Apa itu Reksadana Pasar Uang? ini Cara Kerja dan Risikonya!

Reksadana pasar uang adalah salah satu cara investasi populer di kalangan masyarakat. Cari tahu cara kerja, jenis, dan cara memulainya, di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls April 16, 2025

Apakah kamu pernah mendengar istilah reksadana? Bagi kamu yang masih awam tentang investasi dan ingin memulai biasanya beberapa orang akan menyarankan reksadana pasar uang. 

Reksadana pasar uang adalah bentuk investasi yang banyak dipilih oleh pemula karena minim risiko dengan hasil yang menarik. Lebih lanjut, yuk simak artikel berikut ini dan dapatkan penjelasan reksadana pasar uang lebih lengkap!

Apa Itu Reksadana pasar Uang?

reksadana pasar uang adalah

Sebelum membahas reksadana pasar uang, kamu mungkin perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu reksadana. Reksadana adalah bentuk investasi yang dikelola oleh manajer investasi yang ditempatkan dalam saham, obligasi, dan pasar uang, di mana sumber dananya berasal dari berbagai investor.

Reksadana pasar uang adalah jenis dari reksadana yang investasi dananya berbentuk instrumen pasar uang dalam negeri yang bersifat jangka pendek tidak lebih dari satu tahun, seperti deposito, obligasi jangka pendek, dan Surat Berharga Negara (SBN).

Jenis reksadana ini, memiliki risiko yang rendah dengan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan tabungan bank, sehingga sangat cocok untuk pemula yang baru memulai investasi. 

Reksadana pasar uang juga ideal untuk menyimpan dana darurat dalam tujuan jangka pendek seperti biaya pendidikan, dana liburan, atau dana lainnya.

Kelebihan dan Kekurangan Reksadana Pasar Uang

Setelah mengetahui pengertian reksadana pasar uang, kamu mungkin penasaran apa saja kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah pertimbangan dari investasi reksadana pasar uang:

Kelebihan 

  • Risiko rendah dibandingkan dengan jenis reksa dana lain,
  • Tingkat likuiditas tinggi karena investasi jangka pendek,
  • Bebas dari pajak,
  • Dapat memulai dengan nominal yang kecil,
  • Dana dikelola oleh manajer investasi profesional.

Kekurangan

  • Return tergolong rendah dibandingkan reksadana saham atau obligasi,
  • Tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS),
  • Dipengaruhi oleh suku bunga bank,
  • Terdapat biaya pengelolaan walaupun cenderung kecil.

Siapa yang Cocok Berinvestasi Reksadana Pasar Uang?

Jenis reksadana pasar uang, cocok dengan berbagai jenis investor, terutama pemula yang ingin mulai berinvestasi dengan risiko rendah dan proses yang mudah. Bagi mereka yang memiliki tujuan keuangan dalam jangka pendek yaitu satu sampai tiga tahun seperti menabung dana darurat, biaya pendidikan, biaya liburan, dan lain lain.

Selain itu, reksa dana pasar uang menawarkan likuiditas tinggi, sehingga sangat cocok bagi individu yang membutuhkan akses cepat ke dana, seperti wirausaha, freelancer, atau pekerja lepas yang memiliki pemasukan tidak tetap dan perlu cadangan dana yang mudah dicairkan. 

Perbedaan Reksadana Pasar Uang dengan RDS dan RDPT

Perbedaan utama antara Reksa Dana Pasar Uang (RDPU), Reksa Dana Saham (RDS), dan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) terletak pada instrumen investasi, risiko, dan potensi keuntungannya.

Reksadana pasar uang umumnya mengalokasikan dana pada instrumen pasar uang seperti deposito, obligasi jangka pendek, dan Surat Berharga Negara (SBN) dengan jatuh tempo di bawah satu tahun. Hasil imbalan yang didapatkan sekitar 4-6% per tahun dengan likuiditas tinggi.

Di sisi lain, RDS berinvestasi dalam saham perusahaan publik, yang memiliki potensi return lebih tinggi, di atas 10% per tahun dalam jangka panjang. Namun, risikonya juga lebih besar karena harga saham fluktuatif.

Sedangkan, untuk RDPT lebih berfokus pada obligasi dengan tenor lebih dari satu tahun, seperti Surat Utang Negara dan obligasi korporasi. RDPT menawarkan return sekitar 6–10% per tahun dengan risiko sedang, lebih stabil dibanding RDS tetapi lebih menguntungkan daripada RDPU. 

Cara Kerja Reksadana Pasar Uang

Cara kerja reksadana pasar uang mencakup beberapa tahapan utama yaitu pengumpulan dana, pengelolaan dana oleh manajer investasi, pengelolaan portofolio, distribusi keuntungan, pencairan dana. Berikut penjelasan lebih detailnya:

1. Pengumpulan Dana dari Investor Reksadana 

Cara kerja reksadana pasar uang diawali dengan pengumpulan dana dari berbagai investor yang membeli unit penyertaan reksa dana. 

2. Pengelolaan Dana oleh Manajer Investasi

Setelah dana investor terkumpul, manajer investasi bertanggung jawab mengelola dan mengalokasikan dana ke instrumen investasi seperti deposito, obligasi jangka pendek, dan Surat Berharga Negara (SBN).

Keputusan investasi akan didasarkan pada strategi yang bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai dan memberikan imbal hasil optimal.

3. Pengelolaan Portofolio

Selanjutnya, manajer investasi secara aktif memantau dan menyesuaikan komposisi portofolio reksadana pasar uang agar tetap sesuai dengan kondisi pasar dan tujuan investasi. 

Jika ada peluang keuntungan yang lebih baik atau risiko yang meningkat pada salah satu instrumen, manajer investasi dapat melakukan rebalancing portofolio.

4. Pendistribusian Keuntungan serta Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Keuntungan dari investasi dalam reksa dana pasar uang tercermin dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit penyertaan. Jika kinerja portofolio meningkat, NAB juga naik, sehingga investor memperoleh keuntungan dari kenaikan nilai investasi.

5. Pencairan dan Penjualan Dana Investasi

Terakhir, jika investor ingin melakukan pencairan dan penjualan dana pada waktu tertentu, proses pencairan akan memakan waktu 1-2 hari kerja dan dana akan langsung ditransfer ke rekening investor tanpa adanya penalti.

Contoh Reksadana Pasar Uang 

Berikut merupakan contoh reksadana pasar uang di Indonesia yang sering direkomendasikan karena kinerja dan juga likuiditasnya:

Reksa Dana Pasar Uang yang Populer

  • Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)
  • Batavia Dana Kas Maxima
  • Sucorinvest Money Market Fund
  • Syailendra Dana Kas
  • Bahana Dana Likuid
  • Schroder Dana Likuid
  • BNI-AM Dana Likuid

Reksadana Pasar Uang Berbasis Syariah

  • Mandiri Pasar Uang Syariah
  • BNI-AM Dana Syariah Likuid
  • Sucorinvest Sharia Money Market Fund

Baca Juga: Tips Investasi di Bibit untuk Pemula: Strategi Untung Maksimal

Cara Investasi Reksadana Pasar Uang

Jika kamu tertarik untuk memulai investasi reksadana pasar uang, kamu dapat memulainya melalui tahapan-tahapan berikut:

1. Memilih Platform dan Manajer Investasi 

Sebelum melakukan investasi, kamu harus memastikan terlebih dahulu platform dan manajer investasi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Kamu dapat membeli reksadana pasar uang melalui aplikasi investasi, bank, atau langsung ke perusahaan manajer investasi. Pastikan platform atau manajer investasi terdaftar dan diawasi oleh OJK.

2. Membuka Rekening Investasi

Kemudian, jika kamu belum memiliki akun, kamu dapat mendaftarkan diri dengan melengkapi data pribadi, verifikasi KYC (Know Your Customer), dan menyetorkan dana awal sesuai ketentuan platform yang kamu pilih.

3. Pilihlah Produk Reksa Dana Pasar Uang

Selanjutnya, kamu dapat memilih berbagai produk RDPU yang sesuai dengan tujuan investasi kamu. Pertimbangkan juga beberapa aspek sebelum memilih seperti data historis, biaya pengelolaan, kredibilitas, dan risiko.

4. Lakukan Pembelian

Ketika kamu sudah yakin dengan produk yang dipilih, kamu dapat melakukan pembelian unit penyertaan sesuai dengan modal yang tersedia. Beberapa platform memungkinkan investasi mulai dari Rp10.000–Rp100.000.

5. Pantau dan Lakukan Evaluasi

Secara berkala, cek Nilai Aktiva Bersih (NAB) untuk melihat perkembangan investasi kamu. Kamu dapat melakukan evaluasi setiap tahunnya untuk membuat strategi investasi yang lebih baik lagi.

Cara Memilih Reksadana Pasar Uang

Sebelum memulai investasi di reksadana pasar uang, kamu mungkin membutuhkan beberapa tips agar investasi berjalan lancar. Berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan:

1. Pahami Profil Risiko serta Tujuan Investasi

Hal yang sangat penting dilakukan sebelum memulai investasi adalah mengetahui tujuan dan memahami risiko. Setiap jenis investasi tentunya memiliki tujuan dan risiko yang berbeda-beda, oleh karena itu kamu harus menemukan yang paling cocok dan yang paling menguntungkan untukmu.

2. Melihat Historical Return

Dalam menentukan pilihan investasi kamu juga dapat melihat historical return dari produk, untuk menilai stabilitas dan konsistensi. Meskipun kinerja di masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan, namun setidaknya kamu memiliki gambaran besar bagaimana suatu investasi bekerja dan trennya seiring waktu.

3. Mempertimbangkan Biaya Manajemen

Setiap reksadana memiliki biaya pengelolaan, administrasi, dan biaya lainnya yang perlu kamu pertimbangkan. Pilihlah produk reksadana yang paling sesuai dengan kondisi keuanganmu dan pertmbangkan dampaknya.

4. Buat Diversifikasi

Jika kamu baru memulai investasi, tidak ada salahnya untuk mencoba diversifikasi yaitu menaruh dana dalam lebih dari satu instrumen. Dengan diversifikasi, potensi keuntungan dapat meningkat dan risiko inflasi semakin kecil.

5. Pilih Manajer Investasi yang Profesional

Tips terakhir, pilihlah manajer investasi yang memiliki rekam jejak baik, transparansi tinggi, serta terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: 11 Rekomendasi Aplikasi Investasi Saham Terbaik untuk Pemula!

Demikian penjelasan terkait reksadana pasar uang mulai dari pengertian, cara kerja, kelemahan kelebihan, contoh, hingga tips memilihnya. Sebagai instrumen investasi yang aman, likuid, dan mudah diakses, RDPU menjadi pilihan ideal bagi pemula maupun investor yang membutuhkan instrumen jangka pendek dengan risiko rendah.

Setelah mulai bekerja, mengelola keuangan dengan baik adalah hal yang penting. Salah satu cara cerdas untuk mengembangkan dana adalah dengan berinvestasi. Berbicara tentang kerja, jika kamu masih mencari peluang karier terbaik, kamu dapat menjelajahi lowongan pekerjaan terbaru di Dealls #1 Job Portal Indonesia!

Sumber

PT Bursa Efek Indonesia

Gaya Hidup
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya