Menghadapi Behavioral Event Interview (BEI) bisa terasa sedikit menantang, apalagi jika kamu belum familiar dengan istilah ini. Tapi, jangan khawatir! Dengan persiapan yang tepat, kamu bisa melewatinya dengan percaya diri dan tampil maksimal. Di artikel ini kita akan bahas 9 tips simpel yang bisa bantu kamu lebih siap menghadapi BEI dan menunjukkan kualitas terbaikmu. Simak terus ya!
Apa itu Behavioral Event Interview?
Behavioral Event Interview (BEI) adalah metode wawancara yang berfokus pada pengalaman masa lalu kandidat untuk memprediksi bagaimana mereka akan bertindak di masa depan. Menurut Aesc, teknik ini digunakan untuk menggali pola perilaku kandidat yang relevan dengan posisi yang mereka lamar. Hal ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang apakah kandidat cocok untuk posisi yang dia lamar.
Contoh Pertanyaan Behavioral Event Interview
Dilansir dari The Muse, berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang sering muncul dalam Behavioral Event Interview, disertai dengan penjelasan dan contoh jawaban yang bisa kamu siapkan:
1. Pertanyaan tentang Team Work
Pertanyaan: “Ceritakan pengalamanmu bekerja dalam suatu project. Apa peranmu, dan bagaimana kontribusimu?”
Jawaban: “Di pekerjaan sebelumnya, saya bekerja dalam tim untuk meluncurkan produk baru. Tugas saya adalah mengoordinasikan komunikasi antara tim marketing dan desain agar semuanya berjalan sesuai rencana. Saya mengatur rapat mingguan untuk mengevaluasi progres, memastikan setiap tim mendapat apa yang dibutuhkan, dan mengidentifikasi hambatan yang mungkin terjadi. Hasilnya, kami berhasil meluncurkan produk tepat waktu dan bahkan melampaui target penjualan sebesar 20%.”
2. Pertanyaan tentang Layanan Pelanggan
Pertanyaan: “Pernahkan kamu membantu pelanggan dengan cara yang lebih dari yang diharapkan?”
Jawaban: “Di toko retail tempat saya bekerja, seorang pelanggan datang mencari produk yang sudah habis stok. Tugas saya adalah memberikan solusi agar pelanggan tetap puas. Alih-alih hanya memberitahukan produk habis, saya menghubungi beberapa toko lain dan mengatur pengiriman produk ke toko kami. Pelanggan sangat senang dan akhirnya membeli produk tambahan, yang membuat penjualan kami justru meningkatkan di hari itu.”
3. Pertanyaan tentang Kemampuan Beradaptasi
Pertanyaan: “Ceritakan saat kamu harus beradaptasi dengan sebuah perubahan besar di tempat kerja. Bagaimana kamu menanganinya?”
Jawaban: “Perusahaan tempat saya bekerja memutuskan untuk beralih ke sistem kerja remote sepenuhnya. Tugas saya adalah menyesuaikan diri agar tetap produktif meski bekerja dari rumah. Saya mulai menggunakan beberapa tools dan aplikasi seperti Slack dan Trello untuk tetap terhubung dengan tim, kemudian saya mengatur jadwal kerja yang lebih baik dan fleksibel. Setelah beberapa minggu, saya merasa lebih produktif dan bahkan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.”
4. Pertanyaan tentang Manajemen Waktu
Pertanyaan: “Bagaimana kamu mengelola waktu ketika ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu singkat?”
Jawaban: “Suatu saat saya dihadapkan dengan tiga deadline penting. Tugas saya adalah memastikan semuanya selesai tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas. Saya memprioritaskan tugas berdasarkan urgensinya dan menggunakan teknik time blocking untuk memaksimalkan waktu kerja. Hasilnya, semua tugas selesai tepat waktu dan klien sangat puas dengan presentasi yang saya buat.”
Baca Juga: Apa itu Time Blocking? Ini Bedanya dengan To-Do List Biasa
5. Pertanyaan tentang Kemampuan Berorganisasi
Pertanyaan: “Ceritakan tentang pengalamanmu mengorganisir project besar. Bagaimana kamu memastikan semuanya berjalan lancar?”
Jawaban: “Saya ditugaskan untuk mengorganisir peluncuran produk baru di perusahaan. Tugas saya adalah memastikan semua bagian, mulai dari marketing hingga distribusi, berjalan sesuai jadwal. Saya menyusun timeline yang jelas dan menetapkan beberapa tugas kepada setiap tim. Selain itu, saya juga mengadakan meeting rutin untuk mengevaluasi progres yang ada. Hasilnya, produk diluncurkan tepat waktu dan mendapatkan respon positif dari pelanggan.”
6. Pertanyaan tentang Komunikasi
Pertanyaan: “Pernahkah kamu menjelaskan hal yang sulit dimengerti oleh orang lain? Bagaimana kamu melakukannya?”
Jawaban: “Di pekerjaan sebelumnya, saya harus menjelaskan penggunaan software baru kepada seorang rekan yang kurang paham. Tugas saya adalah memastikan rekan saya bisa memahami dan menggunakan software tersebut. Saya menjelaskan langkah-langkahnya dengan bahasa sederhana dan memberikan analogi yang mudah dipahami. Akhirnya, rekan saya bisa mengoperasikan software tersebut dengan lancar dan merasa lebih percaya diri.”
7. Pertanyaan tentang Motivasi dan Value
Pertanyaan: “Ceritakan pengalaman ketika kamu sangat termotivasi untuk mencapai tujuan. Apa yang memotivasi kamu?”
Jawaban: “Di tim penjualan saya, kami diberi target untuk meningkatkan penjualan sebesar 15%. Tugas saya adalah membantu tim mencapai target tersebut dengan memastikan semua strategi berjalan dengan baik. Saya mencari klien baru, meningkatkan cara berhubungan dengan klien lama, dan melatih tim untuk meningkatkan skill mereka. Hasilnya, kami berhasil melampaui target perusahaan dengan kenaikan 25% dan tim merasa sangat termotivasi oleh hasil tersebut.”
Tips Lolos Behavioral Event Interview
Dilansir dari Indeed, keberhasilan dalam wawancara Behavioral Event Interview sangat bergantung pada persiapan yang tepat. Berikut adalah 9 tips yang bisa membantu kamu lolos wawancara ini dengan mudah:
1. Pahami Format Behavioral Event Interview
Sebelum wawancara, pastikan kamu mengerti bahwa BEI berfokus pada pengalaman masa lalu untuk menilai bagaimana kamu akan menangani situasi serupa di masa depan. Ketahui bahwa wawancara ini akan berisi pertanyaan yang meminta kamu untuk memberikan contoh konkret tentang bagaimana kamu menyelesaikan masalah atau bekerja dalam tim di pekerjaan sebelumnya.
2. Gunakan Teknik STAR
Teknik STAR (Situation, Task, Action, Result) adalah cara yang efektif untuk menjawab pertanyaan dalam BEI. Mulailah dengan menjelaskan situasi, kemudian tugas yang kamu hadapi, tindakan yang kamu ambil, dan hasil yang dicapai. Teknik ini membantu kamu memberikan jawaban yang jelas dan terstruktur.
Baca Juga: STAR Interview: Cara Menjawab Wawancara yang Disukai HRD
3. Siapkan Jawaban Berdasarkan Pengalaman Nyata
Pastikan jawabanmu didasarkan pada pengalaman nyata. Ceritakan contoh-contoh spesifik yang menunjukkan bagaimana kamu mengatasi tantangan atau berkontribusi pada project tertentu. Pengalaman yang nyata akan lebih meyakinkan dibandingkan jawaban yang bersifat umum.
4. Fokus pada Hasil
Ketika menjelaskan jawaban, jangan hanya fokus pada proses, tapi juga pada hasil akhirnya. Jelaskan dengan baik bagaimana tindakanmu membawa dampak positif bagi tim atau perusahaan. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak hanya bekerja keras, tetapi juga bekerja dengan efektif dan menghasilkan impact yang jelas.
5. Berlatih dengan Teman atau Mentor
Berlatih dengan teman atau mentor yang tepat bisa membuat kamu merasa lebih siap. Simulasikan wawancara dan minta feedback untuk memperbaiki cara kamu menjawab. Ini juga membantumu lebih tenang dan percaya diri saat menghadapi wawancara yang sesungguhnya.
6. Tunjukkan Kepribadian yang Positif
Selama wawancara, tunjukkan sikap positif dan antusiasme. Kepribadian yang ramah dan penuh semangat bisa meninggalkan kesan baik pada interviewer. Jangan ragu untuk tersenyum dan menunjukkan bahwa kamu siap bekerja sama dengan tim.
7. Jaga Ketenangan
Saat menghadapi pertanyaan yang menantang atau situasi yang tak terduga, cobalah untuk tetap tenang. Kamu bisa coba menarik napas dalam-dalam dan ambil waktu sejenak sebelum merespon. Ketenanganmu menunjukkan bahwa kamu bisa tetap fokus dan berpikir jernih meskipun sedang berada di bawah tekanan.
8. Berbicara dengan Jelas dan Ringkas
Pastikan kamu menjawab pertanyaan dengan jelas dan tidak bertele-tele. Hindari jawaban yang terlalu panjang dan langsung ke pokok permasalahannya. Pewawancara menghargai jawaban yang singkat dan padat, namun tetap memberikan informasi yang relevan.
9. Follow Up melalui Thank you Email
Setelah wawancara, kirimkan email ucapan terima kasih untuk menunjukkan rasa apresiasi terhadap kesempatan yang diberikan. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk menekankan kembali mengapa kamu cocok untuk posisi tersebut. Sebuah ucapan terima kasih yang tulus akan meninggalkan kesan positif.
Menghadapi Behavioral Event Interview memang bisa terasa menantang, tapi dengan persiapan yang matang, kamu pasti bisa menghadapinya dengan percaya diri. Jangan lupa untuk selalu belajar dari pengalaman dan terus berlatih!
Jika kamu ingin mengembangkan karier lebih lanjut, yuk, cek lowongan kerja terbaru di Dealls atau cari career mentor yang bisa membimbingmu mencapai karier impianmu. Kamu juga bisa mempersiapkan CV kamu dengan menggunakan ATS checker agar makin mudah diterima di perusahaan impian!
Sumber:
Behavioral Interviewing: What It Is, Benefits & More
30+ Behavioral Interview Questions to Prep For (With Sample Answers!)