Cara Membuat Makalah Kuliah: Struktur, Tips, dan Teknik Penulisan

Bingung menyusun tugas akhir semester? Simak langkah demi langkah cara membuat makalah kuliah yang baik dan benar, mulai dari pemilihan topik, struktur penulisan, hingga tips lolos cek plagiasi!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls December 16, 2025

Bagi mahasiswa, makalah adalah "makanan sehari-hari". Mulai dari semester awal hingga tingkat akhir, dosen dari berbagai mata kuliah pasti akan menuntut kamu untuk menyusun karya tulis ilmiah ini.

Sayangnya, meski sering dikerjakan, masih banyak mahasiswa yang merasa kesulitan dalam memahami cara membuat makalah kuliah yang benar, sistematis, dan memenuhi kaidah akademis.

Sering kali, mahasiswa terjebak pada kebiasaan "sistem kebut semalam" yang berujung pada tindakan salin-tempel (copy-paste) sembarangan.

Padahal, kemampuan menulis makalah yang baik adalah cerminan dari pola pikir kritis dan analitis, dua skill utama yang sangat dibutuhkan di dunia profesional.

Artikel ini akan memandu kamu langkah demi langkah, mulai dari memahami struktur dasar, mencari referensi yang kredibel, hingga teknik penyuntingan agar makalahmu mendapatkan nilai maksimal.

Apa Itu Makalah?

Sebelum melangkah ke teknis penulisan, kamu perlu memahami apa itu makalah.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah diartikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi.

Tujuannya bukan sekadar memenuhi tugas, melainkan melatih kemampuanmu dalam mengidentifikasi masalah, menganalisis data, dan menawarkan solusi berdasarkan teori.

Struktur Makalah

Secara umum, struktur makalah kuliah di Indonesia terdiri atas tiga bagian utama:

1. Bab I: Pendahuluan

Ini adalah fondasi makalahmu. Bagian ini harus mampu menjawab "mengapa" topik ini penting untuk dibahas.

  • Latar Belakang: Uraian fenomena atau masalah yang menjadi alasan pemilihan topik. Harus bergerak dari hal umum ke hal khusus (piramida terbalik).
  • Rumusan Masalah: Pertanyaan-pertanyaan spesifik yang akan dijawab dalam pembahasan.
  • Tujuan Penulisan: Sasaran yang ingin dicapai dari penulisan makalah.
  • Manfaat Penulisan: Kontribusi teoretis atau praktis dari makalah tersebut.

2. Bab II: Pembahasan

Ini adalah jantung dari makalah. Di sini, kamu mengupas tuntas rumusan masalah dengan menggunakan pisau analisis berupa teori-teori yang relevan. Isi bab ini bukan sekadar kumpulan kutipan, melainkan dialektika pemikiranmu dengan teori yang ada.

3. Bab III: Penutup

Bagian akhir yang berisi sintesis dari seluruh pembahasan.

  • Kesimpulan: Jawaban ringkas dan padat atas rumusan masalah.
  • Saran: Rekomendasi konstruktif untuk pembaca atau peneliti selanjutnya.

Baca juga: 7 Tips Menyelesaikan Penelitian Akademik agar Lebih Lancar

Langkah-Langkah Cara Membuat Makalah Kuliah

Berikut adalah alur kerja sistematis yang bisa kamu terapkan agar proses penulisan lebih efisien dan terstruktur.

Tahap 1: Pemilihan dan Pembatasan Topik

Kesalahan terbesar mahasiswa adalah memilih topik yang terlalu luas. Misalnya, topik "Perekonomian Indonesia" terlalu general untuk makalah setebal 15 halaman. Kamu akan kesulitan membahasnya secara mendalam.

Cobalah spesifikasikan topik tersebut, misalnya menjadi "Dampak Digitalisasi UMKM terhadap Perekonomian di Jawa Tengah Pascapandemi".

Semakin spesifik topikmu, semakin tajam analisis yang bisa kamu berikan. Topik yang baik haruslah aktual, relevan dengan mata kuliah, dan memiliki ketersediaan data yang cukup.

Tahap 2: Riset dan Pengumpulan Referensi

Kualitas makalah sangat ditentukan oleh kualitas referensinya. Hindari menggunakan blog pribadi (seperti Blogspot atau WordPress), Wikipedia, atau artikel berita yang tidak jelas sumbernya sebagai rujukan utama.

Gunakan sumber-sumber otoritatif berikut:

  • Jurnal Ilmiah: Cari melalui Google Scholar, Portal Garuda, ScienceDirect, atau DOAJ.
  • Buku Teks: Buku ajar yang ditulis oleh pakar di bidangnya.
  • Laporan Resmi: Data dari BPS (Badan Pusat Statistik), laporan kementerian, atau lembaga internasional seperti World Bank.

Kumpulkan semua referensi yang relevan, lalu baca dan tandai poin-poin penting yang akan mendukung argumenmu.

Tahap 3: Menyusun Kerangka Tulisan (Outline)

Jangan langsung menulis kalimat pembuka. Buatlah kerangka tulisan terlebih dahulu. Kerangka berfungsi sebagai peta jalan agar tulisanmu tidak melebar ke mana-mana.

Contoh kerangka sederhana:

  • Latar Belakang: Data penurunan penjualan ritel vs kenaikan e-commerce.
  • Poin Pembahasan 1: Teori perilaku konsumen di era digital.
  • Poin Pembahasan 2: Tantangan UMKM dalam adopsi teknologi.
  • Poin Pembahasan 3: Strategi pemerintah dalam digitalisasi.

Dengan adanya outline, kamu bisa melihat alur logika tulisan sebelum mulai mengetik.

Tahap 4: Proses Penulisan (Drafting)

Mulailah menulis sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat. Gunakan bahasa Indonesia yang baku sesuai kaidah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

  • Gunakan Kalimat Efektif: Hindari kalimat yang bertele-tele. Satu paragraf sebaiknya hanya memuat satu gagasan utama.
  • Kohesi dan Koherensi: Pastikan antarparagraf memiliki keterkaitan yang logis. Gunakan kata penghubung (konjungsi) seperti "oleh karena itu", "sementara itu", "selanjutnya", atau "di sisi lain" untuk memperhalus transisi.

Tahap 5: Teknik Sitasi dan Daftar Pustaka

Ini adalah aspek krusial untuk menghindari plagiarisme. Setiap kali kamu mengambil data, ide, atau kalimat orang lain, kamu wajib mencantumkan sumbernya.

Ada beberapa gaya selingkung (citation style) yang umum digunakan, seperti APA Style, MLA, atau Chicago Style. Tanyakan pada dosenmu gaya mana yang dipakai.

Manfaatkan fitur Reference di Microsoft Word atau aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley atau Zotero.

Aplikasi ini akan membantumu membuat sitasi dan daftar pustaka secara otomatis dan rapi, sehingga kamu tidak perlu mengetiknya secara manual.

Tahap 6: Penyuntingan (Editing) dan Proofreading

Setelah draf selesai, jangan langsung dikumpulkan. Endapkan tulisanmu selama beberapa jam, lalu baca kembali. Periksa hal-hal berikut:

  • Typo: Kesalahan ketik bisa menurunkan kredibilitas.
  • Logika Berpikir: Apakah argumen di Bab II sudah menjawab pertanyaan di Bab I?
  • Format: Periksa margin (biasanya 4-4-3-3), jenis huruf (Times New Roman/Arial), dan spasi baris (1.5 atau 2.0).

Tips Menghindari Plagiarisme

Di era digital, integritas akademik sangat dijunjung tinggi. Kampus-kampus kini menggunakan perangkat lunak seperti Turnitin untuk mendeteksi kemiripan teks. Agar makalahmu lolos uji ini, lakukan teknik parafrasa.

Parafrasa adalah menuliskan kembali ide orang lain dengan menggunakan bahasamu sendiri tanpa mengubah makna aslinya.

Jangan hanya mengganti satu atau dua kata (sinonim), tetapi ubahlah struktur kalimatnya secara menyeluruh.

Contoh:

  • Teks Asli: "Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat menurun drastis karena harga barang melonjak."
  • Parafrasa: "Kenaikan harga barang akibat inflasi berdampak signifikan pada melemahnya kemampuan belanja masyarakat."

Baca juga: 5 Contoh Informed Consent untuk Penelitian, Wawancara, Kuesioner, hingga Medis

Tingkatkan Potensi Diri Bersama SejutaCita Future Leaders (SFL)!

Jika kamu sudah terbiasa melatih logika berpikir melalui makalah kuliah, kini saatnya kamu menguji wawasanmu di panggung internasional. Kamu mungkin bermimpi untuk studi banding ke luar negeri namun merasa terhalang oleh syarat akademis yang rumit atau biaya yang tinggi.

SejutaCita Future Leaders (SFL) hadir sebagai jawaban.

Jika kamu ingin merasakan pengalaman studi dan kepemimpinan di negara maju namun merasa belum memenuhi kualifikasi beasiswa pemerintah (seperti MEXT atau DAAD) yang sangat tinggi, program ini adalah alternatif terbaik.

Poster SFL 12.webp

SFL bukan sekadar program jalan-jalan, melainkan program kepemimpinan internasional yang juga menyediakan jalur beasiswa penuh (fully funded).

  • Akses Lebih Terbuka: Berbeda dengan jalur beasiswa akademis murni yang sering kali mensyaratkan skor TOEFL/IELTS tinggi dan IPK kumlaude, jalur beasiswa SFL mencari potensi kepemimpinan dan karakter. Artinya, kamu bisa mendaftar dan berkompetisi tanpa terhalang syarat minimal IPK yang kaku.
  • Cakupan Beasiswa: SFL membuka kesempatan jalur fully funded, di mana seluruh biaya penerbangan, akomodasi, hingga konsumsi selama program berlangsung di luar negeri akan ditanggung sepenuhnya.
  • Pengalaman Nyata: Kamu bisa melihat langsung fasilitas kampus kelas dunia, berdiskusi dengan mahasiswa internasional, dan memperluas jejaring yang tidak akan kamu temukan di dalam kelas.
  • Batu Loncatan Penting: Pengalaman mengikuti program kepemimpinan jangka pendek seperti ini sering kali menjadi titik balik vital. Setelah pulang dari program SFL, kamu akan memiliki portofolio internasional, wawasan global, dan motivasi yang jauh lebih konkret untuk menyusun strategi karir atau studi lanjut di masa depan.

Jangan hanya berkutat dengan tumpukan makalah di kamar kos. Buka matamu, lihat dunia, dan jadilah pemimpin masa depan bersama SFL.

Siap menantang dirimu? Cari tahu informasi pendaftaran SFL terbaru sekarang juga!

BUTTON pelajari lebih lanjut tentang SFL ke Jepang
Edukasi
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya