Sebuah produk yang sukses tidak hanya bergantung pada ide kreatif semata, tetapi juga bagaimana produk tersebut dirancang dengan mempertimbangkan berbagai elemen penting.
Desain produk yang baik harus mampu menarik perhatian, memberikan kenyamanan, serta memenuhi kebutuhan pengguna secara optimal.
Jadi apa itu desain produk dan bagaimana contoh serta tips membuatnya? Simak selengkapnya!
Apa Itu Desain Produk?
Desain produk adalah proses menciptakan dan mengembangkan sebuah produk yang fungsional, estetis, dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Ini melibatkan perpaduan antara kreativitas, teknologi, dan pemahaman pasar untuk menghasilkan barang yang tidak hanya praktis, tetapi juga menarik secara visual.
Sebuah produk yang baik tidak hanya tentang tampilan yang menarik, tetapi juga bagaimana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan efisien.
Ada lima elemen utama dalam desain produk yang harus diperhatikan:
- Estetika – Tampilan visual produk harus menarik dan mencerminkan identitas merek.
- Fungsionalitas – Produk harus memiliki fitur yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
- Kegunaan – Kemudahan dalam penggunaan produk menjadi faktor penting dalam desain yang sukses.
- Rekayasa – Teknologi dan material yang digunakan harus dipilih dengan cermat agar produk kuat dan tahan lama.
- Pengalaman Pengguna (UX) – Setiap interaksi dengan produk harus menyenangkan dan intuitif bagi pengguna.
Dengan menggabungkan lima elemen ini, sebuah desain produk dapat memberikan nilai lebih bagi pengguna dan membangun loyalitas terhadap merek.
Design Thinking dalam Product Design

Design thinking dalam product design adalah pendekatan berbasis solusi yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna, eksplorasi ide kreatif, dan iterasi berkelanjutan untuk menciptakan produk yang fungsional dan user-friendly.
Proses ini terdiri dari lima tahap utama:
- Empathize – Memahami kebutuhan dan masalah pengguna melalui riset.
- Define – Merumuskan masalah utama yang perlu diselesaikan.
- Ideate – Menciptakan berbagai solusi potensial melalui brainstorming.
- Prototype – Membuat versi awal produk untuk diuji.
- Test – Menguji prototipe dengan pengguna dan mengumpulkan feedback untuk iterasi lebih lanjut.
Pendekatan ini memastikan produk yang dibuat benar-benar berpusat pada pengguna dan mampu memberikan pengalaman terbaik.
Contoh Desain Produk
Berikut adalah beberapa contoh proses design dan hasil desain produk yang menonjol dari berbagai industri:
1. Apple iPhone 16 Pro Max

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Wawancara pengguna terkait kebutuhan kamera canggih dan layar besar.
- Define: "Pengguna menginginkan perangkat ringkas dengan fotografi profesional dan daya tahan baterai tinggi."
- Ideate: Pengembangan tombol camera control dan material titanium ringan.
- Prototype: Pembuatan mockup dengan variasi ukuran layar dan tombol fisik.
- Test: Uji coba dengan fotografer untuk pengalaman pengguna (UX) terbaik.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Material titanium dengan finishing premium (black, natural, white, desert titanium) yang elegan.
- Fungsionalitas: Chip A18 Pro, baterai tahan lama, dan tombol camera control yang intuitif.
- Kegunaan: Layar 6.9 inci dengan antarmuka iOS yang user-friendly.
- Rekayasa: Layar ProMotion 120Hz dan sistem kamera canggih.
- Pengalaman Pengguna (UX): Navigasi yang mulus serta integrasi ekosistem Apple.
2. Tesla Model 3 Performance

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Observasi pengemudi terkait jarak tempuh dan keamanan.
- Define: "Pengguna menginginkan mobil listrik yang aman, cepat, dan mudah dikendalikan."
- Ideate: Desain layar sentuh besar dan fitur autopilot.
- Prototype: Simulasi kabin dengan tata letak layar dan fitur keselamatan.
- Test: Uji coba untuk memastikan kenyamanan autopilot.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Desain aerodinamis, minimalis, dan interior futuristik.
- Fungsionalitas: Motor listrik bertenaga tinggi, jangkauan jauh, dan autopilot semi-otonom.
- Kegunaan: Layar sentuh 15 inci sebagai pusat kontrol utama.
- Rekayasa: Sistem baterai canggih dan update OTA (over-the-air).
- Pengalaman Pengguna (UX): Kenyamanan premium dengan fitur cerdas.
Baca juga: Product Development: Pengertian, Fungsi, Tugas, Skill Hingga Tahapannya
3. Dyson Airwrap Complete Long

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Wawancara pengguna tentang kerusakan rambut akibat panas.
- Define: "Pengguna menginginkan alat styling yang aman dan efektif."
- Ideate: Pengembangan efek Coanda untuk styling tanpa panas ekstrem.
- Prototype: Pembuatan berbagai attachment untuk gaya rambut yang berbeda.
- Test: Pengujian untuk kemudahan dan hasil styling.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Desain ramping, metalik, dan futuristik.
- Fungsionalitas: Styling tanpa panas ekstrem dengan efek Coanda.
- Kegunaan: Mudah digunakan meski memerlukan adaptasi.
- Rekayasa: Motor digital V9 dan kontrol suhu pintar.
- Pengalaman Pengguna (UX): Hasil salon di rumah dengan kenyamanan tinggi.
4. Nike Air Max 270

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Diskusi dengan atlet dan pengguna kasual tentang kebutuhan alas kaki.
- Define: "Pengguna menginginkan sepatu yang ringan, stylish, dan mendukung aktivitas."
- Ideate: Penambahan bantalan udara besar untuk kenyamanan dan daya tahan.
- Prototype: Pembuatan versi dengan ketebalan bantalan berbeda.
- Test: Uji coba dengan pelari untuk kenyamanan optimal.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Desain futuristik dengan bantalan udara besar dan warna mencolok.
- Fungsionalitas: Nyaman untuk olahraga maupun penggunaan sehari-hari.
- Kegunaan: Ringan dengan dukungan optimal untuk aktivitas fisik.
- Rekayasa: Teknologi Air Unit tahan lama dan penyerapan benturan tinggi.
- Pengalaman Pengguna (UX): Rasa percaya diri dan performa maksimal.
5. GoPro Hero 12 Black

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Wawancara dengan petualang mengenai kebutuhan kamera tahan banting.
- Define: "Pengguna membutuhkan kamera kecil yang dapat digunakan dalam kondisi ekstrem."
- Ideate: Stabilisasi canggih dan desain ringkas.
- Prototype: Pengujian prototipe dalam berbagai aktivitas outdoor.
- Test: Uji ketahanan dan kualitas video.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Desain rugged dan sporty.
- Fungsionalitas: Video 5.3K dengan fitur tahan air hingga 10 meter.
- Kegunaan: Cocok untuk aktivitas ekstrem seperti hiking dan diving.
- Rekayasa: HyperSmooth 6.0 dan baterai berdaya tahan lama.
- Pengalaman Pengguna (UX): Kebebasan eksplorasi dengan hasil berkualitas tinggi.
6. Stanley Quencher H2.0 FlowState Tumbler

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Amati keluhan pengguna tentang botol bocor, tidak dapat mempertahankan suhu atau sulit dibersihkan.
- Define: "Pengguna membutuhkan tumbler yang tahan lama dan menjaga suhu dengan baik."
- Ideate: Pengembangan Flow State lid dan desain ergonomis.
- Prototype: Uji berbagai ukuran dan mekanisme tutup.
- Test: Pengujian untuk ketahanan dan kepraktisan penggunaan.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Desain stylish dengan warna pastel dan netral yang trendi.
- Fungsionalitas: Insulasi vakum yang menjaga suhu minuman selama berjam-jam.
- Kegunaan: Tahan tumpah dan mudah dibawa.
- Rekayasa: Material stainless steel berkualitas tinggi, anti-karat.
- Pengalaman Pengguna (UX): Praktis untuk penggunaan sehari-hari.
7. Kursi Eames Lounge (dengan Ottoman)

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Amati kebutuhan furnitur santai pasca-Perang Dunia II.
- Define: "Pengguna membutuhkan kursi nyaman dan bergaya untuk rumah modern."
- Ideate: Kombinasi kulit lembut dengan kayu lapis ergonomis.
- Prototype: Pembuatan berbagai versi dengan sudut duduk dan ottoman berbeda.
- Test: Pengujian kenyamanan dengan pengguna.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Kayu rosewood dan kulit premium, desain timeless dan mewah.
- Fungsionalitas: Ergonomis dengan ottoman untuk kenyamanan maksimal.
- Kegunaan: Cocok untuk ruang tamu dan kantor.
- Rekayasa: Konstruksi kokoh dengan teknik kayu lapis inovatif.
- Pengalaman Pengguna (UX): Relaksasi dengan kesan prestise tinggi.
8. Philips Hue White & Color Ambiance Bulb

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Wawancara pengguna tentang pencahayaan personal.
- Define: "Pengguna menginginkan lampu pintar yang mudah diatur."
- Ideate: Kontrol via aplikasi dengan variasi warna.
- Prototype: Uji berbagai opsi konektivitas.
- Test: Uji dengan keluarga.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Desain elegan untuk dekorasi modern.
- Fungsionalitas: Warna dan intensitas cahaya adjustable.
- Kegunaan: Instalasi mudah dan kontrol intuitif.
- Rekayasa: LED hemat energi dengan konektivitas Bluetooth/Zigbee.
- Pengalaman Pengguna (UX): Fleksibilitas tinggi untuk suasana personal.
9. Lego Modular Buildings - Corner Garage (10264)

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Mengamati kebutuhan penggemar Lego yang menginginkan set bangunan modular realistis dengan detail unik.
- Define: "Pengguna mencari set Lego yang menantang untuk dirakit, memiliki detail autentik, dan cocok untuk koleksi."
- Ideate: Mengusulkan desain garasi sudut dengan elemen khas, seperti pompa bensin vintage dan bengkel mekanik.
- Prototype: Membuat beberapa versi dengan variasi tata letak, ukuran bangunan, dan detail tambahan.
- Test: Menguji dengan komunitas Lego untuk menilai kejelasan instruksi perakitan, estetika, dan keseruan bermain.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Desain arsitektur realistis dengan warna cerah dan elemen khas kota klasik.
- Fungsionalitas: Memberikan pengalaman membangun yang kompleks dan detail, dengan elemen interaktif seperti pintu garasi yang bisa dibuka.
- Kegunaan: Mudah dirakit dengan instruksi yang jelas, cocok untuk pajangan maupun permainan kreatif.
- Rekayasa: Sistem blok interlocking yang presisi, memastikan konstruksi kokoh dan kompatibel dengan seri Lego Modular lainnya.
- Pengalaman Pengguna (UX): Menghadirkan kepuasan dalam membangun dan merancang kota Lego yang lebih hidup.
10. Kemasan Oreo Edisi Khusus Star Wars

Contoh Proses Design Thinking:
- Empathize: Amati antusiasme penggemar Star Wars terhadap produk bertema.
- Define: "Penggemar menginginkan camilan dengan kemasan koleksi menarik."
- Ideate: Desain karakter ikonik seperti Darth Vader dan Yoda.
- Prototype: Uji berbagai desain kemasan dengan warna dan karakter berbeda.
- Test: Uji reaksi konsumen di toko.
Hasil Desain Produk:
- Estetika: Grafis karakter Star Wars yang menarik.
- Fungsionalitas: Kemasan melindungi kue dan menarik konsumen.
- Kegunaan: Mudah dibuka dan disegel ulang.
- Rekayasa: Material ramah lingkungan.
- Pengalaman Pengguna (UX): Koneksi emosional dengan penggemar
Tips Membuat Desain Produk yang Menarik
Berikut beberapa tips agar desain produk yang kamu buat lebih menarik:
- Lakukan riset untuk mengetahui apa yang benar-benar diinginkan dan dibutuhkan oleh target pasar kamu.
- Pastikan produk kamu mudah digunakan dan menyelesaikan masalah spesifik pengguna.
- Pilih palet warna, bentuk, dan material yang selaras untuk menciptakan identitas visual yang kuat.
- Tambahkan elemen unik yang membedakan produk kamu dari kompetitor.
- Buat prototipe dan minta pendapat dari pengguna potensial untuk menyempurnakan desain.
- Gunakan bahan ramah lingkungan atau desain yang mendukung penggunaan jangka panjang.
- Hindari elemen berlebihan; desain sederhana sering kali lebih mudah diingat dan digunakan.
Baca juga: Apa Itu Product Manager? Ini Job Desc, Skill, dan Gajinya
Dengan mengikuti tips ini, kamu bisa menciptakan desain produk yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi penggunanya.
Desain produk adalah perpaduan seni dan ilmu yang membutuhkan kreativitas serta pemahaman mendalam tentang pengguna.
Jika kamu tertarik untuk berkarier sebagai product designer dan ingin mengasah kemampuan kamu, cari lowongan pekerjaannya di Dealls!.
Di Dealls, kamu bisa menemukan informasi lowongan kerja terbaru sebagai product designer dan memulai langkah kamu di dunia desain produk yang dinamis!
Sumber: