Puisi Hari Guru selalu jadi cara yang hangat untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada Bapak/Ibu guru yang sudah menemani perjalanan belajar kita.
Dengan rangkaian kata yang sederhana, kamu bisa menyampaikan emosi yang kadang sulit diucapkan langsung, mulai dari yang menyentuh hati, lucu, sampai yang benar-benar bikin nangis.
Di artikel ini, kamu bisa menemukan berbagai contoh puisi untuk merayakan Hari Guru nasional 2025 yang cocok untuk kartu ucapan, lomba sekolah, atau sekadar posting di media sosial.
Yuk, pilih ucapan terbaik dan rayakan Hari Guru Nasional 2025 dengan cara yang paling bermakna!
Ide dan Contoh Puisi untuk Hari Guru Nasional 2025

Dengan rangkaian kata yang sederhana, kamu bisa menunjukkan betapa berharganya peran Bapak/Ibu guru dalam perjalanan belajarmu.
Karena itu, berikut kumpulan puisi yang menyentuh hati, mulai dari yang pendek sampai yang lebih panjang.
Kamu bisa membacanya, memilih yang paling pas, atau menjadikannya inspirasi untuk membuat versi kamu sendiri.
1. Puisi Hari Guru Pendek yang Menyentuh Hati
Puisi pendek cocok buat kamu yang ingin menyampaikan apresiasi secara simple tapi tetap mengena.
Bentuknya ringkas, namun setiap barisnya bisa membawa pesan yang hangat untuk Bapak/Ibu guru.
Kamu bisa pakai puisi ini untuk kartu ucapan, caption media sosial, atau dibacakan langsung saat perayaan Hari Guru di sekolah.
Lentera di Balik Jendela Kelas
Bukan megah panggung yang kau damba, namun hanya hening di antara meja-meja. Tanganmu merangkai aksara purba, menjadi peta, penunjuk arah masa.
Kau titipkan benih-benih sunyi, di kepala yang penuh tanya dan ragu. Menyiramnya dengan sabar hati, hingga tunas cita-cita mekar dari abu.
Engkau pelita di balik jendela kelas, yang cahayanya menembus kelam. Terima kasih, Bapak Ibu guru, jiwa yang ikhlas, jasamu adalah doa yang tak pernah terpendam.
2. Puisi Hari Guru Panjang yang Menyentuh Hati
Untuk kamu yang ingin menyampaikan pesan yang lebih mendalam, puisi panjang bisa jadi pilihan yang paling pas. Gaya bahasanya lebih bercerita, sehingga terasa personal dan penuh perasaan.
Puisi-puisi ini cocok digunakan untuk acara formal, ditampilkan di majalah sekolah, atau sebagai persembahan khusus untuk guru yang punya peranan besar dalam hidupmu.
Puing dan Cahaya
Di balik papan tulis yang penuh jejak kapur, Kau berdiri tegak, memanggul takdir luhur. Bukan hanya rumus, bukan sekadar teori, tapi janji tentang hari esok yang digenggam sendiri.
Kami datang padamu dengan bejana kosong, penuh puing tanya, dan mimpi yang masih bimbang. Kau sentuh setiap keraguan, tanpa menghakimi, mengubahnya menjadi pondasi yang kokoh dan berani.
Kau ajarkan bahwa jatuh bukanlah akhir cerita, hanya jeda sebentar sebelum kembali berlari.
Kau patahkan ketakutan, kau pupuk percaya, menciptakan ruang bagi kami untuk menjadi diri.
Suaramu lembut, namun pesanmu memahat jiwa, tentang adab yang harus berdiri di atas ilmu dunia. Kau tunjukkan jalan yang jarang dilalui massa, jalan keikhlasan, jalan kejujuran, jalan cahaya.
Jasa Bapak Ibu Guru, bukan dinilai dari rupiah, melainkan dari bintang-bintang yang kau petik dari sampah. Setiap murid yang berhasil, setiap senyum yang merekah, adalah bukti nyata dari ketulusan yang tak pernah lelah.
Selamat Hari Guru, sang pembentuk langit kami. Engkau adalah keabadian di tengah fana bumi. Kami bawa ilmumu, kami genggam nasihatmu. Terima kasih telah mengajarkan kami cara menjadi manusia.
3. Puisi Hari Guru yang Bikin Nangis
Puisi yang satu ini ditulis dengan emosi yang lebih dalam, cocok untuk kamu yang ingin menyampaikan rasa terima kasih yang benar-benar menyentuh hati.
Setiap baitnya membawa kenangan tentang perjuangan Bapak/Ibu guru yang mungkin sering tidak terlihat, tapi sangat terasa dalam hidup kita. Kalau kamu ingin memberikan sesuatu yang lebih personal dan haru, pilihannya ada di sini.
Di Balik Senyum Papan Tulis
Kami hanya melihat senyum di pagi hari,
Sikap tegas yang meminta kami berdiri.Kami tak pernah tahu, semalam ada lelah,
Yang Bapak/Ibu sembunyikan tanpa resah.Pernahkah kaki terhuyung saat langkah bergegas? Pernahkah hati tercekat melihat gaji yang terbatas?
Kami tak pernah tanya, kami hanya menuntut ilmu,
Sedang Bapak/Ibu memberi, dari apa yang ada di saku.Kami ingat saat kami membangkang,
Saat hati Bapak/Ibu pasti telah tertekan.Namun suara itu tak pernah meninggi,
Hanya tatapan penuh harap yang menyelimuti.Ada air mata yang tumpah bukan karena sedih,
Melainkan karena bangga melihat muridnya pulih.Melihat kami terbang, padahal sayap itu kau pinjamkan,
Dari serpihan waktu dan harapan yang kau korbankan.Engkau merangkai masa depan dari puing masa lalu kami,
Menenun cita-cita dari benang yang hampir mati.Saat kami melupakanmu karena kesuksesan yang di depan,
Di sana, di ruang hening, kau tetap mendoakan.Terima kasih, Bapak/Ibu Guru.
Jika kami tak bisa membalas lelahmu dengan harta,
Biarlah doa dan air mata haru ini yang berbicara.Kami takkan pernah melupakan,
Beban yang kau pikul agar kami bisa berjalan.
4. Puisi Tema Hari Guru Nasional

Jika kamu ingin membacakan puisi yang sesuai dengan tema Hari Guru Nasional, yaitu “Guru Hebat, Indonesia Kuat”, maka puisi yang satu ini cocok untukmu.
Guru Hebat, Indonesia Kuat
Bukan buku, bukan pula pena, kehebatanmu adalah jiwa yang merdeka.
Di depan kelas, atau di layar yang bercahaya, kau tak henti merajut mimpi di tengah badai dunia.Tantangan datang, kurikulum berubah wujud, namun semangatmu tak pernah surut.
Kau beradaptasi, kau terus belajar, Menjadi mata air yang tak pernah kering mengalir.Kami melihat keikhlasan di mata yang lelah, saat senyummu mengusir segala gundah.
Kau adalah Guru Hebat, dengan sabar yang tak terperi, Menyambut ragam karakter, mengukir jati diri.Kau tak hanya mengisi wadah yang kosong, tapi mengajarkan cara memetik bintang di langit yang tinggi.
Kau menanamkan etika sebelum angka, sebab engkau tahu, karakter adalah mahkota utama.Di setiap sudut desa, di kota yang megah, suara bimbinganmu menjadi bekal yang takkan pecah.
Dari tanganmu lahir para pemimpin masa depan, Para insinyur, penulis, dan pejuang di barisan depan.Jika bangsa ini berdiri tegak dan tak gentar, itu karena api semangat yang kau bakar.
Jika negeri ini mampu mengatasi segala aral, Itu karena pondasi ilmu yang kau tanam sejak awal.Guru Hebat, engkau adalah tiang utama, yang membuat Indonesia Kuat, kini dan selamanya.
Terima kasih atas segala pengorbanan yang sunyi, engkaulah pahlawan kami, abadi, tak terganti.
5. Puisi Hari Guru 4 Bait
Puisi 4 bait memberi ruang yang pas untuk menggambarkan perjalanan guru dan murid tanpa terlalu panjang.
Format ini cocok untuk kamu yang ingin menulis persembahan sederhana namun tetap lengkap. Bisa digunakan untuk tugas sekolah, lomba, atau dibacakan dalam acara Hari Guru.
Jejak Abadi di papan Tulis
Kau ukir aksara, bukan sekadar tinta, tapi cahaya yang menerangi jiwa. Di ruang kelas yang penuh rahasia, kau ajarkan kami cara menggapai cita.
Lelahmu tersembunyi, tak pernah diumbar, hanya senyum tulus yang selalu kau tebar. Menghadapi ragu, kau beri kami dasar, agar kaki kecil berani melangkah benar.
Setiap nasihat adalah benih yang kau tanam, tumbuh menjadi pohon rindang di masa depan. Jasamu tak terhitung, tak bisa ditimbang, Melekat abadi, tak lekang oleh zaman.
Selamat Hari Guru, pahlawan sunyi, engkau adalah pelita yang tak pernah padam. Terima kasih atas ilmu yang murni, Kami bangga menjadi saksi kehebatanmu.
6. Puisi Hari Guru 2 Bait
Kalau kamu ingin puisi yang singkat namun tetap punya pesan kuat, puisi 2 bait bisa jadi pilihan.
Isi puisinya lebih padat dan langsung ke inti, sehingga mudah diingat dan cocok dijadikan kartu ucapan atau caption di media sosial.
Benih dan Cahaya
Kau adalah tangan yang menabur benih sunyi, di ladang pikiran yang masih abu-abu. Dengan sabar, kau usir gelap yang menyelimuti, menjadikan kami pelita di masa depan yang baru.
Jejak langkahmu bukan sekadar di kelas, namun abadi dalam setiap helai nafas. Terima kasih, Bapak/Ibu Guru yang ikhlas, jasamu adalah doa yang tak akan pernah terlepas.
Baca juga: 30 Contoh Surat untuk Hari Guru Nasional 2025 serta Cara Membuatnya
7. Puisi Hari Guru 3 Bait
Puisi 3 bait menawarkan keseimbangan antara ringkas dan mendalam. Format ini memungkinkan kamu memberikan emosi yang cukup tanpa terasa bertele-tele.
Puisi jenis ini cocok untuk pembacaan singkat saat perayaan Hari Guru atau sebagai karya pribadi untuk guru yang kamu hormati.
Pilar di Tengah Badai
Engkau berdiri saat dunia berganti arah, menjadi pilar di tengah segala resah. Di tanganmu, ilmu menjadi peta, menuntun langkah kami mencari makna. Bukan gaji, namun pengorbanan jiwa.
Kami datang membawa hati yang ragu, kau sambut dengan senyum tulus yang syahdu. Kau ajarkan kami bahwa jatuh adalah proses dan bukan akhir cerita, melainkan awal sukses. Terima kasih atas harapan yang kau torehkan.
Jasamu adalah warisan yang takkan lekang. Selamat Hari Guru, pahlawan sepanjang hayat. Doa kami menyertai setiap langkahmu yang hebat.
8. Puisi Selamat Hari Guru Bahasa Inggris
Untuk kamu yang bersekolah bilingual atau ingin memberikan ucapan dengan sentuhan internasional, puisi-puisi Bahasa Inggris bisa jadi pilihan menarik.
Gaya bahasanya sederhana namun tetap indah, sehingga mudah dipahami semua kalangan. Cocok untuk kartu ucapan, tugas pelajaran Bahasa Inggris, atau posting di media sosial.
The Architect of Light
You stand not just before a board of white,
But at the dawn of every future’s sight.Your hands construct, not buildings tall and grand,
But brilliant pathways in a hopeful land.You light the candles that dispelled the dark,
Leaving upon our souls your timeless mark.You taught us courage when our hearts were frail,
To chart the seas beyond a sheltered rail.You saw the greatness when we only saw the dust,
And placed in every weary mind your trust.A patient voice that never ceased to guide,
No hidden cost for wisdom you supplied.Thank you, dear Teacher, on this honored day,
For every truth you helped us find the way.Your lessons linger long past schoolroom walls,
Echoing softly in success and falls.Happy Teacher’s Day, your spirit shines so bright,
Our guiding stars, our Architects of Light.
9. Puisi Hari Guru karya Chairil Anwar
Jika kamu butuh puisi untuk Hari Guru dari sastrawan Indonesia, maka puisi ini akan sesuai untukmu.
Chairil Anwar sendiri adalah seorang penyair terkenal Indonesia yang dijuluki "Si Binatang Jalang".
Puisi ini cocok dijadikan pilihan untuk momen Hari Guru yang ingin menghadirkan kesan mendalam dan penuh refleksi.
Terima Kasih Guru
Terima kasih, guru
Untuk teladan yang telah kau berikan
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadikuAku mau menjadi sepertimu
Pintar, menarik, dan gemesin,
Positif, percaya diri, protektif
Aku mau menjadi sepertimuBerpengetahuan, pemahaman yang dalam
Berpikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitif dan penuh perhatianAku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktumu, energi dan bakat
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah
Pada kita semua.Terima kasih, guru
Yang telah membimbing kami Aku mau menjadi sepertimu
10. Puisi Hari Guru karya Kahlil Gibran
Kahlil Gibran merupakan seorang penyair terkenal asal Lebanon. Berikut adalah salah satu puisinya yang terkenal tentang "Guru" yang cocok untuk kamu bacakan saat Hari Guru Nasional.
Guru
Barang siapa mau menjadi guru
Biarlah dia memulai mengajar dirinya sendiri
Sebelum mengajar orang lain
Dan biarkan pula dia mengajar dengan teladan
Sebelum mengajar dengan kata-kataSebab, mereka yang mengajar dirinya sendiri
Dengan membenarkan perbuatan-perbuatan sendiri
Lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan
Daripada mereka yang hanya mengajar orang lain
Dan membenarkan perbuatan-perbuatan orang lain
11. Puisi Hari Guru karya Chairil Anwar
Selain “Terima Kasih Guru”, puisi karya Chairil Anwar yang satu ini juga bisa menjadi pilihan:
Guruku A+
Mataku terperosok ke depan
Ketika kamu memasuki kelas
Kamu seorang guru yang lucu
Kamu seorang guru yang kerenKamu pintar, imut dan ramah
Kamu menolong kami semua
Dan jika aku harus menilaimu
Bagiku, Kamu A+
12. Puisi Hari Guru karya Chairil Anwar
Masih dari Chairil Anwar, puisi ini cocok untuk kamu yang ingin memberi ucapan dengan nuansa penuh rasa hormat. Karya ini menekankan sosok guru sebagai cahaya yang membimbing dan menginspirasi.
Bintang
Aku mencintai kelasmu
Kamu membantuku tuk melihat
Bahwa aku hidup bahagia
Belajar adalah kuncinyaKamu memahami muridmu
Kamu perhatian dan pandai
Kamu guru terbaik yang pernah ada
Aku tahu itu dari awal kita bertemuAku memperhatikan kata-katamu
Kata-kata dari seorang guru sejati
Kamu lebih dari teladan terbaik
Sebagai guru, kamu adalah bintang
13. Puisi Hari Guru karya Chairil Anwar
Puisi ini cocok untuk kamu yang ingin memberikan apresiasi mendalam. Chairil menggambarkan guru sebagai pribadi yang menuntun, menanamkan nilai hidup, dan membantu murid menemukan potensi terbaiknya.
Guruku Nomor Satu
Dengan namamu yang pengasih dan penyayang
Aku bahagia karena kamu adalah guruku
Aku menikmati setiap perjalanan yang kamu ajarkan
Sebagai seorang teladan, kamu menginspirasiku
Untuk bermimpi, untuk bekerja dan untuk menggapaiDengan kebaikanmu, aku memperhatikanmu
Tiap hari kamu menanamkan benih-benih
Dengan motivasi dan pengalaman hidupmu
Agar kutahu, agar kutumbuh dan agar kusuksesKamu menolongku mengembangkan potensiku
Aku berterima kasih untuk semua jasa-jasamu
Aku mendoakanmu tiap hari, dan aku ingin berkata
Sebagai seorang guru, kamu nomor satu!
14. Puisi Hari Guru karya Mustofa Bisri
Mustofa Bisri atau Gus Mus adalah salah satu tokoh sastra dan agama yang dihormati di Indonesia. Puisinya menawarkan refleksi mendalam tentang bagaimana cara kita memandang guru dari masa kecil hingga dewasa.
Guruku
Ketika aku kecil dan menjadi muridnya
Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar
Ketika aku besar dan menjadi pintar
Kulihat dia begitu kecil dan lugu
Aku menghargainya dulu
Karena tak tahu harga guru
Ataukah kini aku tak tahu
Menghargai guru?
15. Puisi Hari Guru karya Marzuli Ridwan Al-Bantany
Puisi ini membawa suasana pagi di sekolah yang hangat dan penuh pengharapan. Cocok dibacakan pada acara Hari Guru karena bahasanya lembut dan penuh penghormatan.
Di Hari Guru
Pagi itu, ketika salam dan senyummu menyapa,
Aku merasa ada sesuatu yang mengalir deras
Dari dalam jiwaku
Lebih keras dari lagu rintik hujanDi dedaun kering
Dan halaman sekolah yang ditumbuhi
Rumput-rumput teki
Di wajahmu melukiskan hari esok untukku
Untuk teman-teman sekelas dan sebangku dengankuKau beri kisah tentang cita-cita, tentang pengabdian
Yang mesti dirawat sepanjang masa
Sisi-sisi kehidupan sebagai tujuan penciptaan kita,
Oleh-Nya Yang Maha Kuasa
16. Puisi Hari Guru karya Marzuli Ridwan Al-Bantany
Puisi ini menggambarkan guru sebagai pahlawan yang tidak pernah lelah membimbing. Nuansanya serius dan dalam sehingga cocok untuk dibacakan dalam acara peringatan Hari Guru.
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Guru-Guruku
Kau pahlawan, pejuang ilmu pengetahuan
Tak menuntut riang
Kau pahlawan, tanpa tanda jasa
Tersemat di dadaTelah tak terbilang sudah
Manusia-manusia berilmu kau lahirkan
Di kota, di kampung dan ceruk-ceruk desa
Kau tabah, ikhlas melukis senyum paling indahPada setiap resah yang menjengah
Berpantang kau ucap kata lelah
17. Puisi Hari Guru “Jejak Kapur Putih”
Puisi ini cocok untuk menggambarkan bagaimana guru menanamkan ilmu sedikit demi sedikit hingga menjadi fondasi kuat bagi murid. Sederhana, lembut, dan mudah dibacakan di acara sekolah.
Jejak Kapur Putih
Di papan tulis itu kutemukan jejakmu
Garis-garis kapur yang rapuh
Namun menjadi lentera di hatiku
Yang menuntunku dari gelap menuju arah baruSetiap coretanmu adalah pesan
Setiap diam adalah pelajaran
Engkau tak hanya menulis di papan
Tapi juga di jalan hidupku yang perlahan terbentangTerima kasih, guru
Jejak kapurmu mungkin hilang tersapu
Namun ilmunya abadi
Di langkah-langkahku
Baca juga: 70+ Pantun Hari Guru Nasional 2025: Menyentuh Hati, Lucu, & untuk Pembuka MC
18. Puisi Hari Guru “Taman Kecil Bernama Kelas”
Puisi ini penuh metafora ringan, cocok untuk murid SD atau SMP yang ingin menggambarkan kelas sebagai taman ilmu.
Taman Kecil Bernama Kelas
Di taman kecil bernama kelas
Kau menanamkan benih pengetahuan
Menyiraminya dengan sabar
Di bawah cahaya ketulusan yang tak pernah padamKami tumbuh perlahan
Dengan akarmu yang menjaga
Dengan nasihatmu yang menjaga arah
Dengan senyummu yang menguatkan langkahJika suatu hari kami berbuah
Itu karena tanganmu yang ramah
Terima kasih, guru
Atas taman kecil yang kau jaga setiap pagi
19. Puisi Hari Guru “Di Balik Pintu Ruang Guru”
Puisi ini punya sentuhan haru tentang hal-hal yang tidak dilihat murid, cocok untuk momen penghormatan guru.
Di Balik Pintu Ruang Guru
Ada lelah yang tak pernah kau sebut
Ada tugas yang menumpuk diam
Ada rencana pelajaran yang kau ramu
Agar kami mengerti dunia pelan-pelanKadang kami hanya melihat senyummu
Tanpa tahu badai yang kau lewati
Kadang kami hanya mendengar teguranmu
Tanpa tahu kasih yang kau sembunyikanGuru
Terima kasih untuk hal-hal yang tak terlihat
Untuk perjuangan yang tak pernah kau ceritakan
Namun selalu kami rasakan
20. Puisi Hari Guru “Sayap yang Tak Terlihat”
Puisi ini menggambarkan guru sebagai sosok yang memberi sayap pada murid tanpa pernah menuntut balasan.
Sayap yang Tak Terlihat
Engkau memberiku sayap
Tanpa pernah memaksaku terbang
Engkau menuntun langkahku
Sebelum aku belajar menapak dengan tenangDi setiap kata yang kau ucap
Ada keberanian yang kau titip
Di setiap senyum yang kau beri
Ada harapan yang kau sisipAku mungkin tak selalu tahu
Betapa besar sayap yang kau bangun untukku
Tapi suatu hari nanti
Biarlah terbangku jadi ucapan terima kasih
21. Puisi Hari Guru “Bahumu Tempat Kami Belajar”
Puisi ini menghadirkan suasana hangat tentang kesabaran guru dalam menghadapi murid.
Bahumu Tempat Kami Belajar
Kami datang dengan suara gaduh
Dengan tawa yang tak beraturan
Dengan pertanyaan yang berserakan
Namun kau sambut semuanya dengan hati lapangBahumu menjadi tempat kami belajar
Tentang sabar
Tentang ikhlas
Tentang bagaimana memberi tanpa pamrihTerima kasih, guru
Untuk bahu yang tak pernah mengeluh
Meski hari-hari sering begitu ribut
22. Puisi Hari Guru “Hening yang Mengajar”
Puisi ini menggambarkan guru sebagai sosok yang ilmunya terasa bahkan ketika ia diam.
Hening yang Mengajar
Ada hening dalam caramu mengajar
Hening yang menenangkan
Hening yang mengajarkan kami
Bahwa ilmu tak selalu butuh suara kerasTatapanmu menuntun langkah
Isyaratmu mengatur arah
Di balik diam itu
Ada kasih yang tak pernah runtuhGuru
Engkau mengajar bahkan tanpa kata
Dan itu cukup untuk membuat kami paham
Tentang makna bijaksana
23. Puisi Hari Guru “Pelita Pagi di Koridor Sekolah”
Puisi ini indah dibacakan pada upacara perayaan Hari Guru.
Pelita Pagi di Koridor Sekolah
Setiap pagi kulihat langkahmu
Pelan tapi pasti
Melewati koridor sekolah
Menghidupkan hari kami yang masih mengantukPelita itu tak pernah padam
Bahkan ketika senja datang
Bahkan ketika hujan turun
Bahkan ketika kami sulit diaturTerima kasih, guru
Untuk pelita yang kau bawa
Yang sinarnya menetap
Di hati kami semua
24. Puisi Hari Guru “Ruang Belajar Bernama Kesabaran”
Puisi ini berisi gambaran guru sebagai sosok penyabar yang tak berhenti membimbing.
Ruang Belajar Bernama Kesabaran
Di ruang belajar itu
Kesabaranmu menjadi pintu
Kami masuk satu per satu
Dengan kebingungan yang menumpuk di pundakEngkau tidak bosan
Mengulang, menjelaskan, menenangkan
Sampai akhirnya kami mengerti
Tentang dunia yang dulu tampak rumitGuru
Engkaulah ruang belajar kami
Tempat kami merasa aman
Untuk mencoba, salah, lalu bangkit lagi
25. Puisi Hari Guru “Kisah di Punggung Buku”
Puisi dengan tema sentimental tentang buku pelajaran dan peran guru.
Kisah di Punggung Buku
Setiap buku yang kami buka
Selalu ada kisahmu terselip
Kisah tentang ilmu
Kisah tentang perjuanganmu mengajarDi punggung buku itu
Ada doa yang kau titipkan
Ada harap yang kau selipkan
Agar kami tumbuh menjadi manusia yang bergunaTerima kasih, guru
Karena lewat buku-buku ini
Kami mengenal dunia
Dan mengenal jasamu
26. Puisi Hari Guru “Waktu yang Kau Korbankan”
Puisi ini bernuansa haru dan cocok untuk pembacaan persembahan.
Waktu yang Kau Korbankan
Engkau menyerahkan waktumu
Saat kami tak mengerti apa-apa
Engkau tetap berdiri di depan
Meski jam sudah lama berjalanKami mungkin tak sadar
Betapa banyak yang kau lepaskan
Agar kami bisa memahami
Satu demi satu pelajaranGuru
Semoga lelahmu terbalas
Dengan keberhasilan yang kami genggam suatu hari nanti
27. Puisi Hari Guru “Belajar dari Caramu Tersenyum”
Puisi ini ringan dan manis, cocok sebagai ucapan dari murid SMP/SMA.
Belajar dari Caramu Tersenyum
Aku belajar dari caramu tersenyum
Saat pelajaran sedang sulit
Saat kelas sedang gaduh
Saat hari terasa beratSenyummu tidak pernah pudar
Senyummu menguatkan kami
Senyummu mengajarkan
Bahwa semangat harus selalu dijagaTerima kasih, guru
Untuk senyum yang menjadi ilmu
Dan ilmu yang menjadi senyum
28. Puisi Hari Guru “Jendela Kecil Bernama Harapan”
Puisi ini menggunakan metafora jendela sebagai tempat guru menunjukkan dunia.
Jendela Kecil Bernama Harapan
Engkau membuka jendela kecil itu
Jendela yang menunjukkan dunia
Yang tak pernah kami lihat sebelumnya
Dengan warna yang tak kami kenal sebelumnyaKau ajari kami memandang jauh
Lebih jauh dari apa yang terlihat
Lebih tinggi dari apa yang kami bayangkanGuru
Terima kasih telah membuka jendela harapan
Di hati kami yang masih polos
29. Puisi Hari Guru “Di Setiap Langkah Pertamaku”
Puisi ini cocok untuk ucapan dari murid yang sudah menjadi alumni.
Di Setiap Langkah Pertamaku
Setiap langkah pertamaku
Selalu ada jejakmu
Jejak nasihat
Jejak doa
Jejak bimbingan yang tidak pernah meminta balasanAku mungkin jauh melangkah
Mengejar mimpi dan dunia baru
Namun aku tahu
Langkah pertamaku adalah hadiahmuTerima kasih, guru
Langkahku hari ini
Adalah doamu yang dulu kau tanamkan diam-diam
30. Puisi Hari Guru “Hujan Kata-Kata Bijak”
Puisi dengan gaya lembut dan penuh makna, cocok untuk caption.
Hujan Kata-Kata Bijak
Setiap hari kau turunkan hujan
Hujan kata-kata bijak
Yang membasahi hati kami
Yang menumbuhkan keberanian di dada kamiKadang kami tak paham
Kadang kami lupa
Namun suatu hari
Nasihat itu tumbuh tanpa kami sadariGuru
Terima kasih untuk hujan yang tak pernah henti
Yang terus menyuburkan hidup kami
Baca juga: 30 Rekomendasi Kado Hari Guru Nasional 2025 yang Berkesan & Menyentuh Hati
Siap Jadi Generasi Hebat? Saatnya Daftar Beasiswa SFL, bisa ke Jepang GRATIS!
Kalau semua puisi Hari Guru di atas bisa membuatmu ingat perjuangan guru-gurumu, sekarang saatnya balas budi dengan cara yang paling nyata.
Yuk, terus berkembang dan membuka peluang baru untuk masa depanmu sendiri. Salah satu peluang terbesar yang masih buka saat ini adalah beasiswa SejutaCita Future Leaders (SFL) Chapter 12, program yang bisa bawa kamu sampai ke Jepang, full pendanaan!

Chapter 12 SFL ke Jepang ini menerima peserta dari berbagai jenjang. Mulai dari SMP, SMA/SMK, D1–D3, D4/S1, S2, bahkan yang sedang gap year atau sudah bekerja, semua bisa ikut tanpa ribet!
Melalui SFL, kamu bisa dapat:
- bantuan biaya pendidikan hingga Rp15 juta/semester, edutrip 100% fully funded ke Jepang
- kunjungan kampus ke Tokyo University dan Osaka University
- jalan-jalan gratis ke Disneyland, Shibuya, Akihabara, Fushimi Inari, dan Dotonbori
- workshop pengembangan diri bareng peserta terbaik dari seluruh Indonesia.
Kesempatan kayak gini tidak datang dua kali. Yuk, ambil langkah pertama untuk masa depan yang lebih cerah, sekaligus membuat guru-gurumu bangga dengan pencapaianmu!

