Untuk menjadi penerjemah tersumpah (sworn translator), kamu harus mengikuti serangkaian tahapan yang berbeda dengan penerjemah tersertifikasi, mulai dari syarat umum, berkas administrasi yang perlu disiapkan, hingga pengambilan sumpah dan mendapatkan pengakuan resmi oleh otoritas hukum.
Tertarik untuk mengetahui lebih lanjut? Simak artikel selengkapnya berikut ini!
Apa Itu Penerjemah Tersumpah?
Peraturan Menteri Hukum Nomor 4 Tahun 2025 BAB 1 Pasal 1 Ayat 1 menyebutkan bahwa:
“Penerjemah tersumpah adalah orang atau individu yang mempunyai keahlian dalam menghasilkan terjemahan, yang telah diangkat dan diambil sumpahnya oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum, dan terdaftar pada kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.”
Seorang penerjemah tersumpah (sworn translator) harus lulus mengikuti ujian sertifikasi kompetensi terlebih dahulu dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan skor minimal 80.
Profesi ini juga melalui proses pengambilan sumpah di hadapan gubernur atau pejabat berwenang, sehingga harus tunduk pada hukum, etika, dan bertanggung jawab secara profesional dalam bekerja.
Lalu, apa saja syaratnya? Simak poin berikut ini.
Syarat Menjadi Penerjemah Tersumpah
Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Nomor 4 Tahun 2025, terdapat persyaratan umum dan administrasi yang harus dipenuhi. Beberapa persyaratannya, antara lain:
1. Syarat Umum
- Sehat jasmani dan rohani
- Berusia minimal 25 tahun
- Memiliki pendidikan terakhir D-IV/S1
- Dinyatakan memiliki kompetensi dalam Kegiatan Sertifikasi Kompetensi penerjemah tersumpah yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
- Tidak berstatus sebagai ASN, anggota TNI/POLRI, pejabat negara, atau jabatan lain yang dilarang oleh Undang-Undang
2. Syarat Administrasi
Persyaratan permohonan sebagai penerjemah tersumpah wajib melampirkan dokumen pendukung secara lengkap, mencakup:
- KTP asli
- Akta kelahiran asli
- Ijazah terakhir asli
- Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter atau psikiater dari rumah sakit milik pemerintah
- Sertifikat kompetensi penerjemah tersumpah asli yang masih berlaku
- Surat pernyataan tidak berstatus sebagai ASN, anggota TNI/POLRI, pejabat negara, atau jabatan lain yang dilarang oleh Undang-Undang
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) asli
- Bukti setoran pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) asli
- Keterangan tertulis dari pemohon berisi alamat, nomor telepon, dan email serta tanda tangan
- Pasfoto terbaru dengan latar belakang warna putih
Cara Menjadi Penerjemah Tersumpah
1. Mengikuti Ujian Penerjemah Tersumpah
Seseorang yang ingin menjadi penerjemah tersumpah harus dinyatakan kompeten dalam Ujian Kualifikasi Penerjemah (UKP) yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Biaya mengikuti UKP sendiri bisa mencapai jutaan.
Ujian ini dilakukan guna mengukur kemampuan calon penerjemah dalam menerjemahkan dokumen.
Baca Juga: 5 Macam Sertifikasi Profesi untuk Meningkatkan Karir
2. Mengajukan Permohonan kepada Menteri
Setiap calon Penerjemah Tersumpah yang telah lulus UKP dapat mengajukan permohonan secara online yang ditunjukkan kepada Menteri melalui laman resmi Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.
Pemohon mengisi format isian dan mengunggah dokumen pendukung seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah itu, pemohon wajib membayar penerimaan negara bukan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
Permohonan pengangkatan menjadi penerjemah tersumpah dilakukan dalam jangka waktu 14 hari kerja sejak pembukaan pendaftaran. Jika pemohon tidak mengunggah dokumen secara lengkap, maka dianggap gugur.
3. Menunggu Pemeriksaan Permohonan
Setelah pengajuan permohonan berhasil dipenuhi, berkas dokumen akan diverifikasi oleh verifikator paling lambat 7 hari terhitung sejak tanggal permohonan diterima.
Apabila selama proses pengecekan didapati bahwa ada dokumen yang kurang lengkap, maka permohonan dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi.
Jangka waktu yang diberikan oleh pihak verifikator kepada pemohon untuk melengkapi dokumen adalah 7 hari. Jika melebihi dari tenggat waktu yang ditentukan, maka pemohon dinyatakan gugur. Hal ini juga berlaku untuk pembayaran penerimaan negara bukan pajak.
Setelah dokumen dinyatakan lengkap, termasuk melampirkan bukti bayar penerimaan negara bukan pajak, Menteri akan menetapkan Surat Keputusan yang diterbitkan secara elektronik.
4. Pengambilan Sumpah
Penerjemah Tersumpah mengucapkan sumpah atau janji menurut agama dan kepercayaan masing-masing di hadapan Menteri atau pejabat yang diberi wewenang.
Pengambilan sumpah dilakukan oleh Menteri melalui Direktur Jenderal atau Kepala Kantor Wilayah tergantung domisili Penerjemah Tersumpah. Selain itu, kegiatan pengambilan sumpah juga disertai dengan pembacaan berita acara.
Pengucapan sumpah oleh penerjemah harus dilakukan maksimal 60 hari terhitung sejak tanggal keputusan pengangkatan diterbitkan.
Apabila melebihi waktu tersebut, maka Menteri berhak untuk membatalkan, kecuali ada permohonan perpanjangan waktu pelaksanaan oleh pemohon.
Waktu perpanjangan yang diperbolehkan maksimal 30 hari sejak surat permohonan perpanjangan diterima. Jika melebihi batas waktu yang telah ditentukan, maka keputusan pengangkatan dinyatakan batal.
Baca Juga: 20 Aplikasi Penerjemah Bahasa Inggris Terbaik dan Paling Akurat
Demikian pembahasan mengenai syarat dan cara menjadi penerjemah tersumpah. Jika kamu tertarik atau sedang mencari lowongan pekerjaan menjadi penerjemah, Dealls adalah platform yang tepat untukmu.
Di Dealls, kamu tidak hanya bisa menemukan berbagai peluang kerja sebagai penerjemah atau translator, tetapi juga mendapatkan career mentoring langsung dari mentor profesional, termasuk yang berpengalaman di bidang penerjemahan.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan review CV untuk meningkatkan peluang lolos ke tahap berikutnya dan meraih pekerjaan.
Tunggu apalagi? Persiapkan dirimu dari sekarang dan mulai langkah pertama menuju karir sebagai penerjemah profesional bersama Dealls!
