Sebentar lagi pembagian raport TK akan dimulai. Sebagai guru, pastikan kamu sudah mengisi dengan narasi penilaian yang jelas, positif, dan mudah dipahami orang tua.
Dalam menyusun narasi raport TK, kamu perlu memperhatikan perkembangan anak dari aspek kognitif, sosial-emosional, bahasa, hingga motorik.
Banyak guru sering kebingungan mencari kata-kata yang tepat agar laporan belajar terdengar profesional tetapi tetap hangat.
Jika kamu merasakan hal yang sama, coba lihat contoh narasi raport TK usia 4-5 dan 5-6 tahun berikut!
Bagaimana Menulis Narasi untuk Raport TK yang Baik?

Menulis narasi raport TK membutuhkan ketelitian, karena setiap kalimat akan dibaca sebagai gambaran perkembangan anak. Agar hasilnya informatif, kamu bisa ikuti beberapa tips penulisan berikut:
1. Buka dengan Apresiasi
Selalu buka narasi dengan pujian dan apresiasi yang jujur. Setiap anak pasti punya kekuatan unik, misalnya sikap ramah, antusias belajar, hingga kemampuan motorik.
Kalimat pembuka yang positif membuat orang tua merasa dihargai dan memberi suasana hangat pada laporan.
Contoh:
"Alya adalah anak yang ceria dan selalu menunjukkan antusiasme tinggi saat mengikuti kegiatan belajar. Ia mudah beradaptasi dan sering menyemangati teman-temannya."
2. Jelaskan Tantangan Anak secara Lembut
Ketika anak memiliki area yang perlu ditingkatkan, sampaikan dengan bahasa yang halus dan tidak menghakimi.
Fokus pada perilaku atau kemampuan, bukan pada pribadi anak. Hindari penilaian subjektif dan gunakan kalimat yang spesifik.
Lihat contoh narasi raport tk usia 5-6 atau 4-5 tahun:
Contoh:
"Alya masih perlu dibimbing untuk lebih fokus saat kegiatan membaca, karena ia kadang mudah terdistraksi oleh lingkungan sekitar."
3. Sertakan Solusi atau Saran
Narasi yang baik tidak hanya menyebutkan tantangan, tetapi juga memberi rekomendasi. Tujuannya agar orang tua tahu langkah konkret yang bisa dilakukan.
Jadi, alih-alih hanya bilang anak kesulitan membaca bisa direkomendasikan untuk belajar membaca di rumah selama 10 menit per hari.
Berikut contoh narasi raport tk usia 5-6 tahun:
"Akan sangat membantu jika Alya dapat meluangkan waktu sekitar 10 menit setiap hari untuk berlatih membaca huruf dan suku kata sederhana di rumah."
4. Pastikan Memuat Aspek Perkembangan Anak
Kamu mungkin berpikir “Apa komentar positif untuk rapor taman kanak-kanak?”. Dalam menulis narasi raport untuk anak TK sebaiknya mencakup berbagai aspek perkembangan, seperti kognitif, sosial, emosional, bahasa, hingga kemampuan adaptif.
Tujuannya agar guru mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang proses belajar, perkembangan, dan pencapaian mereka sepanjang semester.
Contoh:
"Secara sosial-emosional, Alya mampu bekerja sama dengan teman dan menunjukkan empati saat bermain. Dari aspek bahasa, ia sudah mampu menyampaikan pendapat dengan jelas. Pada aspek motorik halus, ia semakin terampil dalam kegiatan menulis dan menggambar."
5. Akhiri dengan Kalimat Harapan
Raport TK bukan tempat untuk membuat orang tua cemas. Tutup narasi dengan ucapan semangat, harapan untuk perkembangan anak, atau apresiasi kamu sebagai gurunya. Cara ini juga membantu menjaga hubungan baik antara guru, orang tua, dan murid.
Contoh:
"Semoga Alya terus berkembang dengan semangat belajarnya yang tinggi. Ibu/Bapak guru sangat bangga melihat progres Alya di semester ini."
Baca Juga: 3 Cara Menjadi Guru di Indonesia & Syaratnya!
Contoh Narasi Raport TK

Sebagai guru, pastinya kamu menghadapi berbagai jenis anak selama kegiatan belajar dan mengajar.
Untuk menambah referensi narasi raport, mari lihat kumpulan contoh narasi raport TK lengkap dari usia 4–6 tahun hingga per aspek perkembangan:
Contoh Narasi Raport TK Berdasarkan Aspek Perkembangan
Dalam menulis contoh narasi raport TK semester 1 maupun semester 2, pastikan mencakup seluruh aspek perkembangan yang terdiri dari perkembangan bahasa, kognitif, motorik, sosial-emosional, seni dan kreativitas.
Mari lihat masing-masing contoh narasinya, bisa untuk usia 4-5 maupun 5-6 tahun:
1. Perkembangan Bahasa
"[Nama Anak] sudah mampu memahami instruksi sederhana dan mulai dapat menyampaikan pendapat dengan kalimat yang lebih runtut. Ia semakin percaya diri saat bercerita di depan kelas, meskipun masih perlu dibimbing untuk mengucapkan beberapa kosakata dengan lebih jelas."
2. Perkembangan Kognitif
"[Nama Anak] menunjukkan kemampuan berpikir yang baik dalam mengenali pola, bentuk, dan angka dasar. Ia dapat memecahkan tugas sederhana seperti mencocokkan gambar dan menghitung benda hingga 10. Sesekali masih membutuhkan arahan untuk fokus saat menyelesaikan kegiatan."
3. Perkembangan Motorik
"[Nama Anak] memiliki koordinasi motorik halus yang semakin berkembang, terlihat dari kemampuan memegang pensil dengan tepat dan menyelesaikan kegiatan menempel atau menggunting garis lurus. Pada motorik kasar, ia aktif mengikuti permainan fisik dan mampu menjaga keseimbangan dengan baik."
4. Perkembangan Solusi-emosional
"[Nama Anak] mampu bermain dan bekerja sama dengan teman-temannya. Ia mulai bisa mengelola emosinya saat menghadapi situasi yang tidak sesuai keinginannya, meskipun sesekali masih membutuhkan pengingat untuk menunggu giliran dan berbagi mainan."
5. Perkembangan Seni
"[Nama Anak] menunjukkan ketertarikan pada kegiatan seni seperti menggambar dan mewarnai. Ia dapat memilih warna yang sesuai dan mulai berani mengekspresikan ide melalui karya sederhana. Pengembangan detail visualnya terlihat meningkat dari waktu ke waktu."
6. Perkembangan Kreativitas
"[Nama Anak] aktif mengeksplorasi berbagai bahan dan alat dalam kegiatan bermain. Ia mampu menciptakan bentuk atau bangunan sederhana dari balok dan sering mengemukakan ide kreatif saat kegiatan proyek kelas. Kreativitasnya tampak berkembang melalui rasa ingin tahu yang tinggi."
Contoh Narasi Raport TK untuk Usia 4-5 Tahun
Kategori anak usia 4-5 tahun biasanya lebih fokus pada perkembangan bahasa dan kemampuan motorik.
Namun, jangan lupakan juga aspek perkembangan lainnya. Jadi, kamu bisa melihat contoh narasi raport TK berikut untuk referensi penulisan:
- "[Nama Anak] menunjukkan perkembangan bahasa yang baik dan sudah mampu memahami instruksi sederhana serta menceritakan pengalaman sehari-harinya. Dari aspek kognitif, ia mulai mengenal pola, warna, dan angka 1–10. Kemampuan motoriknya terlihat meningkat melalui kegiatan melompat, berlari, dan memegang alat tulis dengan lebih stabil. Secara sosial-emosional, [Nama Anak] mampu bermain bersama teman dan belajar menunggu giliran. Pada kegiatan seni, ia menikmati mewarnai dan mulai memilih kombinasi warna sendiri. Kreativitasnya tampak saat membuat bentuk bebas menggunakan balok dan playdough."
- "[Nama Anak] semakin percaya diri dalam berkomunikasi dan aktif menjawab pertanyaan dari guru. Dalam perkembangan kognitif, ia dapat mencocokkan gambar serta menyebutkan bentuk dasar seperti lingkaran dan segitiga. Motorik halusnya berkembang melalui kegiatan menggunting garis sederhana, sedangkan motorik kasarnya terlihat dari kemampuan mengikuti permainan melompat dan berlari. Secara sosial-emosional, [Nama Anak] mulai belajar mengelola emosi saat bermain. Ia juga menunjukkan minat pada kegiatan menggambar, dan kreativitasnya terlihat ketika membuat karya sederhana dari bahan bekas."
- “[Nama Anak] mampu menyusun kalimat pendek dan berani menyampaikan pendapat saat kegiatan circle time. Dari sisi kognitif, ia mulai memahami konsep besar–kecil, panjang–pendek, serta mampu menyelesaikan puzzle 6–8 keping. Kemampuan motorik kasarnya semakin baik saat mengikuti senam pagi, sedangkan motorik halusnya berkembang melalui aktivitas meronce. Dalam aspek sosial-emosional, [Nama Anak] sudah dapat berbagi mainan dan bekerja sama dalam permainan kelompok. Pada kegiatan seni, ia suka bereksperimen dengan cat air dan menghasilkan pola bebas. Kreativitasnya tampak melalui imajinasi saat bermain peran."
Contoh Narasi Raport TK untuk Usia 5-6 tahun
Pembelajaran pada kelompok usia ini menekankan pada persiapan masuk SD dan kemandirian.
Di sini, kamu bisa menyebutkan tantangan yang mungkin dialami anak serta rekomendasi tindakan.
Mari lihat contoh narasi raport TK usia 5-6 tahun semester 1 dan 2:
- "[Nama Anak] mampu mengungkapkan ide dan cerita dengan kalimat yang lengkap serta mulai mengenal kata-kata baru. Dari aspek kognitif, ia dapat mengenal angka hingga 20 dan memahami konsep sederhana seperti urutan dan ukuran. Motorik halusnya berkembang melalui latihan menulis dan mewarnai gambar sesuai garis, sedangkan motorik kasarnya terlihat saat bermain lompat tali dan bola. Sosial-emosional [Nama Anak] membaik, ia sudah bisa bekerja sama dan menyelesaikan konflik kecil dengan teman. Dalam seni, ia menikmati menggambar bentuk sederhana dan mewarnai dengan detail, sementara kreativitasnya tampak saat membuat cerita imajinatif dari boneka atau mainan. Namun, [Nama Anak] masih perlu bimbingan dalam fokus saat kegiatan menulis. Ibu/Bapk bisa mengajak [Nama Anak] latihan menulis pendek di rumah 10–15 menit setiap hari."
- "[Nama Anak] aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan kemampuan bahasa yang baik untuk usia ini. Kognitifnya berkembang, terlihat dari kemampuan mencocokkan pola, menghitung benda hingga 20, dan mengenal beberapa huruf awal alfabet. Motorik halus semakin terampil melalui aktivitas menggunting dan menempel, sementara motorik kasar terus berkembang saat permainan luar kelas. Dalam aspek sosial-emosional, ia mampu mengekspresikan perasaan dengan tepat dan menghormati giliran teman, meskipun terkadang kurang sabar. Untuk membantu, [Nama Anak] bisa diajak berlatih menunggu giliran lewat permainan kelompok di rumah atau di kelas. Di bidang seni, ia mulai mencoba menggambar pemandangan sederhana, dan kreativitasnya terlihat dari ide-ide unik saat bermain peran."
- "[Nama Anak] menunjukkan kemampuan bahasa yang baik, mampu bercerita dan menyampaikan pendapat di depan kelas dengan percaya diri. Aspek kognitifnya terlihat dari pemahaman konsep angka, bentuk, dan waktu sederhana. Motorik halus berkembang melalui latihan menulis huruf dan angka, sementara motorik kasar terlihat saat mengikuti senam dan permainan bola. Sosial-emosional [Nama Anak] membaik, ia lebih mudah berempati dan bekerja sama dalam kelompok, meskipun terkadang cepat lelah saat kegiatan yang panjang. Untuk mendukung, beri jeda istirahat singkat selama kegiatan belajar dan dorong anak menyelesaikan tugas dengan bimbingan ringan. Dalam seni, ia mulai bereksperimen dengan cat air dan krayon, sedangkan kreativitasnya terlihat saat menciptakan cerita atau membangun sesuatu dari balok."
Contoh Narasi Raport TK Kurikulum Merdeka
Bagi kamu yang menjadi guru di TK yang menerapkan kurikulum merdeka, maka penulisan narasi bisa fokus pada perkembangan anak secara menyeluruh.
Sebagai referensi, mari lihat contoh narasi raport TK kurikulum merdeka semester 1 dan 2 sebagai berikut:
Contoh Narasi Raport TK Kurikulum Merdeka Semester 1
- "[Nama Anak] senang berbagi cerita dan menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Ia menguasai angka, bentuk, dan konsep sederhana, sambil terus mengembangkan motorik, sosial-emosional, dan kreativitas melalui bermain dan kegiatan seni. Anak mulai menunjukkan kemampuan bekerja sama dan mengekspresikan ide sendiri."
- "[Nama Anak] terlihat percaya diri saat berinteraksi dengan teman dan guru. Kemampuan kognitif, motorik, sosial, dan kreativitasnya semakin berkembang melalui berbagai aktivitas menulis, menggambar, dan prakarya. Anak juga mulai mengaplikasikan ide-ide kreatif dalam permainan dan proyek kelas."
- "[Nama Anak] aktif bertanya dan berbicara dengan lancar di kelas. Motorik halus dan kasarnya meningkat, sedangkan kemampuan kognitif, sosial, dan kreativitasnya berkembang melalui eksperimen, prakarya, dan permainan. Anak mampu bekerja sama dan mengekspresikan ide-ide baru dengan baik."
- "[Nama Anak] mulai terbiasa menceritakan pengalaman dan pendapat dengan kalimat yang runtut. Ia terus mengasah kemampuan kognitif, motorik, sosial-emosional, dan kreativitas melalui kegiatan bermain, menulis, dan seni. Anak tampak senang berkolaborasi dan mengekspresikan ide secara kreatif."
- "[Nama Anak] berani berbicara di depan teman dan guru, sekaligus menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Kognitif, motorik, sosial-emosional, dan kreativitasnya berkembang melalui aktivitas belajar, bermain, dan prakarya. Anak juga mulai menampilkan ide-ide kreatif dalam seni dan permainan peran."
Contoh Narasi Raport TK Kurikulum Merdeka Semester 2
- "[Nama Anak] semakin percaya diri dalam berkomunikasi dan mampu menceritakan pengalaman sehari-hari dengan kalimat lengkap. Kognitifnya berkembang, terlihat dari kemampuan menghitung, mengenal pola, dan memahami konsep sederhana. Motorik halus dan kasar semakin terampil melalui menulis, menggambar, serta permainan fisik. Sosial-emosional anak membaik; ia mampu bekerja sama, berbagi, dan mengekspresikan emosi dengan tepat. Kreativitasnya terlihat saat membuat prakarya dan bermain peran, serta mencoba berbagai ide baru di kelas."
- "[Nama Anak] aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan kemampuan bahasa yang baik. Ia mampu memahami konsep angka, bentuk, serta urutan, dan mulai mengerjakan tugas kognitif secara mandiri. Motorik halus semakin terampil saat menulis dan menggunting, sedangkan motorik kasar berkembang saat bermain di luar kelas. Anak juga menunjukkan empati dan kemampuan bekerja sama yang baik. Kreativitasnya tampak dalam kegiatan seni, menggambar, dan bermain peran dengan ide-ide unik."
- "[Nama Anak] berani menyampaikan pendapat dan cerita di depan kelas, menunjukkan kemampuan bahasa yang lancar. Kognitifnya semakin baik, mampu mencocokkan pola, mengenal angka, dan memahami konsep sederhana. Motorik halus dan kasar meningkat, terlihat saat menulis, mewarnai, dan mengikuti permainan fisik. Sosial-emosional anak berkembang. Ia lebih sabar, mampu berbagi, dan bekerja sama. Kreativitasnya terlihat melalui eksperimen seni, permainan imajinatif, dan prakarya yang dibuat sendiri."
- "[Nama Anak] mampu bercerita dan mengekspresikan ide secara jelas, menunjukkan perkembangan bahasa yang positif. Kognitifnya berkembang melalui kegiatan menghitung, mengenal huruf, dan menyelesaikan puzzle sederhana. Motorik halus semakin rapi saat menulis dan memegang alat tulis, motorik kasar stabil saat bermain senam dan lompat tali. Anak mulai memahami aturan sosial, mampu bekerja sama dan menunggu giliran. Kreativitasnya terlihat dari eksplorasi seni dan ide permainan yang inovatif."
- "[Nama Anak] aktif berinteraksi dengan teman dan guru, kemampuan bahasa semakin baik. Ia mampu menyelesaikan tugas kognitif sederhana, mengenal angka, bentuk, dan konsep waktu. Motorik halus dan kasar meningkat melalui aktivitas menulis, menggambar, dan bermain di luar kelas. Sosial-emosional anak positif, mampu berbagi, mengelola emosi, dan bekerja sama. Kreativitasnya terus berkembang melalui kegiatan seni, prakarya, dan permainan imajinatif."
Baca Juga: Memahami Sertifikasi Guru - Arti, Syarat, Dan Tunjangannya
Contoh Narasi Raport TK A dan B
Mari lihat beberapa contoh narasi untuk TK A dan B dengan berbagai tipe anak yang biasa ditemui di masing-masing level:
TK A (Usia 4–5 Tahun)
23. Anak Suka Bercerita
"[Nama Anak] aktif bertanya dan menceritakan pengalaman sehari-hari dengan kalimat lengkap. Ia mulai mengenal angka, bentuk, dan pola sederhana, serta motorik dan kreativitasnya berkembang melalui menulis, menggambar, dan bermain. Anak mampu bekerja sama dan berbagi dengan teman."
24. Anak yang Senang Berinteraksi Sosial
"[Nama Anak] senang berinteraksi dengan teman dan guru, menunjukkan kemampuan bahasa yang baik. Kognitif, motorik, sosial-emosional, dan kreativitasnya berkembang melalui kegiatan bermain, prakarya, dan aktivitas kelompok. Anak mulai mengekspresikan ide kreatif dengan percaya diri."
25. Anak Imajinatif
"[Nama Anak] suka menceritakan ide-ide imajinatif dan cerita pendek di kelas. Ia mengenal angka dan bentuk sederhana, motorik halus serta kasarnya berkembang melalui menulis, menggambar, dan permainan fisik. Kreativitas dan kemampuan sosialnya juga terus meningkat."
26. Anak yang Mandiri
"[Nama Anak] mulai mampu menyelesaikan tugas sederhana secara mandiri dan aktif berkomunikasi. Kognitif, motorik, sosial-emosional, dan kreativitasnya berkembang melalui berbagai kegiatan kelas. Anak mampu bekerja sama dan mengekspresikan ide baru dalam bermain dan prakarya."
27. Anak yang Aktif saat Belajar
"[Nama Anak] sangat aktif dalam kegiatan belajar dan bermain, sering bertanya dan menceritakan pengalaman. Ia mengenal angka, bentuk, dan pola sederhana, sambil mengasah motorik, sosial, dan kreativitasnya. Anak mampu mengekspresikan ide dengan percaya diri dan berbagi dengan teman."
TK B (Usia 5–6 Tahun)
28. Anak Percaya Diri
"[Nama Anak] berani menceritakan pengalaman di depan teman dan guru. Kognitif, motorik, sosial-emosional, dan kreativitasnya berkembang melalui bermain, prakarya, dan aktivitas seni. Anak mampu bekerja sama dan mengekspresikan ide kreatif dengan percaya diri."
29. Anak Kreatif
"[Nama Anak] senang bercerita dan menciptakan ide baru di kelas. Kemampuan kognitif, motorik, sosial-emosional, dan kreativitasnya meningkat melalui menulis, menggambar, dan prakarya. Anak juga mampu berbagi dan bekerja sama dengan teman."
30. Anak yang Bisa Bekerja Sama
"[Nama Anak] mudah berinteraksi dengan teman dan guru, menunjukkan kemampuan bahasa yang baik. Ia mulai menguasai angka, bentuk, dan konsep sederhana, sambil mengembangkan motorik, kreativitas, dan kemampuan sosial. Anak mampu mengekspresikan ide dan bekerja sama dalam kelompok."
31. Anak yang Mandiri saat Belajar
"[Nama Anak] mampu menyelesaikan kegiatan belajar dan prakarya dengan mandiri. Kognitif, motorik, sosial-emosional, dan kreativitasnya berkembang melalui berbagai aktivitas belajar dan bermain. Anak juga menunjukkan ide-ide kreatif saat bermain peran."
32. Anak Ekspresif
"[Nama Anak] aktif dalam diskusi dan menceritakan pengalaman sehari-hari. Kemampuan kognitif, motorik, sosial, dan kreativitasnya terus berkembang melalui bermain, prakarya, dan seni. Anak mampu mengekspresikan ide-ide baru dan bekerja sama dengan teman dengan baik."
Contoh Narasi Raport TK berdasarkan Kelompok Kemampuan

Beberapa anak lebih mumpuni di suatu kelompok kemampuan. Ini berkaitan dengan minat dan bakat anak.
Kalau ingin menyampaikan bakat anak di kemampuan tertentu, bisa gunakan contoh narasi raport TK kurikulum merdeka semester 1 jati diri, sains, seni dan pelajaran lainnya:
33. Sains
"[Nama Anak] menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap alam dan fenomena di sekitarnya. Ia senang mengamati, bereksperimen sederhana, dan mengajukan pertanyaan. Kemampuan kognitif dan kreativitasnya terlihat saat mengekspresikan penemuan melalui gambar dan prakarya."
34. Numerasi
"[Nama Anak] mampu mengenal angka, menghitung benda, dan memahami konsep sederhana seperti urutan dan ukuran. Ia senang mencocokkan pola dan memecahkan puzzle, menunjukkan logika dan konsentrasi yang baik. Anak juga mulai menerapkan kemampuan ini dalam kegiatan bermain kelompok."
35. Literasi
"[Nama Anak] berani bercerita dan mengekspresikan ide melalui kata-kata dengan lancar. Ia mulai mengenal huruf, membaca kata sederhana, dan menulis nama sendiri. Kreativitas bahasa anak terlihat saat membuat cerita pendek atau menggambar sambil bercerita."
36. Teknologi
"[Nama Anak] tertarik pada penggunaan alat digital sederhana atau perangkat belajar interaktif. Ia mampu mengikuti instruksi, mencoba fitur baru, dan menunjukkan rasa ingin tahu. Kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah terlihat saat menggunakan teknologi untuk proyek sederhana."
37. Dasar Rekayasa
"[Nama Anak] senang membangun dan merakit benda menggunakan balok atau bahan lain. Ia mampu memahami konsep dasar hubungan sebab-akibat dan mulai merencanakan cara menyusun benda. Motorik halus dan kreativitasnya berkembang melalui kegiatan ini."
38. Dasar Seni
"[Nama Anak] menunjukkan minat tinggi pada kegiatan menggambar, mewarnai, dan membuat prakarya. Ia mulai bereksperimen dengan warna, bentuk, dan bahan berbeda. Kreativitas serta ekspresi diri anak terlihat jelas dalam hasil karya seni."
39. Agama
"[Nama Anak] aktif mengikuti kegiatan keagamaan sederhana, seperti doa, lagu rohani, atau cerita moral. Ia mulai memahami nilai-nilai baik dan mampu mengekspresikannya melalui tindakan sehari-hari. Sosial-emosional dan karakter anak terlihat positif melalui interaksi dengan teman."
40. Aktivitas Fisik
"[Nama Anak] menikmati kegiatan motorik kasar seperti lompat, lari, dan senam. Motorik halus berkembang melalui menulis, menggambar, dan menggunting. Anak menunjukkan koordinasi, antusiasme, dan kemampuan bekerja sama selama aktivitas fisik."
41. Budi Pekerti
"[Nama Anak] mampu mengekspresikan sikap sopan, menghormati teman, dan berbagi mainan. Ia mulai memahami aturan sederhana di kelas dan menunjukkan empati. Perkembangan sosial-emosional dan karakter anak semakin positif."
42. Jati Diri
"[Nama Anak] menunjukkan rasa percaya diri dan mandiri dalam kegiatan sehari-hari. Ia mulai mengenal identitas diri, minat, dan kemampuan uniknya. Kreativitas dan kemandirian anak terlihat saat mengekspresikan ide atau menyelesaikan tugas sendiri."
Contoh Narasi Raport TK berdasarkan Karakteristik Anak
Jika berbicara soal karakteristik, setiap anak pasti memiliki keunikan masing-masing. Misalnya, ada anak yang senang menolong teman-temannya, dan ada juga anak yang melakukan observasi dulu baru melakukan pelajaran.
Mari lihat beberapa contoh narasinya:
43. Anak Penolong
"[Nama Anak] selalu menawarkan diri membantu teman yang kesulitan menyusun balok atau menyelesaikan puzzle. Ia menunjukkan empati dan kesabaran, sambil tetap mengikuti instruksi guru. Karakter sosialnya terlihat kuat karena teman-teman juga merasa nyaman bekerja dengannya."
44. Anak Pendiam & Fokus
"[Nama Anak] cenderung tenang dan fokus saat menggambar atau menyusun puzzle. Ia bekerja perlahan tapi teliti, memastikan setiap detail selesai dengan rapi. Kemampuan kognitif dan motorik halusnya terlihat dari hasil kerja yang teratur dan rapi."
45. Anak Pemimpin
"[Nama Anak] suka memimpin teman saat bermain kelompok, seperti membagi tugas atau mengatur urutan permainan. Ia mampu mendengarkan ide teman dan memimpin dengan sabar. Sosial-emosional dan kemampuan berpikir kreatifnya berkembang saat memimpin aktivitas kelompok."
46. Anak Lambat Menyelesaikan Tugas
"[Nama Anak] membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan kegiatan seperti puzzle atau prakarya. Dengan sedikit bimbingan dan dorongan, ia mulai mencoba menyelesaikan tugas dengan lebih fokus. Disarankan memberikan kegiatan bertahap dan pujian saat berhasil."
47. Anak Sulit Diam di Kursi
"[Nama Anak] sering kesulitan duduk tenang selama kegiatan. Ia lebih nyaman bergerak atau melakukan aktivitas fisik singkat di sela kegiatan. Disarankan memberikan jeda gerak atau aktivitas yang memungkinkan anak tetap fokus."
48. Anak Pemalu
"[Nama Anak] cenderung pendiam dan enggan berinteraksi dengan teman atau guru di awal kegiatan. Ia mulai berani bercerita atau ikut bermain dengan dukungan teman dan guru. Disarankan memberikan kegiatan kelompok kecil untuk meningkatkan rasa percaya diri."
49. Anak Sulit Berbagi
"[Nama Anak] terkadang kesulitan berbagi mainan atau alat dengan teman. Ia mulai belajar menunggu giliran dan berbagi dengan bimbingan guru. Disarankan menggunakan permainan berbasis giliran dan memberi pujian saat anak berbagi."
50. Anak Sulit Lepas dari Orang Tua
"[Nama Anak] merasa cemas atau ingin terus dekat dengan orang tua saat kegiatan di sekolah. Dengan dukungan guru, ia mulai menyesuaikan diri secara bertahap. Disarankan penguatan positif dan aktivitas kelompok kecil untuk meningkatkan kemandirian."
51. Anak Mudah Frustrasi
"[Nama Anak] terkadang merasa kecewa atau putus asa saat menghadapi kegiatan yang sulit, misalnya puzzle atau eksperimen sederhana. Ia mulai belajar mencoba lagi dengan dukungan guru. Disarankan memberikan tugas bertahap dan pujian saat berhasil menyelesaikan tantangan."
52. Anak Analitis
"[Nama Anak] suka memikirkan langkah-langkah sebelum memulai kegiatan, misalnya merencanakan urutan mewarnai gambar atau menyusun puzzle. Ia sering mencoba beberapa strategi untuk menemukan cara terbaik. Kognitif dan kreativitasnya meningkat melalui pendekatan analitis ini."
Baca Juga: Gaji Guru PAUD & TK 2025: Rincian untuk PNS, PPPK, dan Honorer
Contoh Narasi Raport TK Anak Berkebutuhan Khusus
Pada beberapa TK, kamu mungkin membimbing anak berkebutuhan khusus, misalnya anak dengan spektrum ADHD yang sulit mengikuti pembelajaran.
Agar penilaian tetap hangat tanpa menghakimi, bisa jadikan contoh berikut sebagai patokan:
53. Anak yang Asik Sendiri saat Bermain
"[Nama Anak] sering lebih menikmati bermain sendiri dan mengeksplorasi bahan belajar dengan caranya sendiri. Ia menunjukkan kreativitas saat menyusun balok, mewarnai, atau mencoba alat prakarya. Guru memberikan kesempatan agar anak tetap merasa nyaman sambil perlahan diajak berinteraksi dengan teman."
54. Anak Sensitif terhadap Suara
"[Nama Anak] mudah terganggu oleh suara atau gerakan di sekitar kelas. Guru menyediakan area tenang dan waktu jeda agar anak dapat menenangkan diri. Dengan cara ini, anak tetap dapat mengikuti kegiatan tanpa stres berlebihan."
55. Anak dengan Speech Delay (Sulit Berbicara)
"[Nama Anak] perlahan mulai merespons ajakan berbicara, misalnya dengan suara sederhana atau ekspresi wajah. Guru mendorong komunikasi melalui alat bantu visual dan latihan bahasa singkat. Kemampuan bahasa dan interaksi sosial anak meningkat sedikit demi sedikit."
56. Anak Sulit Fokus
"[Nama Anak] terkadang kesulitan mengikuti kegiatan panjang dan mudah terdistraksi. Guru membagi kegiatan menjadi segmen pendek dan memberi arahan jelas. Anak dapat tetap berpartisipasi aktif dengan dukungan struktur yang konsisten."
57. Anak Tidak Bisa Duduk Lama
"[Nama Anak] aktif bergerak dan sulit duduk saat kegiatan kelompok panjang. Guru membagi kegiatan menjadi sesi singkat dan memberi jeda fisik. Dengan cara ini, anak tetap bisa belajar sambil menyalurkan energi secara positif."
58. Anak Suka Keluar Kelas Sendiri
"[Nama Anak] kadang meninggalkan kelas tanpa izin, terutama saat kegiatan kurang menarik atau terlalu menantang. Guru terus mengawasi sambil memberikan arahan dan penguatan positif agar anak tetap berada di area belajar. Dengan bimbingan konsisten, anak mulai menunjukkan kemauan untuk tetap mengikuti kegiatan bersama teman-temannya."
Contoh Narasi Raport PAUD

PAUD merujuk pada kelompok anak dari usia 0-6 tahun. Biasanya mereka cenderung lebih lebih aktif, ingin tahu, dan membutuhkan bimbingan intensif. Namun tenang, ada contoh pengisian raport PAUD narasi semester 1 berikut untuk membantumu:
- "[Nama Anak] selalu menunjukkan rasa ingin tahu tinggi, sering bertanya dan mengeksplorasi benda di sekitar kelas. Namun, anak kadang sulit fokus saat kegiatan panjang, sehingga perlu arahan tambahan dari guru. Motorik, sosial, dan kreativitasnya berkembang melalui aktivitas bermain dan prakarya."
- "[Nama Anak] cenderung pendiam saat kegiatan awal, namun mulai berani mengekspresikan diri setelah didukung guru dan teman. Terkadang anak ragu untuk ikut kegiatan kelompok besar, sehingga guru memberikan dorongan perlahan. Kemampuan bahasa, sosial-emosional, dan kreativitasnya meningkat melalui permainan kelompok kecil dan kegiatan bercerita."
- "[Nama Anak] suka menciptakan ide baru dalam bermain peran dan prakarya. Kadang ide-idenya sulit diikuti teman, sehingga perlu bimbingan guru untuk kerja sama. Sosial-emosional dan motoriknya berkembang saat berinteraksi dengan teman dan guru."
- "[Nama Anak] selalu aktif bergerak, baik saat senam, permainan bola, maupun kegiatan luar kelas. Anak kadang kesulitan duduk tenang saat instruksi diberikan. Motorik kasar, koordinasi tubuh, dan kemampuan sosialnya tetap meningkat melalui interaksi dengan teman."
- "[Nama Anak] mulai mampu menyiapkan alat tulis, menyelesaikan prakarya, dan mengikuti instruksi guru dengan sedikit bimbingan. Kadang anak mudah putus asa saat menghadapi kegiatan sulit, sehingga membutuhkan dukungan guru. Kognitif, motorik halus, dan kreativitasnya berkembang melalui latihan mandiri."
- "[Nama Anak] kadang merasa kecewa saat menghadapi kegiatan sulit, misalnya puzzle atau eksperimen sederhana. Namun, anak menunjukkan usaha untuk mencoba lagi dengan dukungan guru. Kemampuan kognitif dan sosialnya perlahan meningkat."
- "[Nama Anak] senang membantu teman yang kesulitan, misalnya saat menyusun balok atau menyiapkan alat prakarya. Anak kadang kesulitan menunggu giliran saat bermain kelompok. Karakter sosial dan emosionalnya tetap terlihat positif dan terus berkembang."
- "[Nama Anak] mudah terganggu oleh suara atau gerakan di sekitar kelas. Anak mulai belajar menenangkan diri dengan bimbingan guru. Kemampuan bahasa, sosial, dan motoriknya berkembang secara perlahan melalui aktivitas terstruktur."
Contoh Narasi Raport TK Internasional dengan Bahasa Inggris
Bagi yang mengajar di TK internasional, pastinya paham bahwa segala penulisan seringkali menggunakan bahasa Inggris, termasuk narasi raport. Maka berikut yang bisa kamu gunakan sebagai contoh:
- "[Child's Name] demonstrates curiosity and eagerness to explore new concepts. Fine and gross motor skills are improving through hands-on activities and play, while social interactions with peers are developing positively. Occasionally, attention drifts during group activities, but reminders help them refocus quickly.”
- "[Child's Name] shows growing confidence in expressing thoughts and ideas. Language, cognitive, and creative skills are progressing through storytelling and collaborative projects. Sometimes they hesitate to participate in larger groups, but encouragement helps boost involvement."
- "[Child's Name] enjoys imaginative play and often comes up with creative solutions. Social-emotional skills are enhanced through group activities and guided interactions. At times, sharing materials can be challenging, yet they are learning to take turns and collaborate."
- "[Child's Name] is physically active and participates enthusiastically in outdoor games and movement activities. Coordination and gross motor skills are developing steadily. Occasionally, they find it hard to follow instructions during fast-paced games, but guidance helps them succeed."
- "[Child's Name] demonstrates independence in completing tasks such as drawing, writing, and preparing materials. Cognitive and fine motor abilities continue to improve with guided practice. Sometimes they need support when tasks seem too difficult, but encouragement helps them persevere."
- "[Child's Name] occasionally feels frustrated when faced with challenging tasks. With encouragement and step-by-step support, problem-solving and persistence are gradually improving. They are learning to manage emotions and ask for help appropriately."
- "[Child's Name] enjoys helping classmates and shows empathy during group activities. Social skills and emotional understanding are developing positively. Occasionally, impatience arises, but reminders and modeling help them navigate interactions better."
- "[Child's Name] can be sensitive to loud sounds or busy environments. Providing a calm space and structured activities helps maintain focus and supports learning. Over time, they are becoming more adaptable to different classroom settings."
- "[Child's Name] is sometimes easily distracted during longer lessons. Short, engaging segments and clear instructions help maintain attention, while cognitive and social skills continue to grow. With gentle guidance, they are learning to complete tasks more independently."
- "[Child's Name] expresses ideas confidently during circle time and activities. Creative thinking, language, and collaboration skills are developing through art, play, and storytelling. Occasionally, they need reminders to listen to peers, but overall participation is improving."
Ingin Meningkatkan Gaji Sebagai Guru? Coba Lamar Loker Guru TK & PAUD lewat Dealls!
Jika kamu mulai merasa perlu mendapatkan gaji yang lebih besar sebagai guru, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mencoba peluang baru di sekolah TK dan PAUD swasta.
Banyak sekolah yang sedang buka loker guru dengan gaji kompetitif di Dealls, seperti dari Millenia World School, Springfield School, Seruni Montessori, Champsville Preschool, iSmile Preschool, hingga banyak sekolah swasta unggulan lainnya.

Kenapa harus melamar via Dealls? Karena kamu akan mendapatkan jawaban dalam maksimal 7 hari, bebas ghosting!
Agar peluangmu dipanggil interview semakin besar, coba review CV dulu pakai AI CV Analyzer gratis dari Dealls untuk mengetahui bagian CV yang perlu diperbaiki.
Kalau ingin melihat semua lowongan yang tersedia, buat akun Dealls sekarang dan kirimkan CV-mu sebelum loker guru swasta tersebut ditutup!

Referensi:
180+ Positive Report Card Comments for Kindergarten and Preschool: The Ultimate Guide | Illumine
