Setiap bidang pekerjaan tentunya memiliki tantangan dan risikonya masing-masing. Agar kamu bisa bekerja dengan lebih aman dan nyaman, penting untuk memahami risiko-risiko tersebut serta mempersiapkan upaya-upaya pencegahan.
Terlebih lagi jika kamu berniat untuk bekerja di lingkungan kerja yang tidak familiar seperti luar negeri khususnya negara Taiwan. Yuk simak artikel berikut ini untuk mengetahui risiko bekerja di Taiwan dan cara-cara pencegahannya!
Keuntungan Kerja di Taiwan
Bekerja di Taiwan menjadi impian bagi banyak orang, Taiwan menawarkan banyak keuntungan bagi tenaga kerja yang berencana menetap untuk bekerja mulai dari gaji yang kompetitif, lingkungan yang nyaman, hingga infrastruktur yang baik.
Pertama, Taiwan menawarkan gaji yang kompetitif yang menjadikannya daya tarik utama. Rata rata upah pekerja Indonesia di Taiwan yaitu sekitar NT$20.000 hingga NT$25.000 yang jika dirupiahkan sekitar 9-12 juta rupiah.
Kedua, lingkungan kerja di taiwan juga tertib, profesional, dan juga ramah terhadap pendatang. Biaya hidup di taiwan pun relatif terjangkau dibandingkan negara maju lainnya.
Selain itu, infrastruktur di Taiwan juga sangat nyaman, mudah, dan canggih. Hal ini dapat memudahkan mobilitas kamu dalam bekerja, bepergian, atau mencari makanan.
Resiko Kerja di Taiwan
Setelah kamu mengetahui keuntungan yang dapat kamu peroleh ketika bekerja di Taiwan, penting juga halnya mengetahui risiko apa saja yang akan kamu hadapi di negara ini. Berikut list risiko yang mungkin akan kamu hadapi:
1. Language Barrier dan Budaya Diskriminasi
Salah satu risiko utama dalam bekerja di Taiwan adalah perbedaan bahasa dan budaya. Bahasa Taiwan, termasuk dialek Hokkien dan Mandarin, yang lumayan sulit untuk dipelajari, terutama bagi pekerja yang belum terbiasa dengan karakter huruf Han.
Meskipun banyak warga Taiwan yang ramah, tak bisa dipungkiri bahwa beberapa pekerja migran masih mengalami perlakuan yang kurang adil atau diskriminatif. Diskriminasi bisa muncul dalam bentuk stereotip negatif, perbedaan perlakuan, atau batasan dalam hal promosi dan hak kerja.
2. Overwork dan Pembayaran Gaji Tidak Teratur
Bagi beberapa industri seperti manufaktur dan perawatan, jam kerja yang terlalu panjang atau overwork seringkali terjadi. Beberapa perusahaan menetapkan jam lembur yang tinggi dengan tekanan kerja yang juga besar, hal ini tentunya dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.
Selain itu, pembayaran gaji yang tidak teratur juga patut diwaspadai. Meskipun pemerintah Taiwan memiliki regulasi ketat terkait hak-hak tenaga kerja, masih ada kasus di mana pekerja mengalami keterlambatan gaji bahkan pelanggaran kontrak.
3. Pemotongan Gaji Tanpa Alasan yang Jelas
Pemotongan gaji tanpa penjelasan atau alasan yang jelas menjadi salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh pekerja migran Indonesia di Taiwan.
Beberapa oknum perusahaan atau agen tenaga kerja di Taiwan terkadang melakukan pemotongan untuk biaya-biaya yang tidak transparan, seperti biaya administrasi, perumahan, atau potongan denda tanpa bukti pelanggaran.
4. PHK Sepihak
Selain beberapa risiko yang telah disebutkan, pemutusan hubungan kerja atau PHK secara sepihak juga menjadi risiko yang perlu kamu perhatikan.
Beberapa perusahaan bisa saja memutus kontrak kerja secara tiba-tiba dengan alasan efisiensi, penurunan produksi, atau masalah internal lainnya tanpa komunikasi yang jelas atau tanpa memberikan kompensasi yang sesuai.
5. Penipuan Pekerjaan
Risiko bekerja di Taiwan selanjutnya yaitu penipuan kerja. Terkadang, beberapa agen atau individu yang tidak bertanggung jawab mungkin menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi atau fasilitas menarik, tetapi kenyataannya tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Banyak kasus di mana pekerja dijanjikan pekerjaan di sektor tertentu, namun setelah sampai di Taiwan, mereka malah ditempatkan di pekerjaan yang jauh dari harapan dan dengan kondisi yang buruk.
6. Tingginya Kecelakaan Kerja
Dalam beberapa sektor seperti konstruksi, manufaktur, dan kelautan memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Beberapa perusahaan mungkin kurang memperhatikan standar keselamatan kerja, atau tidak menyediakan pelatihan yang cukup bagi pekerja, yang akhirnya meningkatkan potensi kecelakaan.
7. Pelecehan
Pelecehan baik berupa fisik, verbal, atau seksual masih menjadi salah satu risiko jika bekerja di luar negeri. Walaupun Taiwan memiliki regulasi terkait perlindungan pekerja, beberapa kasus pelecehan tetap terjadi di lingkungan perusahaan.
Baca Juga: Cara Kerja di Malaysia: Peluang Kerja, Gaji, dan Syaratnya!
Pencegahan Resiko Kerja di Taiwan
Berdasarkan risiko-risiko yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, terdapat beberapa langkah-langkah pencegahan yang dapat kamu lakukan, di antaranya:
1. Memahami Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja
Sebagai seorang pekerja kamu memang sudah seharusnya mengetahui hak dan kewajiban tenaga kerja, seperti hak atas gaji yang layak, jam kerja yang wajar, jaminan sosial, serta perlindungan dari pelecehan atau diskriminasi.
Namun, penting juga untuk memahami kewajiban kamu sebagai pekerja, seperti disiplin kerja, mengikuti aturan perusahaan, dan menjaga etika kerja.
2. Mempelajari Aturan Tentang Ketenagakerjaan
Taiwan memiliki regulasi ketenagakerjaan yang cukup ketat, termasuk aturan mengenai jam kerja, lembur, jaminan sosial, dan perlindungan tenaga kerja asing. Jika kamu memahami aturan dengan baik, kamu akan memiliki dasar yang kuat untuk dijadikan argumen ketika kamu mendapatkan ketidakadilan dalam bekerja dan jika suatu saat kamu perlu mengajukan laporan atau meminta bantuan hukum.
3. Membaca dan Mempertimbangkan Kontrak Kerja
Kontrak kerja adalah dokumen utama yang mengatur seluruh hak dan kewajiban kamu selama bekerja di Taiwan. Pastikan kamu membaca isi kontrak secara menyeluruh dan mempertimbangkannya dengan matang sebelum menandatanganinya.
4. Mempelajari Bahasa dan Budaya
Meskipun tidak mudah, tetapi kamu harus mempelajari bahasa dan budaya di Taiwan dengan sungguh-sungguh. Hal ini sangat penting agar kamu terbiasa dengan cara kerja, gaya komunikasi, serta tata krama di Tempat kerja.
5. Meneliti Lembaga Penyalur Kerja
Salah satu cara utama untuk mencegah penipuan adalah dengan memastikan bahwa lembaga penyalur kerja yang kamu gunakan terdaftar secara resmi dan memiliki reputasi baik.
Hindari menggunakan jasa perantara yang tidak memiliki izin atau memberikan iming-iming gaji tinggi tanpa informasi kerja yang jelas.
6. Mencatat Bukti Pembayaran dan Pemotongan Gaji
Untuk menghindari masalah seperti pemotongan gaji tidak jelas atau keterlambatan pembayaran, biasakan mencatat dan menyimpan bukti setiap transaksi keuangan. Simpan slip gaji, tangkapan layar transfer, atau dokumen terkait lainnya secara teratur.
Jika suatu saat terjadi masalah, catatan ini bisa menjadi bukti penting saat mengajukan pengaduan ke perusahaan, agen, atau lembaga perlindungan tenaga kerja.
Baca Juga: 13 Cara Kerja di Luar Negeri beserta Syarat dan Persiapannya
Bekerja di luar negeri memang menjadi impian banyak orang karena menawarkan berbagai keuntungan, tetapi dibalik itu semua, kamu juga dihadapkan dengan risiko yang besar. Oleh karena itu, penting halnya untuk mengenali potensi risiko sejak awal, sehingga kamu bisa menyusun strategi pencegahan dan mempersiapkan diri.
Namun, jika tujuan utamamu adalah mendapatkan pekerjaan dengan gaji tinggi, kamu tidak selalu harus pergi ke luar negeri, lho! Saat ini, banyak perusahaan ternama di Indonesia yang menawarkan peluang kerja menjanjikan.
Kamu dapat apply lamaran ke perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia dengan mudah melalui platform job portal Dealls!. Terdapat ribuan lowongan kerja yang dapat kamu pilih dan sesuaikan dengan tujuan kariermu. Yuk daftar sekarang!