Brand architecture yang kuat dapat menjadi salah satu pendukung keberhasilan suatu merek. Meskipun tak terlibat secara langsung, namun dampaknya cukup besar dalam membentuk persepsi konsumen dan membangun loyalitas jangka panjang.
Cari tahu lebih lanjut tentang apa yang dimaksud brand architecture dan bagaimana strategi pelaksanaannya dapat memperkuat posisi merek kamu dengan membaca artikel di bawah ini!
Apa itu Brand Architecture?
Brand architecture adalah framework yang menggambarkan struktur perusahaan secara jelas termasuk berbagai sub-merek, produk, dan elemen merek yang terkait lainnya.
Brand architecture dapat membantu bisnis untuk mengelola dan mengomunikasikan mereknya kepada konsumen ataupun pemangku kepentingan lainnya.
Tujuan utama dibuatnya brand architecture adalah menciptakan kejelasan, konsistensi, dan kolaborasi dalam sebuah merek untuk dipresentasikan ke pasar.
Mengapa Brand Architecture Penting?
Saat sebuah perusahaan memiliki banyak produk, sub-merek, atau layanan, mereka bisa kehilangan identitas uniknya atau terlalu fokus pada masing-masing sub-merek hingga nilai utama perusahaan menjadi kurang terlihat.
Disinilah brand architecture berperan untuk tetap mempertahankan identitas dan nilai-nilai suatu perusahaan. Beberapa alasan mengapa brand architecture itu penting yaitu:
Menjelaskan Brand Identity (Identitas Merek)
Setiap merek harus memiliki identitas yang jelas. Dengan brand architecture yang baik, semua sub-merek dapat tetap terhubung dan memiliki identitas yang sejalan dengan merek utama, sehingga menciptakan keselarasan dalam komunikasi dan branding.
Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
Terkadang, produk atau brand baru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat diterima dan dikenal oleh pasar. Dengan adanya brand architecture yang jelas, pelanggan lebih mudah mengenali dan mempercayai sub-merek baru karena memiliki keterkaitan dengan merek utama yang sudah dikenal.
Meningkatkan Penjualan
Brand architecture membantu sub-merek untuk melakukan promosi dan penjualan silang (cross-selling), sehingga mereka dapat saling mendukung dan meningkatkan pendapatan perusahaan secara keseluruhan.
Komponen Utama Brand Architecture
Terdapat beberapa komponen utama dalam brand architecture, di antaranya:
Corporate Brand (Merek Korporat)
Corporate brand merupakan merek utama yang mewakili seluruh perusahaan. Merek ini mencerminkan nilai, identitas, dan reputasi perusahaan secara keseluruhan yang memengaruhi persepsi pelanggan terhadap semua produk atau layanan di bawahnya.
Contohnya, Apple sebagai corporate brand yang menaungi beberapa produk seperti iPhone, iPad, dan MacBook.
Product Brand
Komponen selanjutnya yaitu product brand, merupakan merek produk individu yang ditawarkan perusahaan. Masing-masing product brand memiliki identitas dan strategi pemasaran yang berbeda. Contohnya, perusahaan P&G memiliki product brands seperti Pampers, Gillette, dan Tide.
Sub-Brand
Sub-merek merupakan variasi dari produk utama brand yang dikembangkan untuk menargetkan segmen tertentu dan memberikan pilihan tambahan. Biasanya, sub-merek memiliki identitas yang lebih spesifik. Contohnya, Toyota Camry sebagai sub-merek dari Toyota.
Brand Extension
Brand extension merupakan salah satu strategi pengembangan produk atau layanan yang masih berhubungan dengan produk utama. Contohnya, Dove yang mulanya produksi shampo dan sabun mandi memperluas mereknya ke produk perawatan rambut dan deodorant.
Endorsed Brand
Endorsed brand merupakan merek yang mendapat dukungan dari merek korporat namun tetap mempertahankan identitasnya sendiri.
Contohnya, Nestlé KitKat memiliki identitasnya sendiri sebagai produk cokelat wafer yang populer, tetapi tetap menampilkan nama Nestlé sebagai bentuk endorsement untuk memperkuat kredibilitasnya.
Co-Brand
Co-brand merupakan kolaborasi antara dua merek untuk menciptakan produk atau layanan baru. Contohnya, Apple dan Nike berkolaborasi untuk membuat Nike+ yaitu produk yang menggabungkan teknologi sensor dalam sepatu untuk melacak aktivitas lari.
Baca Juga: Apa Itu Brand Positioning? Ini Strategi hingga Tipsnya
Jenis Brand Architecture
Setelah mengetahui komponen di dalam brand architecture, kamu mungkin perlu mengetahui jenis-jenis apa saja yang ada dalam brand architecture, seperti:
Branded House
(Sumber: setuadvertising.wordpress.com)
Jenis branded house adalah brand architecture yang menggunakan merek korporatnya untuk semua produk dan layanan yang ditawarkan. Contohnya, perusahaan FedEx di mana semua layanannya menggunakan nama FedEx.
House of Brand
(Sumber: thebrandhopper.com)
Berbeda dengan branded house, jenis brand architecture house of brand ini mengelola beberapa product brand yang secara individu memiliki karakteristiknya sendiri dan tidak selalu menampilkan merek korporat secara jelas.
Hybrid Brand Architecture
(Sumber: cr8consultancy.com)
Terakhir, hybrid brand architecture merupakan penggabungan antara jenis brand architecture lain di mana perusahaan menyesuaikan strategi branding sesuai dengan kebutuhan bisnis dan dinamika pasar yang berbeda.
Strategi Brand Architecture
Membangun brand architecture yang kuat berarti menciptakan framework yang jelas antara produk, layanan, sub-merek dalam perusahaan. Berikut merupakan cara membangun strategi brand architecture:
1. Audit Merek
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan audit merek yang sudah ada beserta kinerjanya. Kamu harus memahami kelemahan, kekuatan, analisis market, dan elemen merek untuk mengetahui bagaimana pelanggan melihat merek kamu.
2. Tentukan Posisi Merek
Kamu selanjutnya dapat menentukan identitas setiap merek dan menjelaskan value yang dimiliki setiap product brand dibandingkan dengan kompetitor. Selain itu, kamu juga dapat mengidentifikasi kekuatan dan keberadaan merek kamu di dalam pasar serta persepsi pelanggan.
3. Buat Hierarki Merek
Dengan membuat struktur merek yang jelas, pelanggan akan lebih mudah mengenali hubungan antara berbagai komponen dalam brand architecture seperti product brand, sub-brand, product extension, dan lain lain.
4. Buatlah Brand Architecture Secara Visual dan Verbal
Untuk membangun brand architecture yang kuat, buatlah elemen visual dan pesan verbal yang konsisten. Kembangkan logo, skema warna, dan elemen desain untuk menyatukan berbagai merek dalam portofolio.
Selain itu, tentukan juga gaya komunikasi yang konsisten dengan merek korporat agar lebih mudah diterima dan dipercaya oleh pelanggan.
Baca Juga: Apa Itu Brand Identity? Ini Elemen hingga Manfaatnya!
Demikian penjelasan tentang apa yang dimaksud brand architecture, komponen, jenis, dan strateginya. Brand architecture adalah salah satu bagian dari strategi marketing untuk membangun kepercayaan dan komunikasi dengan pelanggan.
Jika kamu tertarik untuk bekerja di bidang marketing, tak usah khawatir, tersedia ratusan lowongan kerja dari perusahaan ternama setiap harinya hanya di Dealls! #1 Job Portal Indonesia! Mulai karier di perusahaan impianmu sekarang!
Sumber
The complete guide to brand architecture
What Is Brand Architecture? [+3 Types of Brand Architecture]
Building a Strong Brand Architecture
What is brand architecture? Everything you need to know.