Copywriter merupakan profesi yang sedang dicari oleh banyak perusahaan. Perannya berfokus pada produksi teks yang menarik dan jelas untuk sebuah materi iklan, seperti situs web, iklan, dan katalog perusahaan.
Tulisan yang dihasilkan tentu tidak sembarangan. Pasalnya, perlu kata kunci serta konten menarik untuk meningkatkan minat pelanggan kepada produk yang diiklankan. Umumnya, copywriter bekerja di bawah departemen pemasaran atau marketing.
Untuk menjadi seorang copywriter, memiliki portofolio adalah hal penting untuk menunjukkan kualitas dan hasil karyamu. Dengan portofolio, perusahaan dapat menilai apakah gaya penulisanmu sesuai dengan citra atau pesan yang ingin mereka sampaikan.
Kini, kamu nggak perlu bingung lagi tentang bagaimana menyusun portofolio copywriter. Berikut Dealls telah siapkan beberapa contoh portofolio copywriter yang bisa kamu jadikan referensi.
Tips Menyusun Portofolio
Sebelum mengetahui contoh-contohnya, ada baiknya untuk memahami langkah-langkah yang tepat untuk menyusun portofolio. Dengan begitu, kamu bisa membuatnya dengan lebih efektif dan sesuai kebutuhan. Berikut ini beberapa tips menyusun portofolio yang dilansir dari Indeed.
1. Tunjukkan Karya Terbaik
Tips pertama adalah coba tunjukkan contoh karya terbaik yang kamu miliki. Selain itu, pertimbangkan pula untuk menyusunnya dengan tata letak yang menarik. Dengan demikian, peluang bagi rekruter untuk tertarik dengan portofolio kamu akan jauh lebih tinggi.
2. Susun Daftar Isi
Menyusun daftar isi di awal portofolio juga tidak kalah penting untuk memudahkan pembaca menelusuri konten yang ada di dalamnya. Tidak hanya itu, bagian daftar isi juga diperlukan untuk menarik perhatian pembaca dan mendorong mereka untuk membaca portofolio lebih lanjut.
3. Sertakan Data Diri
Sama seperti CV, data diri pun perlu dicantumkan di dalam portofolio. Kamu dapat memberikan informasi seputar nomor telepon, alamat email, sertifikasi, dan pengalaman kerja yang relevan. Tujuan adanya data diri ini tentu memudahkan rekruter untuk mengenali seorang kandidat.
4. Uraikan Tujuan Profesional
Selain data diri, menuliskan tujuan profesional dalam jangka pendek dan panjang juga sangat direkomendasikan. Tujuan karier jangka pendek dapat berupa rencana yang akan diwujudkan dalam satu atau dua tahun. Sementara, tujuan jangka panjang mencakup rencana karier selama lima hingga 10 tahun ke depan.
5. Cantumkan Daftar Keahlian
Hal penting selanjutnya adalah menunjukkan daftar hard skills dan soft skills yang kamu kuasai. Meski begitu, perlu diperhatikan bahwa keahlian yang dicantumkan harus relevan dengan isi portofolio. Lebih lanjut, jelaskan secara terperinci untuk menunjukkan kemahiran kamu di dalam setiap keterampilan tersebut.
6. Sertakan Rekomendasi dari Klien atau Sumber yang Kredibel
Kamu dapat meminta testimoni dari klien atau sumber terpercaya yang merasa puas dengan hasil pekerjaan kamu. Menampilkan rekomendasi ini akan memperkuat kredibilitasmu sebagai kandidat yang kompeten dan dapat diandalkan.
7. Sebutkan Penghargaan yang Dimiliki
Tips terakhir, jangan ragu untuk menyertakan penghargaan atau sertifikat kompetensi dalam portofoliomu. Penghargaan tersebut secara tidak langsung menjadi bentuk pengakuan atas keahlianmu dan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas karyamu.
Baca Juga: Apa Itu Portofolio: Fungsi, Manfaat, Contoh, dan Cara Membuat
7 Contoh Portofolio Copywriter
1. Gari Cruze
Rekomendasi contoh portofolio copywriter pertama adalah milik Gari Cruze. Begitu membuka web ini, pembaca langsung dapat melihat hasil copywriting yang telah dikerjakan. Selain itu, tampilannya pun juga menarik. Cukup mengeklik gambar yang tersedia, kamu bisa langsung melihat detail pekerjaan dari setiap proyek.
Terlebih lagi, setiap gambar yang tertera di web tersebut berfungsi untuk menunjukkan preview dari hasil kerja terkait. Portofolio ini sangat cocok untuk copywriter dengan banyak pengalaman karena berfokus pada menunjukkan hasil kerja secara jelas dan profesional.
2. Davina van Buren
Portofolio berikutnya yang bisa dijadikan referensi adalah milik Davina van Buren. Bisa dilihat bahwa web miliknya diatur dengan rapi berdasarkan jenis tulisan yang telah dibuat. Dengan begitu, pengunjung bisa dengan mudah memilih dan mengeklik jenis tulisan yang mereka cari.
Tak hanya itu, website tersebut juga dilengkapi bagian “About”, “Portfolio”, “Testimonials”, dan “Contact”. Ini semakin memudahkan pembaca untuk menemukan informasi lebih lanjut tentang dirinya beserta karya-karyanya.
3. Dayarne Smith
Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, portofolio milik Dayarne Smith juga disusun berdasarkan jenis tulisan yang telah dikerjakan. Dengan layout seperti ini, pembaca tentu lebih mudah untuk memilih tulisan yang ingin dilihat.
Selain itu, ada menu kontak di bagian atas web yang memudahkan pengunjung untuk menghubungi secara langsung. Desain portofolionya juga sederhana dan mudah diakses sehingga pengunjung tidak akan kesulitan menelusuri web tersebut.
4. Kim Hobson
Portofolio milik Kim Hobson bisa menjadi contoh yang baik, terutama karena adanya perkenalan diri yang lengkap. Hal ini memungkinkan rekruter untuk memahami latar belakang dan pengalaman yang dimiliki kandidat.
Selain itu, portofolio ini juga menampilkan berbagai keterampilan yang dikuasai. Seperti yang telah disinggung, mencantumkan skills yang relevan sangat penting karena sebagai bentuk konkret mengenai kemahiran dalam bidang ini. Portofolio seperti ini cocok digunakan untuk pemula yang belum memiliki banyak pengalaman.
5. Kayla Hollatz
Portofolio milik Kayla Hollatz pun bisa menjadi referensi yang baik. Dengan tampilan yang sederhana, portofolio ini memudahkan pengunjung untuk membacanya dengan nyaman.
Setiap bagian diatur dengan jelas sehingga pembaca dapat dengan mudah menemukan bagian "About," "Portfolio," atau "Writer my Website" untuk mereka yang tertarik bekerja sama langsung. Penataan yang rapi ini juga membuat navigasi menjadi lebih efisien dan user-friendly.
6. Benji Shaw
Portofolio milik Benji Shaw juga layak untuk dibahas. Begitu membuka portofolio ini, kamu langsung disuguhkan dengan berbagai hasil kerja yang telah diselesaikan. Ini memberikan kesan profesional dan langsung ke maksud inti.
Salah satu hal yang menonjol adalah desainnya yang dominan dengan warna putih, dipadukan dengan foto-foto menarik. Desain sederhana ini membuat portofolio lebih enak dipandang dan memudahkan pembaca karena warna-warna yang digunakan tidak saling bertabrakan.
7. Sara Frandina
Referensi contoh portofolio copywriter terakhir datang dari Sara Frandina. Alih-alih menunjukkan hasil karya secara langsung, portofolio ini lebih menonjolkan testimoni dari para klien, strategi ini efektif untuk membangun kepercayaan calon klien nantinya.
Setiap testimoni turut dilengkapi dengan tombol “See Project” yang memungkinkan pengunjung melihat lebih lanjut tentang proyek yang dijalani. Informasi yang termuat meliputi deskripsi pekerjaan, tantangan yang dihadapi, solusi yang diberikan, hingga hasil yang dicapai.
Baca Juga: Copywriter: Tugas, Pengertian, Jenis, Skill, dan Jenjang Karier
Itulah tujuh contoh portofolio copywriter yang bisa kamu jadikan inspirasi. Kini, waktunya untuk mempraktikkan tips-tips tersebut dan mulai membangun portofolio sesuai dengan referensi yang telah dibahas.
Selanjutnya, jangan lewatkan kesempatan untuk cek lowongan kerja terbaru di Dealls. Temukan berbagai posisi copywriter yang sesuai dengan pengalaman dan perusahaan yang kamu impikan.
Kunjungi Dealls dan mulai bangun karier kamu sebagai copywriter sekarang juga!
Sumber: