Cara Investasi Reksadana untuk Pemula: Jenis, Tips, & Rekomendasi Platform

Panduan cara investasi reksadana untuk pemula, mulai dari Bibit, Bareksa, hingga MOST. Pelajari selengkapnya di sini.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls May 26, 2025

Memasuki Q2 di tahun 2025, apakah kamu memiliki resolusi dalam bidang keuangan? 

Misalnya, ingin mulai untuk mengalokasikan sebagian income ke arah investasi. Kira-kira jenis investasi apa yang cocok bagi pemula? Bagaimana cara memulainya? 

Yuk, temukan jawabannya di sini!

Apa Itu Reksadana?

Menurut Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah:

wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.” 

Secara sederhana, reksadana merupakan wadah untuk mengumpulkan uang dari banyak orang, baik perorangan maupun kelompok. 

Kemudian, uang tersebut akan dikelola oleh manajer investasi profesional  dan diinvestasikan ke berbagai instrumen, seperti sahamobligasi, atau deposito. 

Dengan reksadana, siapa pun bisa mulai berinvestasi, bahkan dengan modal kecil. 

Dalam arti lain, reksadana adalah wadah bagi investor pemula yang ingin mulai berinvestasi, tetapi memiliki keterbatasan waktu, pengetahuan, atau modal yang besar.

Jika kamu adalah pekerja atau jobseeker yang ingin mulai mengelola keuangan masa depan, reksadana bisa menjadi pilihan investasi yang tepat dan praktis.

Ingin tahu penjelasan lebih lanjut? Simak penjelasan berikut ini. 

Baca Juga: Apa Beda Trading dan Investasi? Mana yang Lebih Untung? 

Kenapa Reksadana Cocok untuk Pekerja & Jobseeker?

1. Modal Terjangkau

Salah satu alasan utama mengapa reksadana cocok untuk pekerja dan jobseeker adalah karena modal awalnya sangat terjangkau. 

Kamu tidak perlu menunggu sampai punya tabungan besar untuk mulai berinvestasi. 

Misalnya, dengan Rp10.000 saja kamu sudah bisa membeli unit reksadana melalui platform digital.

2. Tidak Perlu Keahlian Khusus

Berbeda dengan investasi saham yang memerlukan analisis mendalam, reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional. 

Artinya, kamu tidak perlu menjadi ahli keuangan atau menghabiskan waktu memantau pergerakan pasar. 

Semua keputusan investasi sudah ditangani oleh tim yang berpengalaman dan professional di bidangnya. 

3. Fleksibel dari Segi Waktu

Bagi pekerja yang sibuk atau jobseeker yang sedang fokus mencari pekerjaan, reksadana sangat ideal karena tidak menuntut perhatian harian. 

Kamu cukup melakukan investasi secara berkala dan memantau perkembangan nilainya sesekali saja.

4. Risiko Tersebar (Diversifikasi)

Salah satu prinsip penting dalam investasi adalah menghindari memasukkan semua dana dalam satu keranjang. 

Reksadana menerapkan prinsip ini dengan menyebar investasi ke berbagai jenis aset. Oleh sebab itu, kamu tidak perlu khawatir. 

Sebab, jika satu aset nilainya turun, masih ada aset lain yang bisa menopang kinerja investasi kamu secara keseluruhan.

5. Likuiditas yang Tinggi

Keuntungan lain dari reksadana adalah kemudahannya untuk dicairkan. 

Jika suatu saat kamu butuh dana mendadak, kamu bisa menjual unit reksadana dan mencairkannya ke rekening.

Biasanya, proses pencairan dana dilakukan dalam kurun waktu 1–7 hari kerja tergantung jenis reksadana yang kamu pilih.

Kalau begitu, apa saja jenis-jenis reksadana yang bisa dipilih?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak poin berikut ini. 

Jenis-Jenis Reksadana yang Harus Diketahui

Setelah mengetahui definisi dan alasan mengapa reksadana cocok untuk mulai belajar investasi, kali ini kita akan mengenal lebih dekat dengan jenis-jenisnya. 

Yuk, simak baik-baik!

Berikut ini beberapa jenis reksadana yang penting untuk kamu ketahui:

1. Reksadana Pasar Uang

Jenis reksadana yang pertama adalah reksadana pasar uang. 

Reksadana jenis ini menempatkan hampir seluruh asetnya pada instrumen pasar uang, seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang kini menjadi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), dan surat berharga jangka pendek lainnya. 

Reksadana pasar uang dikenal memiliki risiko yang relatif paling rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya. 

Reksadana jenis ini juga cocok untuk tujuan investasi jangka pendek (kurang dari satu tahun) atau sebagai tempat ‘parkir dana’ sementara. 

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Sesuai namanya, jenis reksadana ini sebagian besar portofolionya diinvestasikan pada instrumen obligasi atau surat utang. 

Obligasi bisa diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan. Reksadana pendapatan tetap menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada reksadana pasar uang.

Namun, adanya potensi keuntungan yang lebih tinggi juga diiringi dengan risiko yang sedikit lebih tinggi. 

Horizon investasi yang disarankan untuk jenis ini biasanya antara 1 hingga 3 tahun.

3. Reksadana Campuran

Reksadana campuran merupakan kombinasi antara reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap. 

Manajer investasi akan secara aktif melakukan alokasi aset antara kedua jenis instrumen ini, disesuaikan dengan kondisi pasar dan tujuan investasi reksadana. 

Reksadana campuran menawarkan potensi keuntungan yang menarik dengan tingkat risiko yang moderat. 

Oleh sebab itu, reksadana campuran seringkali digunakan oleh investor dengan profil risiko moderat dan horizon investasi jangka menengah (3-5 tahun).

4. Reksadana Saham

Berikutnya, reksadana saham. Jenis reksadana ini mengalokasikan sebagian besar atau seluruh asetnya ke dalam saham-saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek. 

Reksadana saham memiliki potensi keuntungan yang paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya.

Namun, reksadana jenis ini juga memiliki risiko yang paling tinggi karena pergerakan harga saham yang fluktuatif. 

Reksadana saham umumnya direkomendasikan untuk investor dengan profil risiko agresif dan horizon investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun).

Baca jugaReksadana Saham: Arti, Risiko, dan Bedanya dengan RDPU & RDPT

5. Reksadana Syariah

Bagi kamu yang ingin berinvestasi dengan tetap memegang prinsip-prinsip syariah Islam, reksadana syariah bisa jadi alternatif pilihan. 

Portofolio investasinya terdiri atas instrumen-instrumen keuangan yang sesuai dengan ketentuan syariah, tidak mengandung riba, judi, atau ketidakjelasan (gharar). 

Pengelolaannya dilakukan oleh manajer investasi yang memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip syariah dan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.

Reksadana syariah tersedia dalam berbagai jenis, seperti reksadana pasar uang syariah, reksadana pendapatan tetap syariah, reksadana campuran syariah, dan reksadana saham syariah.

Semua bisa dipilih sesuai dengan tujuan dan profil risiko investor.

6. Exchange Traded Fund (ETF)

Meskipun secara teknis berbentuk kontrak investasi kolektif seperti reksadana, ETF diperdagangkan di bursa efek seperti saham. 

ETF bisa memiliki underlying aset berupa indeks saham, obligasi, atau komoditas. 

Di samping itu, ETF juga menawarkan fleksibilitas perdagangan, seperti saham dan diversifikasi seperti reksadana.

7. Reksadana Indeks

Jenis reksadana ini bertujuan untuk menghasilkan kinerja yang mirip dengan indeks acuan tertentu, misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Setelah itu, manajer investasi akan mereplikasi komposisi portofolio indeks tersebut. 

Umumnya, reksadana indeks memiliki biaya pengelolaan yang lebih rendah dibandingkan reksadana aktif.

Memahami berbagai jenis reksadana ini akan membantu kamu dalam memilih jenis reksadana yang paling sesuai dengan tujuan investasi, profil risiko, dan jangka waktu investasi kamu. 

Lalu, bagaimana cara memulainya? Mari kita bahas!

Cara Investasi Reksadana untuk Pemula

Melansir dari Syailendra Capital, berikut merupakan cara investasi reksadana mulai dari nol yang cocok bagi pemula, yaitu:

1. Tentukan Tujuan Investasi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan investasi secara jelas dan spesifik.

Misalnya, apakah kamu ingin menyiapkan dana pendidikan, membeli rumah, atau sekadar menabung untuk masa pensiun? 

Dengan menetapkan target waktu dan nominal yang ingin dicapai, kamu bisa menentukan jenis reksa dana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.

2. Pilih Platform atau Penyedia Reksa Dana

Setelah tujuan ditentukan, kamu bisa memilih tempat untuk membeli reksa dana. 

Saat ini, ada banyak pilihan yang tersedia, mulai dari manajer investasi langsung, bank, hingga aplikasi dan marketplace reksa dana yang sudah diawasi oleh OJK. 

Pastikan kamu memilih platform yang terpercaya dan mudah digunakan. Sebab, pemilihan  platform ini akan menjadi tempat kamu membeli, menjual, dan memantau investasi reksadana.

3. Daftarkan Diri dan Siapkan Dokumen

Proses registrasi umumnya sederhana. 

Kamu hanya perlu mengisi data pribadi dan menyiapkan dokumen seperti KTP. 

Setelah proses verifikasi selesai, kamu akan mendapatkan akun yang bisa digunakan untuk membeli dan menjual reksa dana.

4. Pilih Produk Reksadana Sesuai Profil Risiko

Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda. 

Jika kamu cenderung hati-hati, reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan karena risikonya rendah. 

Namun, jika kamu mengincar imbal hasil yang lebih tinggi dan siap menghadapi fluktuasi pasar, reksa dana saham bisa menjadi pilihan tepat. 

Di samping itu, produk campuran bisa menjadi opsi tengah-tengah bagi yang ingin seimbang antara risiko dan hasil.

5. Mulai Berinvestasi

Setelah memilih produk, kamu bisa langsung membeli reksa dana melalui platform pilihanmu. 

Cukup tentukan nominal yang ingin diinvestasikan, lalu lakukan pembayaran. 

Setelah transaksi berhasil, kamu akan menerima unit penyertaan sesuai dengan harga reksa dana saat itu.

Lakukan secara rutin, misalnya setiap bulan, agar kamu bisa memanfaatkan strategi dollar-cost averaging (membeli di berbagai kondisi pasar untuk meratakan harga beli).

6. Pantau dan Evaluasi Investasi secara Rutin

Meskipun reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional, kamu tetap perlu memantau kinerjanya secara berkala. 

Ingat, investasi bukanlah proses satu kali selesai—perlu dievaluasi agar tetap sejalan dengan tujuan keuanganmu.

Perhatikan apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan target awal. 

Jika ternyata belum sesuai, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengganti produk atau mengatur ulang alokasi investasimu. 

Banyak platform reksadana kini menyediakan laporan lengkap dan grafik perkembangan investasi yang bisa diakses kapan saja.

Evaluasi rutin juga penting karena kondisi keuangan dan tujuan hidup seseorang bisa berubah seiring waktu. Jadi, jangan ragu untuk menyesuaikan strategi investasimu jika diperlukan.

Rekomendasi Platform Investasi Reksadana untuk Pemula

Berikut penjelasan kelebihan, kekurangan, dan poin unik masing-masing platform investasi reksa dana yang bisa kamu jadikan referensi. 

1. Bibit

Bibit merupakan aplikasi investasi reksa dana buatan dalam negeri yang sangat cocok untuk pemula. 

Kelebihannya terletak pada penggunaan teknologi robo advisor yang membantu kamu memilih produk reksa dana secara otomatis berdasarkan profil risiko. 

Antarmukanya pun sederhana dan mudah dinavigasi. 

Namun, pilihan produk reksa dananya masih terbatas dan belum cocok untuk investor yang ingin melakukan analisis mandiri secara mendalam. 

Poin unik dari Bibit adalah kemudahan dalam menentukan jenis reksa dana yang sesuai dengan kebutuhanmu. 

Jadi, kamu hanya perlu menjawab beberapa pertanyaan, lalu sistem akan langsung merekomendasikan portofolio yang sesuai sehingga sangat praktis bagi yang baru mulai.

2. Bareksa

Bareksa adalah marketplace reksa dana pertama di Indonesia dan sudah sangat dikenal luas. 

Kelebihannya, antara lain pilihan produk reksa dana yang sangat beragam dan fitur analisis yang lengkap, ditambah banyak artikel edukasi finansial yang bisa kamu akses secara gratis. 

Namun, antarmuka aplikasi ini sedikit kompleks sehingga butuh waktu adaptasi bagi pemula.

Hal ini disebabkan oleh opsi produk yang dipilih secara manual sehingga kamu juga perlu sedikit belajar tentang jenis-jenis reksa dana. 

Di samping itu, poin plus dari platform ini, yaitu terletak pada perannya sebagai mitra resmi penjualan SBN serta kelengkapan data yang cocok untuk kamu yang ingin lebih dalam memahami investasi.

3. Ajaib

Ajaib merupakan platform investasi dari dalam negeri yang memungkinkan kamu untuk membeli reksa dana sekaligus saham dalam satu aplikasi. 

Kelebihan dari platform Ajaib  adalah proses pendaftaran yang cepat, fitur edukasi yang menarik, dan kemudahan akses bagi pemula. 

Di sisi lain, platform ini memiliki fitur analisis yang masih sederhana jika dibandingkan dengan platform yang lebih teknis dan kecepatan transaksinya lambat saat banyak yang menggunakan.

Namun, jika kamu yang ingin mencoba dua jenis investasi sekaligus tanpa perlu pindah-pindah platform, Ajaib bisa jadi opsi yang tepat. 

4. Tanamduit

Tanamduit juga merupakan platform lokal yang menawarkan berbagai produk investasi, mulai dari reksa dana, SBN, emas, hingga asuransi. 

Jumlah produk reksa dananya masih terbatas, dan pilihan manajer investasinya belum sebanyak platform besar lainnya. 

Poin unik dari Tanam Duit adalah pendekatannya yang berbasis tujuan sehingga cocok bagi kamu yang ingin menabung atau berinvestasi untuk kebutuhan spesifik, seperti pernikahan, beli rumah, atau dana pensiun.

5. MOST (Mandiri Sekuritas)

MOST merupakan aplikasi investasi milik Mandiri Sekuritas, anak usaha Bank Mandiri. Keunggulannya adalah dari sisi keamanan dan kredibilitas karena berada di bawah institusi BUMN. 

Selain itu, platform ini sangat cocok bagi nasabah Mandiri karena terintegrasi langsung dengan layanan perbankan. 

Kekurangannya, tampilan aplikasi terlihat cukup kaku dan tidak terlalu user-friendly serta proses registrasinya lebih panjang dibanding aplikasi digital murni. 

Poin plusnya adalah cocok untuk kamu yang lebih nyaman berinvestasi lewat lembaga finansial besar yang sudah terbukti stabil.

Tips Memulai Investasi Reksadana dengan Aman

Setelah memahami terkait reksadana mulai dari A sampai Z, sekarang Dealls akan memberikan tips memulai investasi dengan aman. 

Dilansir dari Nerdwallet, berikut yang bisa kamu lakukan sebagai investor pemula untuk bisa berinvestasi secara aman, yaitu:

1. Tentukan Tujuan Investasi

Pikirkan dengan jelas apa yang ingin kamu capai dari investasi ini—apakah untuk dana pensiun, pendidikan anak, membeli rumah, atau tujuan lainnya. 

Tujuan yang jelas akan membantu menentukan jenis reksa dana dan jangka waktu investasi yang tepat. 

Semakin spesifik tujuanmu, semakin mudah merancang strategi yang sesuai.

2. Pahami Risiko yang Bisa Diterima

Kenali seberapa besar toleransimu terhadap risiko. Jika kamu mudah panik saat nilai investasi turun, sebaiknya pilih reksa dana dengan risiko rendah seperti pasar uang. 

Sebaliknya, jika kamu siap dengan fluktuasi pasar demi potensi imbal hasil lebih tinggi, kamu bisa mempertimbangkan reksa dana saham.

3. Tentukan Anggaran yang Realistis

Jangan memaksakan diri dengan nominal besar—kamu bisa mulai kecil sambil belajar. 

Disiplin menyisihkan dana secara rutin justru lebih penting untuk membangun kebiasaan investasi yang sehat.

4. Pilih Platform atau Manajer Investasi yang Terpercaya

Pastikan kamu menggunakan platform yang terdaftar di OJK dan memiliki ulasan pengguna yang baik. 

Baca juga detail biaya yang dikenakan, seperti biaya pembelian, penjualan, dan pengelolaan.

Pilih yang transparan, mudah digunakan, dan menyediakan informasi produk secara lengkap.

5. Diversifikasi Investasi

Jangan menyimpan semua uangmu di satu jenis reksa dana atau sektor. 

Menyebar investasi ke beberapa produk dapat membantu mengurangi risiko saat pasar sedang tidak stabil. 

Misalnya, kamu bisa gabungkan reksa dana saham untuk pertumbuhan dan reksa dana pasar uang untuk stabilitas.

6. Evaluasi Secara Rutin

Pantau kinerja investasimu secara berkala, misalnya setiap 3–6 bulan. 

Jika ada perubahan besar dalam hidup atau pasar, jangan ragu untuk melakukan penyesuaian.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula 

Investasi reksadana bisa menjadi langkah awal yang cerdas untuk membangun masa depan keuangan yang lebih stabil. 

Dengan memahami jenis-jenisnya, cara kerja, dan tips memilih produk yang tepat, kamu bisa mulai berinvestasi tanpa harus menjadi ahli keuangan.

Namun, selain mengelola keuangan lewat investasi, punya kariir yang mapan juga tak kalah penting. 

Kalau kamu sedang mencari peluang kerja yang sesuai dengan passion dan keahlianmu, coba kunjungi Dealls

Dealls merupakan platform cari kerja terpercaya yang bantu kamu temukan lowongan dari startup dan perusahaan besar di Indonesia.

Maksimalkan peluangmu diterima di perusahaan impian dengan memanfaatkan fitur AI CV reviewer sekarang. 

Sumber:

Ajaib
Bareksa
Bibit
How to Invest in Mutual Funds 
MOST
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal 

Gaya Hidup
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya