Sifat pilih kasih dari atasan bisa saja terjadi secara sengaja atau tidak disengaja. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi gaya kepemimpinan mereka, mulai dari preferensi pribadi hingga tekanan pekerjaan.
Namun, bagi sebagian besar orang, menghadapi seorang atasan yang lebih berkuasa dibanding mereka dan pilih kasih adalah situasi yang sulit. Mungkin kamu merasa ragu untuk bicara langsung karena takut menciptakan suasana canggung atau malah dianggap tidak sopan.
Lantas, bagaimana cara menghadapi bos yang pilih kasih? Yuk, baca artikel ini sampai habis buat cari tahu cara-cara efektif yang bisa kamu coba!
8 Cara Menghadapi Atasan yang Pilih Kasih
Pilih kasih merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang berupa membeda bedakan perlakuannya kepada orang lain berdasarkan kesukaan pribadi. Sikap pilih kasih dapat terjadi karena berbagai faktor mulai dari hubungan personal hingga bias terhadap kemampuan seseorang.
Jika kamu merasa terjebak dalam situasi ini, tidak perlu khawatir. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu coba untuk menangani sikap pilih kasih dari atasan:
1. Tetap Profesional
Jika kamu mendapati perlakuan yang tidak adil dari atasan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah tetap profesional. Sadarilah bahwa atasan mungkin sedang menghadapi tekanan atau masalah pribadi. Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa sikap pilih kasih sepenuhnya disengaja.
Kamu juga dapat mengidentifikasi penyebab atasan kamu bersikap pilih kasih, apakah karena kamu yang kurang kompeten dalam bekerja atau karena sifat pribadi atasan. Jaga sikap profesional kamu dan rencanakan untuk membangun komunikasi yang lebih baik atau melakukan pendekatan interpersonal.
2. Bekerja dengan Lebih Baik
Jika atasan memperlakukanmu secara pilih kasih dikarenakan performa kerja yang masih kurang, maka kamu harus memulai evaluasi cara kerja dan hasil kerjamu. Coba perlahan perbaiki aspek yang masih kurang dan tunjukkan peningkatan kualitas dalam bekerja.
Kamu juga dapat membuat target dan mekanisme kerja yang baru agar lebih produktif dan efektif dalam bekerja. Dengan begitu, kamu tidak hanya memperbaiki output pekerjaan, tetapi juga membangun kepercayaan dan menunjukkan komitmenmu terhadap pekerjaan.
3. Bangun Personal Branding
Personal branding adalah hal yang penting untuk menghindari sikap pilih kasih dari atasan. Kamu dapat menunjukan citra positif dan kelebihan yang dimiliki agar diakui oleh rekan kerja dan atasanmu.
Kamu juga dapat mengajukan diri untuk berkontribusi dalam proyek atau tugas yang besar. Hal tersebut dapat membantu kamu menunjukkan sifat inisiatif dan komitmen untuk memberikan kontribusi serta menjadikan diri kamu sebagai sosok yang dapat diandalkan.
4. Berkomunikasi dengan Atasan
Cara yang paling ampuh untuk mengatasi sikap pilih kasih atasan adalah dengan berkomunikasi. Kamu dapat mencari waktu yang tepat dan santai untuk berkomunikasi bersama atasanmu untuk melihat bagaimana ekspektasi dan perspektif atasan terhadap kamu agar tidak terjadi kesalahpahaman.
5. Bangun Hubungan Baik dengan Atasan
Membangun hubungan baik dengan atasan dapat menjadi salah satu cara yang dapat kamu coba agar tidak mendapatkan perlakuan tidak adil. Kamu juga dapat melakukan pendekatan interpersonal dengan atasan atau mencoba kegiatan yang meningkatkan kekeluargaan seperti outing kantor bersama atasan dan rekan tim lainnya.
6. Minta Feedback dari Atasan
Cara lainnya yang dapat kamu coba adalah secara rutin meminta feedback pada atasan terkait kinerjamu. Dengan meminta feedback, kamu dapat menunjukan sikap inisiatif, dedikasi, sekaligus memanfaatkannya untuk membangun komunikasi yang lebih baik.
Umumnya setiap atasan akan menyukai jika omongannya didengar dan merasa dibutuhkan oleh anggotanya. Tunjukkan bahwa kamu menghargai masukan dan arahan yang atasanmu berikan.
7. Mendiskusikan dengan HR
Jika komunikasi dengan atasan langsung tidak membuahkan hasil maka sudah saatnya kamu untuk mendiskusikannya dengan HR. HR memiliki peran penting dalam menjaga kenyamanan, keadilan, dan keharmonisan di tempat kerja, sehingga mereka dapat membantu menemukan solusi yang tepat.
Saat berdiskusi dengan HR, usahakan untuk menghindari menyampaikan permasalahan dengan emosi dan asumsi pribadi, kamu dapat menjelaskan permasalahan yang terjadi secara tenang dan jujur serta mencari solusi terbaik bersama HR.
8. Tingkatkan Kolaborasi di Tempat Kerja
Membangun hubungan kolaborasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan lain dalam perusahaan bisa jadi cara jitu untuk mengatasi atasan pilih kasih. Relasi yang kuat dapat memberikan kamu dukungan dan pengakuan, selain itu juga dapat memberikan informasi dan peluang baru.
Ciri-ciri Atasan Pilih Kasih
Berikut merupakan ciri-ciri dari atasan yang pilih kasih, Jika atasanmu mulai menunjukkan beberapa ciri berikut, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka bersikap pilih kasih.
Penting untuk mengenali tanda-tanda ini agar kamu dapat mempersiapkan diri menghadapi situasi tersebut, beberapa ciri-cirinya yaitu:
1. Pembagian Pekerjaan yang Tidak Adil
Salah satu perilaku yang mencerminkan sifat tidak adil dari atasan adalah pembagian kerja yang tidak adil.
Umumnya bos yang pilih kasih akan memberikan tugas-tugas yang penting kepada karyawan yang disukainya, sedangkan pekerjaan yang kurang penting dan lebih rendah diberikan kepada karyawan lainnya.
2. Ketidakadilan Pemberian Penghargaan dan Promosi
Pembagian pekerjaan yang tidak adil juga memberikan dampak pada pemberian penghargaan dan promosi.
Tentunya hanya karyawan yang disukai oleh atasan yang mendapatkan penghargaan karena dapat menyelesaikan tugas penting dengan baik, sedangkan karyawan lain tidak mendapat kesempatan promosi atau penghargaan.
3. Memberikan Perhatian dan Bimbingan yang Tidak Adil
Ciri selanjutnya yaitu pemberian perhatian dan bimbingan yang tidak setara. Atasan akan memberikan perhatian ;enih dan bimbingan yang cukup untuk karyawan yang disukai. Hal ini dilakukan agar karyawan yang disukai dapat meningkatkan keterampilan, kinerja, dan relasi.
Di sisi lain anggota tim lain mungkin dikesampingkan padahal memiliki potensi kemampuan yang sama baiknya tau bahkan lebih baik.
4. Memihak pada Saat Konflik
Sikap tidak adil mungkin akan sangat terlihat jika terjadi sebuah konflik dan atasan kamu memihak pada orang yang disukainya padahal jelas-jelas orang tersebut melakukan kesalahan.
Hal ini bisa menjadi masalah serius. Sikap seperti ini tidak hanya merusak kepercayaan anggota tim tetapi juga menciptakan ketegangan di tempat kerja.
5. Mengabaikan Masukan
Atasan yang pilih kasih cenderung hanya mendengarkan pendapat dari orang-orang yang disukainya, sementara masukan dari anggota tim lainnya diabaikan. Sikap ini membuat anggota tim merasa tidak dihargai dan bisa menghambat inovasi serta kerja sama dalam tim.
Baca Juga: Wajib Waspada! Ini 10 Ciri-Ciri Bos Toxic Yang Harus Kamu Tau
Alasan Atasan Pilih Kasih
Terdapat beberapa alasan mengapa seorang atasan menunjukan sifat yang pilih kasih, beberapa di antaranya:
- Preferensi pribadi: Atasan kamu mungkin lebih menyukai seseorang yang memiliki beberapa kesamaan seperti hobi, latar belakang, atau cara berfikir yang sama.
- Kinerja yang dianggap lebih baik: Terkadang atasan seringkali memberi perhatian hanya kepada anggota tim yang dianggap memiliki performa baik tanpa memperhatikan kontribusi anggota lain secara menyeluruh.
- Ketergantungan dengan orang tertentu: Pada kondisi tertentu, atasan cenderung mengandalkan satu orang untuk tugas tertentu sehingga menciptakan hubungan yang lebih akrab.
- Kurang keterampilan kepemimpinan: Beberapa atasan mungkin belum memiliki keterampilan kepemimpinan yang matang sehingga secara tidak sadar memperlakukan anggota lainnya dengan tidak adil.
Atasan yang Baik Seperti Apa?
Setiap orang mungkin memiliki pandangan berbeda tentang sikap baik seorang atasan. Namun, ada beberapa sifat kepemimpinan yang idealnya dimiliki oleh seorang pemimpin, di antaranya:
1. Integritas
Seorang pemimpin tentunya adalah role model bagi anggota tim lainnya. Oleh karena itu, sangat penting sebagai seorang atasan untuk secara konsisten menunjukan kepemimpinan yang mengedepankan nilai moral dan etika.
2. Empati
Kemampuan untuk berempati adalah salah satu bentuk kecerdasan emosional yang wajib dimiliki pemimpin. Dengan empati, seorang atasan dapat memahami perasaan orang lain, meredakan konflik, dan mengambil langkah yang tepat untuk memotivasi tim. Empati juga membantu seorang pemimpin bersikap adil dan tidak pilih kasih.
3. Komunikasi
Pemimpin yang baik adalah seorang komunikator yang baik, artinya mereka mampu menyampaikan arahan dan pesan dengan jelas serta mudah dipahami. Komunikasi yang baik juga sangat penting untuk menciptakan suasana yang transparan, terbuka, dan kepercayaan antar anggota tim.
4. Tegas
Seorang atasan yang baik harus mampu bertindak tegas dan bertanggung jawab. Sifat tegas ini tidak hanya membantu dalam membuat keputusan namun juga akan membuat anggota tim bekerja secara sungguh-sungguh dan penuh dedikasi.
5. Percaya Diri
Terakhir, pemimpin yang percaya diri dapat menginspirasi optimisme dalam sebuah tim. Sikap ini mampu meningkatkan semangat kerja, memotivasi, dan mendorong anggota tim untuk menghadapi tantangan dengan penuh keyakinan.
Ingatlah, bahwa pemimpin yang baik tidak hanya mampu mengarahkan, namun juga turut serta mendukung dan menginspirasi tim untuk dapat mencapai tujuan bersama.
Baca Juga: 10 Cara Meminta Maaf Kepada Atasan Lewat Chat
Demikian penjelasan tentang alasan atasan pilih kasih, ciri-cirinya, dan cara mengatasinya. Setiap atasan tentu memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, namun jika sudah menunjukan sikap pilih kasih yang berdampak negatif, penting bagi kamu sebagai anggota tim untuk mengomunikasikannya dengan bijaksana.
Jika kamu ingin mengurangi drama kantor dan menikmati fleksibilitas bekerja dari rumah, tak perlu bingung! Dealls, #1 job portal di Indonesia, menyediakan banyak lowongan pekerjaan remote terbaru dan terlengkap yang dapat menjadi pilihanmu. Yuk, raih karier impianmu bersama Dealls!
Sumber
Your Boss Made a Biased Remark. Should You Confront Them?
5 expert tips to deal with a biased boss
Cara Memerangi Favoritisme di Tempat Kerja (Strategi dan Contoh)