Pernah merasa sibuk seharian tapi kok rasanya tidak ada tugas yang benar-benar selesai? Atau sering melihat to-do list yang makin panjang, dan jadi bingung harus mulai dari mana? Nah, jika ini sering kamu rasakan, mungkin kamu perlu coba melakukan time blocking.
Apa Itu Time Blocking?
Menurut Monday, time blocking adalah metode manajemen waktu yang bisa bikin kamu lebih produktif dengan membagi harimu ke dalam blok-blok waktu tertentu. Misalnya, kamu bisa mengalokasikan waktu dari pukul 09.00-11.00 untuk membuat laporan, lalu dari pukul 11.00-12.00 untuk meeting, dan seterusnya. Dengan cara ini, kamu punya “jatah waktu” untuk setiap aktivitas, sehingga bisa fokus tanpa terdistraksi oleh tugas lain.
Time Blocking vs. To-Do List. Apa Bedanya?
Berbeda dari to-do list biasa, berikut adalah beberapa poin yang menunjukkan perbedaan utama antara time blocking dan to-do list:
1. Sebuah Struktur yang Terjadwal
To-do list adalah sebuah daftar tugas yang mencakup semua hal yang harus kamu selesaikan tanpa adanya jadwal dan batasan yang jelas. Sementara itu, time blocking menempatkan setiap hal atau tugas kamu ke dalam slot waktu spesifik, jadi kamu tahu kapan harus mulai dan kapan harus selesai.
2. Fokus Pada Satu Hal di Satu Waktu
Dengan time blocking, kamu diarahkan untuk fokus pada satu tugas dalam satu “blok” waktu, sehingga lebih efektif dan tidak ada multitasking yang bikin lelah. Di sisi lain, to-do list sering membuat kita lompat-lompat antar tugas, yang akhirnya bikin gampang terdistraksi.
3. Time Boundaries yang Jelas
Time blocking memberikan batas waktu yang jelas untuk setiap tugas, sementara to-do list cenderung “menggantung” tanpa batasan waktu yang spesifik. Dengan time blocking, kamu jadi lebih tahu kapan harus berhenti dan kapan harus lanjut ke tugas berikutnya.
4. Lebih Teratur dan Terkendali
Dengan to-do list, ada kemungkinan kamu merasa overwhelmed karena melihat semua tugas dalam satu daftar yang kaku. Sementara itu, time blocking membantu kamu mengelola setiap tugas dengan lebih teratur karena setiap tugas punya jatah waktunya masing-masing.
5. Bisa disesuaikan dengan Kebutuhan Kamu
Time blocking bukan cuma buat kerja, tapi juga buat mengatur waktu istirahat dan me-time. Kamu bisa memisahkan dengan jelas kapan waktunya produktif dan kapan waktunya istirahat, sementara to-do list biasanya fokus hanya pada daftar tugas yang perlu dikerjakan.
Baca Juga: Kenali Job Crafting: Pengertian, Tipe, Contoh, dan Manfaatnya!
Mengapa Time Blocking Penting untuk Produktivitas Kamu?
Kalau kamu ingin lebih produktif, time blocking adalah teknik yang perlu dicoba. Menurut Todoist, banyak orang berpikir bahwa time blocking hanya untuk pekerjaan dengan jadwal yang bisa diprediksi.
Tapi sebenarnya, time blocking masih sangat bisa untuk dipakai di jenis pekerjaan yang serba mendadak sekalipun. Seperti yang dijelaskan Cal Newport, penulis Deep Work, dalam Todoist, “Periods of open-ended reactivity can be blocked off like any other type of obligation. Even if you’re blocking most of your day for reactive work, for example, the fact that you’re controlling your schedule will allow you to dedicate some small blocks (perhaps at the schedule periphery) to deeper pursuits.”
Dengan kata lain, meskipun sebagian besar waktu kerjamu tersita untuk merespons tugas yang mendadak, kamu tetap bisa menyisihkan sedikit waktu di antara kesibukan tersebut. Time blocking juga memberikan kamu kendali penuh untuk jadwal yang kamu punya, bahkan di tengah pekerjaan yang menuntut fleksibilitas lebih.
Jadi, meskipun jadwal kerja kita sering dipengaruhi oleh faktor luar, time blocking bisa tetap membantu kamu menjaga fokus dan kontrol atas waktu kamu, bahkan di tengah pekerjaan yang penuh distraksi.
Cara Memulai Time Blocking dengan Efektif
Mau mulai melakukan time blocking? Yuk, ikuti langkah-langkah di bawah ini agar metode ini benar-benar bisa bikin kamu jadi lebih produktif:
1. Buat Daftar tugas
Tuliskan semua tugas yang perlu kamu selesaikan dalam sehari. Jangan lupa masukkan waktu istirahat, jeda, dan waktu me-time supaya kamu tetap fresh.
2. Tentukan Prioritas dan Waktu Setiap Tugas
Susun tugas-tugas dari yang paling penting hingga yang lebih ringan. Tugas yang penting bisa kamu kerjakan di pagi hari saat energi masih penuh, sedangkan tugas yang lebih ringan bisa dikerjakan di sore harinya.
3. Alokasikan “Blok” Waktu Khusus untuk Setiap Tugas
Beri waktu spesifik untuk setiap tugas, misalnya 30 menit atau satu jam, tergantung seberapa kompleks tugas yang kamu kerjakan. Hal ini tentunya membuat kamu lebih disiplin karena punya batas waktu yang jelas.
4. Gunakan Tools yang Membantu
Kamu juga bisa mencoba tools manajemen waktu yang membantu untuk melakukan time blocking. Beberapa tools yang bisa kamu coba seperti Google Calendar, Notion, atau Trello. Aplikasi ini punya fitur reminder yang bikin kamu tetap on-track sesuai yang jadwal kamu rencanakan sebelumnya.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi To Do List Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas Harian
5. Sisakan Waktu untuk Hal-Hal Tak Terduga
Usahakan untuk tidak terlalu memadatkan jadwal kamu. Sisakan “blok” waktu kosong sebagai antisipasi untuk hal-hal tidak terduga, sehingga kamu tidak merasa terburu-buru atau stres saat jadwalmu harus berubah.
Menjadi Lebih Produktif dengan Time Blocking
Sebenarnya time blocking bukan cuma teknik manajemen waktu. Lebih dari itu, time blocking adalah cara membuat hidup lebih terstruktur dan lebih produktif. Bayangkan, tidak ada lagi hari-hari penuh kesibukan tanpa hasil yang jelas, atau bahkan tumpukan tugas yang bikin stres.
Dengan time blocking, kamu punya fokus penuh di setiap waktu, produktivitas jadi naik, dan tentunya bisa lebih menikmati waktu pribadi yang kamu punya.
Sudah siap buat hidup yang lebih teratur dan bebas stres? Yuk, mulai aplikasikan time blocking hari ini dan rasakan perbedaannya. Kalau kamu ingin memaksimalkan kariermu, jangan lupa cek lowongan kerja terbaru di Dealls atau manfaatkan career mentor untuk mendukung perjalanan karier kamu sekarang juga!
Sumber: