60 Contoh Pantun Pembuka & Penutup Presentasi yang Lucu dan Berkesan

Cek contoh pantun pembuka dan penutup presentasi yang lucu, menarik, dan berkesan untuk meeting, training, workshop, dan ice breaking.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls December 08, 2025

Pantun pembuka & penutup presentasi saat ini semakin sering digunakan sebagai cara kreatif untuk mencairkan suasana dan menarik perhatian audiens sejak awal.

Mulai dari internal meeting, sesi pitching ke klien, hingga townhall perusahaan, pantun dapat menjadi ice breaker ampuh untuk mencairkan ketegangan tanpa mengurangi esensi profesionalisme.

Berbeda dengan pantun pembuka presentasi, pantun penutup presentasi biasanya lebih membantumu ketika ingin mengakhiri presentasi dengan elegan, memberikan kesan memori yang mudah diingat, sekaligus memperkuat pesan yang ingin disampaikan.

Apabila kamu ingin tahu apa saja pantun yang cocok untuk dipakai dalam berbagai jenis presentasi baik yang formal, lucu, maupun santai?

Di bawah ini sudah kami siapkan beberapa contoh yang bisa langsung kamu gunakan untuk presentasi. Simak sama-sama ya!

Contoh Pantun Pembuka Presentasi yang Menarik

contoh pantun pembuka dan penutup presentasi
Ilustrasi Sedang Presentasi

Pembukaan adalah momen krusial untuk mencari perhatian audiens. Jika di awal saja sudah membosankan, audiens mungkin akan kehilangan minat sejak awal.

Oleh karena itu, menggunakan pantun pembuka presentasi adalah cara jitu untuk langsung memecah kebekuan. Pilihlah pantun yang relevan, lucu, atau sedikit memuji audiens.

Berikut 30 contoh pantun pembuka presentasi yang bisa kamu gunakan:

  1. Ke pasar membeli baju batik,
    Baju batik dipakai saat lebaran.
    Selamat siang hadirin yang cantik dan tampan,
    Semoga presentasi saya menyenangkan.
  2. Jalan-jalan ke Kota Kendari,
    Singgah sebentar di rumah Pak Bambang.
    Salam hangat saya ucapkan hari ini,
    Semoga materinya jelas dan gamblang.
  3. Bawa obor di tengah lapangan,
    Obornya mati karena kehujanan.
    Saya ucapkan selamat datang hadirin sekalian,
    Mari kita mulai presentasi penuh pencapaian.
  4. Minum kopi di pinggir kali,
    Makan ketan jangan sampai lupa.
    Assalamualaikum dan selamat pagi,
    Semoga yang presentasi ini bahagia semua.
  5. Pergi berlayar ke Pulau Seribu,
    Pulau Seribu indah pemandangannya.
    Izinkan saya membuka presentasi dahulu,
    Semoga kamu semua suka dengan materinya.
  6. Ikan hiu berenang di lautan,
    Melihat penyu sedang berenang.
    Mari kita awali dengan perkenalan,
    Agar di hati terasa senang.
  7. Pohon pinang ditanam rapat-rapat,
    Tumbuh subur buahnya banyak.
    Saya harap kamu bisa menyimak cepat,
    Karena presentasi ini tidaklah banyak.
  8. Ke toko buku membeli bolpoin,
    Pulpen baru bagus tintanya.
    Mari kita sambut materi main,
    Siap-siap terkesima dengan isinya.
  9. Anak ayam turun sepuluh,
    Mati satu tinggal sembilan. Saya menyapa dengan sungguh-sungguh,
    Semoga acara penuh keceriaan.
  10. Buah duku buah rambutan,
    Dibawa ke rumah bersama keranjang.
    Saya sapa kamu semua yang rupawan,
    Mari presentasi ini kita bikin jadi panjang.
  11. Jika kamu punya sikat gigi,
    Jangan lupa sikat setiap hari.
    Jika kamu ingin materi ini dinanti,
    Duduk tenang dan simaklah mulai hari ini.
  12. Malam hari datang kunang-kunang,
    Terbangnya dekat pohon mangga.
    Selamat datang para hadirin yang datang,
    Mari kita simak materi penuh makna.
  13. Ke Jakarta naik kereta cepat,
    Mampir sebentar membeli sate.
    Terima kasih sudah datang tak telat,
    Siap-siap menyimak materi dari saya, ya ente!
  14. Pergi ke sawah bertemu petani,
    Ia nampak senang dan juga gembira.
    Selamat pagi rekan kerja hari ini,
    Mari mulai presentasi dengan bergelora.
  15. Pergi ke ladang membawa cangkul,
    Mencangkul tanah bersama ayah.
    Saya ucapkan salam pembuka yang full,
    Semoga kita semua mendapat berkah.
  16. Burung nuri terbang ke awan,
    Hinggap sebentar di dahan akasia.
    Sebelum materi kita mulai kawan,
    Mari sambut presentasi ini dengan suka cita
  17. Jalan-jalan ke Kota Semarang,
    Membeli tahu gimbal untuk cemilan.
    Semoga mood kamu semua sedang senang,
    Mari kita mulai presentasi penuh pengalaman.
  18. Bunga mawar cantik rupanya,
    Tumbuh di taman rumah Pak Budi.
    Saya harap kamu sudah siap materinya,
    Mari kita bahas tanpa basa-basi.
  19. Bunga melati harum baunya,
    Dipakai sebagai hiasan rambut.
    Jangan sampai kamu bosan ya,
    Materi ini cukup bikin kamu merengut.
  20. Burung merpati hinggap di dahan,
    Dahan patah jatuh ke tanah.
    Saya sapa kamu semua dengan perlahan,
    Semoga kita semua diberi berkah.
  21. Air mengalir di sungai jernih,
    Ikan berenang di dalamnya.
    Saya ucapkan salam hangat nih,
    Mari kita kupas tuntas materinya.
  22. Nonton bola di akhir pekan,
    Tim jagoan saya berhasil menang.
    Selamat pagi bapak-bapak sekalian,
    Mari kita hadapi materi ini dengan tenang.
  23. Pergi ke pasar membeli nangka,
    Nangka manis enak rasanya.
    Saya ajak kamu untuk membuka mata,
    Lihatlah materi ini penuh inovasinya.
  24. Ke pasar malam membeli balon,
    Balon warna-warni sangat indah.
    Semoga presentasi ini tidak chaos dan down,
    Karena materinya sungguh patut kamu bedah.
  25. Sore hari pergi ke pantai,
    Melihat sunset di cakrawala.
    Saya sapa kamu yang pandai,
    Mari kita mulai presentasi yang bergelora.
  26. Ada pepaya ada manggis,
    Semua buah rasanya manis.
    Masih pagi jangan pesimis,
    Materi ini harus lebih optimis.
  27. Pergi ke pasar membeli selai,
    Tak lupa membawa roti dan keju.
    Agar suasana makin santai,
    Mari mulai presentasi dengan semangat baru
  28. Burung kutilang di atas pohon,
    Terdengar suaranya merdu sekali.
    Salam pembuka saya mohon,
    Semoga semua dapat menyimak materi ini kembali.
  29. Makan kue dengan sirup,
    Rasanya manis di lidah.
    Selamat datang hadirin yang hidup,
    Mari kita mulai presentasi ini agar terarah.
  30. Jalan-jalan di kebun bunga,
    Bunga mawar baru mekar.
    Saya harap kamu sudah siaga,
    Agar presentasi kita tidak terasa lapar.

Baca Juga: 30 Contoh Pembukaan Presentasi Lucu, Formal & Ringan, Anti-Bosan!

Tips Membuka Presentasi dengan Pantun yang Menarik

ketentuan pantun.webp
Ketentuan Pantun | Sumber: x/kemendikdasmen

Agar pantun pembuka kamu benar-benar efektif dan tidak terkesan dipaksakan, ada beberapa tips cara membuka presentasi yang bisa kamu terapkan:

1. Pilih Pantun yang Relevan dengan Tema Presentasi

Agar pantun terasa menyatu dengan materi, kamu perlu menyesuaikan isi pantun dengan topik yang akan dibahas. Oleh karena itu, perhatikan poin-poin berikut sebagai panduan memilih pantun yang tepat:

  • Pilih pantun yang mengarah pada tema atau suasana presentasi.
  • Jadikan pantun sebagai jembatan menuju materi utama.
  • Gunakan panjang yang pas, cukup 2–4 baris.
  • Contoh relevansi: kesehatan → pantun sehat, bisnis → pantun semangat.

Baca Juga: 20 Contoh E-mail Undangan Meeting Yang Bisa Kamu Pakai!

2. Gunakan Bahasa yang Ringan dan Mudah Ditangkap

Pantun harus mudah dipahami saat didengarkan dalam hitungan detik, sehingga pilihan katanya perlu diperhatikan. Agar bahasa pantunmu lebih efektif, simak poin-poin berikut:

  • Pilih rima yang jelas (a-b-a-b).
  • Gunakan kosakata umum agar langsung dipahami.
  • Hindari kata puitis berlebihan yang bisa membuat audiens bingung.
  • Prioritaskan kejelasan alih-alih keindahan kata.

3. Pastikan Pantun Bisa Mencairkan Suasana

Pantun pembuka berfungsi sebagai ice breaker, sehingga harus bisa membuat ruangan terasa lebih hangat. Selanjutnya, agar menciptakan suasana yang tepat, perhatikan panduan di bawah ini:

  • Pilih pantun yang sopan, hangat, dan menyenangkan.
  • Jika ingin lucu, pastikan humornya aman dan tidak menyinggung.
  • Sesuaikan gaya pantun dengan situasi formal atau santai.
  • Gunakan pantun yang mampu menghidupkan mood audiens.

4. Sampaikan Pantun dengan Intonasi yang Tepat

Selain isi dari pantunnya, cara membacakan pantun dapat memengaruhi dampak yang diterima audiens. Agar penyampaiannya lebih maksimal, simak tips berikut:

  • Mulailah dengan nada tenang untuk menarik perhatian.
  • Tingkatkan intonasi pada baris akhir sebagai penekanan.
  • Beri jeda kecil antara setiap baris.
  • Sampaikan dengan ritme yang stabil agar terdengar natural.

5. Biarkan Kalimat Terakhir Mengarah ke Materi Presentasi

Pantun pembuka sebaiknya menjadi pengantar halus menuju isi presentasi. Untuk menciptakan transisi yang baik, perhatikan poin berikut:

  • Gunakan baris terakhir sebagai transisi ke topik.
  • Arahkan audiens untuk fokus pada materi.
  • Buat penutup pantun terasa relevan dengan slide pertama.
  • Berikan ajakan halus untuk mulai masuk pembahasan.

Baca Juga: 16 Contoh Surat Undangan Rapat dan Cara Membuatnya

6. Sesuaikan Panjang Pantun dengan Durasi Presentasi

Format acara dan waktu yang kamu miliki menentukan jenis pantun yang paling pas digunakan. Agar pantunmu sesuai dengan kondisi acara, simak poin berikut:

  • Pilih pantun singkat untuk acara formal atau waktu terbatas.
  • Gunakan pantun yang sedikit lebih ekspresif untuk suasana santai.
  • Hindari pantun panjang yang mengalihkan fokus.
  • Pertimbangkan dinamika acara dan jumlah audiens.

7. Latih Pengucapan Agar Tampak Natural

Menurut Teleprompter, menyatakan bahwa modulasi suara dengan mengubah volume, nada, dan tempo, dapat membuat presentasi menjadi lebih kuat dan emosional, membantu menekankan poin penting dan menjaga perhatian audiens.

Penyampaian yang lancar membuat pantun terdengar profesional dan menyenangkan. Agar pengucapanmu lebih natural, perhatikan tips di bawah ini:

  • Latih membaca pantun beberapa kali sebelum tampil.
  • Rekam suara untuk mengecek ritme dan intonasi.
  • Hafalkan inti pantun, bukan setiap kata.
  • Sampaikan dengan percaya diri agar lebih berkesan.

8. Pastikan Pantun Bersifat Sopan dan Universal

Biasanya, audiens bisa berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga pantun harus aman untuk semua kalangan. Untuk menjaga pantun tetap inklusif, ikuti poin-poin ini:

  • Hindari humor sensitif atau berpotensi menyinggung.
  • Jangan menggunakan pantun bernada pribadi atau menyindir.
  • Fokus pada pesan positif.
  • Pastikan pantun terasa nyaman didengar semua orang.

9. Gunakan Senyum dan Kontak Mata

Menurut Bethel College Library, komunikasi nonverbal seperti postur tubuh, senyum, dan kontak mata berperan penting dalam membangun kesan percaya diri saat presentasi.

Gestur nonverbal dapat memperkuat penyampaian pantun dan membuat audiens lebih terlibat. Agar penyampaianmu lebih hidup, simak panduan berikut:

  • Sampaikan pantun sambil tersenyum.
  • Lakukan kontak mata secukupnya dengan audiens.
  • Gunakan gesture kecil yang ramah.
  • Tunjukkan antusiasme agar audiens ikut terbawa suasana.

10. Sambungkan Pantun dengan Slide atau Visual Awal

Visual yang sesuai membuat transisi dari pantun ke materi terasa lebih profesional. Untuk mengatur alur visual dengan baik, perhatikan poin-poin berikut:

  • Gunakan slide awal dengan desain ringan dan ramah.
  • Pindahkan slide setelah pantun dengan tempo yang halus.
  • Hindari langsung menampilkan data berat setelah pantun.
  • Sesuaikan warna dan visual agar sejalan dengan mood pantun.

Baca Juga: 40 Contoh Pembukaan Presentasi dalam Bahasa Inggris Menarik

Contoh Pantun Penutup Presentasi yang Berkesan

Setelah berjuang menjelaskan semua data dan strategi, kini saatnya menutup presentasi dengan cara yang berkesan. Penutup yang kuat akan memastikan poin-poin penting kamu tetap diingat.

Dibandingkan hanya mengatakan "Sekian dan terima kasih," lebih baik, gunakanlah pantun baik itu pantun pembuka presentasi 2 baris maupun pantun penutup presentasi 4 baris yang lucu dan berkesan.

Berikut 30 contoh pantun penutup presentasi yang bisa kamu jadikan amunisi:

  1. Jika ada sumur di ladang,
    Bolehlah kita menumpang mandi.
    Jika ada umur kita panjang,
    Boleh dong kita sering-sering presentasi.
  2. Ke pasar baru beli peniti,
    Pulangnya mampir beli jamu.
    Sekian presentasi saya hari ini,
    Semoga bermanfaat untuk kamu.
  3. Anak sekolah memakai pita,
    Pita merah diikat ke rambut.
    Terima kasih atas perhatian semua,
    Presentasi sudah selesai, saya mohon cabut.
  4. Jalan-jalan di pinggir kota,
    Melihat pemandangan yang sangat indah.
    Sekian presentasi dari saya,
    Semoga kita semua mendapat berkah.
  5. Bunga mawar harum melati,
    Ditanam di taman dekat kolam ikan.
    Terima kasih atas waktu yang telah diberi,
    Semua materi telah saya sampaikan.
  6. Memasak air di kompor listrik,
    Kalau sudah mendidih, matikan kompornya.
    Semoga materi ini jadi yang terbaik,
    Akhir kata, saya tutup presentasinya.
  7. Pohon duku tumbuh di hutan,
    Di hutan banyak illegal logging
    Mohon maaf jika ada kekurangan,
    Semoga kamu semua bisa keep going.
  8. Punya kucing namanya belang,
    Kucing belang suka mengejar tikus.
    Waktu presentasi sudah hilang,
    Semoga ide kita sukses dan lulus!
  9. Burung camar terbang rendah,
    Hinggap di batu dekat pantai.
    Terima kasih sudah mendengar dengan ramah,
    Semoga ilmu ini bisa kamu pakai.
  10. Buah semangka buah duren,
    Dibawa ke rumah untuk dimakan.
    Presentasi saya sudah keren,
    Saya pamit, jangan sampai dilupakan.
  11. Pergi ke gunung melihat kabut,
    Kabut tebal menutupi jalan.
    Saya tutup tanpa kalang kabut,
    Semoga kamu dapat keberhasilan.
  12. Makan nasi dengan lauk pepesan,
    Lauknya ikan dan sambal terasi.
    Jika materi saya membuat kamu berkesan
    Silakan ajukan pertanyaan di sesi tanya jawab nanti.
  13. Ke toko membeli jajanan,
    Jajan es krim rasanya cokelat.
    Semoga presentasi saya enggak gelagapan
    Waktunya saya akhiri secepat kilat.
  14. Beli baju di pasar pagi,
    Baju baru warnanya merah.
    Saya pamit undur diri,
    Semoga materi ini membawa berkah.
  15. Berangkat pagi menemui tamu,
    Tamunya telat datang batuk-batuk.
    Terima kasih banyak atas waktu kamu,
    Saya harap kamu enggak ngantuk.
  16. Lihat embun terasa lebih dekat,
    Matahari bersinar dengan sangat terang.
    Presentasi sudah selesai lebih cepat,
    Saatnya ke kantin cari makan siang.
  17. Naik kereta ke Stasiun Tugu,
    Stasiun Tugu ada di Jogja. 
    Terima kasih telah menunggu,
    Saya pamit, sampai jumpa.
  18. Makan buah di pinggir kali,
    Buahnya mangga dan jambu biji.
    Jika ada salah, mohon koreksi sekali,
    Saya pamit, see you lagi.
  19. Bunga mawar merah merekah,
    Di taman indah banyak kupu-kupu.
    Presentasi sudah selesai, alhamdulillah,
    Saya pamit, semoga kita bertemu.
  20. Pergi ke pasar beli terigu,
    Pulangnya naik delman si Sanih.
    Saya pamit, jangan ragu,
    Tanya jawab kalau kamu mau nih.
  21. Di hutan banyak pohon jati,
    Pohon jati tumbuh subur.
    Saya pamit undur diri,
    Semoga kita semua pada makmur.
  22. Ikan gabus di dalam kolam,
    Air kolam gak perlu disuling.
    Saya pamit ucapkan salam,
    Semoga kamu tidak pusing.
  23. Jalan-jalan ke Kota Pahlawan,
    Mampir sebentar membeli oleh-oleh.
    Semoga materi ini jadi pelajaran,
    Saya tutup, mau ke kantin aja deh.
  24. Sore hari minum teh hangat,
    Teh hangat manis rasanya.
    Terima kasih sudah mengingat,
    Saya tutup presentasinya.
  25. Burung gereja hinggap di atap,
    Di bawah atap ada kucing.
    Saya tutup presentasi ini dengan mantap,
    Semoga kamu enggak pusing.
  26. Jalan-jalan ke Kota Kembang,
    Melihat bunga-bunga yang indah.
    Saya pamit, jangan sampai bimbang,
    Semoga kamu dapat langkah terarah.
  27. Ke warung beli roti tawar,
    Roti tawar dimakan dengan keju.
    Jika ada salah, jangan malas buat tawar,
    Saya pamit, see you.
  28. Malam hari ada bintang,
    Bintang bersinar sangat terang.
    Saya tutup presentasi dengan lantang,
    Semoga kita diberi umur panjang.
  29. Di pantai tampak ombak besar,
    Bergulung datang menghantam karang.
    Walau waktu kita cuma sebentar,
    Semoga materi ini bermanfaat sekarang.
  30. Nonton film di akhir pekan,
    Filmnya lucu membuat tertawa.
    Terima kasih atas semua perhatian,
    Saya pamit, sampai ketemu kalian semua.

Baca Juga: 25 Contoh Penutup Presentasi & Cara Mengakhirinya dengan Baik

Tips Menutup Presentasi dengan Pantun yang Baik

Penutup yang lucu dan santai akan menghilangkan rasa tegang di akhir sesi tanya jawab dan meninggalkan kesan bahwa kamu adalah orang yang menyenangkan untuk diajak bekerja sama.

Berikut beberapa tips menutup presentasi dengan pantun yang berkesan:

1. Pilih Pantun yang Sesuai dengan Isi Presentasi

Pantun penutup sebaiknya tetap relevan dengan materi agar terasa menyatu dan tidak terkesan ditempel.

Untuk memilih pantun yang tepat, simak poin-poin berikut:

  • Sesuaikan tema pantun dengan bahasan presentasi.
  • Gunakan pantun yang memiliki punchline ringan dan lucu.
  • Pastikan pantun tidak keluar konteks secara berlebihan.
  • Gunakan humor yang masih terhubung dengan inti materi.

2. Gunakan Humor yang Aman dan Tidak Menyinggung

Pantun lucu boleh mengundang tawa, tetapi tetap harus menghormati seluruh audiens. Agar pantunmu aman digunakan, perhatikan hal-hal berikut:

  • Hindari humor yang menyindir pihak tertentu.
  • Jangan memakai jokes yang berpotensi sensitif.
  • Fokus pada humor universal yang mudah dipahami.
  • Utamakan kesopanan meski tujuannya membuat audiens tertawa.

3. Buat Punchline di Baris Terakhir Lebih Mengena

Pada pantun lucu, kekuatan humor biasanya terletak di baris keempat. Untuk memaksimalkan efek lucunya, simak poin-poin berikut:

  • Gunakan twist lucu di akhir pantun.
  • Buat akhir pantun terasa spontan dan segar.
  • Hindari punchline yang terlalu panjang atau rumit.
  • Pastikan baris terakhir tetap sopan dan sesuai situasi.

4. Sampaikan Pantun dengan Energi Positif

Cara membawakan pantun sangat memengaruhi respon audiens. Agar pantun lucu memberikan efek maksimal, perhatikan panduan berikut:

  • Gunakan intonasi ceria dan santai.
  • Beri sedikit penekanan pada punchline.
  • Sampaikan dengan ekspresi yang ramah.
  • Gunakan tempo bicara yang tidak terlalu cepat.

5. Hubungkan Pantun dengan Penutupan Presentasi

Pantun lucu tetap harus membawa audiens kembali pada kesimpulan atau pesan akhir presentasi. Untuk menciptakan penutup yang padu, simak poin berikut:

  • Jadikan pantun sebagai transisi menuju ucapan terima kasih.
  • Sisipkan pesan reflektif di baris awal pantun jika perlu.
  • Pastikan audiens tahu bahwa pantun menandai akhir sesi.
  • Gunakan pantun yang berkesan tanpa mengaburkan isi materi.

6. Sesuaikan Tingkat Kelucuan dengan Jenis Acara

Tidak semua forum cocok untuk pantun yang terlalu kocak. Agar pantunmu tepat sasaran, pertimbangkan hal-hal berikut:

  • Gunakan humor ringan untuk acara formal.
  • Manfaatkan pantun yang lebih kreatif untuk acara santai.
  • Hindari pantun yang memancing tawa berlebihan di forum resmi.
  • Pertimbangkan usia dan karakter audiens.

7. Latih Penyampaian Agar Tidak Kaku

Pantun lucu akan kehilangan efeknya jika dibacakan dengan ragu atau bingung. Agar penyampaianmu mengalir, simak tips berikut:

  • Latih pantun sebelum tampil.
  • Hafalkan ritme dan jedanya.
  • Fokus pada intinya, bukan menghafal kata per kata.
  • Bawakan dengan percaya diri agar humor tersampaikan.

8. Pastikan Pantun Tetap Sopan dan Universal

Walaupun lucu, pantun harus tetap bisa diterima semua kalangan. Untuk menjaga pantun tetap aman, perhatikan poin-poin ini:

  • Hindari tema yang terlalu pribadi.
  • Gunakan humor yang tidak menimbulkan salah paham.
  • Fokus pada kelucuan situasi, bukan objek tertentu.
  • Buat suasana tetap hangat dan positif.

9. Gunakan Gesture dan Ekspresi Pendukung

Penguatan visual membantu humor di pantun lebih terasa. Agar audiens lebih menikmati momen penutup, berikut panduannya:

  • Gunakan senyum saat menyampaikan punchline.
  • Tambahkan gesture kecil yang natural.
  • Tunjukkan ekspresi lucu secukupnya, jangan berlebihan.
  • Tampilkan energi positif hingga kalimat terakhir.

10. Akhiri Pantun dengan Arah Jelas ke Penutupan

Sebagai bagian dari penutup presentasi, pantun lucu harus memberi sinyal bahwa sesi akan segera selesai. Agar transisi ini berjalan mulus, perhatikan hal berikut:

  • Tutup pantun dengan ucapan terima kasih atau harapan baik.
  • Gunakan baris terakhir sebagai tanda bahwa sesi telah selesai.
  • Pastikan pantun tidak menggantung tanpa arah.
  • Setelah pantun selesai, beri salam atau penutup formal.

Sudah Semakin Mahir Presentasi? Saatnya Lakukan di Tempat Kerja yang Baru!

Menguasai teknik pantun pembuka dan penutup presentasi adalah langkah awal yang brilian untuk menunjukkan bahwa kamu adalah calon karyawan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga kreatif dan percaya diri.

Nah, setelah kamu yakin skill presentasi sudah mumpuni, langkah selanjutnya adalah menemukan panggung yang tepat untuk menunjukkan skill kamu!

Inilah saatnya kamu harus tahu tentang job portal yang menyediakan loker sesuai keahlian dan bidangmu.

Dealls adalah platform yang dirancang untuk membantu kamu, para pencari kerja, menemukan pekerjaan yang benar-benar sesuai dengan potensi terbaikmu.

Saat ini, tersedia 100.000+ lowongan kerja terbaru yang siap menantimu. Kamu bisa mencari pekerjaan full-time, kontrak, internship, hingga part-time dengan filter otomatisnya.

Mengapa kamu harus menjadikan Dealls sebagai pilihan utama tempat mencari kerja?

  • Dealls telah dipercaya oleh 7.000+ perusahaan ternama di Indonesia, sehingga bekerja di unicorn atau perusahaan impian semakin terbuka lebar.
  • Gunakan fitur filter lokasi kerja, filter benefit, dan filter jenis kerja (WFO, hybrid, atau remote) untuk mendapatkan lowongan yang paling ideal.
filter berdasarkan benefit
Tampilan Filter Benefit di Dealls
  • Sebelum melamar, pastikan CV kamu sudah sempurna. Manfaatkan fitur cek CV untuk mengecek CV kamu dan mendapatkan feedback instan layaknya profesional!

Jangan biarkan skill presentasi hebatmu terpendam! Cari tahu lebih banyak lowongan yang menunggu kamu.

Yuk, langsung cek lowongan kerja terbaru di Dealls dan segera temukan karier impianmu sekarang juga!

button cari lowongan kerja di dealls.png

 

Referensi:

Bethel College LibraryDelivering a Presentation.

TeleprompterHow to Use Voice Modulation for Powerful Public Speaking.

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya