Portofolio kerja adalah kumpulan hasil karya yang fungsinya menunjukkan kemampuan, pengalaman, dan pencapaian seseorang di bidang pekerjaan tertentu.
Melamar kerja dengan portofolio bisa meningkatkan peluang maju ke interview karena bisa lebih meyakinkan HRD daripada sekadar deskripsi di CV.
Bahkan beberapa pekerjaan diwajibkan melampirkan portofolio, khususnya pekerjaan yang melibatkan proyek, seperti graphic designer, videografer, content creator dan lainnya.
Kalau kamu butuh referensi contoh portofolio lamaran kerja, mari cek di artikel ini!
Apa Itu Portofolio untuk Melamar Kerja?
Menurut The Open University, portofolio untuk melamar kerja adalah dokumen berisi koleksi karya yang berguna menunjukkan pengalaman dan kemampuan seseorang di bidang tertentu.
Portofolio berbeda dengan CV atau resume, karena isi portofolio jauh lebih detail, mengingat fungsinya sebagai bukti kalau kamu mampu memenuhi kebutuhan calon pemberi kerja.
Isi portofolio biasanya mencakup:
- Pencapaian kerja
- Pengalaman kerja
- Riwayat pendidikan
- Keterampilan
- Contoh hasil karya
- Testimoni atasan atau klien
Tidak semua pekerjaan membutuhkan portofolio. Biasanya portofolio dipersyaratkan untuk posisi di bidang kreatif, konten dan teknologi.
Dengan melampirkan portofolio karya yang relevan, seseorang lebih berpeluang dipilih HRD karena mereka bisa langsung menilai kualitas karya yang ditawarkan.
Perbedaan CV dan Portofolio
Perlu diketahui, portofolio tidak sama dengan CV. Justru, portofolio adalah dokumen yang biasanya dilampirkan dalam CV.
CV juga dokumen wajib yang diminta saat melamar kerja, sedangkan portofolio hanya diminta pada posisi tertentu.
Agar tidak salah paham, mari kenali dulu apa bedanya CV dan portofolio?
1. Fungsi
- CV berguna menggambarkan pengalaman kerja, pendidikan, dan keterampilan untuk menarik perhatian perekrut.
- Portofolio berfungsi memberikan bukti nyata melalui hasil karya dan pencapaian agar kemampuan lebih mudah dinilai.
2. Cara Membuat
- CV biasanya dibuat dengan mencantumkan informasi data diri, pengalaman kerja dan keterampilan yang relevan sesuai posisi yang dilamar.
- Portofolio dibuat dengan menunjukkan karya terbaik (5–15 sampel), dan narasi singkat untuk penjelasan masing-masing karya.
3. Isi
- CV berisi nama, kontak, profil singkat, keterampilan, pengalaman kerja, serta riwayat pendidikan.
- Portofolio berisi hasil karya, deskripsi proyek, testimoni, pencapaian, hingga hasil proyek terhadap bisnis.
4. Sifat
- CV umumnya bersifat formal, kaku, dan mengikuti format standar supaya mudah dipindai ATS (Applicant Tracking System).
- Portofolio cenderung lebih fleksibel dan bisa dikreasikan dengan identitas dan gaya masing-masing individu.
5. Format
- CV biasanya berbentuk file teks dalam format Word atau PDF dengan panjang 1–2 halaman.
- Portofolio bisa berupa web pribadi, PDF interaktif atau halaman di platform portofolio (misalnya, Dribbble, Behance, Clippings.me, dll).
6. Cara Penggunaan
- CV wajib diminta ketika ingin melamar kerja sebagai pertimbangan utama HRD.
- Portofolio tidak selalu diminta, tergantung posisi dan biasanya dicantumkan dalam bentuk tautan di CV atau dilampirkan bersamaan dengan CV.
Baca juga: 6 Perbedaan Utama CV dan Portofolio Lengkap dengan Contoh
Jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Portofolio
Sebelum melihat contoh portofolio, pastikan dulu apakah pekerjaan yang ingin kamu lamar membutuhkannya.
Tidak semua pekerjaan membutuhkan portofolio. Biasanya, portofolio dibutuhkan untuk posisi berbasis proyek.
Beberapa pekerjaan yang membutuhkan portofolio di antaranya:
- Bidang Kreatif & Visual: Graphic designer, illustrator, animator, artist, fashion designer. interior designer, architect, model dan make-up artist.
- Bidang Konten: Videografer. video editor, filmmaker, fotografer dan content creator.
- Bidang Penulisan: Copywriter, content writer, dan jurnalis.
- Bidang Teknologi: UX designer, UI designer, web developer, software developer dan game designer.
- Bidang Marketing: Marketing specialist, creative director, dan advertising creative.
Posisi tertentu membutuhkan portofolio dengan visual yang kuat, sedangkan posisi lainnya membutuhkan data terukur untuk membuktikan hasil kerja. Jadi sesuaikan lagi dengan posisi yang ingin dilamar.
Baca Juga: 15 Contoh Portofolio Desain Grafis untuk Pemula & Cara Membuatnya
Isi Portofolio Lamaran Kerja
Tidak sedikit yang bingung tentang portofolio isinya apa saja. Isi portofolio mencakup berbagai komponen, termasuk karya terbaik, testimoni, sertifikat, kontan hingga media sosial.
Berdasarkan penjelasan W3 School, berikut isi portofolio lamaran kerja agar standout di mata HRD:
1. Cover (Hero Section)
Cover adalah tampilan awal yang pertama kali dilihat HRD sehingga harus eye-catching agar HRD tertarik melanjutkan ke halaman berikutnya.
Buat desain cover yang sederhana dan profesional, sertakan nama lengkap dan spesialisasi kamu.
Contoh:

2. Daftar Isi
Dengan adanya daftar isi, HR bisa melihat isi konten portofolio dan menavigasi ke bagian yang ingin mereka lihat. Letakkan daftar isi setelah cover.
3. Profil Diri
Profil diri berisi informasi singkat mengenai dirimu agar HRD bisa mengenal latar belakang dan kualifikasimu.
Cantumkan informasi seperti:
- Nama lengkap
- Latar belakang pendidikan
- Pengalaman kerja
- Skill yang relevan
Contoh:

4. Karya Terbaik dan Relevan
Tidak perlu menampilkan semua karya. Pilih yang paling relevan sekitar 3–5 karya karena biasanya HRD tidak punya banyak waktu untuk menilai satu per satu.
Tambahkan narasi singkat untuk menjelaskan keunggulan karya tersebut serta peranmu di dalamnya.

5. Pencapaian
Cantumkan dampak nyata dari pekerjaan atau proyek yang pernah kamu kerjakan. Misalnya, copywriter berhasil meningkatkan konversi lewat landing page, atau filmmaker yang karyanya mendapatkan penghargaan di festival tertentu.
Lengkapi pencapain dengan menuliskan:
- Tahun
- Nama acara atau pencapaian
- Data pendukung yang terukur
6. Testimoni
Jika ada, kamu bisa menambahkan 2–3 testimoni dari atasan, rekan kerja, atau klien untuk memperkuat kredibilitas dan bukti kualitas kerja.
Letakkan testimoni di bagian akhir sebelum informasi kontak sebagai penutup agar HRD lebih yakin memilihmu.
7. Informasi Kontak
Terakhir, tampilkan informasi kontak agar HRD mudah menghubungimu. Cantumkan informasi kontak yang meliputi:
- Nomor telepon
- Akun media sosial (LinkedIn atau Instagram)
- Blog pribadi (jika ada)
Baca Juga: Contoh Portofolio Fresh Graduate, Template dan Tips Membuatnya
Contoh Portofolio Lamaran Kerja
Sudah tidak sabar melihat ada apa saja contoh portofolio? Berikut ada beberapa contoh portofolio untuk melamar kerja yang bisa dijadikan referensimu.
Gulir terus contoh portofolio desain grafis, content writer, content creator, videografer, marketing, dan berbagai posisi lainnya:
1. Contoh Portofolio Desain Grafis

2. Contoh Portofolio Copywriter

3. Contoh Portofolio Web Developer

4. Contoh Portofolio Content Writer

5. Contoh Portofolio Fresh Graduate

6. Contoh Portofolio Video Editor

7. Contoh Portofolio Marketing

8. Contoh Portofolio Content Creator

9. Contoh Portofolio Mahasiswa

10. Contoh Portofolio UI/UX Designer

11. Contoh Portofolio Social Media Specialist

12. Contoh Portofolio Animator

13. Contoh Portofolio Desain Website

14. Contoh Portofolio Fotografer

15. Contoh Portofolio Product Designer

16. Contoh Portofolio Fashion Designer

17. Contoh Portofolio Illustrator

Cara Membuat Portofolio agar Menarik HRD
Setiap portofolio punya ciri khasnya tersendiri. Desain dan isinya perlu disesuaikan dengan posisi yang dilamar.
Kalau mau portofolio-mu bisa menarik HRD, mari ikuti tips dan cara membuat portofolio sebagai berikut:
1. Publikasikan di Platform Digital
Mempublikasikan portofolio ke platform digital membuatnya lebih praktis diakses daripada versi cetak.
Beberapa platform yang bisa dipilih seperti:
- Wix
- Behance
- Dribbble
- Notion
Nantinya, tinggal sematkan tautan ke platform tersebut di dalam CV. Dengan begitu HRD bisa mengaksesnya dengan mudah kapan saja.
2. Sesuaikan Isi dengan Posisi yang Dilamar
Pastikan isi portofolio relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya, saat melamar posisi marketing, jangan hanya menampilkan desain gambar tanpa data pendukung.
Akibatnya HRD kesulitan menilai kemampuanmu. Sesuaikan isi portofolio dengan kebutuhan posisi yang ingin dilamar.
3. Tampilkan Karya Paling Relevan
Urutkan karya dengan menempatkan yang paling relevan di bagian awal. Tujuannya untuk memikat perhatian HRD sejak pertama membuka portofolio, sehingga berpotensi meninggalkan impresi yang kuat. Baru tampilkan karya lain sebagai pendukung.
4. Hubungkan Karya ke Tautan Eksternal
Tidak semua karya bisa ditampilkan langsung dalam portofolio, misalnya video atau studi kasus yang panjang.
Agar file tidak lambat saat dibuka, kamu bisa menghubungkan karya ke tautan eksternal seperti YouTube, Google Drive, atau web pribadi.
5. Sebarkan Portofolio ke Media Sosial
Bagikan portofoliomu di media sosial seperti LinkedIn untuk meningkatkan kredibilitasmu di bidang tertentu.
Selain itu, kamu bisa mendapatkan feedback yang berguna untuk meningkatkan kualitas portofolio.
6. Hindari Teks Terlalu Banyak
Jangan penuhi portofolio dengan teks. Lebih baik tampilkan data, gambar, atau hasil nyata yang relevan. Deskripsi singkat tetap penting, tetapi biarkan karya dan angka yang berbicara.
7. Perbarui Isi Portofolio
Seiring waktu, pengalaman dan karya barumu pasti akan bertambah, sehingga pastikan selalu memperbaruinya. Dengan begitu, portofolio selalu up-to-date dengan gaya kerjamu.
Portofolio Sudah Siap? Saatnya Lamar Kerja lewat Dealls!
Sudah buat portofolio setelah melihat contoh portofolio tadi? Kalau sudah siap, langsung saja pakai buat apply 100.000+ lowongan kerja terbaru lewat Dealls!
Ada banyak posisi yang sedang buka, dari desainer grafis, content creator, web developer, videographer dan masih banyak lagi.
Gunakan Filter Pencarian Komprehensif berdasarkan gaji, fasilitas, lokasi, hingga tingkat pengalaman, untuk menemukan posisi sesuai keinginan.
Sebelum buru-buru kirim CV dan portofolio, cek dulu kecocokan CV dengan posisi incaran pakai AI CV Reviewer gratis dari Dealls.
Nanti kamu bisa mendapat skor dan feedback instan untuk perbaikan CV agar berpeluang jadi kandidat top match! Semakin tinggi skor, semakin besar peluang HRD melihat lamaranmu.
Jangan sia-siakan loker yang sedang buka, coba apply dan siapa tau itu peruntunganmu!
