Apa itu Brand Architecture? Apa Saja Manfaat dan Strateginya?

Brand architecture adalah pondasi untuk memperkenalkan jaringan merek. Simak penjelasan lengkap dan strateginya di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls February 04, 2025

Brand architecture yang kuat dapat menjadi salah satu pendukung keberhasilan suatu merek. Meskipun tak terlibat secara langsung, namun dampaknya cukup besar dalam membentuk persepsi konsumen dan membangun loyalitas jangka panjang.

Cari tahu lebih lanjut tentang apa yang dimaksud brand architecture dan bagaimana strategi pelaksanaannya dapat memperkuat posisi merek kamu dengan membaca artikel di bawah ini!

Apa itu Brand Architecture?

brand architecture adalah

Brand architecture adalah framework yang menggambarkan struktur perusahaan secara jelas termasuk berbagai sub-merek, produk, dan elemen merek yang terkait lainnya. 

Brand architecture dapat membantu bisnis untuk mengelola dan mengomunikasikan mereknya kepada konsumen ataupun pemangku kepentingan lainnya.

Tujuan utama dibuatnya brand architecture adalah menciptakan kejelasan, konsistensi, dan kolaborasi dalam sebuah merek untuk dipresentasikan ke pasar. 

Mengapa Brand Architecture Penting?

Saat sebuah perusahaan memiliki banyak produk, sub-merek, atau layanan, mereka bisa kehilangan identitas uniknya atau terlalu fokus pada masing-masing sub-merek hingga nilai utama perusahaan menjadi kurang terlihat. 

Disinilah brand architecture berperan untuk tetap mempertahankan identitas dan nilai-nilai suatu perusahaan. Beberapa alasan mengapa brand architecture itu penting yaitu:

Menjelaskan Brand Identity (Identitas Merek)

Setiap merek harus memiliki identitas yang jelas. Dengan brand architecture yang baik, semua sub-merek dapat tetap terhubung dan memiliki identitas yang sejalan dengan merek utama, sehingga menciptakan keselarasan dalam komunikasi dan branding.

Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Terkadang, produk atau brand baru membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat diterima dan dikenal oleh pasar. Dengan adanya brand architecture yang jelas, pelanggan lebih mudah mengenali dan mempercayai sub-merek baru karena memiliki keterkaitan dengan merek utama yang sudah dikenal.

Meningkatkan Penjualan

Brand architecture membantu sub-merek untuk melakukan promosi dan penjualan silang (cross-selling), sehingga mereka dapat saling mendukung dan meningkatkan pendapatan perusahaan secara keseluruhan.

Komponen Utama Brand Architecture

Terdapat beberapa komponen utama dalam brand architecture, di antaranya:

Corporate Brand (Merek Korporat)

Corporate brand merupakan merek utama yang mewakili seluruh perusahaan. Merek ini mencerminkan nilai, identitas, dan reputasi perusahaan secara keseluruhan yang memengaruhi persepsi pelanggan terhadap semua produk atau layanan di bawahnya.

Contohnya, Apple sebagai corporate brand yang menaungi beberapa produk seperti iPhone, iPad, dan MacBook.

Product Brand

Komponen selanjutnya yaitu product brand, merupakan merek produk individu yang ditawarkan perusahaan. Masing-masing product brand memiliki identitas dan strategi pemasaran yang berbeda. Contohnya, perusahaan P&G memiliki product brands seperti Pampers, Gillette, dan Tide.

Sub-Brand

Sub-merek merupakan variasi dari produk utama brand yang dikembangkan untuk menargetkan segmen tertentu dan memberikan pilihan tambahan. Biasanya, sub-merek memiliki identitas yang lebih spesifik. Contohnya, Toyota Camry sebagai sub-merek dari Toyota.

Brand Extension

Brand extension merupakan salah satu strategi pengembangan produk atau layanan yang masih berhubungan dengan produk utama. Contohnya, Dove yang mulanya produksi shampo dan sabun mandi memperluas mereknya ke produk perawatan rambut dan deodorant.

Endorsed Brand

Endorsed brand merupakan merek yang mendapat dukungan dari merek korporat namun tetap mempertahankan identitasnya sendiri. 

Contohnya, Nestlé KitKat memiliki identitasnya sendiri sebagai produk cokelat wafer yang populer, tetapi tetap menampilkan nama Nestlé sebagai bentuk endorsement untuk memperkuat kredibilitasnya.

Co-Brand

Co-brand merupakan kolaborasi antara dua merek untuk menciptakan produk atau layanan baru. Contohnya, Apple dan Nike berkolaborasi untuk membuat Nike+ yaitu produk yang menggabungkan teknologi sensor dalam sepatu untuk melacak aktivitas lari.

Baca Juga: Apa Itu Brand Positioning? Ini Strategi hingga Tipsnya

Jenis Brand Architecture

Setelah mengetahui komponen di dalam brand architecture, kamu mungkin perlu mengetahui jenis-jenis apa saja yang ada dalam brand architecture, seperti:

Branded House

brand architecture adalah

(Sumber: setuadvertising.wordpress.com)

Jenis branded house adalah brand architecture yang menggunakan merek korporatnya untuk semua produk dan layanan yang ditawarkan. Contohnya, perusahaan FedEx di mana semua layanannya menggunakan nama FedEx.

House of Brand

brand architecture adalah

(Sumber: thebrandhopper.com)

Berbeda dengan branded house, jenis brand architecture house of brand ini mengelola beberapa product brand yang secara individu memiliki karakteristiknya sendiri dan tidak selalu menampilkan merek korporat secara jelas. 

Hybrid Brand Architecture

brand architecture adalah

(Sumber: cr8consultancy.com)

Terakhir, hybrid brand architecture merupakan penggabungan antara jenis brand architecture lain di mana perusahaan menyesuaikan strategi branding sesuai dengan kebutuhan bisnis dan dinamika pasar yang berbeda.

Strategi Brand Architecture

Membangun brand architecture yang kuat berarti menciptakan framework yang jelas antara produk, layanan, sub-merek dalam perusahaan. Berikut merupakan cara membangun strategi brand architecture:

1. Audit Merek

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan audit merek yang sudah ada beserta kinerjanya. Kamu harus memahami kelemahan, kekuatan, analisis market, dan elemen merek untuk mengetahui bagaimana pelanggan melihat merek kamu.

2. Tentukan Posisi Merek

Kamu selanjutnya dapat menentukan identitas setiap merek dan menjelaskan value yang dimiliki setiap product brand dibandingkan dengan kompetitor. Selain itu, kamu juga dapat mengidentifikasi kekuatan dan keberadaan merek kamu di dalam pasar serta persepsi pelanggan.

3. Buat Hierarki Merek

Dengan membuat struktur merek yang jelas, pelanggan akan lebih mudah mengenali hubungan antara berbagai komponen dalam brand architecture seperti product brand, sub-brand, product extension, dan lain lain.

4. Buatlah Brand Architecture Secara Visual dan Verbal

Untuk membangun brand architecture yang kuat, buatlah elemen visual dan pesan verbal yang konsisten. Kembangkan logo, skema warna, dan elemen desain untuk menyatukan berbagai merek dalam portofolio. 

Selain itu, tentukan juga gaya komunikasi yang konsisten dengan merek korporat agar lebih mudah diterima dan dipercaya oleh pelanggan.

Baca Juga: Apa Itu Brand Identity? Ini Elemen hingga Manfaatnya!

Demikian penjelasan tentang apa yang dimaksud brand architecture, komponen, jenis, dan strateginya. Brand architecture adalah salah satu bagian dari strategi marketing untuk membangun kepercayaan dan komunikasi dengan pelanggan.

Jika kamu tertarik untuk bekerja di bidang marketing, tak usah khawatir, tersedia ratusan lowongan kerja dari perusahaan ternama setiap harinya hanya di Dealls! #1 Job Portal Indonesia! Mulai karier di perusahaan impianmu sekarang!

 

Sumber

The complete guide to brand architecture

What Is Brand Architecture? [+3 Types of Brand Architecture]

Building a Strong Brand Architecture

What is brand architecture? Everything you need to know.

 

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya