Fear mongering adalah teknik untuk menyebarkan informasi secara berlebihan, bahkan tanpa bukti yang jelas. Mungkin sebagian dari kamu masih asing dengan istilah ini, padahal kita sering mengalaminya dalam berbagai situasi, lho.
Jika kamu pernah merasa cemas secara berlebihan setelah membaca informasi yang kepastiannya belum terbukti, itu bisa menjadi indikasi dari fear mongering ini.
Tak jarang, informasi ini disebarkan secara berlebihan untuk menimbulkan berbagai ketakutan. Selain lewat media berita, hal ini juga bisa timbul lewat berbagai media sosial.
Lantas, apa sih yang disebut dengan fear mongering? Bagaimana ya dampaknya bagi kehidupan kita?
Apa Itu Fear Mongering
Dilansir melalui Asset, fear mongering adalah penggunaan rasa takut untuk mempengaruhi pendapat dan tindakan orang lain demi mencapai tujuan tertentu
Lebih mudahnya, kita bisa memahami fear mongering sebagai kampanye “menjual” ketakutan. Sesuai dengan namanya, teknik ini memanfaatkan rasa takut untuk mengendalikan perilaku serta keputusan seseorang.
Orang yang terpengaruh oleh fear mongering cenderung melakukan apa pun demi menghindari ancaman yang dikabarkan, bahkan sampai mengabaikan risiko lain yang mungkin lebih nyata.
Meskipun informasi yang disebarkan sering kali tidak masuk akal, penyebaran yang masif dapat membuatnya dipercaya oleh banyak orang.
Dampak Positif Fear Mongering
Meskipun terdengar negatif, siapa sangka jika fear mongering juga memiliki sisi positif untuk kehidupan kita. Berikut ini adalah beberapa dampak positif fear mongering:
1. Meningkatkan Kewaspadaan
Melalui informasi yang disebarkan secara masif, kamu mungkin akan sangat berhati-hati dalam bertindak. Hal ini lah yang menjadi dampak positif dari fear mongering.
Dibandingkan himbauan, terkadang masyarakat lebih tergerak oleh kampanye menjual ketakutan ini.
Misalnya, dalam kasus penyebaran isu kesehatan seperti COVID-19. Saat pemerintah mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menggunakan masker, hanya sebagian yang patuh.
Namun, ketika berita dan isu mengenai bahaya COVID-19 semakin banyak beredar, masyarakat mulai lebih sadar dan berbondong-bondong menerapkan langkah pencegahan.
2. Teliti dalam Menyaring Informasi
Fear mongering juga membuat kita lebih teliti dan tidak mudah termakan informasi hoax. Beberapa orang yang sudah terdampak fear mongering biasanya lebih selektif dalam menyaring informasi.
Sebagai contoh, jika dulunya kamu mempercayai postingan seseorang di media sosial, kini kamu lebih memilih untuk menunggu keputusan resmi dari pihak berwenang.
3. Mengubah Perilaku Buruk
Fear mongering juga dipercaya mampu mengubah kebiasaan buruk yang selama ini sulit untuk dihilangkan, seperti kebiasaan menggunakan gas dan minyak secara berlebihan.
Misalnya, seseorang yang awalnya boros dalam menggunakan gas mungkin akan mulai berhemat setelah mendengar isu tentang kelangkaan gas.
Ketakutan akan kehabisan sumber daya membuat mereka lebih berhati-hati dalam penggunaannya, meskipun informasi yang tersebar belum tentu sepenuhnya benar.
Baca juga: Apa Itu Toxic Positivity? Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Dampak Negatif Fear Mongering
Selain dampak positif, fear mongering juga memiliki dampak negatif yang memiliki efek buruk bagi kehidupan kita.
1. Menciptakan Individu yang Kurang Rasional
Meskipun fear mongering dapat meningkatkan kewaspadaan, tetapi dampaknya bisa berlebihan hingga memicu tindakan yang kurang rasional di masyarakat.
Contohnya, ketika muncul isu kelangkaan gas LPG, alih-alih menghemat penggunaannya, sebagian masyarakat justru panik dan mulai menimbun gas karena takut kehabisan. Padahal, tindakan ini justru dapat memperparah situasi dan menyebabkan kelangkaan yang sebenarnya.
Keputusan yang tidak rasional ini sering kali muncul akibat rasa takut berlebihan yang dipicu oleh fear mongering.
Oleh karena itu, ketika dihadapkan pada isu-isu semacam ini, penting untuk tetap berpikir jernih dan menyaring informasi dengan baik!
2. Kurang Percaya Terhadap Informasi
Menghadapi terlalu banyak fear mongering bisa membuat seseorang semakin sulit menerima informasi, bahkan ketika informasi tersebut benar dan penting.
Mereka mungkin akan berpikir, "Halah, paling juga hoaks lagi," karena sudah kehilangan kepercayaan terhadap informasi yang diberikan.
Ketidakpercayaan ini bisa berbahaya lho, terutama jika informasi yang diabaikan berkaitan dengan kesehatan, keselamatan, atau keputusan penting lainnya.
3. Perpecahan Masyarakat
Perbedaan pendapat tentu akan timbul seiring dengan menyebarnya isu. Namun, fear mongering menyebabkan perbedaan ini semakin memanas hingga menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Yang lebih merugikan, dalam kondisi seperti ini, justru pihak yang menyebarkan informasi berbasis ketakutanlah yang mungkin mendapatkan keuntungan, baik secara politik, ekonomi, maupun sosial.
Sementara itu, masyarakat justru terjebak dalam konflik dan kesalahpahaman yang semakin dalam.
4. Mengganggu Kesehatan Fisik dan Mental
Menurut laman Center for Free, Fair, and Accountable Democracy, ketakutan yang dirasakan secara terus-menerus dapat melemahkan kekebalan tubuh.
Akibatnya, tubuh menjadi rentan akan berbagai gangguan kesehatan fisik dan mental, mulai dari depresi, pencernaan, hingga penurunan kesadaran.
Seperti yang kita ketahui, pikiran dan hati adalah kunci kesehatan rohani. Semakin takut kamu terhadap sesuatu, maka akan semakin lemah kondisi fisik dalam diri kamu.
5. Kerugian Material
Fear mongering tak jarang juga menyebabkan kerugian material bagi sebagian orang.
Bayangkan jika kamu sudah terlanjur membeli berkotak-kotak masker karena ketakutan terhadap isu kesehatan tertentu, padahal sebenarnya hal tersebut belum tentu benar.
Hal ini tentu akan menimbulkan kerugian dana berapapun jumlahnya.
Contoh Fear Mongering
1. Dalam Bidang Politik
Mendekati pemilihan umum, akan akan banyak kampanye ketakutan di bidang politik yang menjatuhkan lawan main satu sama lain.
Contoh fear mongering di bidang ini misalnya, ada pendukung paslon A yang menyebarkan narasi bahwa jika paslon B terpilih, maka BBM dan beras akan terus naik.
Meskipun informasi tersebut belum diketahui pasti kebenarannya, hal ini bisa memanipulasi perasaan takut terhadap masyarakat pendukung paslon B.
2. Dalam Bidang Kesehatan
Fear mongering dalam bidang kesehatan menjadi salah satu jenis kampanye ketakutan yang sering kita jumpai, misalnya saat COVID beberapa tahun kebelakang.
Meskipun COVID-19 sudah mulai mereda, isu dan berbagai berita tentang wabah ini masih sering muncul di media. Salah satu contohnya adalah isu mengenai bahaya vaksin bagi masyarakat.
Meskipun belum ada bukti yang jelas, banyak orang yang sudah terlanjur takut dengan informasi yang beredar, sehingga enggan melakukan vaksinasi.
Hal ini menunjukkan bagaimana fear mongering dapat memengaruhi keputusan individu, bahkan dalam hal yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan mereka sendiri.
3. Dalam Bidang Ekonomi
Saat ini, berbagai narasi tentang tingkat pengangguran dan minimnya lapangan kerja sering kali membuat masyarakat merasa takut untuk tinggal dan mengembangkan karier di Indonesia.
Padahal, informasi tersebut belum tentu sepenuhnya akurat. Akibatnya, banyak pencari kerja yang merasa terpaksa menerima pekerjaan apa pun, meskipun kurang ideal, baik dari segi gaji, lingkungan, maupun aspek lainnya.
Lebih parahnya lagi, fear mongering ini dapat membuat pekerja yang sebenarnya ingin mencari peluang baru dan lingkungan kerja yang lebih sehat justru bertahan di tempat kerja yang toxic, karena takut tidak menemukan pekerjaan lain.
Baca juga: Apa Itu Kaizen? - Arti, Prinsip, & Contoh Penerapannya
Nah, itu dia beberapa penjelasan tentang fear mongering. Pada intinya, fear mongering adalah taktik menjual ketakutan agar orang melakukan tindakan tertentu.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kamu lebih berhati-hati dalam menyikapi berbagai isu yang beredar di masyarakat!
Seperti yang telah disebutkan, fear mongering juga dapat terjadi dalam dunia kerja. Tapi jangan khawatir! Meskipun tanpa pengalaman, kamu tetap bisa menemukan peluang kerja di perusahaan impian dengan Dealls.
Temukan lowongan kerja terbaru yang sesuai dengan kualifikasimu di Dealls! Kamu juga bisa berdiskusi dengan mentor berpengalaman melalui Career Mentor, di mana para profesional dari berbagai bidang siap membimbing kamu dalam menemukan karier impian.
Yuk, hadapi fear mongering di dunia kerja dengan percaya diri bersama Dealls!
Sumber