Modul ajar adalah bahan ajar lengkap yang memuat materi, tujuan pembelajaran, latihan, dan evaluasi, sehingga siswa bisa belajar dengan lebih terstruktur.
Tanpa modul, banyak guru sering bingung mengajar apa saat di kelas, sehingga kelas terasa tidak teratur dan sulit dikelola.
Namun, sudahkah kamu tahu cara membuat modul aja? Mari pahami dulu apa saja isi modul ajar dan cara menulisnya menjadi suatu panduan praktis.
Selain itu, ada juga contoh modul ajar yang bisa dijadikan referensi dan template yang bisa kamu download gratis!
Apa Itu Modul Ajar?
Modul ajar adalah perangkat ajar yang dirancang secara lengkap dan sistematis dalam Kurikulum Merdeka untuk menjadi panduan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Isi modul ini memuat tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan, media atau sarana, serta rencana asesmen untuk satu topik tertentu berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP).
Adanya modul ajar yang jelas akan memudahkan guru menyampaikan materi secara terstruktur dan membantu siswa belajar lebih efektif, sehingga mengurangi kebingungan di kelas.
Modul ajar disusun sesuai tahap perkembangan siswa guna mendukung pembelajaran jangka panjang.
Lantas, apa bedanya modul dengan RPP? Modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap dibandingkan RPP, oleh karenanya sering disebut RPP Plus.
- Modul ajar memiliki komponen lebih lengkap, RPP hanya memuat komponen inti.
- Modul ajar mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila, RPP fokus pada pencapaian Kompetensi Dasar.
- Modul ajar disusun berdasarkan ATP, sedangkan RPP dikembangkan dari silabus.
- Modul ajar dapat memuat materi, latihan, asesmen, dan sumber belajar lengkap, sedangkan RPP hanya memandu langkah pembelajaran guru.
Baca Juga: 7 Contoh CV Guru Plus Template Gratis, Tinggal Copas!
Apa Saja Isi Modul Ajar?
Banyak yang bingung “modul ajar apa saja isinya?”, dalam menyusunnya, terdapat beberapa komponen yang harus ada agar modul bisa menjadi panduan belajar yang sistematis.
Mari bahas lebih lanjut tentang apa isi modul dan contohnya:
1. Informasi Umum
Bagian ini berfungsi sebagai identitas modul dan memberikan konteks awal bagi guru maupun siswa.
Informasi yang lengkap membantu pengguna modul memahami lingkup, jenjang, dan mata pelajaran yang ditangani.
Isi yang termasuk dalam informasi umum:
- Judul Modul Ajar: Nama modul yang jelas dan mencerminkan isi topik.
- Satuan dan Jenjang Pendidikan: Menunjukkan tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA, dsb.) dan satuan kurikulum.
- Fase dan Kelas: Menentukan kelas dan fase belajar sesuai Kurikulum Merdeka.
- Mata Pelajaran: Identifikasi mata pelajaran yang terkait modul.
- Deskripsi Umum Modul: Ringkasan isi modul dan tujuan penggunaannya.
- Identitas Penulis Modul: Informasi mengenai guru atau penyusun modul.
Contoh:
Judul Modul Ajar | Pecahan Sederhana untuk Kelas 3 |
Satuan dan Jenjang Pendidikan | SD – Sekolah Dasar |
Fase dan Kelas | Fase B – Kelas III |
Mata Pelajaran | Matematika |
Deskripsi Umum Modul | Membantu siswa memahami pecahan dasar (½, ⅓, ¼) melalui aktivitas konkret dan visual. |
Identitas Penulis | Lina Rahayu, S.Pd |
2. Capaian dan Tujuan Pembelajaran
Bagian ini menetapkan hasil yang diharapkan dari siswa setelah mengikuti modul, serta kaitannya dengan kompetensi yang harus dicapai.
Hal ini penting agar guru memiliki fokus dan siswa memiliki tujuan belajar yang jelas. Isi bagian ini termasuk:
- Capaian Pembelajaran (CP): Kompetensi inti yang harus dicapai siswa.
- Tujuan Pembelajaran: Tujuan spesifik dari keseluruhan modul.
- Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Rangkaian langkah untuk mencapai capaian secara sistematis.
- Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Keterampilan dan karakter yang dikembangkan melalui modul.
Contoh:
Capaian Pembelajaran (CP) | Siswa mengenali, merepresentasikan, dan membandingkan pecahan sederhana. |
Tujuan Pembelajaran | Siswa mampu menyebutkan dan menunjukkan pecahan ½, ⅓, dan ¼ menggunakan benda konkret. |
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) | Mengamati benda → Membagi benda → Menuliskan pecahan → Membandingkan pecahan. |
Dimensi Profil Pelajar Pancasila | Bernalar kritis, kreatif. |
3. Detail Rancangan Penggunaan
Bagian ini menjelaskan bagaimana modul akan diterapkan dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Rancangan yang jelas membantu guru menyesuaikan kegiatan belajar sesuai kondisi kelas dan sarana yang tersedia.
Adapun isi detail rancangan penggunaan yaitu:
Total JP dan Jumlah Pertemuan | 6 JP untuk 3 pertemuan |
Model Pembelajaran | Luring – berbasis aktivitas konkret |
Sarana dan Prasarana | Kartu pecahan, kertas lipat, gunting, proyektor |
Prasyarat Kompetensi | Siswa memahami konsep bagian-keseluruhan dan mampu berhitung sampai 20 |
4. Detail Pertemuan
Bagian inti modul yang menyusun kegiatan per pertemuan agar pembelajaran lebih terstruktur dan terukur.
Dengan rincian pertemuan, guru dapat memandu siswa dengan langkah yang jelas, dan siswa dapat mengikuti materi dengan sistematis. Komponen yang harus ada:
- Alokasi Jam Pembelajaran (JP) per Pertemuan
- Rincian Kegiatan Pembelajaran, meliputi:
- Tujuan pembelajaran spesifik per pertemuan
- Indikator keberhasilan untuk menilai pencapaian siswa
- Pertanyaan pemantik untuk membangkitkan minat belajar
- Daftar perlengkapan ajar yang dibutuhkan
- Daftar lampiran materi pendukung
- Langkah-langkah pembelajaran (kegiatan inti, pembuka, penutup)
- Rencana asesmen (formatif atau sumatif)
- Rencana diferensiasi: pengayaan bagi siswa cepat dan remedial bagi yang membutuhkan
- Lampiran/Materi Pendukung, contohnya:
- Referensi materi atau media pembelajaran (video, gambar, simulasi)
- Lembar kerja, latihan, atau asesmen untuk siswa
- Instrumen refleksi bagi guru dan peserta didik
Contoh:
Alokasi JP | 2 JP pada pertemuan 1 |
Tujuan Pembelajaran Spesifik | Siswa dapat mengidentifikasi pecahan ½ dari aktivitas membagi benda konkret |
Indikator Keberhasilan | Siswa mampu membagi kertas menjadi dua bagian sama besar dan menuliskan ½ |
Pertanyaan Pemantik | “Jika roti ini dipotong dua, tiap bagian disebut apa?” |
Perlengkapan | Kertas lipat, gunting, kartu pecahan |
Langkah Pembelajaran | Pembuka → Aktivitas membagi benda → Diskusi → Menuliskan pecahan → Refleksi |
Asesmen | Format melalui LKPD pecahan |
Diferensiasi | Pengayaan: ⅓ dan ¼; Remedial: pendampingan membagi benda |
Lampiran/Materi Pendukung | LKPD, video pecahan, gambar pecahan |
5. Komponen Lampiran
Bagian ini menyediakan bahan tambahan yang mendukung proses belajar dan memperkaya pengalaman siswa.
Lampiran memudahkan siswa memahami materi secara mandiri dan menambah sumber belajar. Contohnya:
- Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
- Bahan bacaan guru dan peserta didik
- Glosarium istilah penting
- Daftar pustaka dan sumber belajar lain yang relevan
Contoh:
LKPD | Lembar membagi benda menjadi 2, 3, dan 4 bagian |
Bahan Bacaan Guru & Siswa | Buku Matematika Kelas 3 Kemdikbud |
Glosarium | Pecahan, pembilang, penyebut, keseluruhan |
Daftar Pustaka | Buku Kemdikbud (2022), sumber visual edukatif |
Langkah Menyusun Modul Ajar
Jika kamu belum pernah menyusun modul ajar sebelumnya dan bingung apa yang harus dilakukan pertama, mari simak 6 langkah menyusun modul ajar, yaitu:
1. Menganalisis Kondisi dan Kebutuhan Peserta Didik
Pertama, pahami konteks kelas secara menyeluruh, mulai dari karakteristik siswa, kemampuan awal, hingga kondisi sarana-prasarana sekolah.
Analisis membantu guru merancang modul yang realistis, relevan, dan dapat dipahami oleh seluruh peserta didik.
Dalam Kurikulum Merdeka, proses ini biasanya dilakukan melalui asesmen diagnostik untuk melihat kesiapan belajar siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran.
2. Mengidentifikasi Dimensi Profil Pelajar Pancasila
Setelah mengetahui kebutuhan siswa, guru menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan dikembangkan selama pembelajaran.
Dimensi seperti bernalar kritis, mandiri, kreativitas, gotong royong, beriman dan bertakwa, serta berkebinekaan global dapat dipilih sesuai relevansi materi.
3. Menentukan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
ATP disusun berdasarkan Capaian Pembelajaran (CP) dalam Kurikulum Merdeka dan berfungsi sebagai urutan logis tujuan pembelajaran dari awal hingga akhir fase.
Guru dapat menggunakan ATP yang disediakan pemerintah atau menyusunnya sendiri agar lebih sesuai konteks kelas. ATP akan digunakan sebagai kerangka utama modul ajar.
4. Menyusun Modul Ajar Berdasarkan Komponen
Setelah ATP ditetapkan, guru mulai menyusun modul ajar. Penyusunan modul harus sistematis agar memudahkan implementasi di kelas dengan mencantumkan komponen wajib seperti:
- Informasi umum
- Tujuan pembelajaran
- Kegiatan belajar
- Asesmen
- Media pembelajaran
- Rencana diferensiasi
Guru juga dapat menambah komponen tambahan sesuai kebutuhan kelas, misalnya lembar refleksi, bahan bacaan tambahan, atau instruksi pengayaan untuk siswa yang belajar lebih cepat.
5. Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan Modul Ajar
Modul yang sudah selesai berfungsi sebagai panduan operasional dalam proses belajar mengajar.
Guru dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang ada dalam modul, sekaligus menyesuaikannya secara fleksibel sesuai dinamika kelas. Pada tahap ini, modul benar-benar diuji apakah sudah efektif mendukung alur kegiatan belajar.
6. Melakukan Evaluasi dan Menentukan Tindak Lanjut
Setelah pembelajaran berlangsung, guru melakukan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas modul ajar, baik dari sisi pencapaian tujuan, kelengkapan materi, maupun respons dan pemahaman siswa.
Hasil evaluasi ini menjadi dasar untuk revisi modul serta perbaikan strategi pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Evaluasi berkelanjutan memastikan modul ajar selalu berkembang dan tetap relevan dengan kebutuhan belajar siswa.
Baca Juga: 5 Contoh Kisi-kisi Soal untuk Pilihan Ganda, SMA, & Bahasa Inggris
Contoh Modul Ajar
Hanya memahami isi dan cara membuatnya saja tidak cukup. Agar semakin afdal, mari lihat, seperti apa contoh modul dalam pendidikan:
1. Contoh Modul Ajar SD Word
Kalau kamu membutuhkan contoh modul ajar SD yang bisa di-edit sesuai kebutuhan, berikut ada template siap download yang bisa kamu edit. Cukup tekan link di bawah gambar untuk mendapatkan template-nya.

2. Contoh Modul Ajar Deep Learning
Modul ajar deep learning adalah modul yang memfokuskan pembelajaran pada pemahaman konsep dan kompetensi terhadap materi yang lebih sederhana.
Berikut contoh modul ajar deep learning untuk tingkat SD:

3. Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Bagi kamu yang butuh referensi implementasi kurikulum merdeka dalam pembelajaran, bisa lihat contoh modul ajar kelas 6 kurikulum merdeka sebagai berikut:

4. Contoh Modul Ajar PDF Bahasa Indonesia SMP
Untuk yang mencari modul ajar PDF agar formatnya tidak berubah saat diedit, bisa pilih contoh berikut yang membahas mata pelajaran bahasa Indonesia untuk jenjang SMP.

5. Contoh Modul Ajar SMA
Ini adalah contoh modul ajar SMA kelas 9 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Namun kamu bisa mengubahnya sesuai kebutuhan. Modul ini memiliki komponen lengkap beserta lampiran tugas-tugasnya:

Baca Juga: 4 Kompetensi Guru beserta Contoh dan Levelnya
Ingin Cari Peluang Baru sebagai Guru? Lamar Lokernya di Dealls!
Setelah berhasil menyusun modul ajar dengan lengkap, kamu mungkin berpikir ingin mencari peluang kerja baru dengan gaji lebih tinggi.
Coba cari loker guru lewat Dealls, siapa tahu menemukan yang lokasinya lebih dekat rumah dan gajinya lebih sebanding dengan job desc.
Ada banyak loker guru swasta di Dealls dari jenjang SD, SMP, SMA hingga bimbingan belajar ternama seperti Purwadhika Digital Technology School, SPH International Christian School, Mutiara Harapan Islamic School, dan lainnya!

Sebelum melamar, pastikan CV kamu sudah kuat. Untuk tahu, review CV dulu pakai AI CV Analyzer dari Dealls, nantinya kamu bisa dapat analisis menyeluruh dan rekomendasi perbaikan untuk meningkatkan peluang lamaran Anda dibaca oleh HRD.
Cukup unggah CV kamu ke kolom di bawah!
Siap membuka peluang baru sebagai guru? Mulai jelajahi lowongannya sekarang di Dealls!

Referensi:
