Pernah merasa kalau kamu hanya berada di level “biasa saja” dan bukan seorang high achiever? Mungkin kamu sedang berada dalam kondisi medioker, sebuah sikap atau bahkan pilihan hidup untuk menjadi orang yang biasa saja.
Istilah ini sedang banyak diperbincangkan di media sosial. Meskipun begitu, beberapa orang berpendapat bahwa kondisi ini bisa menghambat perkembangan pribadi dan profesional.
Dalam artikel ini, Dealls membahas lebih dalam tentang apa itu medioker, ciri-ciri seseorang yang medioker, serta penggunaan istilah ini. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Medioker?
Medioker adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu atau seseorang yang berada pada tingkat kualitas rata-rata, tidak istimewa, atau biasa saja.
Biasanya, kata ini digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang kurang menonjol atau tidak menunjukkan pencapaian luar biasa.
Menurut Cambridge Dictionary, medioker (mediocre) adalah sebuah kata sifat yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlalu baik atau hebat, biasa saja, atau hanya pada level yang biasa.
Secara umum, medioker sering memiliki konotasi negatif, karena menggambarkan seseorang yang tidak berambisi atau kurang berusaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, meskipun potensi atau kemampuan mereka sebenarnya bisa lebih dari sekadar “cukup.”
Penggunaan Kata Medioker dalam Kehidupan Sehari-hari
Kata medioker sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang biasa saja atau tidak istimewa. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa mendengar kata ini dalam berbagai konteks.
Misalnya, di dunia kerja, seorang karyawan yang hanya melakukan tugasnya tanpa berusaha lebih atau berinovasi bisa dianggap bekerja secara medioker.
Dalam pendidikan, siswa yang hanya belajar cukup untuk mendapatkan nilai rata-rata tanpa berusaha lebih keras juga bisa disebut medioker.
Di dunia hiburan, film atau lagu yang tidak memberikan kesan mendalam atau tidak menarik perhatian banyak orang juga sering disebut medioker.
Secara umum, kata medioker menggambarkan sesuatu yang kurang dari yang diharapkan atau tidak berusaha lebih untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Baca Juga: Apa Itu Digital Nomad dan Bedanya dengan Remote Work?
Ciri-Ciri Seseorang yang Medioker
Seseorang yang medioker cenderung menunjukkan beberapa ciri atau perilaku yang menggambarkan kurangnya usaha ekstra atau ambisi untuk mencapai lebih. Berikut adalah beberapa ciri yang umum ditemukan pada orang dengan sikap medioker:
1. Tidak Berusaha Lebih
Mereka cenderung puas dengan pencapaian yang ada dan tidak berusaha untuk meningkatkan kualitas diri.
Misalnya, dalam pekerjaan atau pendidikan, mereka hanya melakukan apa yang diminta tanpa berinisiatif untuk melakukan lebih.
2. Kurang Ambisi
Orang yang medioker seringkali tidak memiliki tujuan besar atau cita-cita yang jelas.
Mereka merasa cukup dengan apa yang sudah ada dan tidak memiliki keinginan untuk meraih sesuatu yang lebih tinggi.
3. Menghindari Tantangan
Seseorang yang medioker akan cenderung menghindari tantangan atau situasi yang memerlukan usaha lebih.
Mereka lebih suka berada dalam zona nyaman dan tidak ingin menghadapi kesulitan yang bisa membuat mereka berkembang.
4. Hanya Mengejar Kepuasan Minimal
Dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan atau hubungan, mereka hanya mengejar hasil yang cukup untuk memenuhi standar dasar.
Mereka tidak berusaha untuk memberikan yang terbaik atau berkontribusi lebih dari yang diminta.
5. Tidak Inovatif
Mereka biasanya tidak tertarik untuk berinovasi atau mencoba hal-hal baru.
Jika sudah menemukan cara yang nyaman dan aman, mereka cenderung tidak ingin mencari cara yang lebih baik atau lebih efektif.
6. Kurang Komitmen
Orang medioker sering kali tidak berkomitmen penuh pada pekerjaan atau hubungan mereka.
Mereka barangkali melakukannya hanya karena itu kewajiban, bukan karena ada hasrat atau motivasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan.
7. Rendahnya Motivasi
Mereka memiliki tingkat motivasi yang rendah dan jarang menunjukkan antusiasme atau semangat dalam mengejar tujuan.
Orang medioker tidak termotivasi untuk berkembang atau keluar dari kebiasaan mereka.
Baca Juga: 5 Film Inspiratif tentang Kepemimpinan yang Wajib Ditonton!
Istilah Populer Lainnya di Media Sosial
Berikut beberapa istilah lain yang sering muncul di media sosial dan kerap berkaitan dengan konsep medioker:
- FOMO (Fear of Missing Out): Rasa takut ketinggalan kesempatan atau pengalaman seru, terutama yang terlihat di media sosial.
- Toxic: Mengacu pada perilaku atau hubungan yang dianggap “beracun,” biasanya melibatkan interaksi negatif yang bisa merugikan kesehatan mental dan emosional.
- Cancel Culture: Fenomena kala seseorang atau kelompok dihukum atau dikucilkan secara sosial karena tindakan atau perkataan yang dianggap tidak pantas atau kontroversial.
- Flex/flexing: Menggambarkan tindakan menunjukkan atau memamerkan sesuatu yang dianggap prestasi atau keberhasilan, terutama dalam konteks pamer kekayaan atau pencapaian.
- Ghosting: Tindakan tiba-tiba menghilang atau memutuskan komunikasi tanpa penjelasan, terutama dalam konteks hubungan atau pertemanan.
Sekian pembahasan dari Dealls mengenai apa itu medioker dan segala aspeknya. Semoga artikel ini membantu kamu untuk lebih memahami arti dari istilah ini.
Sambil menunggu kesempatan karier yang ideal, kamu bisa mencoba berbagai peluang kerja di perusahaan swasta ternama di Indonesia melalui lowongan kerja terbaru di Dealls. Tersedia lebih dari 2.000 lowongan kerja di berbagai industri untuk kamu!
Selain itu, kamu juga bisa melakukan mentoring dengan career mentor profesional untuk membahas rencana karier dan pendidikanmu.
Untuk memaksimalkan peluang kerja, ada juga AI CV Reviewer, CV ATS Checker yang dapat membantumu mengevaluasi CV dan kesesuaian dengan posisi yang dilamar, plus tes kepribadian secara gratis.
Yuk, raih karier impianmu dengan Dealls!
Sumber:
