Apa Itu Supply Chain dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Pelajari apa itu supply chain dalam bisnis, termasuk prinsip-prinsip dasar, dan proses yang terlibat dalam memastikan produk sampai ke konsumen.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls September 04, 2024

Di dunia bisnis yang semakin kompleks dan global, istilah "supply chain" atau rantai pasokan menjadi sangat penting. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan supply chain? Pada dasarnya, supply chain adalah sebuah jaringan yang terdiri dari berbagai individu dan perusahaan yang bekerja sama untuk memproduksi dan mengirimkan produk dari bahan mentah hingga sampai ke tangan konsumen.

Mulai dari produsen bahan baku, pabrik pengolahan, hingga distributor dan pengecer, setiap elemen dalam rantai pasokan memiliki perannya masing-masing. Memahami bagaimana supply chain bekerja sangat penting untuk perusahaan yang ingin tetap kompetitif di pasar global. 

Dalam artikel ini, Dealls akan membahas secara mendalam mengenai prinsip-prinsip dasar supply chain, komponen-komponen kunci, dan bagaimana proses-proses dalam rantai pasokan berfungsi untuk memastikan produk yang berkualitas sampai ke konsumen. Yuk, simak!

Apa itu Supply Chain?

supply chain adalah

Dilansir dari Investopediasupply chain, atau rantai pasokan, adalah sistem kompleks yang terdiri dari individu, organisasi, sumber daya, kegiatan, dan teknologi yang semuanya berkolaborasi dalam proses pembuatan dan pengiriman suatu produk dari produsen hingga konsumen akhir. Rantai ini dimulai dari tahap awal, yaitu perolehan bahan mentah, dilanjutkan dengan produksi, dan diakhiri dengan pengiriman produk jadi ke tangan pengguna.

Manajemen rantai pasokan (supply chain management) memainkan peran penting dalam memastikan proses ini berjalan lancar dan efisien. Dengan manajemen yang tepat, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, mempercepat waktu produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Itulah sebabnya banyak perusahaan terus mencari cara untuk mengoptimalkan rantai pasokan mereka guna mempertahankan daya saing di pasar global.

Selain itu, rantai pasokan tidak hanya mencakup aspek logistik dan distribusi, tetapi juga mencakup berbagai fungsi lain seperti pengembangan produk, pemasaran, operasi, keuangan, dan layanan pelanggan. Rantai pasokan yang efektif membantu memastikan bahwa setiap langkah dalam prosesnya, mulai dari perencanaan hingga pengiriman akhir, berkontribusi pada pencapaian tujuan bisnis secara keseluruhan.

Baca Juga: Apa Itu Sales Representative? Simak Job Desk dan Gajinya

Perbedaan Supply Chain dan Supply Chain Management

Supply Chain dan Supply Chain Management adalah dua konsep yang sering digunakan dalam dunia bisnis, terutama dalam konteks produksi dan distribusi barang. Meskipun terdengar serupa, keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam memastikan produk dapat mencapai konsumen dengan efisien dan efektif. Berikut penjelasannya.

Supply Chain (Rantai Pasokan)

Supply Chain, atau rantai pasokan, adalah sebuah jaringan kompleks yang terdiri dari berbagai pihak seperti pemasok, produsen, distributor, dan pengecer. Semua pihak ini bekerja sama untuk memproduksi dan mendistribusikan produk atau layanan kepada konsumen akhir. 

Proses dalam rantai pasokan dimulai dari penyediaan bahan mentah oleh produsen, di mana bahan-bahan ini kemudian diolah menjadi produk jadi oleh pabrik atau produsen. Setelah produk jadi, distributor mengambil alih untuk mendistribusikannya ke berbagai pasar, sebelum akhirnya produk tersebut dijual kepada konsumen melalui pengecer. 

Konsumen adalah pihak terakhir dalam rantai ini, yang membeli dan menggunakan produk akhir. Supply Chain berfokus pada rantai produk dan informasi dari pemasok hingga ke konsumen, dengan tujuan utama untuk memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan cara yang paling efisien dan efektif.

Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasokan)

Di sisi lain, Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pasokan adalah serangkaian praktik yang digunakan untuk mengelola seluruh proses dalam supply chain tersebut. 

SCM mencakup berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengendalian, dan pengoptimalan semua langkah yang terlibat dalam produksi dan distribusi produk. Tujuan utama dari SCM adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan memastikan bahwa produk sampai ke konsumen dengan tepat waktu dan dalam kondisi terbaik. 

SCM melibatkan perencanaan strategis, di mana perusahaan merancang strategi rantai pasokan yang mencakup perencanaan kebutuhan bahan baku, kapasitas produksi, serta distribusi produk. 

SCM berusaha menemukan cara-cara untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen. Kolaborasi antara berbagai pihak dalam rantai pasokan juga menjadi kunci sukses dalam SCM, untuk memastikan operasi berjalan lancar dan konsumen mendapatkan kepuasan maksimal.

Sistem Supply Chain dalam Perusahaan

supply chain adalah

Sistem supply chain dalam perusahaan merupakan kerangka kerja yang mengkoordinasikan berbagai aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi dan mendistribusikan produk kepada konsumen akhir. Sistem ini mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk jadi. 

Tujuan dari sistem supply chain adalah untuk memastikan bahwa setiap komponen dari rantai pasokan bekerja secara efisien dan efektif, sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan biaya yang optimal.

Dalam implementasinya, sistem supply chain mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis seperti manajemen inventaris, pengendalian kualitas, perencanaan produksi, dan pengelolaan logistik. 

Teknologi informasi sering digunakan untuk mendukung sistem ini, dengan memungkinkan pemantauan secara real-time dan pengambilan keputusan yang lebih cepat berdasarkan data yang akurat. Dengan sistem yang baik, perusahaan dapat mengurangi pemborosan, meningkatkan produktivitas, dan merespons perubahan pasar dengan lebih cepat.

Komponen-Komponen dalam Supply Chain

Komponen utama dalam supply chain meliputi pemasok, pabrik, gudang, distributor, dan pengecer. Masing-masing komponen ini memainkan peran kunci dalam memastikan produk mencapai konsumen dengan kualitas terbaik dan dalam waktu yang tepat.

1. Pemasok

Pemasok bertanggung jawab untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi. Hubungan yang baik dengan pemasok sangat penting untuk memastikan kelancaran pasokan dan kualitas bahan yang konsisten.

2. Pabrik

Pabrik adalah tempat di mana bahan baku diolah menjadi produk jadi. Proses produksi harus diatur dengan baik untuk mengoptimalkan efisiensi dan menjaga standar kualitas.

3. Gudang

Gudang digunakan untuk menyimpan bahan baku dan produk jadi sebelum didistribusikan. Manajemen inventaris yang efektif di gudang membantu perusahaan menghindari kekurangan stok atau kelebihan stok yang dapat mempengaruhi biaya operasional.

4. Distributor

Distributor bertugas untuk mengirimkan produk jadi dari pabrik atau gudang ke pengecer atau konsumen langsung. Efisiensi dalam distribusi sangat penting untuk memastikan produk tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik.

5. Pengecer

Pengecer adalah ujung rantai pasokan yang berinteraksi langsung dengan konsumen akhir. Mereka memastikan bahwa produk tersedia di pasar dan dapat diakses oleh konsumen. Peran pengecer juga termasuk dalam memberikan pelayanan pelanggan yang baik untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.

Proses-Proses dalam Supply Chain

supply chain adalah

Proses dalam supply chain mencakup berbagai tahapan yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk atau layanan mencapai konsumen dengan efisien dan efektif. Setiap proses ini saling terhubung dan memerlukan koordinasi yang baik antara berbagai pihak yang terlibat. Berikut adalah beberapa proses utama dalam supply chain:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah langkah awal dalam supply chain yang bertujuan untuk mengembangkan strategi untuk memenuhi permintaan konsumen. Proses ini melibatkan perencanaan produksi, dan penjadwalan sumber daya. Perencanaan yang baik memastikan bahwa perusahaan memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tanpa menimbulkan pemborosan.

2. Pengadaan (Sourcing)

Pengadaan adalah proses memilih pemasok yang akan menyediakan bahan baku, komponen, atau layanan yang diperlukan untuk produksi. Ini mencakup negosiasi kontrak, manajemen hubungan dengan pemasok, dan pengendalian kualitas bahan yang diterima. Pengadaan yang efektif dapat membantu mengurangi biaya dan memastikan kualitas bahan baku yang konsisten.

3. Produksi (Manufacturing)

Proses produksi melibatkan pengolahan bahan baku menjadi produk jadi. Ini mencakup semua aktivitas yang terjadi di pabrik, seperti perakitan, pemrosesan, pengujian kualitas, dan pengemasan. Efisiensi dalam produksi sangat penting untuk meminimalkan waktu dan biaya, serta untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas.

4. Pengelolaan Inventaris (Inventory Management)

Pengelolaan inventaris adalah proses pengaturan stok bahan baku, barang setengah jadi, dan produk jadi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki jumlah stok yang tepat untuk memenuhi permintaan tanpa menimbulkan kelebihan stok yang dapat meningkatkan biaya penyimpanan. Teknologi seperti sistem manajemen inventaris dapat membantu perusahaan dalam melacak dan mengoptimalkan persediaan mereka.

5. Distribusi dan Logistik (Distribution and Logistics)

Distribusi dan logistik mencakup pengangkutan produk jadi dari pabrik atau gudang ke pengecer atau konsumen akhir. Ini melibatkan pemilihan metode pengiriman, manajemen transportasi, dan perencanaan rute pengiriman. Distribusi yang efektif memastikan bahwa produk tiba tepat waktu, dalam kondisi baik, dan dengan biaya yang efisien.

6. Manajemen Pesanan (Order Management)

Manajemen pesanan adalah proses menerima, memproses, dan memenuhi pesanan pelanggan. Ini melibatkan pencatatan pesanan, pengaturan pengiriman, dan penagihan. Manajemen pesanan yang efisien memastikan bahwa pesanan pelanggan dipenuhi dengan cepat dan akurat, yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas.

7. Pelayanan Pelanggan (Customer Service)

Pelayanan pelanggan adalah proses mendukung dan memuaskan kebutuhan pelanggan selama dan setelah pembelian. Ini mencakup penanganan keluhan, pemecahan masalah, dan memberikan informasi yang relevan. Pelayanan pelanggan yang baik dapat membedakan perusahaan dari pesaingnya dan menciptakan pelanggan setia.

8. Pengembalian Produk (Returns Management)

Pengembalian produk adalah proses menangani produk yang dikembalikan oleh pelanggan karena berbagai alasan, seperti cacat, kerusakan, atau ketidaksesuaian. Proses ini mencakup pengambilan kembali produk, penilaian kondisi produk, dan pengaturan penggantian atau pengembalian dana. Manajemen pengembalian yang efisien membantu meminimalkan dampak negatif pada keuangan perusahaan dan menjaga kepuasan pelanggan.

Contoh Supply Chain

Contoh supply chain dapat ditemukan di berbagai industri dan melibatkan berbagai tahapan dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk akhir ke konsumen. Berikut adalah beberapa contoh supply chain dari berbagai sektor:

1. Industri Makanan dan Minuman (Food and Beverage)

Contoh: Supply Chain Produk Minuman Ringan

  • Pengadaan Bahan Baku: Pabrik minuman ringan memulai rantai pasokan dengan memperoleh bahan baku seperti gula, air, dan konsentrat rasa dari pemasok.
  • Produksi: Bahan baku dikirim ke fasilitas produksi di mana mereka dicampur, dikarbonasi, dan dikemas menjadi botol atau kaleng.
  • Pengemasan: Produk yang sudah jadi dikemas dan diberi label di fasilitas pengemasan.
  • Distribusi: Produk yang sudah dikemas dikirim ke gudang distribusi dan kemudian didistribusikan ke pengecer, seperti supermarket dan toko minuman.
  • Retail dan Konsumen: Produk akhirnya tersedia di rak pengecer dan dibeli oleh konsumen.

2. Industri Elektronik

Contoh: Supply Chain Produk Smartphone

  • Pengadaan Bahan Baku: Produsen smartphone mengumpulkan bahan mentah seperti logam, kaca, dan plastik dari berbagai pemasok.
  • Komponen: Bahan mentah diproses menjadi komponen elektronik, seperti chip prosesor, layar, dan baterai oleh berbagai pemasok komponen.
  • Perakitan: Komponen dikirim ke pabrik perakitan di mana smartphone dirakit menjadi produk jadi.
  • Pengujian dan Pengemasan: Setelah perakitan, smartphone diuji untuk memastikan kualitas dan dikemas untuk pengiriman.
  • Distribusi: Produk jadi didistribusikan ke pusat distribusi dan pengecer di seluruh dunia.
  • Retail dan Konsumen: Smartphone dijual di toko elektronik, operator telekomunikasi, dan platform e-commerce.

3. Industri Fashion

Contoh: Supply Chain Produk Pakaian

  • Pengadaan Bahan: Desainer pakaian membeli bahan seperti kain, benang, dan aksesoris dari pemasok bahan tekstil.
  • Produksi: Bahan dikirim ke pabrik pakaian di mana pakaian diproduksi dan dijahit.
  • Pengemasan: Pakaian yang sudah selesai diproduksi dikemas dan diberi label.
  • Distribusi: Pakaian dikirim ke gudang distribusi dan kemudian ke pengecer di berbagai lokasi.
  • Retail dan Konsumen: Pakaian tersedia di toko-toko ritel atau dijual melalui platform e-commerce kepada konsumen.

Sekian pembahasan dari Dealls mengenai apa itu supply chain, prinsip-prinsipnya, serta proses dan komponen yang terlibat dalam rantai pasokan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk memahami betapa pentingnya manajemen rantai pasokan dalam menjaga kelancaran produksi dan distribusi produk.

Jika kamu tertarik untuk mendalami lebih jauh tentang manajemen supply chain atau mencari peluang karier di bidang ini, banyak perusahaan yang menawarkan posisi menarik dan kesempatan pengembangan profesional. Kamu juga bisa mencoba melamar lowongan pekerjaan terbaru di sektor supply chain di Dealls.

Selain itu, untuk mendukung perjalanan karier, kamu bisa mencoba AI CV Reviewer dan CV ATS Checker yang dapat memastikan kesesuaian CV dengan posisi yang dilamar. Jangan lupa untuk melakukan tes kepribadian guna memahami kekuatan dan potensi diri

Terus eksplorasi dan raih kesuksesan dalam karier impianmu bersama Dealls!

Sumber:

The Supply Chain: From Raw Materials to Order Fulfillment

What is a Supply Chain? A Comprehensive Guide - Brightpearl

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya