Saat ini, memilih font untuk CV, termasuk ukuran, jenis, dan cara menggunakannya itu penting bagi seorang pelamar kerja.
Sebab, menurut Standout CV, rata-rata recruiter atau HR menghabiskan sekitar 30 detik untuk membaca dan menyaring satu CV dalam tahap seleksi awal.
Lebih lanjut, CV yang tidak mudah dibaca atau sulit dipindai (skim) lebih mungkin diabaikan, sehingga format dan struktur yang jelas sangat penting agar CV dapat mendapatkan perhatian lebih lama.
Font untuk CV ini bertujuan untuk memudahkan HRD ketika memindai informasi penting seperti pengalaman kerja, pendidikan, atau skill yang dimiliki pelamar kerjanya.
Kemudian, agar tidak semakin bingung apa saja font yang dimaksud, artikel ini akan membahas panduan lengkapnya untukmu, mulai dari tips memilih font untuk CV terbaik, daftar font yang direkomendasikan, sampai font yang sebaiknya dihindari.
Sudah yakin dan siap untuk membuat CV kamu lebih stand out? Yuk, kita bahas bersama-sama!
Panduan Penggunaan Font untuk CV

Font untuk CV penting diperhatikan untuk alasan keterbacaan dan kesan pertama di mata HRD.
Bahkan font yang indah sekalipun bisa jadi bumerang kalau ukurannya salah, warnanya norak, atau jaraknya terlalu rapat.
Di bagian ini, kita akan kupas panduan lengkap mulai dari ukuran font, jenis font, warna, sampai trik memberi penekanan teks, supaya CV kamu terlihat profesional dan nyaman dibaca.
1. Perhatikan Ukuran Font
Ukuran font untuk CV idealnya berkisar antara 10–12 pt untuk isi teks, dan 14–16 pt untuk heading atau nama kamu di bagian atas. Tujuannya supaya teks terlihat jelas di layar maupun hasil cetak.
Kalau terlalu kecil, HRD akan kesulitan membaca CV yang kamu kirimkan, sedangkan kalau terlalu besar, CV akan terlihat tidak proporsional dan terkesan seperti berusaha halaman kosong.
2. Ketahui Jenis Font yang Ingin Dipakai
Selanjutnya, sebaiknya kamu mengetahui terlebih dahulu apa saja jenis font untuk CV yang aman dan ideal untuk digunakan.
Saat ini ada banyak font yang bisa kamu gunakan, mulai dari yang sans-serif seperti Arial, Calibri, hingga serif seperti Times New Roman atau Garamond.
Sans-serif cenderung modern dan minimalis, sementara serif memberi kesan formal dan tradisional. Untuk daftar rekomendasi font untuk CV terbaiknya akan kami bahas di bagian bawah.
3. Pilih Warna Font yang Aman
Saat ini, mayoritas CV menggunakan font berwarna hitam karena paling mudah dibaca dan aman untuk proses cetak.
Namun, kamu bisa menggunakan sedikit variasi warna netral seperti abu-abu tua atau biru gelap untuk heading atau subjudul, asal tidak berlebihan.
Sebaiknya hindari warna-warna mencolok seperti merah terang atau kuning yang membuat teks sulit dibaca.
4. Berikan Penekanan pada Kata yang Penting
Elemen-elemen seperti Bold, italic, dan underline pada kata-kata di sangat dianjurkan untuk digunakan di CV, tetapi penggunaannya harus tetap secukupnya dan tidak berlebihan.
Bold bisa digunakan untuk menonjolkan jabatan, nama perusahaan, atau heading. Italic biasanya untuk judul buku atau sertifikasi.
Underline biasanya akan muncul ketika kamu mencantumkan sebuah link seperti portofolio, akun media sosial, dan sejenisnya yang dianggap penting untuk dimasukkan ke dalam CV.
5. Gunakan Spasi & Kerapatan Font yang Ideal
Spasi yang ideal akan membuat teks yang kamu cantumkan dalam CV jadi terbaca lebih nyaman tanpa terlihat terlalu rapat atau longgar.
Kamu bisa coba untuk menggunakan line spacing 1.15–1.5 untuk teks isi. Kerapatan yang pas akan memudahkan HRD memindai informasi dengan cepat tanpa membuat mata lelah.
Tips Memilih dan Menggunakan Font untuk CV
Kamu mungkin sudah tahu font apa yang mau dipakai, tapi apakah penggunaannya sudah tepat? Banyak jobseeker gagal di tahap ini karena CV mereka tampak berantakan atau terlalu ramai.
Di sini, kita akan bahas tips praktis untuk memilih font yang tepat, memadukannya dengan rapi, dan memastikan semua elemen teks di CV terlihat konsisten dan profesional.
1. Pilih Font yang Mudah Dibaca, Baik di Layar Maupun Cetak
Font untuk CV yang baik harus mudah dibaca dalam berbagai format, baik saat dilihat di layar laptop, ponsel, maupun hasil cetak.
HRD biasanya memindai CV dengan cepat, jadi font yang terlalu rumit justru akan menghambat mereka menangkap informasi penting.
2. Gunakan Maksimal Dua Jenis Font untuk Menjaga Konsistensi
Menggunakan terlalu banyak jenis font di CV akan membuat tampilannya membingungkan. Idealnya, kamu hanya memakai dua jenis font: satu untuk heading atau judul, dan satu untuk isi teks.
Misalnya, kamu bisa menggunakan Helvetica untuk heading dan Calibri untuk isi. Dengan begitu, CV terlihat rapi dan konsisten dari awal sampai akhir, tanpa distraksi visual yang mengganggu.
3. Hindari Dekorasi Berlebihan pada Font
Walaupun ingin CV terlihat menarik, sebaiknya tetap jangan terlalu berlebihan dengan dekorasi font seperti shadow, outline, atau efek gradient.
Hal-hal seperti ini selain cukup mengganggu, tetapi juga bisa membuat file CV-mu terlihat kacau saat dibuka di perangkat berbeda.
Sebaiknya kamu cukup gunakan font yang bersih, rapi, dan profesional, tanpa perlu tambahan efek yang berlebihan.
4. Pastikan Font yang Dipilih Kompatibel dengan Format PDF
Sebagian besar CV dikirim dalam format PDF, jadi pastikan font yang kamu gunakan bisa tampil dengan baik di format ini.
Beberapa font khusus atau yang jarang digunakan mungkin tidak terbaca dengan benar jika tidak di-embed ke file.
Gunakan font umum seperti Calibri, Arial, atau Times New Roman untuk menghindari masalah tampilan saat dibuka di perangkat HRD.
5. Sesuaikan Gaya Font dengan Industri yang Kamu Lamar
Industri yang berbeda punya karakter visual yang berbeda juga. Untuk industri kreatif seperti desain grafis atau marketing, kamu bisa memilih font sans-serif yang modern.
Sementara itu, untuk industri formal seperti hukum atau keuangan, gunakan font-font yang sifatnya formal dan terkesan kaku.
6. Periksa Ulang Sebelum Lamar Pekerjaan
Sebelum mengirimkan CV, sebaiknya kamu coba luangkan waktu terlebih dahulu untuk memeriksa ulang pilihan font, ukuran, warna, dan spasi. Kadang detail kecil seperti ini bisa menentukan kesan pertama HRD terhadap kamu.
Kalau mau lebih yakin, kamu bisa coba memanfaatkan fitur AI CV Analyzer di Dealls agar CV-mu langsung mendapatkan review dan feedback pada bagian mana saja yang kurang atau harus ditambahkan.
Dengan begitu, CV-mu akan menjadi ATS-friendly sehingga lebih siap dan tampil stand out dihadapan HRD nantinya, dan kemungkinan besar akan lolos tahapan screening.
CV Kamu Sudah ATS-Friendy Belum?
Coba Review CV Sekarang!

Jenis Font untuk CV Terbaik
Kalau kamu masih bingung “Font apa yang cocok untuk CV?” atau “Mana yang terlihat profesional di mata HRD?”, maka berikut adalah pilihan font yang aman, mudah dibaca, dan sering dipakai dalam dunia rekrutmen.
Semua font ini punya reputasi baik karena tampilannya rapi, tersedia di hampir semua perangkat, dan nyaman dibaca baik di layar maupun hasil cetak.
1. Calibri

Calibri adalah font modern yang menggantikan Times New Roman sebagai default di Microsoft Word sejak 2007.
Bentuknya yang bersih dan tidak terlalu ramai, membuat mata pembaca nyaman meski membaca teks panjang. Cocok untuk isi CV, terutama di ukuran 11–12 pt.
2. Arial

Arial adalah font sans-serif sederhana yang terkenal karena keterbacaannya yang tinggi di berbagai ukuran.
Font jenis ini banyak digunakan di dokumen resmi dan presentasi, sehingga aman untuk CV. Kelebihannya, Arial jarang bermasalah saat dibuka di perangkat lain atau diubah ke format PDF.
3. Helvetica

Helvetica sering kali disebut sebagai “font favorit desainer”, karena memiliki bentuk huruf yang seimbang dan tegas.
Saat ini, banyak juga brand besar menggunakannya di logo dan materi promosi, yang dengan tujuan yang pula sama dapat menambah kesan kredibel pada CV kamu.
4. Garamond

Kalau kamu ingin sentuhan klasik tetapi tetap profesional, maka font Garamond bisa jadi pilihan.
Font serif ini punya lekukan halus yang membuatnya elegan dan enak dibaca di halaman penuh teks. Cocok untuk industri akademik, hukum, atau pekerjaan yang menuntut kesan formal.
5. Cambria

Cambria dirancang khusus untuk tampilan digital, sehingga teks tetap tajam di layar. Namun, kejelasan bentuk hurufnya juga membuatnya nyaman dibaca dalam bentuk cetak. Sangat pas untuk CV yang akan dikirimkan via email dalam format PDF.
6. Verdana

Font untuk CV lainnya adalah Verdana, font ini memiliki jarak antarhuruf yang sedikit lebih lebar, membuatnya mudah dibaca di layar kecil seperti smartphone.
Font ini juga cocok digunakan jika kamu ingin memastikan CV tetap jelas terbaca meskipun perekrut membukanya di ponsel.
7. Lato

Perlu diketahui, font Lato awalnya itu dibuat untuk kebutuhan korporasi. Namun, karena bentuknya memberikan kesan profesional tanpa terasa kaku, lambat laun font Lato ini juga digunakan pada keperluan formal dan penting seperti di dalam CV.
8. Open Sans

Open Sans adalah font sans-serif yang dirancang untuk keterbacaan maksimal di berbagai ukuran dan perangkat.
Kesan yang ditampilkan adalah modern, ramah, dan rapi, sehingga sangat pas untuk CV yang ingin terlihat fresh.
9. Tahoma

Tahoma mirip dengan Verdana, tetapi sedikit lebih rampat jarak antarhurufnya.
Tahoma memberi kesan bersih dan formal, sehingga sering digunakan di CV untuk bidang teknologi dan software engineering.
10. Times New Roman

Walaupun sudah dianggap “klasik” dan cenderung terlalu umum, Times New Roman tetap bisa digunakan jika ingin tampilan yang sangat formal.
Namun, agar tidak terlihat membosankan, kombinasikan dengan layout CV yang rapi dan modern.
Baca juga: 21 Jenis-Jenis Font Populer dan Contohnya untuk Desain Grafis
Jenis Font untuk CV Terburuk
Walaupun banyak font terlihat menarik, belum tentu semuanya cocok untuk CV.
Beberapa font ternyata juga bisa membuat CV terlihat kurang profesional, sulit dibaca, atau bahkan membuat HRD langsung ilfeel sebelum membaca isinya.
Berikut adalah daftar font yang sebaiknya kamu hindari:
1. Courier

Font Courier ini sebenarnya meniru dari sebuah tampilan mesin tik jadul. Oleh karena alasan itulah, kesan yang ditimbulkan dari font ini juga memang jadi klasik.
Akan tetapi, penggunaan font Courier di CV justru membuatnya terlihat lebih kaku, kuno, dan kurang relevan untuk kebanyakan industri modern.
2. Comic Sans

Meskipun terkesan ramah dan playful, pada kenyataanya Comic Sans sama sekali tidak cocok untuk dokumen profesional.
Bentuknya yang seperti tulisan buku komik akan membuat CV-mu terlihat tidak serius. Bahkan, ada gerakan internasional bernama “Ban Comic Sans” yang bercanda, “Friends don’t let friends use Comic Sans.”
Jadi, kalau tidak mau CV-mu ditolak HRD bahkan sebelum dibaca, simpan Comic Sans untuk undangan ulang tahun anak atau poster lomba 17-an, bukan untuk melamar kerja.
3. Brush Script

Font Brush Script ini memiliki bentuk menyerupai tulisan tangan sambung. Meskipun tampilannya tampak artistik, percayalah bahwa font ini pada dasarnya sangat sulit dibaca untuk teks panjang.
Oleh karena itu, font ini akan cocok untuk undangan pesta, tapi jelas bukan untuk CV.
4. Papyrus

Pilih font untuk CV lainnya yang terburuk adalah Papyrus, ia mempunyai tampilan unik seperti ukiran kuno, tetapi kesan ini justru mengganggu keterbacaan.
Menggunakannya di CV justru akan membuat HRD fokus ke font, bukan isi CV kamu.
5. Impact

Font Impact memiliki huruf tebal dan rapat, sehingga lebih cocok untuk keperluan judul poster, dibandingkan untuk teks isi CV.
Membaca satu halaman penuh dengan font Impact bisa membuat perekrut cepat lelah.
6. Chiller

Kemudian, ada juga font untuk CV lainnya yang terbilang cukup buruk untuk digunakan, yaitu font Chiller yang terlihat seperti font untuk poster film horor.
Menggunakannya di CV akan memberi kesan aneh dan tidak profesional, bahkan bisa membuat HRD bertanya-tanya apa maksud kamu memilihnya.
7. Kristen ITC

Font Kristen ITC ini pada kenyataannya terlihat seperti tulisan anak-anak TK. Menggunakannya di CV kemungkinan akan bisa menurunkan kredibilitas isi CV di dalamnya, apalagi jika kamu melamar di industri formal.
8. Vivaldi

Font Vivaldi mempunyai bentuk huruf yang mirip kaligrafi formal. Terlihat cantik, tapi terlalu rumit untuk dibaca cepat.
Jika kita berkaca dari yang sudah-sudah, CV yang sulit dibaca biasanya bisa langsung tersingkir dari shortlist dengan cepat.
9. Jokerman

Font Jokerman juga tidak cocok digunakan di dalam CV karena bentuknya yang penuh dekorasi aneh di setiap hurufnya.
Oleh karena itu, font jenis ini lebih cocok untuk keperluan kreatif ataupun poster-poster seperti film.
10. Copperplate Gothic

Copperplate Gothic juga terbilang buruk jika digunakan dalam CV, bentuk font ini pada dasarnya mempunyai huruf kapital semua dengan detail tipis.
Di CV, font ini akan membuat teksmu terlihat kaku dan kurang nyaman dibaca, apalagi untuk bagian isi.
Baca Juga: 10 Contoh CV Format Word & PDF, Plus Template Download Gratis
Jangan Biarkan CV Bagusmu Ditolak HRD, Yuk Coba Lamar Loker Sekarang di Dealls!
Punya CV yang sudah rapi, tapi tetap belum dapat panggilan interview?
Sering kali masalahnya bukan di kemampuanmu, tapi di tempat kamu melamar. Jika lowongan yang kamu tuju tidak relevan atau persaingannya terlalu tinggi, peluangmu otomatis menurun.
Dealls hadir sebagai platform lowongan kerja yang menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan ternama di Indonesia.
Semua posisi telah melalui proses kurasi sehingga kamu bisa fokus melamar pada pekerjaan yang benar-benar sesuai.
Dengan berbagai pilihan industri, level jabatan, dan lokasi, kamu bisa menemukan peluang kerja yang tepat tanpa harus memilah ribuan posting yang tidak relevan.
Tak hanya itu, tersedia juga lowongan kerja dari berbagai wilayah, mulai dari loker di Jakarta, Bandung, Semarang, hingga Ambon.
Ditambah, proses lamarannya mudah dan transparan, sehingga kamu bisa melacak setiap tahap rekrutmennya.
Jangan biarkan CV bagusmu hanya menumpuk di tumpukan lamaran yang salah sasaran..
Ingat, Kesempatan Tak Datang Dua Kali,
Segera Lamar Lokernya Sejak Dini!

Sumber:
Fennell, A. (2025). How Long Do Recruiters Spend Looking at Your CV? Stand Out CV