Punya rencana untuk menggabungkan NPWP kamu dan pasangan, tapi masih bingung gimana caranya? Tenang aja, kamu nggak sendirian! Menggabungkan NPWP suami istri memang sering bikin banyak pasangan bertanya-tanya.
Sebagai pasangan, apalagi yang sudah menikah, langkah ini penting banget supaya urusan pajak jadi lebih teratur dan praktis. Jangan khawatir, prosesnya nggak sesulit yang dibayangkan, kok!
Di artikel ini, Dealls akan kasih panduan lengkap, mulai dari persyaratan hingga langkah-langkahnya. Jadi, kamu bisa mengurusnya tanpa ribet. Yuk, simak sampai habis biar kamu dan pasangan bisa lebih tenang mengurus pajak bersama!
Baca juga: Cara Membuat dan Contoh Surat Lamaran Kerja Pramuniaga yang Baik dan Benar
Apa itu NPWP?
NPWP, atau Nomor Pokok Wajib Pajak, adalah nomor identifikasi yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada setiap wajib pajak di Indonesia, baik individu maupun badan usaha. NPWP ini berfungsi seperti "KTP" untuk urusan pajak, yang digunakan untuk melacak kewajiban pajak kamu. Setiap orang yang sudah punya penghasilan, baik dari pekerjaan, bisnis, atau sumber lain, diwajibkan untuk memiliki NPWP.
Dengan memiliki NPWP, kamu bisa mengurus berbagai keperluan perpajakan dengan lebih mudah, seperti melaporkan dan membayar pajak. Selain itu, NPWP juga penting untuk keperluan administrasi lainnya, misalnya saat kamu ingin mengajukan kredit di bank, mendaftar asuransi, atau mengurus dokumen penting lainnya. Jadi, memiliki NPWP nggak cuma soal kewajiban, tapi juga mempermudah berbagai urusan keuanganmu di masa depan.
Cara Menggabungkan NPWP Suami Istri
Menggabungkan NPWP suami istri mungkin terdengar sedikit membingungkan, tapi sebenarnya prosesnya cukup simpel kalau kamu tahu langkah-langkahnya. Berikut ini cara yang bisa kamu ikuti untuk menggabungkan NPWP suami istri:
1. Pastikan Status Pajak Suami dan Istri
Langkah pertama, kamu perlu memastikan status pajak suami dan istri. Jika istri kamu bekerja dan memiliki NPWP sendiri, maka bisa memilih untuk bergabung dengan NPWP suami atau tetap terpisah. Biasanya, penggabungan dilakukan agar perhitungan pajak lebih sederhana.
2. Siapkan Dokumen yang Diperlukan
Kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen penting, seperti fotokopi NPWP suami dan istri, fotokopi Kartu Keluarga (KK), serta dokumen yang menunjukkan status pernikahan kamu. Jangan lupa bawa juga KTP masing-masing sebagai identitas.
3. Kunjungi Kantor Pajak atau Gunakan e-Registration
Kamu bisa mengurus penggabungan ini langsung di kantor pajak terdekat atau, lebih mudah lagi, menggunakan layanan e-Registration di situs resmi Direktorat Jenderal Pajak. Jika kamu memilih e-Registration, ikuti petunjuk yang ada untuk mengisi formulir dan unggah dokumen yang diminta.
4. Ajukan Permohonan Penggabungan
Setelah dokumen siap dan kamu sudah berada di kantor pajak atau menggunakan e-Registration, ajukan permohonan penggabungan NPWP istri ke NPWP suami. Petugas pajak akan membantu memprosesnya hingga selesai.
5. Tunggu Proses Verifikasi
Setelah pengajuan selesai, biasanya butuh waktu beberapa hari untuk verifikasi dan persetujuan. Jika semua sudah sesuai, NPWP istri akan dinonaktifkan, dan penghasilan istri akan digabungkan ke dalam NPWP suami untuk urusan perpajakan.
Baca juga: Pengertian, Syarat, Biaya dan Cara Membuat SKCK untuk Melamar Kerja
Persyaratan Menggabungkan NPWP Suami dan Istri
Untuk menggabungkan NPWP suami dan istri, ada beberapa dokumen yang perlu kamu persiapkan, berikut ini dokumen yang dapat kamu siapkan:
- Formulir yang bisa diperoleh di Kantor Pajak Pratama terdekat sesuai dengan domisili atau tempat tinggal.
- Fotokopi KTP istri.
- Fotokopi kartu NPWP suami.
- Fotokopi Kartu Keluarga (KK).
Cara Melaporkan SPT Gabungan Suami Istri
Setelah NPWP suami dan istri digabung, istri tidak perlu lagi melaporkan SPT secara terpisah setiap tahun. Semua kewajiban pajak istri sudah tercakup dalam pelaporan pajak suami. Jadi, cukup suami saja yang mengajukan laporan SPT.
Meski begitu, data pajak istri tetap harus disertakan dalam lampiran khusus. Bukti potong pajak dari perusahaan yang diberikan kepada istri juga perlu disimpan dan diberikan kepada suami. Pada bagian laporan harta dan utang, kamu bisa memasukkan seluruh harta yang dimiliki bersama dalam satu laporan.
Manfaat Menggabungkan NPWP Istri dengan NPWP Suami
Menggabungkan NPWP suami dan istri dapat memberikan beberapa keuntungan bagi pasangan, antara lain:
- Pajak yang harus dibayarkan di akhir tahun bisa lebih rendah.
- Istri tidak perlu membuat SPT secara terpisah.
- Memungkinkan pasangan untuk mendapatkan insentif pajak serta mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan.
Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-20/pj/2013 mengenai penyederhanaan kewajiban bagi wanita yang sudah menikah, keluarga dianggap sebagai satu kesatuan ekonomi.
Hal ini memungkinkan pasangan suami dan istri untuk menggunakan satu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam pengelolaan pajak mereka. Oleh karena itu, dalam satu laporan SPT yang lengkap, akan terdapat:
- Penghasilan suami
- Penghasilan istri
- Harta suami
- Harta istri
- Utang suami
- Utang istri
Menggabungkan NPWP suami dan istri memang bisa mempermudah urusan perpajakan keluarga, dan dengan mengikuti panduan ini, kamu pasti bisa melakukannya tanpa masalah. Jangan lupa untuk selalu memastikan dokumen-dokumen sudah lengkap sebelum mengajukan, ya!
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat NPWP Online? Simak Caranya!
Dengan begitu, kamu dan pasangan bisa lebih fokus pada hal-hal lain, seperti merencanakan masa depan bersama tanpa ribet mengurus pajak tiap tahun.
Selain itu, buat kamu yang sedang mencari pekerjaan baru atau ingin mendapatkan peluang karier yang lebih baik, jangan lewatkan kesempatan untuk menggunakan aplikasi Dealls.
Dengan Dealls, kamu bisa menemukan lowongan kerja terbaru yang sesuai dengan keahlian dan minatmu. Yuk, download sekarang dan temukan pekerjaan impianmu dengan lebih mudah!
