Pahami Makna Self-Reward: Arti, Manfaat, Contoh, & Tips

Apakah self-reward termasuk pemborosan? Pelajari makna sebenarnya, manfaat bagi kesehatan mental, contoh, dan tipsnya di sini.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls April 25, 2025

Apa yang kamu lakukan ketika berhasil menyelesaikan sesuatu yang besar? 

Atau mungkin, kamu sudah menyusun rencana untuk memberikan “penghargaan” ketika telah mengerjakan tugas, baik yang ringan, maupun berat?

Hal seperti ini umumnya disebut dengan self-reward. Namun, apakah self-reward wajib dilakukan? Seberapa penting kita memberikan reward untuk diri sendiri? Apa manfaatnya bagi kesehatan mental?

Pada artikel ini, Dealls akan menjelaskan makna sesungguhnya dari self-reward beserta contoh yang bijak serta tips supaya tidak melakukan pemborosan berkedok self-reward. 

Yuk, simak hingga tuntas!

Apa Itu Self-Reward?

Seorang pekerja merasa bahagia ketika telah menyelesaikan pekerjaan
Rasa senang setelah menyelesaikan pekerjaan 

Sesuai dengan namanya, self-reward adalah bentuk penghargaan yang kamu berikan kepada diri sendiri. 

Biasanya, self-reward dilakukan setelah berhasil mencapai suatu tujuan, menyelesaikan tugas, atau melewati tantangan tertentu. 

Ini bisa jadi cara efektif untuk memotivasi diri sendiri dan menjaga semangat. 

Bagaimana bisa? Singkatnya begini, otak manusia sangat responsif terhadap rasa senang dan penghargaan. Hal ini berkaitan dengan sistem dopamin di otak, hormon yang menciptakan rasa senang dan termotivasi.

Misalnya, kamu memiliki tugas yang harus diselesaikan. Usaha yang kamu lakukan adalah mengerjakannya selama 2 jam dan berjanji pada diri sendiri bahwa akan membeli minuman boba setelah selesai. 

Kemudian, kamu berhasil menyelesai tugas tersebut dan dapat menikmati boba sebagai bentuk hadiah. Otak mengasosiasikan kerja keras itu dengan rasa senang. Next time, kamu lebih termotivasi karena tahu akan ada “imbalan”.

Lama-lama, ini bisa membentuk kebiasaan. Bahkan, seiring waktu, kamu mungkin tidak selalu perlu reward eksternal lagi karena rasa pencapaian itu sendiri sudah membuat puas.

Lalu, apakah ada manfaat tersendiri bagi kesehatan mental? Mari kita bahas!

Manfaat Self-Reward bagi Kesehatan Mental

Self-reward memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental, apalagi jika dipraktikkan dengan sadar dan konsisten. Berikut beberapa manfaat utamanya:

1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Saat kamu memberi penghargaan ke diri sendiri, itu menunjukkan bahwa kamu menghargai usahamu. 

Ini bisa memperkuat rasa “aku mampu” dan membuatmu lebih percaya diri menghadapi tantangan berikutnya.

2. Mengurangi Stres dan Kelelahan Mental

Reward bisa jadi bentuk “me-time” yang bisa kamu gunakan untuk rehat sejenak dari tekanan. Ini dapat membantu menurunkan stres dan menjaga keseimbangan emosi.

3. Membangun Hubungan Positif dengan Diri Sendiri

Daripada terus menyalahkan atau mengkritik diri, self-reward mengajarkan kamu untuk bersikap lebih suportif dan penuh kasih ke diri sendiri. 

4. Memicu Hormon Bahagia (Dopamin & Serotonin)

Aktivitas menyenangkan sebagai reward, seperti menonton, makan favorit, atau jalan santai bisa memicu hormon yang membuat mood naik dan perasaan lebih stabil.

5. Mencegah Burnout

Dengan adanya jeda dan penghargaan setelah kerja keras, kamu tidak merasa hidup hanya seputar kerja saja. Ini penting sekali untuk menjaga energi mental dalam jangka panjang.

6. Mendorong mindset positif dan produktif 

Kamu menjadi lebih fokus pada proses dan hasil karena tahu setiap langkah punya arti. Reward jadi bentuk apresiasi, bukan hanya akhir dari kerja keras.

Baca Juga: Apa Itu Burnout? Pengertian, Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya 

Contoh Self-Reward

Menerapkan self-reward dalam aktivitas harian tidak hanya membuatmu lebih produktif, tetapi juga membantu menjaga kesehatan mental. 

Berikut beberapa contoh nyata yang bisa kamu coba:

1. Setelah Belajar 2 Jam, Menonton Satu Episode Serial Favorit

Jika kamu sedang mempersiapkan ujian atau belajar materi berat, tetapkan waktu belajar selama dua jam tanpa distraksi. 

Kamu bisa menyingkirkan ponsel di luar jangkauanmu. Bila perlu, kamu juga dapat menonaktifkan sementara selama waktu belajar.  

Setelah selesai, beri reward berupa menonton satu episode serial favoritmu. Cara ini efektif untuk menjaga fokus dan semangat belajar.

2. Selesai Menyelesaikan Tugas Kantor, Pesan Makanan Andalan

Bekerja di bawah tekanan bisa melelahkan. Agar tetap termotivasi, kamu bisa menjanjikan diri untuk memesan makanan favorit setelah menyelesaikan tugas besar atau mencapai target mingguan.

3. Beres-beres Rumah, Lanjut Skincare atau Maskeran

Membersihkan rumah bisa menjadi aktivitas yang melelahkan. Sebagai bentuk self-reward, kamu dapat memanjakan diri dengan rutinitas perawatan, seperti maskeran, mandi air hangat, atau skincare-an sambil mendengarkan musik santai.

4. Rutin Olahraga Seminggu, Belanja Barang Impian

Jika kamu berhasil konsisten olahraga selama seminggu, berikan hadiah pada dirimu dengan membeli barang impian. 

Misalnya, botol minum estetik atau pakaian olahraga baru. Ini bisa menambah semangat di minggu berikutnya!

5. Selesai Membaca Buku, Ngopi di Tempat Langganan

Untuk pecinta buku, menyelesaikan satu buku bisa jadi pencapaian tersendiri. Rayakan dengan ngopi di kafe langganan sambil menikmati waktu santai adalah reward yang pas untuk jiwa introvert.

Tips Melakukan Self-Reward 

Meskipun self-reward itu penting untuk menjaga motivasi dan kesehatan mental, kamu juga perlu menerapkannya dengan bijak.

Jangan sampai niat memberi penghargaan pada diri malah menjadi alasan untuk konsumtif berlebihan. 

Yuk, simak beberapa tips berikut agar self reward kamu tetap positif dan berdampak baik:

1. Tetapkan Tujuan dan Target yang Jelas Sebelum Memberi Reward

Sebelum memberi hadiah ke diri sendiri, pastikan kamu benar-benar sudah menyelesaikan target atau tugas yang spesifik. 

Contohnya, “Aku akan nonton film setelah menyelesaikan laporan kerja hari ini.” Jangan beri reward kalau belum benar-benar mencapai tujuan agar tetap terasa bermakna.

2. Pilih Reward yang Sederhana tetapi Bermakna

Self-reward tidak harus selalu mahal atau mewah. Terkadang, hal kecil seperti minum teh favorit, journaling, atau nonton YouTube tanpa rasa bersalah bisa jadi bentuk self-care yang menyenangkan. 

Kuncinya adalah konsistensi dan makna di balik reward-nya.

3. Hindari Boros Berkedok Self-Reward

Jangan sampai kamu membeli barang mahal atau jajan berlebihan setiap kali lelah atau stres, lalu membenarkan itu dengan alasan self-reward

Ingat, reward itu penghargaan atas pencapaian, bukan pelarian dari emosi negatif. Jadi, tetap bijak dalam mengatur keuangan, ya!

4. Atur Waktu dan Durasi Reward

Misalnya, reward-mu adalah scrolling media sosial atau nonton Netflix. Ketika kamu menikmati ‘hadiah’ tersebut, jangan lupa untuk tetap memberi batas waktu. Kalau tidak, bisa-bisa kamu lupa tujuan awal dan justru kehilangan produktivitas.

5. Sesuaikan Reward Value dan Tujuan Jangka Panjang

Pilih jenis reward yang juga mendukung gaya hidup atau impian jangka panjangmu

Misalnya, kamu ingin hidup lebih sehat? Reward-nya bisa berupa smoothie enak atau yoga santai, bukan fast food besar-besaran. 

6. Catat dan Evaluasi

Kamu bisa membuat jurnal atau tracker kecil untuk mencatat progress dan reward yang sudah kamu berikan ke diri sendiri. 

Ini membantu kamu melihat perkembangan dan menilai apakah reward-nya efektif atau perlu disesuaikan.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi To Do List Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas Harian 

Ingat, menghargai diri sendiri lewat self-reward bukan hanya soal hadiah, tetapi juga soal bagaimana kamu menjaga semangat, kesehatan mental, dan perjalanan berkembangmu. Mulailah dari hal kecil dan terus konsisten merayakan setiap langkahmu.

Kalau kamu sedang mencari pekerjaan yang lebih bermakna, atau ingin upgrade karier ke level selanjutnya, kamu bisa mulai dari sekarang. Yuk, temukan berbagai lowongan kerja terbaik dari Dealls sekarang!

Gaya Hidup
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya