Tahukah kamu pentingnya menetapkan Key Performance Indicator (KPI)?
Menentukan Key Performance Indicator (KPI) karyawan adalah langkah penting untuk mengukur kinerja dan produktivitas tim secara objektif. KPI yang tepat tidak hanya membantu perusahaan mencapai target bisnis, tetapi juga memotivasi karyawan untuk terus berkembang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas pentingnya KPI karyawan serta cara menyusunnya agar selaras dengan tujuan perusahaan.
Yuk, simak!
Apa Itu Key Performance Indicator (KPI)
Melansir dari KPI.org, Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama adalah alat ukur penting yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan suatu organisasi atau individu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
KPI berfungsi sebagai kompas yang menunjukkan apakah upaya yang dilakukan sudah sesuai jalur dan memberikan dampak positif.Lebih dari sekadar angka, KPI menunjukkan nilai konkret dari pekerjaan yang telah dilakukan, memberikan bukti yang tak terbantahkan mengenai kontribusi terhadap tujuan organisasi.
Efektivitas pengelolaan sumber daya juga sangat terbantu oleh KPI yang memungkinkan alokasi yang lebih tepat sasaran dan efisien. Selain itu, KPI menjadi fondasi untuk fokus pada peningkatan berkelanjutan dengan mengidentifikasi area-area yang memerlukan perhatian lebih dan memicu inisiatif perbaikan.
Pada akhirnya, data dan wawasan yang dihasilkan oleh KPI menjadi dasar pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dan strategis, menjauhkan organisasi dari asumsi semata dan membawanya menuju pertumbuhan yang terukur.
Fungsi KPI Bagi Karyawan
Setelah memahami definisi KPI, berikut adalah lima poin utama mengenai fungsi KPI bagi karyawan:
1. Mengukur Kinerja Secara Objektif
KPI membantu menilai pencapaian karyawan berdasarkan indikator yang jelas dan terukur, sehingga proses evaluasi menjadi adil, transparan, dan bebas dari penilaian subjektif.
2. Menentukan Prioritas dan Fokus Kerja
Dengan KPI, karyawan dapat mengetahui tugas-tugas yang paling penting, sehingga mereka bisa mengatur waktu dan energi secara lebih efektif untuk mencapai hasil maksimal.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Motivasi
Target yang spesifik dalam KPI mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat dan efisien, karena mereka memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam setiap aktivitas kerja.
4. Menjadi Dasar Pengembangan Karir
Pencapaian KPI dapat digunakan sebagai dasar untuk promosi, pemberian bonus, maupun pengembangan kompetensi, karena menunjukkan kontribusi nyata karyawan terhadap perusahaan.
5. Mendorong Evaluasi dan Perbaikan Diri
KPI memungkinkan karyawan untuk melakukan refleksi atas hasil kerja mereka, mengidentifikasi kekurangan, dan menyusun strategi perbaikan guna meningkatkan performa di masa depan.
Lalu, jenis KPI ada apa saja? Temukan jawabannya di bawah ini.
Baca Juga: KPI Perusahaan: Pengertian, Fungsi, Contoh, & Cara Menyusunnya
Jenis KPI Berdasarkan Bidang Pekerjaan
Berikut adalah beberapa jenis Key Performance Indicator (KPI) yang umum digunakan berdasarkan bidang pekerjaan dikutip dari Investopedia :
1. KPI Strategis
Jenis KPI ini memberikan pandangan tingkat tinggi atas kinerja keseluruhan perusahaan dan seringkali digunakan oleh tim eksekutif. Fokus utamanya adalah pada pencapaian tujuan strategis jangka panjang organisasi.
Contohnya termasuk pertumbuhan pendapatan tahunan, pangsa pasar, dan tingkat kepuasan pelanggan secara umum. KPI strategis membantu pimpinan dalam membuat keputusan besar dan mengevaluasi keberhasilan strategi bisnis secara menyeluruh.
2. KPI Operasional
KPI ini digunakan oleh tim manajemen untuk memastikan bahwa operasi berjalan lancar dan target jangka pendek tercapai. Contohnya, meliputi waktu siklus produksi, tingkat cacat produk, dan rata-rata waktu penyelesaian pesanan. Dengan memantau KPI operasional, perusahaan dapat mengidentifikasi inefisiensi dan melakukan penyesuaian dengan cepat.
3. KPI Fungsional
Fokus KPI fungsional terletak pada kinerja departemen dalam organisasi. Setiap departemen, seperti pemasaran, penjualan, atau sumber daya manusia, akan memiliki KPI unik yang relevan dengan tujuannya.
Contohnya, untuk pemasaran bisa berupa tingkat konversi prospek, untuk penjualan adalah nilai rata-rata transaksi, dan untuk SDM adalah tingkat retensi karyawan. KPI ini membantu setiap fungsi untuk mengukur kontribusi mereka terhadap tujuan organisasi secara keseluruhan.
4. KPI Leading dan Lagging
KPI leading (indikator utama) adalah metrik prediktif yang mengindikasikan potensi kinerja di masa depan. KPI ini dapat diubah dan mempengaruhi hasil lagging. Contohnya adalah tingkat kepuasan karyawan (leading indicator untuk retensi) atau jumlah prospek baru (leading indicator untuk penjualan).
Sementara itu, KPI lagging (indikator akhir) mengukur hasil yang telah terjadi. Misalnya, pendapatan penjualan (lagging indicator dari aktivitas penjualan) atau tingkat churn pelanggan (lagging indicator dari kepuasan pelanggan). Keduanya penting untuk memberikan gambaran kinerja yang komprehensif.
Setiap bidang pekerjaan memiliki KPI yang spesifik sesuai dengan tujuan dan tanggung jawabnya. Pemilihan KPI yang tepat akan membantu perusahaan dalam memantau kinerja dan mencapai target strategisnya.
Contoh KPI Karyawan Berdasarkan Posisi
Setiap KPI dirancang agar sesuai dengan tanggung jawab utama masing-masing posisi, sehingga hasil evaluasi menjadi lebih objektif dan bermanfaat.
Berikut ini selengkapnya:
1. Staf Administrasi
Karyawan di posisi ini bertugas mengelola dokumen, jadwal, dan data administratif lainnya. KPI yang cocok meliputi:
- Ketepatan waktu pengarsipan dokumen
- Jumlah dokumen yang berhasil diproses per hari/minggu
- Tingkat kesalahan input data (error rate)
- Waktu respon terhadap permintaan administrasi internal
Tujuan KPI ini adalah memastikan efisiensi, akurasi, dan kecepatan kerja administratif. Berikut contoh tabel KPI untuk posisi staf administrasi.

2. Sales Executive / Account Executive
Fokus KPI untuk posisi ini, yaitu pencapaian goals penjualan dan pengelolaan relasi pelanggan:
- Jumlah penjualan bulanan/kuartalan (revenue generated)
- Jumlah prospek yang dikonversi menjadi pelanggan (conversion rate)
- Presentase pencapaian target sales
- Tingkat retensi klien (client retention rate)
KPI ini membantu mengukur seberapa efektif kemampuan negosiasi dan closing karyawan dalam menjual produk atau layanan. Berikut contoh format dalam bentuk tabel.

3. Customer Service Representative
Peran ini berhubungan langsung dengan kepuasan pelanggan. KPI yang relevan antara lain:
- Jumlah tiket keluhan yang terselesaikan
- Rata-rata waktu respon pertama (First Response Time)
- Tingkat kepuasan pelanggan (CSAT – Customer Satisfaction Score)
- Tingkat penyelesaian di kontak pertama (First Contact Resolution)
KPI ini memastikan bahwa pelayanan yang diberikan cepat, tepat, dan memuaskan pelanggan. Agar lebih tergambarkan, berikut visualisasi dalam bentuk tabel.

4. Digital Marketing Specialist
Karyawan di bidang ini bertugas merancang dan menjalankan strategi pemasaran digital. KPI-nya bisa berupa:
- Jumlah leads yang dihasilkan dari kampanye online
- Tingkat konversi landing page
- Engagement rate media sosial (like, comment, share)
- Return on Ad Spend (ROAS)
KPI ini mencerminkan keberhasilan dalam menjangkau audiens, membangun brand awareness, dan menghasilkan prospek berkualitas. Contoh dalam bentuk tabel sebagai berikut.

5. HR Officer / Recruiter
KPI pada posisi ini lebih banyak terkait proses rekrutmen dan pengelolaan SDM:
- Waktu rata-rata perekrutan (Time to Hire)
- Tingkat keberhasilan rekrutmen (retensi 3–6 bulan)
- Jumlah pelatihan yang diselenggarakan
- Tingkat partisipasi dan kepuasan karyawan terhadap pelatihan
Umumnya, tujuan yang ditetapkan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi perekrutan dan pengembangan karyawan secara berkelanjutan. Format tabel terlampir.

6. Finance Officer / Akuntan
Karyawan di posisi ini bertanggung jawab pada pengelolaan keuangan dan akurasi laporan:
- Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
- Tingkat akurasi laporan (error rate)
- Penyimpangan anggaran (budget variance)
- Siklus penyelesaian rekonsiliasi keuangan bulanan
KPI ini sangat penting untuk menjaga integritas keuangan dan efisiensi operasional perusahaan. Berikut contoh dalam bentuk tabel yang bisa dijadikan referensi.

7. Project Manager
Sebagai penanggung jawab proyek, KPI Project Manager mencakup:
- Persentase proyek selesai tepat waktu dan sesuai anggaran
- Tingkat kepuasan klien terhadap hasil proyek
- Jumlah proyek yang diselesaikan dalam periode tertentu
- Frekuensi perubahan scope (scope creep)
KPI ini berguna untuk mengukur kemampuan dalam manajemen waktu, sumber daya, dan kualitas hasil proyek. Contoh dalam format tabel sebagai berikut.

Selengkapnya dapat diunduh pada template KPI karyawan di sini.
Baca Juga: OKR: Pengertian, Komponen, Perbedaan KPI, Contoh, & Tips
Menentukan KPI yang tepat untuk setiap posisi bukan sekedar rutinitas. Ini adalah strategi penting untuk mendorong pertumbuhan, akuntabilitas, dan performa tim secara keseluruhan.
Dengan indikator yang jelas, setiap karyawan tahu ke mana harus melangkah dan bagaimana mencapai targetnya.
Nah, kalau kamu sedang mencari next career move yang lebih terukur dan profesional, pastikan kamu melangkah di tempat yang tepat.
Yuk, temukan peluang kerja terbaik yang sesuai dengan potensimu hanya di Dealls — platform cari kerja terpercaya dengan ribuan lowongan dari startup hingga korporasi top Indonesia!
Mulai cari kerja impianmu sekarang — satu klik bisa ubah karir mu!
Sumber:
KPIs: What Are Key Performance Indicators? Types and Examples
What Is a Key Performance Indicator (KPI)