, karena menjadi panduan guru saat mengajar langsung di kelas.
Isi RPP mencakup:
- Tujuan pembelajaran yang merujuk ke KD
- Langkah pembelajaran per pertemuan (awal–inti–penutup)
- Metode mengajar
- Media & sumber belajar
- Indikator pencapaian
- Teknik & instrumen penilaian
Agar lebih mudah memahaminya, mari lihat perbedaanya sesuai tabel berikut:
Aspek | Silabus | RPP |
Fungsi | Kerangka besar pembelajaran selama satu semester | Rencana mengajar untuk setiap pertemuan |
Isi | KD, materi, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu | Tujuan pembelajaran, langkah kegiatan, metode, media, instrumen penilaian |
Ruang lingkup | Umum dan makro | Spesifik dan mikro |
Frekuensi penyusunan | 1 kali per semester per mata pelajaran | Dibuat setiap kali mengajar/per pertemuan |
Tujuan | Menjadi acuan dasar pembelajaran | Mengimplementasikan silabus di kelas |
Detail | Ringkas | Sangat rinci |
Isi dari Silabus
Mengingat silabus adalah kerangka besar pembelajaran selama satu semester, maka penulisannya harus memuat komponen-komponen yang jelas.
Apa isi dari silabus? Berikut yang wajib dicantumkan:
1. Identitas Silabus
Identitas biasanya ditulis di bagian atas matriks silabus. Komponen yang dicantumkan meliputi nama sekolah, mata pelajaran, kelas, dan semester.
Contoh:
Sekolah : SDN 01 Menteng
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : IV / Semester 1
2. Standar Kompetensi (SK)
Standar kompetensi adalah kualifikasi kemampuan umum yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan siswa capai dalam satu mata pelajaran. SK sifatnya luas dan menjadi payung bagi Kompetensi Dasar.
Contoh:
Memahami struktur dan fungsi bagian-bagian tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya.
3. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi dasar merupakan kemampuan minimal yang harus dimiliki siswa dalam rangka mencapai SK.
KD menjadi dasar penyusunan indikator, materi, dan kegiatan pembelajaran. KD memecah SK menjadi capaian belajar yang lebih terukur.
Contoh:
- Mengidentifikasi bagian-bagian tumbuhan.
- Menjelaskan fungsi setiap bagian tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji).
- Menyajikan hasil pengamatan sederhana tentang bagian tumbuhan di lingkungan sekitar.
4. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah konten yang harus dipelajari siswa untuk mencapai KD yang ditetapkan.
Dalam memilih materi, guru perlu mempertimbangkan relevansinya dengan SK dan KD, kebermanfaatannya bagi siswa, serta kesesuaiannya dengan alokasi waktu.
Materi ditulis dalam bentuk pokok bahasan yang ringkas.
Contoh:
- Struktur tumbuhan (akar, batang, daun, bunga, buah, biji).
- Fungsi setiap bagian tumbuhan.
- Contoh variasi bagian tumbuhan pada berbagai jenis tanaman.
5. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan harus memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, antar siswa, dengan lingkungan, dan dengan sumber belajar lainnya.
Kegiatan ditulis dalam bentuk garis besar dan tidak sedetail langkah-langkah dalam RPP.
Contoh:
- Mengamati tanaman di lingkungan sekolah dan mencatat bagian-bagiannya.
- Diskusi kelompok tentang fungsi akar, batang, dan daun.
- Menggambar struktur tumbuhan lengkap dan memberi label setiap bagian.
- Menyusun laporan pengamatan sederhana tentang satu tanaman pilihan.
6. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator adalah perilaku terukur yang menunjukkan ketercapaian KD.
Indikator harus relevan dengan SK/KD, sesuai perkembangan siswa, dan dirumuskan menggunakan kata kerja operasional. Indikator menjadi dasar penyusunan instrumen penilaian.
Contoh:
- Siswa dapat menyebutkan enam bagian utama tumbuhan.
- Siswa dapat menjelaskan minimal dua fungsi dari masing-masing bagian tumbuhan.
- Siswa dapat membuat gambar struktur tumbuhan lengkap beserta keterangan fungsinya.
7. Penilaian
Penilaian menjelaskan bagaimana guru akan mengukur ketercapaian indikator dan KD. Semua bentuk penilaian harus merujuk pada indikator yang sudah ditetapkan.
Bentuk penilaian dapat berupa tes tertulis, praktik, observasi, penilaian sikap, hingga penilaian proyek.
Contoh:
- Tes tertulis mengenai bagian dan fungsi tumbuhan.
- Penilaian proyek gambar struktur tumbuhan.
- Observasi kegiatan kelompok saat melakukan pengamatan lapangan.
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah perkiraan jumlah jam pelajaran yang dibutuhkan agar KD dapat dicapai secara efektif. Penentuan waktu harus mempertimbangkan kompleksitas materi.
Contoh:
2x40 menit per pertemuan, total 3 pertemuan
9. Sumber Belajar
Sumber belajar mencakup segala hal yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran, mulai dari buku teks, media cetak, media elektronik, hingga narasumber.
Guru bebas memilih sumber belajar yang paling sesuai dengan kebutuhan belajar atau sesuai konteks sekolah.
Contoh:
- Buku IPA Kelas IV.
- Tanaman di halaman sekolah.
- Video edukasi tentang bagian tumbuhan.
Baca Juga: Kode Etik Guru PGRI Terbaru: 9 Isi dan Sanksinya Jika Melanggar
Cara Menyusun Silabus
Dengan begitu banyaknya komponen isi, kamu mungkin bingung bagaimana cara menyusun silabus yang baik dan benar. Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
1. Tentukan Bentuk Silabus
Langkah pertama adalah menentukan bentuk penyusunan silabus. Beberapa sekolah masih menggunakan format fisik (ditulis tangan atau ketik lalu dicetak), sementara sekolah lain sudah sepenuhnya digital menggunakan dokumen Word/Excel atau platform LMS.
2. Susun Tabel Silabus
Silabus selalu diawali dengan identitas seperti nama sekolah, mata pelajaran, kelas, dan semester.
Setelah itu, barulah guru membuat tabel yang berisi komponen inti seperti SK, KD, materi, indikator, kegiatan pembelajaran, hingga penilaian.

3. Masukkan Semua Komponen ke Dalam Tabel Silabus
Setelah tabel dibuat, isi seluruh komponen tersebut secara lengkap dan sistematis. Mulai dari SK–KD, materi yang relevan, kegiatan pembelajaran, indikator yang terukur, alokasi waktu, jenis penilaian, hingga sumber belajar yang digunakan.
4. Sesuaikan dengan Kurikulum yang Berlaku di Sekolah
Silabus harus mengikuti karakter kurikulum yang digunakan. Misalnya pada Kurikulum 2013, pembelajaran menekankan pada aktivitas mandiri, diskusi, dan presentasi.
Maka kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu banyak memuat aktivitas seperti eksperimen, proyek kelompok, analisis, dan presentasi hasil.
Dengan begitu, silabus tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga sejalan dengan pendekatan belajar yang diharapkan kurikulum.
5. Tinjau Ulang, Finalisasi, dan Validasi
Setelah semua komponen terisi, guru perlu mengecek kembali konsistensi antara KD–indikator–materi–kegiatan–penilaian.
Jika sudah tepat, lakukan finalisasi dan minta validasi dari kepala sekolah atau koordinator kurikulum sebelum silabus digunakan sebagai dasar penyusunan RPP atau modul ajar.
Contoh Silabus
Kini saatnya melihat berbagai contoh silabus yang bisa kamu jadikan referensi, dari contoh silabus kurikulum merdeka, hingga yang lebih fokus pada mata pelajaran seperti silabus Bahasa Indonesia. Kamu bebas menggunakannya:
1. Contoh Silabus SD
Silabus berisi pembelajaran untuk satu semester. Berikut adalah contoh silabus kurikulum 2013 untuk SD kelas V dengan tema Peristiwa Dalam Kehidupan untuk subtema Peristiwa Kebangsaan Massa Penjajahan. Kamu bisa mengakses dokumen lengkapnya sebagai berikut:

2. Contoh Silabus SMA
Silabus satu ini sudah merencanakan kegiatan pembelajaran secara umum untuk mata pembelajaran Kimia.
Klik akses contoh silabus kurikulum merdeka untuk SMA kelas 10 untuk melihat dokumen penuhnya:

3. Contoh Silabus Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Jika kamu membutuhkan contoh silabus word yang bisa diubah dan disesuaikan lagi mengikuti kebutuhan pembelajaran, bisa undah contoh silabus bahasa Inggris berikut:

4. Contoh Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Bagi kamu yang mengajar sebagai guru SMA, bisa menggunakan contoh silabus PDF berikut, sehingga formatnya tetap terjaga dan tidak berubah.
Namun untuk mengedit isinya, kamu perlu mengubahnya dulu, bisa melalui Google Docs, Word, atau alat lainnya.

5. Contoh Silabus Kuliah
Silabus kuliah bisa disusun per mata kuliah agar rancangan pembelajaran lebih tergambar. Contoh berikut bisa kamu gunakan sebagai referensi untuk mata kuliah ilmu komunikasi, lengkap dengan rancangan belajar dari awal sampai akhir semester.

Baca Juga: Gaji Dosen di Indonesia Terbaru 2025, Berapa Besarnya?
Ingin Menjadi Pengajar dan Merancang Silabus Sendiri? Coba Lamar Loker Pengajar di Dealls!
Merancang silabus adalah tugas pengajar, baik guru di sekolah maupun dosen di kampus. Ini bagian yang menyenangkan karena kamu bisa menentukan arah pembelajaran muridmu.
Jika kamu ingin berkarier sebagai pengajar, atau sudah menjadi guru/dosen dan ingin upgrade gaji maupun jenjang karier, coba lamar lowongan kerja guru atau loker dosen lewat Dealls.

Banyak yang sedang buka dari sekolah swasta seperti Mutiara Harapan Islamic School, Madania School, Millennia World School hingga kampus ternama seperti Universitas Ciputra, Universitas Pradita, Universitas Bunda Mulia.
Selain itu, kamu juga bisa review CV gratis pakai AI CV Analyzer dari Dealls agar peluang CV lolos ATS lebih besar.
Tersedia juga career mentoring gratis untuk kamu yang membutuhkan arahan untuk menjadi guru atau dosen profesional.
Segera kirimkan CV-mu dan mulai merancang silabusmu sendiri!

Referensi:
