Di dunia kerja yang serba kompetitif, tentunya kamu tidak hanya akan bertemu dengan sesama rekan kerja saja, tetapi juga ada atasan atau bos yang akan berhadapan dengan kamu dalam proses bekerja.
Selain rekan kerja, tipe atasan juga akan berpengaruh terhadap produktivitas kamu. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri bos toxic di lingkungan kerja. Di bawah ini, Dealls sudah merangkum ciri-ciri bos toxic yang harus kamu kenali dalam dunia kerja. Yuk, simak sampai habis artikelnya!
Baca juga: Apa Itu Hustle Culture? Ciri-Ciri dan Dampaknya bagi Kesehatan Mental
Bos Toxic Itu Seperti Apa Sih?
Studi yang dilakukan The Muse menyatakan bahwa sebanyak 64 persen dari 1.300 responden pernah mengalami lingkungan kerja toxic dan 44 persen menyalahkan pemimpin atau bos mereka. Berbicara soal toxic, kira-kira apa sih yang dimaksud dengan bos toxic ini?
Bos toxic ini sering menjadi sebutan bagi atasan yang memiliki perilaku, sikap, hingga gaya kepemimpinan yang berdampak negatif terhadap karyawan. Biasanya bos toxic ini seringkali menciptakan suasana kerja yang tidak sehat bahkan hingga merusak mental dan emosional karyawannya.
Menurut The Muse sendiri bos yang toxic adalah atasan yang menurunkan semangat dan merusak orang-orang di bawahnya. Perilaku mereka yang berulang dan mengganggu, membuat karyawan menjadi malas dan putus asa dalam bekerja hingga menurunkan kepercayaan diri. Padahal hal ini sangat penting loh untuk berkembang di tempat kerja.
Ciri-Ciri Bos Toxic
Setelah mengetahui sedikit gambaran dari bos toxic, sekarang saatnya kamu untuk mengenali ciri-ciri bos toxic lewat penjelasan di bawah ini. Jangan lupa disimak dan dicatat, ya!
1. Kurang Menghargai
Salah satu ciri-ciri dari atasan yang toxic adalah tidak pernah mengapresiasi kerja keras karyawan, bahkan sampai mengambil kredit atas hasil kerja tim.
2. Merendahkan dan Meremehkan
Atasan yang baik tentunya akan memberi semangat dan pujian atas segala kerja keras yang kamu berikan. Sementara, atasan yang toxic menurunkan semangat dan meremehkan.
3. Komunikasi Yang Buruk
Atasan yang toxic, membawa hal-hal negatif, tidak hanya soal feedback ketika bekerja, tetapi juga dalam cara mereka berkomunikasi dengan tim secara umum. Mereka bahkan bisa menggunakan bahasa yang merendahkan, kasar, atau tidak mendukung, dan sering kali menimbulkan rasa takut atau kebingungan.
4. Micromanaging
Dalam sebuah survei baru-baru ini, 69% mengatakan bahwa mereka telah mempertimbangkan untuk keluar dari pekerjaan karena atasan yang melakukan micromanaging. Contoh dari micromanaging adalah mengharuskan untuk selalu memberi kabar terbaru tentang pekerjaan kamu hingga mengawasi absensi dengan ketat.
5. Sikap Tidak Adil dan Pilih Kasih
Atasan yang toxic akan sangat sering pilih kasih atau bahkan bersikap tidak adil kepada karyawan lainnya. Mereka bisa memberikan perlakuan standar ganda, memberikan perlakuan istimewa kepada orang tertentu, atau memanfaatkan favoritisme secara terang-terangan.
6. Suka Mengacam
Semua orang bisa melakukan kesalahan di tempat kerja, bagaimanapun juga, kita hanya manusia biasa. Pastinya kesalahan besar yang memerlukan tindakan disipliner harus ditangani dengan tepat. Namun, pendekatan yang menghukum untuk kesalahan kecil bisa menjadi tanda lain dari toksisitas pada seorang atasan, apalagi jika sampai mengancam.
7. Tidak Terbuka Terhadap Kritik
Ciri lain dari atasan atau bos yang toxic adalah sulit menerima masukan atau saran, bahkan cenderung menyalahkan orang lain atas kegagalan. Biasanya atasan jenis ini cenderung mengatur tim dengan menggunakan rasa takut dan intimidasi serta tidak mau mendengarkan idenya.
8. Tidak Mendukung Perkembangan Karyawan
Jika atasan kamu tidak pernah menunjukkan dukungannya terhadap perkembangan karyawan bahkan sampai mengabaikan kebutuhan pengembangan profesional karyawan, seperti pelatihan atau promosi, karena merasa terancam atau tidak peduli, itu tandanya bos kamu adalah atasan yang toxic.
9. Menetapkan Ekspektasi yang Tidak Masuk Akal
Setiap atasan tentunya ingin yang terbaik bagi perusahaan, tetapi bukan berarti harus menetapkan ekspektasi tinggi yang tidak masuk akal untuk dicapai, apalagi sampai mendorong mereka untuk menjadi seproduktif mungkin dan menyelesaikan pekerjaan dengan standar setinggi mungkin.
10. Memanfaatkan Karyawan
Selain memberi beban kerja yang tidak realistis, tanda bahwa bos kamu adalah bos yang toxic bisa juga terlihat dari sifatnya yang mengharapkan kerja lembur terus-menerus tanpa kompensasi, atau menyalahgunakan waktu dan energi bawahan untuk kepentingan pribadi.
Dampak Memiliki Bos Yang Toxic
Memiliki atasan yang toxic tentunya akan berdampak secara negatif terhadap kinerja dan produktivitas kamu dalam bekerja. Bahkan pada beberapa kesempatan, hal ini juga bisa berdampak terhadap jenjang karier yang kamu miliki, loh! Selain itu, masih ada lagi nih dampak memiliki bos toxic yang harus kamu tau.
1. Kesehatan Mental dan Emosional
Salah satu dampak dari memiliki bos yang toxic adalah bisa menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dengan kritik berlebihan dan komentar negatif. Hal ini pada akhirnya akan menimbulkan stress berlebihan, kecemasan, hingga kehilangan percaya diri pada karyawan.
2. Kesehatan Fisik
Selain kesehatan mental, memiliki bos yang toxic yang akan berdampak pada kesehatan fisik, seperti kelelahan kronis hingga gangguan tidur. Hal ini timbul dari kekhawatiran terhadap pekerjaan atau interaksi dengan bos.
3. Dampak Pada Kehidupan Pribadi
Tak hanya berdampak pada diri sendiri, memiliki bos yang toxic juga dapat memperlebar jarak antara kamu dengan orang sekitar, seperti orang tua, teman, dan pasangan. Sebab memiliki bos yang toxic akan sangat menyita waktu yang kamu miliki.
4. Hubungan Dengan Rekan Kerja
Atasan yang toxic seringkali memicu konflik antar karyawan, terutama dengan adanya favoritisme atau manipulasi. Hal ini juga bisa membuat kamu kehilangan peluang kolaborasi atau jejaring profesional yang baik.
5. Karier Jangka Panjang
Memiliki atasan yang toxic memungkinkan kamu untuk tidak memiliki peluang jenjang karier yang lebih besar. Hal ini disebabkan oleh adanya keinginan untuk keluar dari industri tersebut.
Cara Menghadapi Bos Yang Toxic
Tenang, kamu bisa memperkecil dampak dari memiliki bos toxic ini kok, terlebih jika kamu tidak memiliki pilihan lain selain bertahan di perusahaan. Di bawah ini, Dealls sudah merangkum beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi atasan yang toxic. Jangan lupa dicatat, ya!
1. Cobalah untuk memahami (bukan memaklumi) perilaku mereka
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan memahami aturan dari perilaku tersebut. Mungkin kamu bisa menawarkan sesuatu yang memberikan sedikit dorongan kepada atasan agar mereka menjadi tidak perlu menekan orang lain.
2. Sarankan Solusi
Dikutip dari website Verywell Mind, Dr. Washington menyarankan mencari cara untuk mengusulkan perubahan pada perilaku toxic yang dilakukan atasan, misalnya dengan mengusulkan untuk mengadakan pertemuan sebelum proyek besar berlangsung agar kamu bisa mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.
3. Tetapkan Batasan
Cara efektif untuk menghadapi bos yang toxic adalah dengan cara menghindari terlalu terlibat secara emosional dengan perilaku bos toxic. Bersikaplah sopan saat menyampaikan batasan kamu, tetapi jelaskan bahwa kamu tidak bersedia terlibat dalam perilaku yang tidak etis.
4. Cari Dukungan
Jika atasan mulai berlaku semenang-menang terhadap diri kamu, kamu juga bisa kok mulai mencari dukungan, seperti mengkonsultasikan situasi dengan HR, rekan kerja terpercaya, atau mentor.
5. Pertimbangkan Opsi Lain
Jika memang perilaku atasanmu sudah diambang batas, mungkin kamu perlu mempertimbangkan untuk mencari opsi pekerjaan lain dengan atasan dan lingkungan kerja yang lebih sehat.
Terakhir, ingatlah bahwa kamu tidak harus keluar dari perusahaan untuk menghindari atasan yang toxic. Para ahli merekomendasikan untuk mencari peluang lain yang lebih sehat di dalam perusahaan. Namun, jika memang kamu memutuskan untuk keluar, sampaikan alasannya secara langsung saat interview.
Itu dia beberapa hal yang harus kamu ketahui dari bos toxic, termasuk ciri-ciri bos toxic, dampaknya, hingga cara mengatasinya.
Mentoring mungkin perlu kamu lakukan agar bisa menghadapi atasan toxic dengan baik. Lewat program career mentor dari Dealls, kamu dapat berkonsultasi dan berdiskusi dengan mentor-mentor profesional yang siap memberikan masukan atas segala masalah pekerjaan yang kamu hadapi.
Jika memang solusi internal tidak membuahkan hasil, mungkin kamu perlu mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan dengan lingkungan kerja yang lebih sehat. Kamu bisa loh menemukan peluang kerja yang lebih baik di Dealls!
Di sini ada lebih dari 1000 lowongan kerja terbaru dari perusahaan-perusahaan ternama dengan kesempatan diterima yang lebih besar. Kamu juga bisa mencari tau baground perusahaan terlebih dahulu, karena Dealls kini terhubung dengan fitur LinkedIn.
Yuk, kembangkan kemampuanmu di perusahaan yang lebih baik!
Sumber:
- 7 Signs You've Got a Toxic Boss
- 8 Signs of a Toxic Boss and How to Deal With Them (Until You Can GTFO)
- 8 Signs Your Boss is a Toxic Leader—And What You Can Do About It