Mencapai karier yang sukses dan memuaskan bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan bimbingan yang tepat, segala sesuatunya jadi lebih terarah.
Salah satu cara untuk mempercepat perjalanan kariermu adalah melalui program coaching. Dengan dukungan dari coach yang berpengalaman, kamu bisa mendapatkan wawasan, tips, dan strategi yang dapat membantu merencanakan langkah-langkah dalam mencapai tujuanmu.
Nah, di artikel kali ini, Dealls membahas mengenai definisi coaching, enam langkah coaching, jenis-jenis coaching, metode dan teknik yang digunakan, hingga perbedaannya dengan mentoring. Yuk, simak artikel ini sampai tuntas!
Apa Itu Coaching?
Coaching adalah proses mendampingi seseorang untuk membantu mereka mencapai tujuan, mengembangkan kemampuan, atau menyelesaikan masalah dalam berbagai aspek kehidupan, seperti karier, bisnis, atau pengembangan diri.
Proses ini berfokus pada pengembangan diri, di mana seorang coach tidak memberi solusi langsung, tetapi membantu klien (coachee) menemukan jawabannya sendiri melalui bimbingan dan refleksi.
Menurut HR MIT, coaching dalam praktiknya melibatkan kegiatan one-on-one dan komunikasi dua arah antara karyawan dan manajer.
Karyawan dapat berbagi mengenai keresahan, tantangan, dan pendapat mereka untuk kemudian sang manajer dapat memberi timbal balik, saran, dukungan, dan akuntabilitas yang dibutuhkan karyawan.
Pendekatan ini bertujuan untuk:
- menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi karyawan untuk terus berkembang.
- menyelaraskan antara kinerja aktual karyawan dengan harapan perusahaan.
- meningkatkan peluang keberhasilan dengan memberikan umpan balik, dukungan, dan apresiasi.
6 Langkah Coaching
Proses coaching biasanya dilakukan secara bertahap untuk memastikan tujuan tercapai secara efektif. Berikut adalah tahapan coaching yang umumnya diterapkan:
1. Membangun Hubungan dan Kepercayaan
Di tahap awal, coach dan coachee menjalin hubungan yang berbasis kepercayaan dan saling pengertian.
Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi coachee untuk berbagi tantangan dan tujuan mereka secara terbuka.
2. Menentukan Tujuan
Bersama-sama, coach dan coachee menetapkan tujuan spesifik yang ingin dicapai selama proses coaching.
Tujuan ini harus jelas, terukur, realistis, dan relevan dengan kebutuhan coachee.
3. Mengidentifikasi Tantangan dan Potensi
Pada tahap ini, coach membantu coachee mengidentifikasi hambatan yang menghalangi mereka mencapai tujuan, sekaligus menggali potensi dan sumber daya yang bisa dimanfaatkan.
4. Menyusun Rencana Aksi
Setelah memahami tujuan dan tantangan, coach dan coachee bekerja sama menyusun langkah-langkah konkret yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan.
Rencana ini mencakup tindakan jangka pendek dan jangka panjang.
5. Pelaksanaan dan Pemantauan
Coachee mulai menjalankan rencana yang telah disusun, sementara coach memberikan dukungan, umpan balik, dan panduan secara berkala.
Tahap ini bertujuan untuk memastikan coachee tetap berada di jalur yang benar dan menghadapi tantangan dengan cara yang konstruktif.
6. Evaluasi dan Refleksi
Di tahap akhir, coach dan coachee bersama-sama mengevaluasi hasil dari proses coaching.
Mereka meninjau apakah tujuan telah tercapai, apa saja yang telah dipelajari, dan bagaimana hasil coaching dapat diterapkan dalam kehidupan atau pekerjaan sehari-hari.
Tujuan Coaching
Coaching memiliki sejumlah tujuan yang dirancang untuk membantu individu atau kelompok mencapai potensi terbaik mereka. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari proses coaching.
1. Meningkatkan Kinerja
Coaching membantu individu memahami kekuatan dan kelemahan mereka sehingga mereka dapat meningkatkan kinerja dalam pekerjaan atau kehidupan pribadi.
2. Mengembangkan Kemampuan dan Keterampilan
Proses coaching dirancang untuk mengasah keterampilan tertentu, seperti kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan, atau manajemen waktu.
3. Mencapai Tujuan Spesifik
Coaching memberikan panduan untuk merumuskan dan mencapai tujuan yang terukur, baik dalam konteks profesional maupun pribadi.
4. Memecahkan Masalah atau Hambatan
Coaching membantu individu mengidentifikasi dan mengatasi hambatan yang mungkin menghalangi mereka mencapai keberhasilan.
5. Meningkatkan Motivasi dan Kepercayaan Diri
Dengan dukungan dan umpan balik dari coach, individu merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk menghadapi tantangan.
6. Meningkatkan Kemampuan Pengambilan Keputusan
Coaching mendorong individu untuk berpikir kritis dan mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan analisis yang mendalam dan jelas.
7. Mendorong Pertumbuhan Personal dan Profesional
Coaching berfokus pada pengembangan holistik, membantu individu tumbuh dalam karier sekaligus memperkuat aspek-aspek lain dalam kehidupan mereka.
8. Membangun Hubungan yang Lebih Baik
Melalui peningkatan keterampilan komunikasi dan empati, coaching juga membantu individu menjalin hubungan yang lebih sehat dan produktif.
Prinsip-Prinsip Dasar dalam Coaching
Coaching yang efektif didasarkan pada prinsip-prinsip fundamental yang membantu memastikan proses berjalan dengan baik dan menghasilkan dampak positif. Berikut adalah beberapa prinsip dasar dalam coaching.
1. Berpusat pada Klien
Coaching fokus pada kebutuhan, tujuan, dan potensi individu yang sedang dibimbing (coachee).
Itu berarti coach membantu klien menemukan solusi yang sesuai dengan dirinya.
2. Pendekatan Kolaboratif
Coaching adalah kemitraan antara coach dan coachee.
Keduanya bekerja sama untuk mengeksplorasi masalah, mengidentifikasi solusi, dan merancang rencana tindakan.
3. Membangun Kepercayaan
Hubungan coaching yang sukses memerlukan kepercayaan dan rasa aman.
Coach harus menciptakan lingkungan di mana coachee merasa nyaman untuk terbuka dan berbagi pengalaman.
4. Mendorong Refleksi Diri
Coaching bertujuan untuk membantu coachee mengenali dirinya sendiri melalui proses refleksi.
Hal ini penting untuk memahami kekuatan, kelemahan, dan area yang perlu ditingkatkan.
5. Berorientasi pada Tujuan
Coaching berfokus pada pencapaian tujuan spesifik yang telah ditetapkan di awal proses.
Coach membantu coachee menetapkan langkah-langkah konkret untuk mencapainya.
6. Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Dalam coaching, coach memberikan umpan balik secara objektif, jujur, dan membangun.
Umpan balik ini penting untuk membantu coachee memperbaiki diri dan tetap berada di jalur yang benar.
7. Mendorong Tanggung Jawab
Coaching mengajarkan coachee untuk bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri.
Ini membantu menciptakan rasa kepemilikan atas hasil yang dicapai.
8. Fleksibilitas dalam Pendekatan
Setiap individu memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda.
Seorang coach yang baik mampu menyesuaikan pendekatannya agar sesuai dengan kebutuhan coachee.
9. Berorientasi pada Solusi
Coaching lebih berfokus pada mencari solusi daripada berlama-lama membahas masalah.
Pendekatan ini memotivasi coachee untuk segera bertindak dan mencapai hasil.
10. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan
Coaching menghargai kerahasiaan informasi yang dibagikan oleh coachee.
Hal ini penting untuk membangun hubungan yang didasari rasa hormat dan profesionalisme.
Baca Juga: Mentor Adalah: Jenis, Tugas, dan Manfaatnya dalam Karier
Perbedaan Coaching, Mentoring, dan Training
Aspek | Coaching | Mentoring | Training |
Tujuan Utama | Meningkatkan kinerja/keterampilan | Pengembangan jangka panjang | Transfer pengetahuan/keterampilan |
Pendekatan | Kolaboratif dan reflektif | Hubungan personal | Kurikulum teratur |
Durasi | Jangka pendek/menengah | Jangka panjang | Jangka pendek |
Peran Pengajar | Coach sebagai fasilitator | Mentor sebagai pembimbing | Trainer sebagai pengajar |
Fokus | Tujuan spesifik | Pengembangan karier/pribadi | Keterampilan teknis/spesifik |
Meskipun sering dianggap serupa, coaching, mentoring, dan training memiliki pendekatan dan tujuan yang berbeda.
Ketiganya sama-sama bertujuan untuk membantu individu berkembang, tetapi fokus dan metodenya sangat bervariasi.
Coaching adalah proses kolaboratif antara coach dan coachee yang bertujuan untuk mencapai target tertentu, seperti meningkatkan kinerja atau keterampilan.
Dalam coaching, coach tidak memberikan jawaban langsung, tetapi membantu individu menemukan solusi melalui pertanyaan reflektif dan umpan balik.
Proses ini biasanya berlangsung dalam jangka pendek hingga menengah dan berfokus pada hasil spesifik, seperti peningkatan kemampuan komunikasi atau manajemen waktu.
Berbeda dengan coaching, mentoring adalah hubungan jangka panjang di mana seorang mentor berbagi pengalaman, wawasan, dan nasihat kepada mentee.
Fokusnya tidak hanya pada tujuan karier, tetapi juga pengembangan pribadi secara keseluruhan.
Mentoring seringkali bersifat informal dan berbasis hubungan personal, dengan mentor yang membantu mentee memahami nilai-nilai, budaya organisasi, atau strategi karier.
Sementara itu, training adalah program pembelajaran terstruktur yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan tertentu.
Training biasanya berlangsung dalam waktu singkat, seperti beberapa jam hingga beberapa hari, dengan materi yang telah ditentukan sebelumnya.
Contohnya adalah pelatihan teknis untuk menguasai perangkat lunak baru atau workshop pengembangan kepemimpinan.
Secara keseluruhan, coaching berfokus pada tujuan spesifik dalam waktu singkat, mentoring memberikan bimbingan holistik untuk jangka panjang, sedangkan training mentransfer pengetahuan dan keterampilan tertentu dalam waktu singkat.
Jenis-Jenis Coaching
Coaching memiliki berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu atau organisasi. Berikut adalah beberapa jenis coaching yang umum diterapkan.
1. Executive Coaching
Fokus utama dari executive coaching adalah pengembangan pemimpin atau eksekutif dalam organisasi.
Jenis coaching ini membantu eksekutif untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan, pengambilan keputusan, serta pengelolaan tim.
Tujuan dari executive coaching adalah untuk memaksimalkan potensi pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Life Coaching
Life coaching berfokus pada pengembangan pribadi dan kesejahteraan individu.
coaching jenis ini membantu individu untuk merencanakan dan mencapai tujuan hidup mereka, baik itu terkait dengan karier, hubungan, atau keseimbangan kehidupan.
Life coach memberikan dukungan untuk membuat keputusan yang lebih baik dan mendorong individu untuk mencapai potensi penuh mereka.
3. Career Coaching
Career coaching dirancang untuk membantu individu dalam merencanakan dan mengembangkan karier mereka.
Coaching ini mencakup berbagai aspek, seperti pemilihan karier, pengembangan keterampilan profesional, serta perencanaan transisi karier.
Seorang career coach membantu klien menemukan jalur karier yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka.
4. Performance Coaching
Performance coaching berfokus pada peningkatan kinerja seseorang, baik dalam konteks profesional maupun pribadi.
Jenis coaching ini membantu individu mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memberikan dukungan untuk mencapai tujuan jangka pendek.
Biasanya, performance coaching digunakan dalam konteks pekerjaan untuk meningkatkan produktivitas dan hasil kerja.
5. Team Coaching
Team coaching dilakukan untuk membantu tim atau kelompok dalam organisasi meningkatkan kolaborasi dan efektivitas kerja.
Fokusnya adalah pada pengembangan hubungan antar anggota tim, komunikasi, serta pemecahan masalah secara kolektif.
Team coaching bertujuan untuk memperkuat dinamika tim dan menciptakan lingkungan yang lebih produktif.
6. Business Coaching
Business coaching ditujukan untuk membantu pemilik bisnis atau pengusaha mengembangkan dan mengelola bisnis mereka secara efektif.
Coaching ini mencakup berbagai aspek bisnis, seperti strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, dan pengembangan tim.
Business coach memberikan panduan dan dukungan untuk membantu pemilik bisnis mencapai tujuan jangka panjang mereka.
7. Health Coaching
Health coaching fokus pada peningkatan kesehatan dan kebugaran individu.
Health coach membantu klien untuk mengembangkan kebiasaan hidup sehat, seperti pola makan yang baik, rutinitas olahraga, dan manajemen stres.
Coaching ini sering digunakan oleh individu yang ingin meningkatkan kualitas hidup mereka melalui perubahan gaya hidup.
Metode dan Teknik Coaching
Dalam coaching, ada berbagai metode dan teknik yang digunakan oleh coach untuk membantu individu atau tim mencapai tujuan mereka. Berikut adalah beberapa metode dan teknik coaching yang populer.
1. GROW Model
Salah satu metode coaching yang paling banyak digunakan adalah model GROW, yang merupakan singkatan dari:
- Goal (Tujuan): Menentukan tujuan yang ingin dicapai.
- Reality (Realitas): Menilai situasi saat ini dan memahami hambatan atau tantangan yang ada.
- Options (Opsi): Mengeksplorasi berbagai pilihan atau solusi yang tersedia.
- Will (Keinginan): Membuat komitmen terhadap langkah-langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan.
Model ini membantu klien untuk fokus pada solusi dan tindakan konkret, serta merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
2. SMART Goals
Teknik ini membantu klien menetapkan tujuan yang Specific (Spesifik), Measurable (Terukur), Achievable (Tercapai), Relevant (Relevan), dan Time-bound (Terbatas waktu).
SMART goals membantu individu menetapkan tujuan yang lebih jelas, realistis, dan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Teknik ini sering digunakan dalam berbagai jenis coaching, termasuk career coaching dan performance coaching.
3. Active Listening
Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah mendengarkan dengan aktif.
Ini berarti coach memberikan perhatian penuh pada apa yang dikatakan klien, serta memahami makna dan emosi yang terkandung dalam pesan tersebut.
Active listening membantu coach mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan klien, serta memberikan umpan balik yang lebih tepat.
4. Powerful Questioning
Teknik ini melibatkan mengajukan pertanyaan yang memprovokasi pemikiran dan memungkinkan klien untuk mengeksplorasi ide-ide baru atau mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
Pertanyaan yang kuat (powerful questions) sering digunakan untuk menggali lebih dalam, membuka wawasan baru, dan membantu klien menemukan jawaban atas masalah mereka sendiri.
5. Visualization
Teknik visualisasi membantu klien membayangkan pencapaian tujuan mereka dengan cara yang mendalam dan penuh perasaan.
Dengan membayangkan sukses dan menggambarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya, klien dapat meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri mereka.
Teknik ini sering digunakan dalam coaching yang berfokus pada pencapaian tujuan pribadi dan profesional.
6. Accountability Partnering
Teknik ini melibatkan menjadikan coach sebagai mitra yang bertanggung jawab atas kemajuan klien.
Coach membantu klien tetap fokus pada tujuan mereka dan bertanggung jawab untuk mengikuti melalui langkah-langkah yang telah ditetapkan.
Ini meningkatkan komitmen klien untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan yang sudah disepakati.
7. Strengths-Based Coaching
Pendekatan ini berfokus pada mengenali dan memanfaatkan kekuatan atau potensi positif yang dimiliki klien.
Daripada hanya memperbaiki kelemahan, coach bekerja dengan klien untuk mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan serta kualitas yang sudah ada.
Dengan meningkatkan kepercayaan diri dan mengoptimalkan kekuatan mereka, klien dapat meraih tujuan mereka dengan lebih efektif.
8. Appreciative Inquiry
Teknik ini melibatkan fokus pada hal-hal positif dan pencapaian yang sudah ada dalam hidup klien.
Alih-alih berfokus pada masalah atau kegagalan, coach menggunakan pertanyaan yang mengungkapkan potensi, kekuatan, dan peluang yang ada.
Ini membantu klien melihat situasi mereka dari perspektif yang lebih optimis dan memungkinkan mereka untuk membangun solusi yang lebih efektif.
9. Coaching Feedback
Memberikan umpan balik yang konstruktif adalah salah satu teknik yang penting dalam coaching.
Umpan balik harus spesifik, jelas, dan mendukung perkembangan klien.
Teknik ini membantu klien memahami area yang perlu diperbaiki, sambil memperkuat perilaku positif yang sudah ada.
10. Neuro-Linguistic Programming (NLP)
NLP adalah pendekatan yang menggunakan teknik komunikasi dan pengaturan pola pikir untuk membantu individu mengubah perilaku dan cara berpikir mereka.
Dalam konteks coaching, NLP digunakan untuk membantu klien mengatasi hambatan mental, merubah pola pikir negatif, dan meningkatkan motivasi untuk mencapai tujuan.
Metode dan teknik ini memberikan berbagai alat yang dapat digunakan coach untuk membantu klien menggali potensi terbaik mereka, mengatasi tantangan, dan mencapai tujuan yang diinginkan dengan lebih efektif.
Tips Memilih coach yang Tepat
Memilih coach yang tepat sangat penting untuk kesuksesan perjalanan coaching kamu. coach yang sesuai dapat membantu kamu mencapai tujuan dengan cara yang lebih terarah dan efektif. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih coach yang tepat:
1. Tentukan Tujuan Coaching yang Jelas
Sebelum mencari coach, pikirkan dengan matang tentang tujuan yang ingin dicapai melalui coaching.
Apakah kamu ingin meningkatkan keterampilan kepemimpinan, memperbaiki work-life balance, atau mencapai tujuan karier tertentu?
Mengetahui tujuan ini akan membantumu mencari coach yang memiliki spesialisasi di area tersebut.
Misalnya, jika tujuannya adalah mengembangkan keterampilan kepemimpinan, carilah coach yang memiliki pengalaman bekerja dengan eksekutif atau manajer.
2. Periksa Pengalaman dan Kualifikasi Coach
Penting untuk memilih coach yang memiliki kualifikasi yang tepat.
Pastikan coach memiliki latar belakang yang relevan dengan bidang yang ingin kamu kembangkan.
Selain itu, cek pengalaman kerjanya, apakah dia pernah menangani klien dengan masalah atau tujuan yang serupa denganmu.
Pengalaman praktis sangat penting agar coach dapat memberikan solusi yang tepat dan efektif.
2. Pertimbangkan Gaya Coaching yang Sesuai dengan Karakter
Setiap coach memiliki pendekatan dan gaya coaching yang berbeda.
Ada coach yang lebih direktif, memberi instruksi yang jelas dan tegas, sementara yang lain mungkin lebih kolaboratif dan memberi lebih banyak ruang untuk diskusi.
Pilih coach yang gaya coaching-nya sesuai dengan preferensimu.
Jika kamu lebih suka pendekatan yang lebih terstruktur dan langsung, cari coach yang memiliki gaya tersebut.
Namun, jika kamu lebih membutuhkan pendekatan yang fleksibel dan mendalam, carilah coach yang lebih mendengarkan dan memberi ruang untuk refleksi.
3. Lihat Testimoni dan Referensi
Sebelum memilih coach, pastikan untuk memeriksa testimoni atau ulasan dari klien sebelumnya.
Banyak coach yang menyediakan testimoni di situs web mereka atau melalui media sosial.
Testimoni dari orang-orang yang pernah bekerja dengan coach tersebut bisa memberikan gambaran tentang hasil yang bisa dicapai, serta pengalaman keseluruhan dari proses coaching.
Selain itu, jika memungkinkan, mintalah referensi langsung dari klien sebelumnya untuk memastikan bahwa coach tersebut memang sesuai dengan kebutuhanmu.
4. Pastikan Terjadi Komunikasi yang Efektif
Komunikasi yang baik antara kamu dan coach sangat penting agar proses coaching berjalan lancar.
Pastikan coach yang kamu pilih mampu berkomunikasi dengan jelas dan mudah dimengerti.
Jika kamu merasa sulit memahami cara coach menyampaikan pesan atau pendekatannya, ini bisa menghambat perkembanganmu.
Sebaliknya, coach yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik akan membantu menciptakan suasana yang mendukung untuk pengembangan diri.
5. Periksa Ketersediaan dan Komitmen Coach
Pastikan coach yang kamu pilih memiliki waktu yang cukup dan komitmen untuk coaching secara teratur.
Proses coaching membutuhkan waktu dan usaha, jadi pastikan coach dapat memenuhi jadwal yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Jika kamu membutuhkan sesi coaching mingguan, pastikan coach tersebut memiliki waktu yang fleksibel untuk bisa memenuhi jadwal tersebut.
6. Pertimbangkan Budget
Coaching bisa menjadi investasi yang besar, jadi pastikan biaya coaching sesuai dengan anggaran yang kamu miliki.
Coach yang berpengalaman dan bersertifikat biasanya mengenakan biaya yang lebih tinggi, tetapi pastikan kamu merasa bahwa biaya tersebut sebanding dengan kualitas dan manfaat yang akan kamu dapatkan.
Sebaiknya tentukan anggaranmu terlebih dahulu agar kamu bisa memilih coach yang sesuai tanpa melebihi batas yang telah ditentukan.
Baca Juga: 14 Tipe-Tipe Kepemimpinan untuk Meningkatkan Kinerja Tim
Contoh Coaching
Berikut adalah beberapa contoh coaching dalam berbagai konteks untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana coaching bekerja dalam praktik:
1. Coaching dalam Pengembangan Karier
Seorang karyawan di sebuah perusahaan ingin naik jabatan menjadi manajer. Dia merasa belum cukup siap dalam hal keterampilan kepemimpinan.
Seorang coach yang berpengalaman dalam pengembangan kepemimpinan membantu karyawan tersebut dengan memberikan umpan balik yang konstruktif, serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam gaya kepemimpinannya.
Selama beberapa sesi, coach memberikan saran tentang bagaimana meningkatkan komunikasi dengan tim, mengelola konflik, dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan anggota tim.
Dengan coaching ini, karyawan tersebut bisa mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang dibutuhkan untuk mendapatkan promosi.
2. Coaching dalam Meningkatkan Kinerja Tim
Seorang manajer tim merasa bahwa timnya kurang kolaboratif dan tidak cukup produktif. Untuk mengatasi masalah ini, manajer tersebut bekerja dengan seorang coach untuk memperbaiki dinamika tim.
Coach membantu manajer mengidentifikasi masalah komunikasi di antara anggota tim dan memberikan teknik untuk memfasilitasi diskusi yang lebih terbuka dan efektif.
Coaching ini juga mencakup pengaturan tujuan tim yang jelas dan penggunaan alat manajemen proyek untuk meningkatkan efisiensi.
Akibatnya, tim menjadi lebih produktif dan saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama.
3. Coaching dalam Pengelolaan Waktu dan Produktivitas
Seorang profesional merasa kesulitan dalam mengelola waktunya, sering merasa kewalahan dengan banyaknya tugas yang harus diselesaikan.
Seorang coach yang fokus pada manajemen waktu membantu dengan mengidentifikasi pola kerja yang tidak efektif dan membantu klien merencanakan hari-harinya dengan lebih efisien.
Dengan menggunakan teknik seperti prioritas tugas dan pembagian waktu, coach memberi klien kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat tanpa merasa stres atau tertekan.
Hasil dari coaching ini adalah peningkatan produktivitas dan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik.
4. Coaching dalam Transisi Karier
Seorang profesional yang bekerja di bidang pemasaran ingin beralih ke industri teknologi.
Dia merasa bingung tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk beralih dan bagaimana mempersiapkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di industri baru.
Coach membantu klien untuk mengevaluasi keterampilan yang sudah dimiliki, serta mengidentifikasi keterampilan baru yang perlu dipelajari.
Selain itu, coach memberikan saran tentang cara membangun jaringan dalam industri teknologi dan cara memasarkan dirinya dengan lebih efektif dalam pencarian pekerjaan.
Dengan bimbingan dari coach, klien tersebut berhasil menjalani transisi karier dengan percaya diri.
5. Coaching dalam Pengembangan Diri dan Life-Balance
Seseorang merasa terjebak dalam rutinitas yang monoton dan ingin membuat perubahan dalam hidupnya untuk mendapatkan lebih banyak keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Seorang coach membantu klien untuk mengidentifikasi nilai-nilai pribadi dan apa yang benar-benar penting bagi mereka dalam hidup.
Dengan bimbingan coach, klien mulai merencanakan waktu untuk kegiatan pribadi, seperti berolahraga, berkumpul dengan keluarga, dan mengejar hobi.
Coaching ini membantu klien merasa lebih puas dan bahagia, dengan kehidupan yang lebih seimbang dan lebih banyak waktu untuk diri sendiri.
Demikian penjelasan mengenai coaching dan bagaimana pendekatan ini dapat membantu dalam pengembangan diri, karier, serta pencapaian tujuan. Semoga informasi ini memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat coaching dalam mempercepat pengembangan diri dan profesionalitas.
Butuh bantuan untuk merancang langkah karier yang lebih terarah? Manfaatkan mentoring langsung dari career mentor profesional yang siap memberikan tips dan arahan yang tepat untuk kesuksesan kariermu.
Jika kamu tertarik untuk lebih jauh menggali potensi diri dan meraih tujuan yang lebih besar, di Dealls kamu dapat menemukan lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari berbagai perusahaan terkemuka. Dengan fitur priority slot, kamu bisa melihat transparansi gaji yang ditawarkan perusahaan, lho!
Jangan lupa, optimalkan peluang kariermu dengan menggunakan AI CV Reviewer, CV ATS Checker untuk memastikan CV kamu sesuai dengan posisi yang diinginkan.
Ayo, wujudkan karier impianmu dengan lebih mudah dan pasti di Dealls!
Sumber: