Ingin tahu cara membuat portofolio yang memikat perhatian HRD? Namun, jangan tertukar dengan CV, portofolio adalah dokumen yang berisi hasil kerja untuk menonjolkan kemampuanmu di mata HR, terutama jika bekerja di bidang kreatif atau berbasis proyek.
Ada banyak platform yang bisa digunakan untuk membuat portofolio, mulai dari Canva, Google Drive, Notion, hingga GitHub.
Sebelum itu, pastikan kamu harus tau dulu apa saja isi portofolio, baru memahami cara pembuatannya agar siap dipakai melamar kerja!
Sekilas tentang Portofolio & Perbedaannya dengan CV
Portofolio adalah kumpulan karya atau proyek yang fungsinya untuk membuktikan kemampuan dan pengalaman seseorang.
Biasanya, portofolio dibuat oleh orang dengan profesi berbasis proyek, misalnya desainer grafis, penulis, fotografer, web developer, dan lainnya.
Oleh karenanya, portofolio biasanya dilengkapi dengan foto atau visual agar pembaca bisa langsung melihat hasilnya.
Namun. banyak yang mengira kalau portofolio sama dengan CV. Padahal, tidak. Lantas, apa perbedaan CV sama portofolio? Simak sekilas di bawah:
- Portofolio berisi proyek hasil kerja, sedangkan CV berisi ringkasan pengalaman kerja.
- Portofolio bisa berbentuk dokumen visual, presentasi, atau website interaktif, sedangkan CV biasanya berupa dokumen teks 1–2 halaman.
- Portofolio dibutuhkan untuk posisi berbasis proyek (misalnya desainer grafis, penulis, atau programmer), sedangkan CV selalu digunakan saat melamar kerja.
Supaya tidak salah saat membuat portofolio nantinya, coba pelajari dulu 6 Perbedaan Utama CV dan Portofolio Lengkap dengan Contoh.
Apa Saja Isi dari Portofolio?
Ada beberapa hal yang perlu ada di dalam portofolio agar calon rekruter bisa langsung menilai kualitas kerjamu.
Bagi yang penasaran isi dari portofolio apa saja, berikut penjelasannya:
1. Daftar Isi
Bagian ini berada di halaman awal. Tujuannya untuk memudahkan pembaca menemukan bagian yang diinginkan.

2. Profil Singkat
Setelah daftar isi, buat profil singkat yang menggambarkan ringkasan latar belakang, bidang keahlian, dan spesialisasi.
Kamu bisa menggunakan gaya bahasa santai, tetapi tetap profesional agar menonjol dari kandidat lain.

3. Pendidikan dan Pelatihan
Cantumkan riwayat pendidikan terakhir, pelatihan yang relevan dengan kompetensi, dan sertifikasi (jika ada).
4. Pengalaman Kerja dan Proyek
Ketika menulis pengalaman kerja, sebutkan juga proyek yang pernah dilakukan di posisi tersebut dan dampaknya terhadap perusahaan.
Namun buat secara ringkas, karena detail pengalaman kerja seharusnya sudah dibahas dalam CV.

5. Pencapaian dan Penghargaan
Bagian ini berisi pencapaianmu dalam mengerjakan proyek. Tuliskan pencapaian dalam angka agar mudah terukur.
6. Testimoni
Bagian ini sebetulnya opsional. Namun jika kamu mempunyai testimoni dari atasan, rekan kerja, atau klien, kamu bisa menambahkannya ke dalam portofolio.
7. Informasi Kontak
Terakhir sekaligus penutup bisa diisi dengan halaman informasi kontak. Beri beberapa opsi kontak agar rekruter mudah menghubungimu, seperti:
- Nomor telepon
- Akun LinkedIn

Baca Juga: 26 Contoh Profil LinkedIn Fresh Graduate Menarik untuk HRD
Cara Membuat Portofolio
Cara membuat portofolio sebenarnya tergantung platform yang kamu pilih. Ada yang membuatnya melalui Canva, Google Drive, Notion, bahkan web builder.
Dengan begitu banyaknya pilihan, orang sering bingung dan bertanya sebaiknya “Buat portofolio di mana?”. Jawabannya, sesuaikan dengan audiens yang ingin kamu tuju, jenis portofolio, atau keahlianmu dalam menggunakan software.
Pilih dari salah satu cara berikut!
Cara Membuat Portofolio di Google Drive
Siapa kira Google Drive bisa jadi platform untuk membuat portofolio?
Di sini, portofolio dibuat dari kumpulan file karya yang disimpan dalam satu folder.
Misalnya, jika kamu seorang penulis, folder tersebut bisa berisi langsung file hasil tulisan dalam format Google Docs atau PDF. Kalau desainer, bisa diisi file desain jadi dalam format PDF, JPG, atau PNG.
Dengan cara ini, menambahkan karya baru jadi mudah tanpa harus membuat ulang seluruh portofolio.
Jika ingin mencoba, berikut langkah-langkahnya:
1. Siapkan File yang Dibutuhkan
Pastikan semua karya sudah siap dalam format yang mudah dibuka (Google Docs, PDF, JPG, PNG).
Umumnya, folder portofolio berisi file-file berikut:
- CV, simpan dalam format PDF.
- Surat pengantar (Cover letter), opsional dan perlu dibuat sesuai posisi yang dilamar.
- Profil singkat, simpan dalam format PDF.
- Proyek terbaik, buat dalam bentuk slideshow dengan desain menarik. Tipsnya, tampilkan maksimal 5 karya terbaik dan relevan daripada 15 karya biasa saja.
- Sertifikat, simpan dalam PDF dan pilih yang relevan.
- Testimoni, berisi rekomendasi dari atasan atau rekan kerja.
Hindari menyimpan file dalam format yang tidak bisa dibuka langsung, misalnya .docx, .psd, .ai, dan lainnya.
2. Unggah File ke Satu Folder
Masuk ke akun Google Drive, lalu buat folder baru dengan klik kanan dan pilih Buat Folder Baru.
Ganti nama folder jadi [Nama Lengkap] - Portofolio. Misalnya Putri Andini - Portofolio.
Selanjutnya, buat subfolder dengan kategori sesuai file yang kamu punya. Contohnya:
- 01 - Resume
- 02 - Surat Pengantar
- 03 - Profil Singkat
- 04 - Proyek Terbaik
- 05 - Sertifikat
- 06 - Testimoni

3. Kompres dan Unggah File ke Subfolder
Kompres masing-masing file ke ukuran yang lebih kecil.
Tujuannya agar HRD bisa langsung mengakses file dalam hitungan detik tanpa menunggu loading lama.
Kemudian, unggah masing-masing file sesuai subfolder-nya.

4. Bagikan Akses Portofolio
Jika sudah, saatnya bagikan portofolio. Untuk membuka akses portofolio, caranya klik kanan folder utama dan pilih Bagikan atau Share.

Klik lagi Bagikan dan ganti Akses Umum dari Dibatasi ke Siapa saja yang memiliki link”.
Selanjutnya, Salin Tautan dan tautan siap kamu bagikan ke HRD atau disematkan dalam CV.
Cara Membuat Portofolio melalui Canva
Canva adalah platform desain yang bisa dipakai untuk buat portofolio online. Fitur-fitur di platform ini sangat ramah pemula.
Selain itu, ada ribuan pilihan template eye-catching yang bisa disesuaikan dengan ciri khasmu.
Canva juga memungkinkan kamu untuk menambahkan elemen interaktif seperti link ke proyek, sehingga HRD bisa mengakses penuh hasil proyekmu.
Berikut cara membuat link portofolio gratis di Canva:
1. Pilih Desain yang Sesuai
Buka Canva melalui www.canva.com, lalu masuk ke akunmu.
Kemudian, kata kunci "portofolio" di kolom pencarian untuk mengakses ribuan template siap pakai.
Pilih template yang sesuai gaya dan kebutuhanmu. Ingat, Canva menyediakan template gratis dan berbayar. Template berbayar ditandai dengan logo mahkota.

2. Ubah Template dengan Informasi Pribadimu
Setelah menemukan template yang sesuai, kamu bisa mengganti teks bawaan dengan data dirimu, mulai dari:
- Nama
- Kontak
- Profil singkat
- Daftar proyek
- Testimoni
3. Personalisasi Desain
Meski menggunakan template, ada baiknya kamu mengedit desain portofolio agar lebih personal. Misalnya mengganti font, warna, hingga menambahkan foto.
Pastikan desainnya konsisten agar HRD yang melihatnya tidak pusing.
4. Sematkan Link ke Proyek
Jika punya proyek yang sudah dipublikasi (misalnya desain di Behance atau artikel di Medium), kamu bisa menambahkan tautan eksternal ke proyek tersebut.
Caranya, klik gambar proyek pada portofolio, lalu pilih ikon link rantai dan masukkan URL proyek.
5. Simpan Portofolio
Setelah selesai, portofolio bisa diunduh dalam format PDF, PPTX, JPG atau tautan Canva.
Lebih baik simpan dalam format PDF agar mudah diakses. Kalau ukurannya terlalu besar, lakukan kompres PDF.
Namun perlu diingat, mengompres PDF bisa membuat tautan eksternal ikut terhapus.
Lihat contoh portofolio kerja berikut sebagai referensi:
Contoh 1: Personal Portofolio milik Cía Méndez Gutiérrez

Contoh 2: Portofolio Content Creator milik Ratu Farhatul Luylah

Contoh 3: Contoh Portofolio Fresh Graduate Simple milik Reinfield Montero

Contoh 4: Portofolio Graphic Designer milik Malék Charfi

Baca Juga: 15 Contoh Portofolio Desain Grafis untuk Pemula & Cara Membuatnya
Cara Membuat Portofolio melalui Website Builder (Wix/WordPress/Webflow)
Kalau kamu ingin membuat portofolio online yang tampilannya profesional dan bisa diakses lewat link, web builder seperti Wix, WordPress, dan Webflow bisa jadi pilihan yang tepat.

Ketiganya memungkinkan kamu membuat website pribadi tanpa harus jago coding. Bedanya, Wix cocok untuk pemula, WordPress lebih fleksibel dan banyak digunakan, sedangkan Webflow memberi kontrol desain lebih detail meskipun butuh sedikit pemahaman teknis.
Berikut langkah umum membuat portofolio di platform ini:
1. Buka situs resmi platform pilihanmu
Kunjungi salah satu dari tiga platform berikut:
- Wix: wix.com
- WordPress: wordpress.com
- Webflow: webflow.com
Jika belum punya akun, kamu bisa buat akun menggunakan email atau akun Google. Proses pendaftaran gratis dan cukup cepat.
Khusus untuk WordPress, kamu akan langsung ditawarkan paket berbayar (dengan harga per bulan/tahun).
Akan tetapi, kamu bisa skip bagian ini dan pilih opsi seperti “Start with a free site” di bagian bawah halaman.
Jadi, kamu tetap bisa membuat portofolio gratis, meskipun dengan fitur dan desain yang terbatas.
2. Buat akun dan pilih jenis website portofolio
Setelah mendaftar, kamu akan diminta memilih tipe website.
Pilih kategori seperti "Portfolio", "Personal Website", atau "Resume/CV", tergantung istilah yang digunakan di masing-masing platform.
3. Pilih template yang sesuai
Semua platform ini menyediakan ratusan template gratis dan berbayar.
- Di Wix, kamu bisa memilih template dengan drag-and-drop editor.
- Di WordPress, pilih tema sederhana lalu bisa tambahkan plugin seperti Elementor jika ingin lebih leluasa mengatur tampilan.
- Di Webflow, kamu bisa pakai template interaktif atau mulai dari nol kalau ingin desain custom.
4. Edit isi portofolio
Ganti teks, gambar, dan layout sesuai kebutuhan. Umumnya kamu bisa menambahkan halaman-halaman seperti:
- Tentang Saya
- Proyek atau Karya
- Resume/CV
- Kontak
Kamu juga bisa menyematkan link ke karya eksternal, seperti video YouTube, file PDF, atau halaman Behance/Dribbble.
5. Preview dan publish website
Setelah semua sudah sesuai, kamu bisa mem-publish portofoliomu.
Dengan akun gratis, kamu biasanya akan mendapat subdomain seperti namakamu.wixsite.com/portofolio
Jika ingin lebih profesional, kamu bisa membeli dan menghubungkan domain sendiri (misal: namakamu.com).
Berikut beberapa contoh portofolio yang dibuat menggunakan web builder:
Contoh 1: Interactive Sketch Portfolio milik Dhruv Sachdev

Contoh 2: Design & Illustration Portfolio milik Ayelet Raziel

Cara Membuat Portofolio di Notion
Kamu mungkin mengenal Notion sebagai platform workspace biasa. Namun ternyata, platform ini juga bisa jadi platform untuk membuat portofolio.
Notion tersedia secara gratis, tetapi fitur-fiturnya terbatas. Ini bisa jadi alternatif selain Canva untuk membuat portofolio yang menarik di mata HRD.
Bagi yang ingin coba, ikuti cara membuat portofolio kerja sebagai berikut:
1. Buka akun Notion
Buka akun Notion kamu melalui notion.so. Jika belum punya akun, bisa daftar dengan email atau masuk akun Google/Apple.
2. Buat workspace baru
Buat workspace baru dan beri nama dengan format [Portofolio_Nama Lengkap].
Ketik /page untuk menambahkan halaman baru. Tambahkan sebanyak yang kamu butuhkan. Kemudian, beri nama masing-masing halaman.
Supaya tampilan portofolio lebih lega, aktifkan fitur Full Width.
Kamu tidak perlu membuat portofolio dari nol, karena ada banyak pilihan template siap pakai.
3. Isi konten
Sekarang saatnya isi dengan konten yang sesuai.
Gunakan Heading 1–3 untuk membuat subjudul untuk bagian Tentang Saya, Pendidikan, Keahlian, Penghargaan, Proyek hingga Pengalaman.
Untuk menonjolkan informasi seperti pendidikan atau sertifikasi, gunakan /callout agar tampil mencolok dan mudah dibaca.
Tambahkan juga foto profil yang profesional di atas portofolio. Selain itu, kamu juga bisa mengatur warna teks atau background agar untuk menonjolkan bagian penting.
Susun teks agar rapi dan tidak terlalu panjang per baris.
4. Bagikan Portofolio
Setelah portofolio jadi, dapatkan tautan ke portofolio.
Cara dengan klik tombol Share di kanan atas, lalu pilih Share to web. Tautan ini bisa dibagikan langsung ke HRD.
Berikut contoh portofolio yang dibuat dengan Notion:
Contoh 1: Simple Portfolio Website milik Locominder

Contoh 2: Video Editing Portfolio milik Indic Designs

Contoh 3: Aesthetic Freelancer Portfolio milik Grace

Contoh 4: IT Professional Portfolio milik Sonika

Cara Membuat Portofolio di Github
GitHub memiliki layanan GitHub Pages yang bisa dipakai membuat portofolio website gratis. Fitur ini juga memungkinkan kamu untuk membuat langsung dari repositori GitHub.
Cocok buat kaum programmer yang ingin portofolio-nya terlihat profesional. Nantinya portofolio akan mendapat domain bawaan berupa username.github.io.
Selain itu, sudah ada template siap pakai yang bisa di-edit dengan HTML, CSS, dan JavaScript sendiri.
Langsung saja, ikuti langkah-langkahnya di bawah ini:
1. Buat akun GitHub
Jika belum punya akun, daftar gratis di github.com.
2. Buat repositori baru
Mulai dengan klik ikon + di kanan atas GitHub dan pilih New repositori.
Ganti nama repositor dengan format username.github.io (ubah username dengan username GitHub kamu).
3. Pilih template portofolio
Agar lebih mudah, gunakan tema yang sudah ada untuk membuat portofolio.
Caranya, masuk ke tab Settings di repositori. Lalu, gulir dan pilih GitHub Pages. Pilih salah satu tema yang mendukung Jekyll untuk tampilan awal.
4. Edit informasi dasar
Kemudian, edit informasi dasar dengan membuka file _config.yml.
Melalui file tersebut, kamu bisa mengubah nama, tautan media sosial, hingga bio.
Tambahkan file Markdown (.md) di folder _posts untuk menambahkan pengalaman atau proyek.
5. Buat halaman proyek
Jika ada lebih dari satu proyek, maka buat folder baru untuk setiap proyek.
Tambahkan file index.md yang berisi detail proyek, gambar, dan potongan kode. Pastikan halaman proyek ini terhubung dari halaman utama portofolio.
6. Commit dan push perubahan
Setelah selesai mengedit, lakukan commit dan push ke repositori. Caranya dengan menjalankan perintah berikut:
git add .
git commit -m "Add project pages and customize portfolio"
git push origin master
GitHub Pages akan membangun ulang situsmu secara otomatis.
7. Akses portofolio
Jika sudah jadi, portofolio akan tampil melalui tautan username.github.io yang bisa diakses melalui browser. Tautan tersebut bisa langsung kamu bagikan ke HRD.
Mari lihat beberapa contoh portofolio yang dibuat di GitHub:
Contoh 1: Jack Portfolio milik codewithsadee

Contoh 2: Website Portofolio milik Jigar Sable

Contoh 3: Next.Js Website Portfolio milik codebucks27

Baca Juga: 34 Contoh Portofolio Web Developer Keren dan Unik!
Portofolio-mu Sudah Siap? Saatnya Lamar Kerja ke Loker Prioritas di Dealls!
Sudah paham bagaimana cara membuat portofolio? Sekarang, saatnya gunakan untuk lamar pekerjaan di Dealls!
Ada banyak posisi yang membutuhkan portofolio dengan gaji kompetitif dari top company di Indonesia. Mulai dari lowongan desain grafis, content writer, web developer, content creator, dan masih banyak lagi.

Di Dealls, semua lowongan sudah terverifikasi secara ketat, jadi kamu bisa mendapat balasan dalam 14 hari tanpa takut “digantung”.
Nah, supaya tidak ketinggalan update notifikasi dari HRD soal lamaranmu, pastikan lamar langsung melalui aplikasi Dealls.
Siapa tahu, portofolio yang baru kamu buat itu menjadi golden ticket ke posisi impian! Yuk, temukan lokernya sekarang sebelum banyak yang lamar!
