Surat dinas adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh suatu instansi, organisasi, atau perusahaan untuk keperluan komunikasi formal. Surat ini biasanya berisi informasi, instruksi, atau keputusan yang berkaitan dengan urusan kedinasan.
Dengan sifatnya yang baku dan bahasa yang formal, surat dinas bertujuan memastikan komunikasi berjalan efektif dan profesional.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai surat dinas, mulai dari pengertian hingga contohnya. Yuk, simak!
Apa Itu Surat Dinas?
Surat dinas merupakan dokumen resmi yang digunakan untuk menyampaikan informasi, instruksi, atau keperluan administratif dalam suatu organisasi, institusi, atau perusahaan.
Surat ini ditulis dengan format formal dan menggunakan bahasa baku sesuai dengan etika penulisan surat resmi, sehingga tergolong sebagai surat resmi.
Berdasarkan informasi dari Kemdikbud, surat dinas mencakup berbagai jenis, antara lain:
- surat keputusan;
- surat permohonan;
- surat kuasa;
- berita acara;
- surat keterangan;
- surat pernyataan;
- surat pengantar;
- surat perintah;
- surat undangan;
- surat edaran; dan
- pengumuman.
Tujuan utama surat dinas adalah untuk memberikan informasi penting, meminta persetujuan, atau menyampaikan keputusan terkait kegiatan operasional organisasi. Surat dinas juga sering digunakan untuk berkomunikasi antara departemen, instansi pemerintah, ataupun pihak eksternal.
Dengan adanya surat dinas, segala bentuk komunikasi resmi menjadi lebih terstruktur, terdokumentasi, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuan dan Fungsi Surat Dinas
Surat dinas memiliki peran penting dalam kegiatan operasional organisasi, instansi, maupun perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama surat dinas.
- Sebagai media komunikasi resmi, surat dinas digunakan untuk menyampaikan informasi secara formal antara pihak-pihak yang terkait, baik internal maupun eksternal.
- Dokumentasi dan arsip, surat dinas menjadi bukti tertulis yang dapat dijadikan arsip untuk keperluan administrasi atau referensi di masa depan.
- Menjalankan instruksi atau kebijakan, surat dinas berfungsi untuk menyampaikan instruksi, perintah, atau kebijakan yang harus dijalankan oleh penerima.
- Membangun kredibilitas dan profesionalisme, sebagai dokumen resmi, surat dinas mencerminkan profesionalisme organisasi dalam berkomunikasi dengan pihak lain.
- Mempermudah koordinasi, surat dinas membantu memperjelas dan mempermudah koordinasi antar bagian atau pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan atau proyek.
Perbedaan Surat Dinas dan Surat Pribadi
Surat pribadi dan surat dinas memiliki perbedaan dalam tujuan, format, bahasa, dan legalitas.
Surat pribadi digunakan untuk komunikasi antarindividu dengan bahasa santai dan format bebas. Sementara itu, surat dinas bersifat resmi, mengikuti format baku, serta menggunakan bahasa formal yang jelas dan profesional.
Selain itu, surat pribadi tidak memiliki kekuatan hukum, sedangkan surat dinas biasanya ditandatangani oleh pihak berwenang dan bisa memiliki nilai hukum dalam urusan administrasi atau pekerjaan.
Jenis-Jenis Surat Dinas
Surat dinas memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan fungsi dan tujuannya dalam mendukung komunikasi resmi suatu organisasi atau instansi. Berikut adalah penjelasan jenis-jenis surat dinas.
1. Surat Dinas Undangan
Surat dinas ini digunakan untuk mengundang seseorang atau pihak tertentu menghadiri acara resmi, seperti rapat, seminar, pelatihan, atau kegiatan penting lainnya.
Surat undangan biasanya mencantumkan informasi lengkap mengenai waktu, tempat, agenda, dan pihak yang diundang.
Misalnya, undangan rapat koordinasi antar departemen di sebuah perusahaan.
Baca Juga: 28 Contoh Surat Undangan Rapat Beserta Template Formatnya!
2. Surat Dinas Edaran
Surat edaran berfungsi untuk menyampaikan informasi atau pengumuman kepada banyak pihak sekaligus, baik secara internal maupun eksternal.
Surat ini biasanya bersifat umum dan dapat digunakan untuk memberikan arahan, pemberitahuan perubahan kebijakan, atau pengumuman penting lainnya.
Contohnya, surat edaran mengenai jadwal cuti bersama atau aturan kerja baru.
3. Surat Dinas Permohonan
Surat ini digunakan untuk mengajukan permohonan resmi kepada pihak tertentu. Permohonan dapat berupa kerja sama, izin, fasilitas, atau hal lainnya yang bersifat administratif.
Surat ini harus ditulis dengan jelas dan mencantumkan alasan permohonan secara detail.
Misalnya, surat permohonan izin penggunaan aula untuk kegiatan kantor.
4. Surat Dinas Pemberitahuan
Surat pemberitahuan digunakan untuk menyampaikan informasi penting dari instansi atau organisasi kepada pihak tertentu.
Surat ini bersifat informatif dan biasanya terkait kebijakan, keputusan, atau perubahan dalam operasional organisasi.
Contohnya adalah surat pemberitahuan jadwal evaluasi kinerja atau perubahan jadwal kerja.
5. Surat Dinas Tugas
Surat tugas digunakan untuk memberikan penugasan resmi kepada karyawan atau pegawai.
Penugasan ini biasanya melibatkan perjalanan dinas, pelaksanaan proyek, atau kegiatan lain yang memerlukan persetujuan tertulis dari atasan. Surat ini mencantumkan detail tugas, lokasi, dan durasi pelaksanaan tugas.
Contoh yang umum ditemui adalah surat tugas untuk menghadiri pelatihan di luar kota.
6. Surat Dinas Keputusan
Surat keputusan adalah surat resmi yang dikeluarkan oleh pimpinan instansi untuk menetapkan suatu keputusan yang harus dijalankan.
Keputusan ini bisa berupa pengangkatan jabatan, pemindahan tugas, pemberian penghargaan, atau pemberhentian karyawan.
7. Surat Dinas Perintah
Surat perintah digunakan untuk memberikan arahan atau instruksi resmi kepada bawahan atau departemen tertentu untuk melaksanakan tugas.
Surat ini bersifat wajib dilaksanakan oleh penerima perintah dan mencantumkan batas waktu pelaksanaannya.
Misalnya, surat perintah untuk menyelesaikan laporan keuangan tahunan.
8. Surat Dinas Keterangan
Surat ini digunakan untuk memberikan pernyataan resmi dari instansi terkait status atau keadaan seseorang.
Surat keterangan sering digunakan untuk keperluan administratif, seperti pengajuan beasiswa, kredit, atau asuransi.
Contohnya, surat keterangan aktif bekerja untuk mengajukan kredit bank.
9. Surat Dinas Pengantar
Surat pengantar berfungsi untuk mengantar dokumen, barang, atau seseorang ke pihak tertentu.
Surat ini memastikan bahwa penerima mengetahui isi atau tujuan dari dokumen yang dikirimkan.
Misalnya, surat pengantar pengajuan dokumen legal ke instansi pemerintah.
10. Surat Dinas Rekomendasi
Surat rekomendasi digunakan untuk memberikan dukungan atau rekomendasi atas seseorang, misalnya untuk melanjutkan studi, pindah kerja, atau mengajukan proyek.
Biasanya, ada surat rekomendasi dari pimpinan untuk pegawai yang melamar beasiswa pendidikan.
11. Surat Dinas Penawaran
Surat ini biasanya digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk menawarkan produk, jasa, atau kerja sama kepada pihak lain.
Surat ini sering ditemukan dalam dunia bisnis untuk menjalin hubungan kerja sama.
Misalnya, surat penawaran kerja sama pemasaran antara dua perusahaan.
Sifat/Ciri-Ciri Surat Dinas
Surat dinas memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari jenis surat lainnya. Berikut adalah ciri-ciri surat dinas:
1. Menggunakan Bahasa Resmi
Surat dinas ditulis dengan bahasa yang formal, baku, dan sesuai dengan aturan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).
Gaya bahasanya lugas, jelas, dan tidak bertele-tele untuk menghindari kesalahpahaman.
2. Memiliki Kop Surat
Surat dinas selalu mencantumkan kop surat resmi yang menunjukkan identitas lembaga atau organisasi pengirim.
Kop surat biasanya berisi nama instansi, alamat, nomor telepon, email, dan logo resmi.
3. Mencantumkan Nomor Surat
Setiap surat dinas memiliki nomor surat yang berfungsi sebagai arsip dan mempermudah pelacakan administrasi.
Nomor surat disusun berdasarkan sistem penomoran instansi, yang biasanya mencakup kode instansi, bulan, dan tahun penerbitan.
4. Mengandung Informasi Lengkap
Surat dinas harus memuat informasi yang jelas mengenai tujuan, pihak yang dituju, isi surat, serta waktu pelaksanaan (jika diperlukan). Semua informasi harus disampaikan secara spesifik dan detail agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Selain itu, surat dinas mengikuti format baku yang mencakup kop surat, tanggal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam penutup, serta tanda tangan. Format ini memastikan surat terlihat profesional dan terstruktur dengan baik.
5. Mencantumkan Cap atau Stempel Resmi
Cap atau stempel resmi dari instansi pengirim sering ditambahkan untuk menunjukkan keaslian dan keabsahan surat dinas. Ini sangat penting terutama untuk surat yang bersifat legal atau resmi.
6. Ditandatangani oleh Pihak Berwenang
Surat dinas memerlukan tanda tangan pejabat atau pihak berwenang di organisasi sebagai bentuk otentikasi. Tanda tangan ini menunjukkan bahwa surat tersebut benar-benar dikeluarkan oleh instansi resmi.
7. Bersifat Formal dan Resmi
Surat dinas digunakan untuk keperluan resmi, seperti komunikasi antar instansi, pemberitahuan kebijakan, undangan rapat, atau pengajuan permohonan. Surat ini tidak digunakan untuk urusan pribadi atau informal.
8. Disimpan sebagai Arsip Resmi
Karena sifatnya yang resmi, surat dinas biasanya didokumentasikan atau diarsipkan dengan baik oleh organisasi pengirim maupun penerima untuk keperluan referensi di masa mendatang.
Dengan ciri-ciri ini, surat dinas berfungsi sebagai alat komunikasi resmi yang mendukung administrasi dan operasional organisasi secara profesional.
Unsur Surat Dinas
Komponen dalam surat dinas | Sumber: Aku Pintar
Surat dinas memiliki struktur yang terstandar agar terlihat rapi, profesional, dan mudah dipahami. Berikut adalah komponen-komponen yang harus ada dalam surat dinas.
1. Kop Surat
Kop surat berada di bagian atas dan menunjukkan identitas pengirim surat, biasanya berupa:
- nama instansi atau lembaga;
- alamat lengkap;
- nomor telepon, email, atau situs web;
- logo resmi instansi (jika ada).
2. Nomor Surat
Setiap surat dinas harus mencantumkan nomor surat untuk keperluan arsip dan identifikasi. Nomor surat biasanya terdiri dari:
- kode surat atau divisi;
- bulan dan tahun pembuatan surat.
3. Tanggal Surat
Tanggal surat menunjukkan kapan surat tersebut diterbitkan. Tanggal ini ditulis dengan format baku, seperti “Jakarta, 28 Januari 2025.”
Tanggal surat dinas terletak di pojok kanan atas tepat di bawah kop surat.
4. Perihal atau Hal
Bagian ini merangkum secara singkat tujuan dari surat tersebut, misalnya: “Undangan Rapat Koordinasi” atau “Pemberitahuan Perubahan Jadwal Kerja.”
5. Alamat Tujuan
Berisi nama dan alamat pihak yang dituju, seperti individu, instansi, atau bagian tertentu. Penulisan nama penerima harus jelas dan menggunakan gelar yang sesuai, jika diperlukan.
6. Salam Pembuka
Surat dinas menggunakan salam pembuka yang formal, misalnya: “Dengan hormat,” atau “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
7. Isi Surat
Bagian inti dari surat dinas, yang terdiri dari:
- pendahuluan, berisi penjelasan singkat mengenai latar belakang atau alasan surat dibuat;
- isi utama, penjabaran informasi, instruksi, atau permohonan yang disampaikan secara jelas dan detail; dan
- penutup, ucapan terima kasih atau harapan yang relevan.
8. Salam Penutup
Salam penutup berfungsi untuk menutup surat dengan sopan. Contoh: “Hormat kami,” atau “Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.”
9. Tanda Tangan dan Nama Pengirim
Bagian ini berisi tanda tangan, nama lengkap, dan jabatan pihak yang berwenang mengeluarkan surat.
10. Cap atau Stempel Instansi
Untuk menegaskan keaslian dan validitas surat, biasanya ditambahkan cap atau stempel resmi instansi.
11. Lampiran (Jika Ada)
Jika ada dokumen pendukung, seperti daftar hadir, jadwal, atau laporan, lampiran perlu dicantumkan dalam surat, misalnya: “Lampiran: 1 (satu) lembar.”
12. Tembusan (Jika Ada)
Tembusan digunakan untuk memberitahu pihak lain yang perlu mengetahui isi surat. Ditulis di bagian bawah surat dengan format: “Tembusan: Yth. Kepala Bagian Keuangan.”
Contoh Surat Dinas
Berbagai jenis surat dinas yang umum digunakan antara lain surat keterangan, surat undangan, pengumuman, surat edaran, surat kuasa, surat perintah tugas, surat pengantar, surat permohonan izin, surat lamaran pekerjaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, dan surat perjanjian. Berikut adalah beberapa contohnya.
Contoh Surat Dinas #1
Contoh surat dinas keterangan | Sumber: Scribd
Contoh Surat Dinas #2
Contoh surat dinas edaran | Sumber: Kemdikbud
Contoh Surat Dinas #3
Contoh surat dinas pemberitahuan | Sumber: Smalan
Contoh Surat Dinas #4
Contoh surat dinas edaran | Sumber: User Content
Contoh Surat Dinas #5
Contoh surat dinas kuasa | Sumber: Wordpress
Contoh Surat Dinas #6
Contoh surat dinas perintah | Sumber: Scribd
Contoh Surat Dinas #7
Contoh surat dinas pengantar | Sumber: Research Gate
Contoh Surat Dinas #8
Contoh surat dinas permohonan | Sumber: UMJ
Contoh Surat Dinas #9
Contoh surat dinas keputusan | Sumber: Scribd
Contoh Surat Dinas #10
Contoh surat dinas berita acara | Sumber: Dinkes Pekalongan
Contoh Surat Dinas #11
Contoh surat dinas undangan | Sumber: Dinas Kesehatan Kota Malang
Contoh Surat Dinas #12
Contoh surat dinas edaran | Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem
Demikian penjelasan mengenai surat dinas, mulai dari pengertian, fungsi, jenis-jenis, hingga komponen pentingnya. Memahami surat dinas dengan baik akan membantumu dalam menyusun dokumen resmi yang profesional dan sesuai kebutuhan.
Ingin mengejar karier di bidang administrasi? Di Dealls, tersedia lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari perusahaan ternama di Indonesia.
Butuh arahan karier yang lebih jelas? Gunakan program mentoring dari career mentor profesional yang siap membimbingmu.
Jangan lupa optimalkan CV-mu dengan AI CV Reviewer, CV ATS Checker dari Dealls agar lebih menarik di mata perusahaan.
Jangan ragu untuk mulai langkah terbaik menuju karier impianmu bersama Dealls!
Sumber: