Setelah ditetapkannya kebijakan efisiensi pada berbagai lembaga pemerintahan, banyak instansi saat ini yang menerapkan sistem kerja hybrid working. Sistem ini juga dianggap lebih efisien, baik bagi perusahaan maupun karyawan.
Penasaran dengan apa yang dimaksud hybrid working, manfaat, serta tips tetap produktif selama bekerja hybrid? Yuk, simak artikel berikut ini!
Apa itu Hybrid Working?
Hybrid working adalah salah satu model kerja yang fleksibel dengan menggabungkan cara kerja offline, remote, dan on-the-go-workers. Hybrid working di Indonesia, saat ini telah banyak diterapkan pada perusahaan pasca pandemi Covid-19.
Saat ini, banyak perusahaan yang mulai mengeksplorasi cara menerapkan lingkungan kerja yang fleksibel dengan hybrid working sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas.
Hybrid working memberikan kebebasan kepada karyawan untuk memilih tempat dan cara bekerja yang paling cocok bagi mereka.
Dalam hybrid working, tempat kerja tidak lagi terbatas pada kantor, tetapi dapat disesuaikan dengan keinginan karyawan seperti cafe, perpustakaan, coworking space, ataupun rumah.
Mekanisme dari sistem kerja hybrid adalah saat hari-hari tertentu, karyawan diperbolehkan bekerja dari rumah atau lokasi lain di luar kantor, sementara pada hari lainnya, mereka diwajibkan untuk hadir di kantor.
Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua perusahaan dapat memberlakukan sistem kerja hybrid.
Beberapa sektor industri, seperti manufaktur, layanan kesehatan, dan ritel, masih membutuhkan kehadiran fisik karyawan untuk memastikan operasional berjalan dengan lancar.
Perbedaan Hybrid dan Remote Working
Setelah kamu mengerti apa yang dimaksud hybrid working, kamu mungkin bingung karena mirip dengan remote working.
Lantas, apakah hybrid working dengan remote working itu sama? Jawabannya adalah tidak.
Remote working adalah sistem kerja di mana seluruh pekerjaan dapat dilakukan di luar kantor dan karyawan tidak memiliki kewajiban untuk datang ke kantor jika tidak ada keperluan. Pada remote working, meeting pun dilakukan secara online melalui chat atau video conference.
Beberapa posisi yang memungkinkan bekerja secara full remote yaitu digital marketing specialist, SEO specialist, social media manager, content writer, copywriter, graphic designer dan banyak lagi.
Di sisi lain, sistem kerja hybrid menggabungkan sistem kerja dari kantor (on-site) dan sistem kerja remote.
Seseorang yang bekerja dengan sistem hybrid masih diwajibkan untuk bekerja di kantor sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Baca Juga: 20 Rekomendasi Coffee Shop Terbaik di Jakarta untuk WFC
Manfaat Hybrid Working
Penerapan sistem hybrid working saat ini memang memberikan banyak dampak positif baik bagi karyawan ataupun perusahaan. Berikut merupakan manfaat dari sistem kerja hybrid working:
- Meningkatkan produktivitas karyawan,
- Fleksibilitas kerja,
- Work-life balance yang lebih baik,
- Mengefisiensi biaya operasional kantor,
- Meningkatkan kepuasan karyawan,
- Meningkatkan kolaborasi dan inovasi.
Tantangan dalam Hybrid Working
Dalam setiap sistem, selain memiliki manfaat tentunya juga terdapat tantangan yang dihadapi. Berikut merupakan beberapa tantangan yang mungkin muncul dari sistem kerja hybrid:
- Koordinasi antar karyawan jadi lebih sulit,
- Sebagian karyawan mungkin memiliki keterbatasan akses teknologi,
- Mengurangi ikatan sosial dan rasa kebersamaan tim,
- Beberapa karyawan mungkin kesulitan untuk memisahkan waktu kerja dengan waktu pribadi,
- Proses monitoring dan evaluasi akan lebih sulit bagi manajer.
Tips Agar Tetap Produktif Selama Hybrid Working
Setelah mengetahui apa itu hybrid working, manfaat, dan perbedaanya dengan remote working kamu mungkin penasaran tips apa saja yang dapat kamu lakukan untuk bekerja secara produktif dengan sistem hybrid.
Berikut tips yang dapat kamu terapkan:
1. Buat Boundaries
Salah satu tantangan yang mungkin dihadapi oleh pekerja hybrid adalah memisahkan urusan rumah dengan urusan pekerjaan.
Hal ini juga membuat sebagian orang memiliki jam kerja yang lebih banyak dirumah dibandingkan dengan di kantor.
Untuk itu, penting halnya menetapkan boundaries agar tidak tercampur antara jam kerja dengan kegiatan di rumah yang pada akhirnya menimbulkan overtime work.
Kamu dapat memulai dengan menetapkan jam kerja harian dan target pekerjaan apa saja yang harus dicapai setiap harinya.
Ketika bekerja, kamu dapat membuat to-do-list terkait pekerjaan yang ingin kamu lakukan dan sebisa mungkin tidak terdistraksi dengan pekerjaan rumah lainnya, seperti mencuci piring, mencuci baju, dan membersihkan rumah.
2. Tentukan Area Kerja Khusus
Tahukah kamu, berdasarkan penelitian dari Universitas Stanford, hanya 49% karyawan yang memiliki area kerja khusus di rumah mereka, 51% di antaranya melakukan hybrid working di kamar tidur ataupun ruang santai.
Dengan bekerja di area khusus, karyawan dapat mengurangi stress, mencegah frustasi, dan memotivasi kamu untuk bekerja lebih produktif. Area kerja khusus tidak mesti sebuah ruangan kerja yang memerlukan banyak ruang dan investasi.
Kamu dapat membuat area kecil berisi meja dan kursi yang nyaman agar kamu bekerja dengan efektif dan tidak terdistraksi oleh hal-hal lain dalam rumah.
3. Usahakan untuk Bekerja Secara Fleksibel
Saat bekerja secara hybrid, tentunya kamu dituntut untuk dapat bekerja secara fleksibel. Beberapa sistem kerja mungkin berubah dan mungkin saja kamu diminta untuk mempelajari teknologi baru.
Untuk itu, penting halnya membangun pola pikir positif tentang perubahan yang terjadi seperti perubahan gaya kerja, waktu kerja yang mungkin berubah, atau permasalahan baru yang muncul.
4. Jangan lupa Self-Care
Saat bekerja secara hybrid, kamu mungkin kesulitan untuk memisahkan waktu kerja dan waktu pribadi. Ketika beralih ke sistem kerja hybrid, kamu juga harus memprioritaskan kesejahteraan diri.
Kamu dapat mencoba untuk menerapkan teknik Pomodoro, yaitu metode manajemen waktu yang mengatur waktu istirahat. Kamu dapat beristirahat selama 5 menit setiap bekerja selama 25 menit.
Di sisi lain, kamu juga dapat melakukan olahraga ringan seperti berjalan santai keliling daerah rumahmu setelah selesai bekerja. Cara-cara tersebut dapat membantu kamu lebih rileks dalam bekerja dan mencegah stres berlebihan.
5. Manfaatkan Teknologi
Tips terakhir, kamu dapat mengeksplor teknologi untuk membantu kamu mengefisienkan waktu dan pekerjaan.
Kamu dapat memanfaatkan platform task management untuk membantu kamu mengorganisir pekerjaan harian, mengatur jadwal, dan membuat pengingat.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi To Do List Terbaik untuk Meningkatkan Produktivitas Harian
Bekerja secara hybrid memang menawarkan berbagai kelebihan, seperti fleksibilitas waktu, peningkatan produktivitas, dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.
Namun, di sisi lain, tantangan seperti kesulitan dalam membangun komunikasi yang efektif, pemisahan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta risiko kurangnya interaksi sosial dapat muncul.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan dan karyawan untuk mengelola sistem hybrid ini dengan bijak dan menetapkan batasan yang jelas.
Kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan secara hybrid dan mengedepankan work life balance? Yuk, eksplor ratusan lowongan pekerjaan hybrid hanya di Dealls! #1 Job Portal Indonesia.
Sumber