Cara kerja freelance sebenarnya sederhana, tapi banyak orang baru benar-benar memahaminya setelah terjun langsung.
Kamu bekerja tanpa terikat jam kantor, memilih proyek sesuai minat, dan menentukan sendiri ritme kerjamu.
Namun di balik fleksibilitas itu, ada tuntutan terkait kemampuan mengelola waktu, membangun portofolio, mencari klien, dan menjaga kualitas kerja agar tetap dipercaya.
Saat ini, banyak orang tertarik ingin menjadi freelancer, namun sering kali belum memahami bagaimana alur kerjanya, cara mendapatkan proyek pertama, hingga bagaimana mengatur pembayaran dan komunikasi dengan klien.
Artikel ini akan membantu kamu memahami bagaimana sistem kerja freelance berjalan dari dasar hingga praktiknya. Yuk, baca panduan lengkapnya di artikel berikut ini!
Apa Itu Sistem Kerja Freelance?

Memangnya, kerja freelance itu seperti apa? Secara sederhana, freelance adalah sebuah sistem pekerjaan independen di mana seseorang yang disebut freelancer, akan menawarkan jasa atau keahliannya kepada klien atau perusahaan tanpa terikat kontrak kerja jangka panjang layaknya karyawan tetap.
Artinya, kamu akan bekerja untuk diri sendiri, menjadi "bos" atas pekerjaanmu, dan memilih proyek yang ingin diambil.
Inti dari sistem freelance sejatinya adalah fleksibilitas yang tinggi. Kamu bisa mengatur sendiri jam kerjamu, memilih bekerja dari rumah, kafe, atau mana pun yang kamu suka, dan menentukan tarif jasamu sendiri.
Baca Juga: Apa Itu Self Employed dan Perbedaanya dengan Freelancer?
Bagaimana Cara Kerja Freelance Berjalan?
Sistem kerja freelance, terutama secara online, pada dasarnya melibatkan beberapa tahapan yang sangat penting, mulai dari pola kerja hingga pembayaran. Pemahaman ini penting sebagai langkah awal menjadi freelance.
Bagaimana cara kerja freelance? Simak penjelasannya berikut ini:
1. Pencarian Klien & Pengiriman proposal
Pertama-tama, kamu perlu mencari klien atau pihak yang proyeknya ingin kamu kerjakan terlebih dahulu. Ini bisa kamu dapatkan melalui networking atau platform online.
Jika kamu sudah mendapat klien potensial, kirimlah proposal penawaran.
Proposal adalah kesempatanmu untuk menunjukkan bahwa kamu siap menawarkan harga sekaligus solusi yang akan dicapai kepada klien.
- Personalisasi: Tulis proposal yang secara eksplisit membahas masalah klien dan bagaimana skill kamu menjadi solusi yang tepat.
- Jelas dan Ringkas: Pastikan proposal mudah dibaca, profesional, dan mencakup lingkup pekerjaan yang kamu tawarkan.
2. Penentuan Scope of Work (SOW)
Sebelum menandatangani apa pun, cobalah lakukan diskusi mendalam terkait SOW kamu dengan klien.
Negosiasi di sini berarti memastikan batasan, tujuan, dan output yang diminta sudah jelas dan realistis.
- Tujuan yang Terukur: Pastikan klien mendefinisikan keberhasilan proyek dengan jelas misalnya, “bukan hanya desain yang bagus, tapi desain yang meningkatkan konversi 10%".
- Scope of Work (SOW): Dokumentasikan semua yang disepakati (apa yang termasuk dan apa yang dikecualikan) untuk mencegah scope creep di kemudian hari.
3. Penentuan Harga/Jasa
Mungkin kamu bertanya-tanya, kerja freelance digaji berapa?
Perlu kamu ketahui terlebih dahulu, pola kerja sebagai freelancer sangat bervariasi dan tidak kaku seperti karyawan tetap. Pola ini juga yang akan menentukan besaran gaji mereka.
Secara umum, ada tiga pola utama dalam penggajian freelance yaitu:
a. Berdasarkan Proyek (Per Project)
Jenis per project adalah pola paling umum. Kamu dibayar sejumlah uang tetap untuk menyelesaikan satu proyek atau tugas tertentu dari awal sampai akhir, misalnya membuat 5 artikel blog atau mendesain satu logo.
b. Berdasarkan Jam (Hourly)
Jenis freelance berdasarkan jam (hourly) akan dibayar sesuai jumlah jam yang kamu habiskan untuk bekerja.
Pola ini sering digunakan untuk pekerjaan yang durasinya sulit diprediksi atau membutuhkan konsultasi rutin, seperti virtual assistant atau developer untuk perbaikan bug kecil.
c. Berdasarkan Retainer (Kontrak Berlangganan)
Pola retainer atau kontrak berlangganan sebenarnya mirip dengan langganan bulanan. Klien akan membayar sejumlah uang tetap setiap bulan agar kamu siap sedia melakukan pekerjaan tertentu dalam lingkup yang disepakati, misalnya, mengelola 10 konten media sosial per bulan.
Pola ini cenderung memberikan penghasilan yang lebih stabil.
4. Penggunaan Kontrak Kerja
Kontrak/perjanjian kerja sama adalah dokumen legal yang melindungi kedua belah pihak. Ini adalah fondasi dari sistem kesepakatan kerja yang profesional.
- Isi Kontrak: Pastikan kontrak mencakup poin krusial seperti kepemilikan hak cipta (intellectual property), batas revisi, dan termin pembayaran.
- Pengamanan: Simpan salinan kontrak yang sudah ditandatangani sebagai arsip legal.
5. Pengaturan Waktu Kerja & Pengerjaan Proyek
Sebagai "bos" bagi diri sendiri, disiplin adalah kunci. Meskipun fleksibel, kamu harus memiliki struktur waktu yang ketat untuk memastikan deadline terpenuhi.
- Time Blocking: Gunakan teknik time blocking untuk mengalokasikan jam kerja spesifik untuk setiap proyek.
- Prioritas: Utamakan proyek dengan deadline terdekat atau yang paling membutuhkan energi (deep work).
6. Workflow & Tools
Kelancaran cara kerja freelance online sangat bergantung pada tools dan workflow yang kamu gunakan.
Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:
- Manajemen Proyek: Gunakan tools seperti Trello, Notion, atau Asana untuk melacak progres proyek dan deadline.
- Collaboration Tools: Manfaatkan Google Drive, Figma, atau shared folders lain untuk kolaborasi yang efisien dengan klien.
7. Pemberian Update ke Klien
Komunikasi proaktif adalah kunci keberhasilan freelancer. Jangan menunggu klien bertanya; berikan update rutin sesuai frekuensi yang disepakati (harian atau mingguan).
- Transparansi: Sampaikan progress, tantangan yang dihadapi, dan perkiraan waktu penyelesaian sisa pekerjaan.
- Mitigasi Risiko: Komunikasi dini terhadap potensi keterlambatan dapat mencegah kesalahpahaman.
8. Penyerahan Hasil Kerja
Pengerjaan dan penyerahan hasil harus sesuai dengan timeline yang tercantum dalam SOW. Ketepatan waktu adalah indikator profesionalisme tertinggi. Pastikan kamu telah melakukan pengecekan kualitas ganda sebelum mengirimkan hasil kerja (final output).
9. Sistem Revisi
Revisi adalah bagian normal dari alur kerja freelance. Hal ini harus dilakukan sesuai dengan batas yang telah disepakati di kontrak.
Jika klien meminta revisi di luar batas yang disepakati, kamu berhak menegosiasikan biaya tambahan, sesuai dengan ketentuan yang ada.
10. Penagihan Pembayaran
Setelah klien menyetujui hasil akhir, segera kirim invoice yang rapi dan profesional sebagai bagian dari tahapan closing finansial proyek.
Cantumkan nomor invoice, deskripsi pekerjaan, total tagihan, tanggal jatuh tempo pembayaran, dan detail rekening bankmu.
Baca Juga: Pajak Pekerja Freelance: Tarif, Metode, dan Cara Menghitungnya
Persiapan sebelum Kerja Freelance
Jika kamu ingin tahu cara menjadi freelancer pemula yang sukses, tentu ada beberapa fondasi penting yang harus kamu siapkan.
Beberapa hal yang wajib kamu siapkan sebelum memulai kerja sebagai freelance yaitu:
1. Menentukan Skill Utama yang Ingin Dijual
Langkah pertama adalah identifikasi mendalam terhadap kompetensi yang paling mumpuni dan bernilai jual.
Jangan coba menguasai semua; fokuslah pada satu atau dua keahlian inti yang dapat kamu tawarkan secara spesifik.
- Spesialisasi: Tentukan niche kamu (misalnya, Copywriting yang berfokus pada Landing Page, Web Developer khusus WordPress).
- Audit Diri: Lakukan evaluasi jujur terhadap tingkat kemahiranmu saat ini, apakah kamu masih pemula, menengah, atau sudah ahli.
2. Menentukan Niche Pasar yang Jelas
Jangan coba mengambil semua jenis pekerjaan; ini justru akan membuatmu terlihat tidak fokus dan kurang ahli di mata klien.
Sebaiknya, fokus pada ceruk pasar (niche) tertentu adalah strategi yang jauh lebih efektif untuk pemula.
Dengan menjadi spesialis niche, kamu bisa memposisikan diri sebagai solusi terbaik untuk masalah spesifik klien.
- Spesialisasi Industri: Alih-alih hanya "desainer grafis," fokuslah pada "desainer grafis untuk brand kosmetik" atau "penulis konten untuk industri fintech."
- Penargetan Klien: Pilih niche yang kamu pahami masalahnya, memiliki permintaan yang stabil, dan bersedia membayar tarif premium untuk keahlian spesifik.
- Koneksi: Fokus niche akan mempermudah klien potensial menemukanmu di antara ribuan freelancer lain.
3. Membuat Portofolio untuk Menunjukkan Kualitas dan Pengalaman
Portofolio adalah "CV" freelancer yang dijadikan sebagai bukti visual atau konkret dari kemampuanmu.
Kualitas portofolio akan menentukan seberapa besar kepercayaan yang diberikan klien kepadamu.
- Penyajian Profesional: Kumpulkan contoh-contoh pekerjaan terbaik (proyek nyata atau mock-up) dalam format yang mudah diakses (misalnya, website pribadi atau Behance).
- Tunjukkan Proses: Sertakan deskripsi singkat mengenai tantangan, peranmu, dan hasil yang dicapai dari setiap proyek.
4. Menyiapkan Perangkat Kerja dan Lingkungan yang Memadai
Sebagai freelancer, kamu bertanggung jawab penuh atas peralatan kerjamu. Memiliki perangkat kerja yang memadai adalah investasi yang tidak boleh diabaikan, sebab ini memengaruhi kecepatan dan kualitas hasil kerjamu.
Lingkungan kerja yang kondusif juga sangat penting untuk produktivitas.
- Peralatan Esensial: Pastikan kamu memiliki laptop atau komputer dengan spesifikasi yang memadai, dan software asli/berlisensi yang dibutuhkan untuk pekerjaanmu.
- Koneksi Internet: Prioritaskan koneksi internet yang stabil dan cepat, terutama jika kamu melakukan cara kerja freelance online yang membutuhkan upload atau download besar.
- Ruang Kerja: Siapkan tempat khusus untuk bekerja yang bebas dari distraksi, meskipun hanya sudut kecil di kamarmu. Ini membantu memisahkan batas kerja dan istirahat.
5. Manajemen Waktu dan Disiplin
Bekerja fleksibel tidak sama dengan bermalas-malasan, justru menuntut tingkat manajemen waktu dan disiplin yang jauh lebih tinggi.
Kamu tidak memiliki atasan yang mengawasi, sehingga disiplin internal adalah kunci agar pekerjaan tidak terbengkalai dan deadline terpenuhi.
- Jadwal Terstruktur: Buat jadwal harian atau mingguan yang terstruktur, alokasikan waktu untuk bekerja, belajar, dan istirahat.
- Prioritas Tugas: Pelajari cara memprioritaskan tugas (task prioritization), fokus pada proyek dengan deadline terdekat atau yang paling berdampak (urgent dan important).
- Hindari Burnout: Disiplin juga berarti disiplin istirahat. Jangan biarkan diri bekerja tanpa henti. Atur batas waktu kerja yang realistis untuk menghindari kejenuhan (burnout).
6. Mencari Klien Lewat Platform, Media Sosial, atau Koneksi
Tahap ini adalah implementasi dari strategi pemasaran dirimu. Kamu harus aktif menjangkau peluang di berbagai channel yang berbeda.
- Pemanfaatan Platform: Gunakan platform lowongan kerja freelance seperti Dealls untuk mencari proyek.
- Jejaring: Manfaatkan networking profesional seperti LinkedIn dan tawarkan jasamu kepada mereka.
7. Perhatikan Aspek Administrasi dan Legalitas
Aspek administrasi dan legalitas sering diabaikan pemula, padahal ini sangat penting untuk melindungi hakmu dan memastikan keuangan tetap rapi.
Kamu adalah entitas bisnis mandiri, jadi perlakukan pekerjaan freelance-mu seperti sebuah bisnis kecil.
- Sistem Dokumen: Siapkan sistem penyimpanan yang rapi untuk semua dokumen penting seperti kontrak kerja, brief, invoice, dan kuitansi pembayaran.
- Pengelolaan Keuangan: Pisahkan rekening bank pribadi dan rekening untuk pekerjaan freelance. Ini akan sangat mempermudah pelaporan pajak di kemudian hari.
- Pajak: Pahami kewajiban pajakmu sebagai pekerja independen. Mencatat setiap transaksi dengan cermat adalah hal wajib.
Cara Mendapatkan Pekerjaan Freelance
Setelah siap dengan bekal dan keahlian, langkah selanjutnya adalah mencari klien, selanjutnya adalah bagian yang paling menantang bagi freelance pemula apa saja bidangnya.
Berikut adalah beberapa cara efektif yang bisa kamu coba untuk mendapatkan pekerjaan freelance:
1. Membangun Jaringan (Networking) yang Kuat
Menurut sebuah riset di Kingston University London yang melibatkan 1.874 freelancer di Eropa, ditemukan bahwa perilaku networking (membangun dan memelihara relasi profesional) memiliki pengaruh positif terhadap pemenuhan kebutuhan relasional (need for relatedness) dan kompetensi yang meningkatkan employability.
Lantas, dua faktor ini kemudian memediasi hubungan antara networking dengan persepsi terhadap peluang karier di masa depan dan kepuasan karier.
Cara melakukan networking dengan orang lain yaitu:
- Jalin hubungan dengan orang-orang di industri yang sama.
- Bergabunglah dengan komunitas online atau forum profesional.
- Jangan ragu memberitahu kenalanmu bahwa kamu kini membuka jasa freelance.
2. Memanfaatkan Media Sosial dan Personal Branding
Di era digital, media sosial adalah etalase profesionalmu. Personal branding yang kuat dan konsisten sangat penting agar calon klien dapat menemukan dan memercayaimu. Ingat, citra yang kamu tampilkan di platform profesional mencerminkan kualitas kerjamu.
Berikut beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika membangun personal branding:
- Perbarui Profil Profesional: Pastikan profil profesionalmu (terutama LinkedIn atau platform visual seperti Instagram/Behance) menjelaskan dengan jelas dan spesifik jasa apa yang kamu tawarkan. Gunakan cara kerja freelance online ini sebagai mini-portfolio pribadimu.
- Pamerkan Kualitas: Bagikan cuplikan atau hasil kerja terbaikmu secara berkala. Fokus pada solusi yang kamu berikan, bukan hanya hasil visualnya.
- Berikan Nilai Tambah: Buat konten yang memberikan tips, wawasan, atau pemecahan masalah yang relevan dengan bidang keahlianmu (thought leadership).
3. Aktif Mencari Proyek di Job Board Umum dan Spesialis
Selain komunitas, kamu juga harus proaktif mencari peluang di papan lowongan kerja. Jangan hanya berfokus pada platform khusus freelance, banyak perusahaan besar juga memasang kebutuhan proyek jangka pendek mereka di job board umum.
- Filter Lowongan: Secara rutin cek lowongan kerja terbaru di job platform dan gunakan filter tipe pekerjaan untuk mencari posisi "freelance" atau "project-based".
- Sesuaikan CV/Proposal: Setiap kali melamar, pastikan kamu menyesuaikan CV atau proposal yang dikirim agar sangat relevan dengan kebutuhan spesifik klien yang dicari.
- Tawarkan Solusi: Saat mengajukan tawaran atau melamar, jangan hanya menyebutkan tarif; jelaskan bagaimana keahlianmu dapat menyelesaikan masalah atau mencapai tujuan klien tersebut.
4. Strategi Cold Pitching dan Direct Outreach
Cold pitching adalah proses menawarkan jasamu secara langsung (outreach) kepada calon klien yang belum pernah berinteraksi denganmu, tetapi kamu yakini membutuhkan keahlianmu. Strategi ini sangat efektif jika kamu menargetkan niche tertentu.
- Identifikasi Target: Buat daftar perusahaan atau individu yang kamu tahu memiliki masalah yang bisa kamu pecahkan dengan skill-mu.
- Personalisasi Pesan: Kirim email atau pesan yang dipersonalisasi. Jangan mengirim pesan generik. Tunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset, dan jelaskan mengapa kamu adalah solusi terbaik untuk masalah mereka.
- Sertakan Portofolio: Selalu sertakan tautan ke portofolio yang relevan dengan niche mereka sebagai bukti kompetensimu.
5. Menggunakan Platform Job Portal
Menggunakan platform job portal adalah cara mencari klien yang paling terstruktur dan aman, terutama bagi pemula. Nah, salah satu job portal yang direkomendasikan adalah Dealls.
Dealls menyediakan beragam lowongan kerja freelance dari 7.000+ perusahaan ternama. Kamu bisa mencari dan apply lowongan yang sesuai dengan keahlianmu.
Baca Juga: 30 Website Freelance Terpercaya untuk Mencari Pekerjaan 2025
6. Membangun Relasi Jangka Panjang untuk Repeat Order
Pekerjaan freelance yang sukses adalah pekerjaan yang berulang (repeat order) atau menghasilkan rekomendasi. Selalu jaga etika dan kualitas di setiap proyek.
- Jaga Kualitas: Kualitas kerja yang konsisten dan pelayanan yang memuaskan adalah kunci klien kembali menggunakan jasamu.
- Feedback Positif: Minta klien untuk memberikan testimoni atau ulasan positif yang bisa kamu gunakan untuk memperkuat personal branding kamu.
Contoh Pekerjaan Freelance yang Paling Diminati
Seiring dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, semakin banyak jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara freelance.
Berikut adalah 10 contoh role freelance populer saat ini:
1. Penulis Konten (Content Writer)
Tugas utama seorang freelance content writer adalah menulis artikel blog, copy untuk website, caption media sosial, hingga materi iklan. Pekerjaan ini menuntut kemampuan riset, menulis yang persuasif, dan memahami kaidah SEO.
2. Desainer Grafis (Graphic Designer)
Seorang freelance graphic designer wajib bertanggung jawab untuk membuat aset visual seperti logo, branding kit, infografik, materi media sosial, dan ilustrasi. Membutuhkan kreativitas tinggi dan penguasaan software desain.
3. Web Developer (Programmer)
Tugas dari seorang freelance web developer atau programmer adalah membangun, memelihara, atau memperbaiki situs web dan aplikasi berbasis web. Kliennya sangat beragam, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar. Durasi proyek bisa sangat bervariasi.
4. Social Media Specialist
Seorang freelance social media specialist dituntut untuk mengelola akun media sosial klien, mulai dari perencanaan konten, menjadwalkan unggahan, menganalisis performa, hingga berinteraksi dengan audiens.
5. Penerjemah (Translator)
Seorang penerjemah biasanya akan mendapatkan tugas untuk mengubah dokumen atau materi lisan dari satu bahasa ke bahasa lain.
Kebutuhan freelancer penerjemah meningkat seiring globalisasi. Kualitas dan ketepatan bahasa adalah kunci.
6. Editor Video (Video Editor)
Seiring meledaknya kebutuhan konten video, salah satu pekerjaan freelance online yang paling dicari adalah seorang video editor.
Tugasnya ialah menyunting (footage) mentah menjadi video utuh yang menarik untuk berbagai keperluan (YouTube, iklan, TikTok, dan lainnya).
7. Virtual Assistant (VA)
Seorang freelance virtual assistant (VA) akan memberikan bantuan administratif, teknis, atau kreatif dari jarak jauh.
Tugasnya bisa mencakup membalas email, entry data, menjadwalkan rapat, hingga mengelola e-commerce kecil.
8. Fotografer/Videografer
Apabila kamu senang dengan dunia foto dan videografi, maka memilih freelancer di bidang ini juga bisa mendatangkan banyak kesempatan.
Seorang freelance fotografer dan videografer biasanya akan menyediakan jasa dokumentasi visual seperti foto produk, event, pre-wedding, atau video promosi.
Pekerjaan ini biasanya melibatkan pertemuan fisik, namun proses editing sering dilakukan secara freelance.
9. Digital Marketing Specialist
Seorang freelance digital marketing specialist akan membantu klien merencanakan dan menjalankan strategi pemasaran di kanal digital (SEO, SEM, Email Marketing, Iklan Berbayar) untuk mencapai tujuan bisnis.
10. Voice Over Talent
Tugas umumnya seorang voice over (VO) adalah menghasilkan suara untuk berbagai kebutuhan seperti iklan radio, audiobook, panduan aplikasi, atau animasi. Pekerjaan yang sangat fleksibel dan seringkali bisa dilakukan dari home studio.
Baca Juga: 10 Jenis dan Contoh Pekerjaan Freelance yang Bisa Menambah Penghasilan
Cek Info Lowongan Kerja Freelance Terbaru di Dealls Hari Ini!
Tak bisa dimungkiri, dunia freelance telah menawarkan berbagai kebebasan, meskipun tak jarang disertai tantangan seperti persaingan yang ketat, ketidakpastian proyek, hingga sulitnya menemukan klien yang tepat.
Di tengah realita tersebut, peluang menjadi seorang freelance tentu tetap terbuka lebar bagi siapa pun yang ingin memaksimalkan skill dan memanfaatkan fleksibilitas kerja.
Oleh karena itu, Dealls hadir sebagai solusi yang memudahkan para freelancer menemukan pekerjaan yang relevan, cepat, dan terpercaya.
Dealls menyediakan lebih dari 100.000+ lowongan kerja freelance dari 7.000+ perusahaan ternama di Indonesia, sehingga setiap freelancer memiliki kesempatan lebih besar untuk menemukan proyek impian.
Keunggulan mencari kerja freelance di Dealls:
- Filter lokasi untuk menemukan peluang di daerah mana pun yang kamu inginkan.
- Pilihan gaji yang dapat disesuaikan dengan ekspektasi dan kebutuhanmu.
- Opsi tipe kerja: WFO, hybrid, atau remote.
- Kategori pekerjaan lengkap: fulltime, intern, hingga freelance.
Saatnya Cari Loker Freelance Terbaru di Dealls!

Referensi:
Kingston University London. Knowing Me, knowing you" the importance of networking for freelancers' careers: examining the mediating role of need for relatedness fulfillment and employability-enhancing competencies.
