Brand imagery adalah salah satu elemen penting dalam pemasaran. Setiap hari, kamu pasti sering menemukan logo atau gambar dari berbagai brand, bentuk visual tersebutlah yang dinamakan brand imagery.
Elemen visual ini sengaja dibuat oleh perusahaan untuk menarik perhatian konsumen agar lebih mudah mengingat produk yang mereka jual.
Apakah kamu penasaran dan Ingin tahu lebih jauh tentang brand imagery? Simak artikel berikut hingga akhir!
Apa itu Brand Imagery?
Pernahkah kamu melihat sebuah logo, warna, atau desain kemudian langsung mengingat sebuah brand? Secara tidak sadar, itulah dampak dari pembuatan brand imagery. Secara sederhana, imagery artinya citra, gambaran, atau penggambaran visual.
Dalam dunia branding, brand imagery adalah elemen-elemen visual yang membentuk identitas suatu brand, seperti tipografi, logo, warna, dan desain lainnya.
Elemen-elemen ini hadir dalam berbagai bentuk konten pemasaran, mulai dari postingan media sosial, website, brosur, iklan, hingga billboard.
Brand imagery bukan hanya sekedar gambar atau elemen visual yang sederhana, lebih dari itu, elemen visual ini menyampaikan nilai, pesan, dan emosi sebuah brand. Melalui paparan yang berulang-ulang, brand imagery mampu meningkatkan brand awareness dan brand loyalty.
Selain itu, brand imagery juga menjadi sarana yang efektif untuk berkomunikasi secara visual dengan konsumen. Dengan menggunakan elemen visual yang tepat, brand imagery dapat memperkuat identitas brand serta membangun koneksi emosional dengan konsumen.
Brand imagery sering kali disamakan dengan brand image. Meskipun memiliki keterkaitan, sebenarnya terdapat perbedaan mendasar di antara keduanya. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan brand image?
Brand image adalah kesan atau persepsi konsumen terhadap brand yang terbentuk karena adanya pengalaman, interaksi, dan informasi yang mereka terima.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa brand image adalah gambaran atau persepsi yang ingin dibangun oleh sebuah brand, sedangkan brand imagery adalah elemen visual yang mendukung pembentukan persepsi tersebut.
Tipe-Tipe Brand Imagery
Terdapat beberapa tipe brand imagery yang sering digunakan oleh bisnis, dan kamu dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan perusahaan serta platform yang digunakan, di antaranya:
- Logo, simbol atau desain grafis yang mewakili identitas merek.
- Tipografi, pemilihan jenis huruf dan gaya teks yang digunakan.
- Ilustrasi, gambar atau seni visual yang digunakan untuk memperkaya konten merek.
- Palet warna, kombinasi warna yang digunakan secara konsisten dalam elemen visual.
- Komposisi, mengacu pada cara elemen-elemen visual diatur dalam desain.
- Latar belakang, elemen desain yang mendukung elemen utama visual tanpa mengalihkan perhatian.
Setiap elemen ini memiliki peran penting dalam menciptakan identitas visual yang konsisten dan menarik, sehingga mampu memperkuat citra merek serta menghubungkan emosional dengan audiens.
Mengapa Brand Imagery Penting Bagi Bisnis?
Brand imagery sangat penting bagi sebuah bisnis sebagai bentuk identitas kuat agar mudah diingat oleh konsumen dan membedakannya dengan kompetitor. Elemen visual seperti warna, tipografi dan desain tentunya sangat berpengaruh dalam menciptakan kesan dalam pikiran konsumen.
Dengan pemilihan brand imagery yang tepat dan konsisten, perusahaan dapat membangun koneksi emosional yang kuat dengan dengan audiens serta memperkuat loyalitasnya.
Selain itu, dengan brand imagery yang jelas dan menarik, sebuah bisnis dapat dengan mudah menyampaikan nilai dan pesan yang ingin disampaikan kepada pasar serta menciptakan citra yang profesional.
Baca Juga: Apa itu Brand Architecture? Apa Saja Manfaat dan Strateginya?
Tips Memilih Brand Imagery
Sebenarnya, tidak ada cara spesifik untuk menentukan brand imagery yang baik dan sempurna. Namun, beberapa tips yang dapat kamu terapkan dan pertimbangkan, yaitu:
1. Pahami Value dan Visi Brand
Hal pertama yang harus kamu pahami adalah nilai serta visi misi yang brand kamu miliki. Sebuah brand agar lebih menonjol dibandingkan brand lain tentunya harus memiliki identitas yang kuat.
Cari tahu nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaanmu, lalu pastikan brand imagery yang kamu buat selaras dengan nilai, visi, dan misi bisnismu.
2. Tentukan Target Konsumen
Selanjutnya, pelajari siapa target konsumenmu, termasuk kebutuhan, gaya hidup, dan minat mereka.
Dengan mengenali siapa target konsumen dan karakteristik yang mereka miliki, kamu dapat mempertimbangkan untuk membuat brand imagery yang lebih mudah mereka terima dan ingat.
3. Tetapkan Gaya, Warna, Tipografi, dan Template Desain
Selanjutnya, tetapkan gaya, warna, tipografi, dan template desain yang sesuai dengan target konsumen.
Misalnya, jika bisnismu bergerak di bidang kosmetik untuk remaja, target konsumenmu cenderung lebih tertarik dengan desain yang menggunakan warna-warna cerah, lembut, dan kesan ceria.
Sebaliknya, jika bisnismu di bidang produksi gadget, imagery dengan warna gelap dan tipografi yang profesional akan lebih cocok untuk menunjukkan kesan modern dan kredibilitas.
Pemahaman tentang target konsumen akan membantu kamu menciptakan brand imagery yang tepat, sehingga lebih mudah menarik perhatian dan membangun koneksi dengan audiens.
4. Gunakan Elemen Visual yang Konsisten
Tips selanjutnya adalah menggunakan elemen visual yang konsisten. Elemen brand imagery ini harus diterapkan secara konsisten di semua media promosi, baik itu di media sosial, website, iklan, hingga packaging produk.
Konsistensi dalam penggunaan elemen visual akan membantu menciptakan citra brand yang kuat dan mudah dikenali oleh konsumen.
5. Evaluasi dan Update Secara Berkala
Terakhir, lakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala untuk memastikan bahwa brand imagery yang kamu miliki tetap relevan dengan tren dan kebutuhan pasar.
Melakukan update pada elemen visual dari waktu ke waktu juga dapat memperkuat kesan brand dan menjaga hubungan yang positif dengan audiens.
Contoh Brand Imagery
Berikut merupakan contoh brand imagery dari perusahaan yang telah sukses menerapkan strateginya, di antaranya:
1. Apple
Perusahaan Apple kini menjadi merek yang mendominasi pasar gadget dengan produk-produk ikoniknya, seperti iPhone, MacBook, iPad, dan lainnya.
Brand imagery dari logo Apple sendiri menunjukkan kesan yang simpel, elegan, dan minimalis, yang sangat sesuai dengan produk Apple yang modern dan premium.
Dalam pemasarannya, Apple memilih warna putih dan perak yang mencerminkan kesan bersih, canggih, dan elegan. Desain yang minimalis dan fokus pada kualitas produk semakin memperkuat citra brand yang berkelas dan inovatif.
2. PT. Garuda Indonesia
(Sumber: logos-world.net)
Logo PT. Garuda Indonesia menggunakan gambar burung dengan lima lapisan garis berwarna biru yang menggambarkan kemampuan seekor burung untuk terbang tinggi.
Hal Ini, sejalan dengan citra pesawat Garuda Indonesia yang bergerak di industri penerbangan, membawa penumpang ke berbagai tujuan dengan aman dan nyaman.
Dengan desain visual yang elegan dan sederhana, Garuda Indonesia berhasil menyampaikan kesan kepercayaan, kualitas layanan premium, dan keamanan bagi para penumpangnya.
Brand imagery ini menciptakan pengalaman yang konsisten, menegaskan identitas maskapai sebagai penyedia layanan penerbangan yang berkualitas tinggi dan terpercaya.
Baca Juga: Apa itu Brand Story? Manfaat, Cara Pembuatan, & Contohnya!
Demikian penjelasan lengkap tentang brand imagery, pentingnya bagi bisnis, tipe-tipenya, dan contohnya. Pentingnya brand imagery sebagai media marketing bisnis menjadikannya sebagai aspek krusial yang perlu diperhatikan.
Kini, saatnya kamu mengasah kemampuan dan keterampilanmu di dunia marketing dengan kesempatan bekerja di perusahaan-perusahaan ternama!
Jangan lewatkan kesempatan emas ini! Temukan lowongan pekerjaan marketing hanya di Dealls! #1 Job Portal Indonesia.
Sumber