Pernahkah kamu bertanya-tanya, bagaimana sebuah aplikasi bisa sesuai dengan apa yang kita butuhkan?
Katakanlah Instagram, bagaimana bisa media sosial ini berkembang dari hanya sekadar platform untuk membagikan foto, menjadi aplikasi yang penuh dengan fitur seperti Stories, Reels, bahkan Shopping?
Semua itu bukan kebetulan, melainkan hasil dari proses product development yang terus beradaptasi dengan kebutuhan pengguna dan tren pasar.
Namun, apa sih sebenarnya product development itu? Bagaimana prosesnya? Profesi apa yang berperan di balik ini? Yuk, simak lebih lanjut artikel ini!
Apa itu Product Development?
Product development adalah proses yang dilakukan untuk mengubah ide atau konsep menjadi produk nyata yang siap digunakan oleh konsumen.
Bayangkan kamu punya ide brilian untuk sebuah aplikasi baru yang bisa membantu orang menemukan tempat nongkrong asik di kota.
Nah, langkah-langkah yang kamu lakukan untuk membuat ide itu menjadi aplikasi nyata, mulai dari perencanaan, desain, pengembangan, hingga peluncuran, adalah bagian dari product development.
Proses ini tidak hanya tentang membuat produk, tetapi juga memastikan produk tersebut bisa menyelesaikan masalah pengguna dengan cara yang kreatif dan efektif.
Bagi kamu yang suka tantangan, product development adalah dunia yang seru! Di sini, kamu bisa menggabungkan kreativitas, analisis, dan pemahaman pasar untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar berguna dan bernilai. Jadi, jika kamu tertarik untuk menjadi bagian dari proses yang dinamis ini, selamat datang di dunia product development!
Apa Itu Product Developer?
Jika product development berbicara tentang proses pengembangan produk, maka product developer adalah orang di baliknya.
Jadi, product developer adalah orang yang bertanggung jawab pada sebuah produk di perusahaan, baik itu pengembangan produk baru maupun evaluasi produk lama agar dapat terus memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
Tugas mereka mencakup riset pasar, analisis kompetitor dan tren terkini, desain produk, hingga peluncuran produk di pasaran.
Fungsi Product Development
Fungsi product development bisa diibaratkan sebagai jantung dari sebuah bisnis yang inovatif! Yuk, simak beberapa fungsinya yang bisa bikin kamu lebih paham dan tertarik:
1. Mengubah Ide Menjadi Produk
Product development membantu mengubah ide-ide kreatif menjadi produk nyata yang bisa dinikmati oleh konsumen.
Bayangkan, dari sekadar ide di kepala, kamu bisa menciptakan sesuatu yang keren dan dibutuhkan banyak orang!
2. Meningkatkan Daya Saing Perusahaan
Proses mengembangkan produk membuat brand kamu lebih unik dan menarik dibandingkan produk lain di pasaran.
Jadi, kamu bisa menjadi pahlawan untuk perusahaan dengan menciptakan produk yang lebih baik daripada pesaing.
3. Memahami Kebutuhan Konsumen
Proses pengembangan produk banyak melibatkan riset dan analisis terkait kebutuhan dan keinginan konsumen.
Oleh karena itu, dengan product development, kamu bisa menciptakan produk yang benar-benar sesuai dan relevan dengan mereka..
4. Meningkatkan Keuntungan
Produk yang dikembangkan dengan baik akan meningkatkan kemungkinan produk tersebut menjadi lebih laris manis di pasaran, dan ini berarti keuntungan yang lebih besar untuk perusahaan. Jadi, kamu juga ikut berperan dalam kesuksesan bisnis!
5. Menjaga Relevansi di Pasar
Dunia bisnis terus berubah, dan product development memastikan bahwa produk kamu selalu relevan dan up-to-date dengan perkembangan yang ada.
Dengan begitu, perusahaan tetap bisa bertahan dan beradaptasi meskipun tren dan teknologi terus berkembang.
Baca Juga: Apa Itu Product Manager? Ini Job Desc, Skill, dan Gajinya
Kapan Perusahaan Perlu Melakukan Product Development?
Kapan sih waktu yang tepat untuk meluncurkan produk baru atau melakukan product development? Nah, ini dia beberapa situasi yang bisa jadi sinyal bahwa saatnya kamu harus bergerak:
1. Saat Ada Kebutuhan Baru di Pasar
Saat ada tren baru atau kebutuhan yang belum terpenuhi di pasar adalah waktu yang tepat bagi perusahaan untuk meluncurkan produk baru.
Misalnya, mungkin ada permintaan untuk gadget ramah lingkungan seiring bertambahnya awareness tentang keberlanjutan, dan perusahaan bisa menghadirkan inovasi di bidang itu!
2. Ketika Persaingan Menjadi Ketat
Jika kompetitor mulai meluncurkan produk-produk keren dan inovatif, ini waktu yang tepat juga bagi perusahaan untuk turut beraksi agar bisa tetap unggul!
3. Untuk Meningkatkan Penjualan
Jika penjualan produk lama mulai stagnan atau menurun, saatnya mempertimbangkan untuk mengembangkan produk baru yang lebih inovatif.
Produk segar bisa menarik perhatian konsumen dan memberikan dorongan baru untuk pendapatan perusahaan.
4. Saat Teknologi Baru Muncul
Ketika teknologi baru masuk ke pasar, ini kesempatan emas untuk melakukan product development. Misalnya, dengan kemajuan teknologi AI, perusahaan bisa mengembangkan produk yang lebih pintar dan canggih.
5. Untuk Memanfaatkan Feedback Konsumen
Jika konsumen memberikan masukan yang menunjukkan bahwa mereka menginginkan fitur atau produk tertentu, ini sinyal yang jelas bahwa perusahaan harus mengembangkan sesuatu yang baru dan lebih baik.
6. Ketika Memasuki Pasar Baru
Jika perusahaan ingin melakukan ekspansi atau memperluas jangkauannya ke pasar baru dan segmen yang berbeda, meluncurkan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar tersebut bisa jadi langkah strategis yang cerdas.
Proses dan Tahapan Product Development
Proses product development sangatlah menyenangkan dan penuh tantangan. Kalau kamu penasaran apa saja yang dilakukan pada tahap pengembangan produk, berikut penjelasannya.
1. Pencarian Ide (Ideation)
Semuanya dimulai dari ide! Pada tahap pertama ini, tim product development perlu berpikir kreatif untuk memikirkan produk baru yang bisa memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan pasar.
2. Melakukan Riset Pasar dan Tren
Ini adalah langkah kedua dan yang paling krusial. Tim product development harus paham betul apa yang sedang tren di pasar dan apa yang diinginkan serta dibutuhkan konsumen.
Langkah ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengadakan survei, wawancara pengguna, analisis data di media sosial, hingga mengamati kompetitor.
Dari riset ini, maka perusahaan bisa menemukan peluang untuk melakukan inovasi produk, serta menghindari pengembangan produk yang tidak sesuai kebutuhan pasar.
3. Mengembangkan Ide Produk
Setelah tahu apa yang diinginkan pasar, saatnya berpikir kreatif! Tim ini akan melakukan brainstorming untuk mengembangkan ide produk yang menarik dan inovatif.
Pada tahap ini, mereka bakal sering berdiskusi, menggambar konsep, dan membayangkan bagaimana produk akan terbentuk di masa depan.
4. Mendesain Produk/Membuat Prototipe
Di tahap ini, ide-ide keren tadi mulai dibentuk jadi desain atau prototipe yang lebih konkret. Ini bisa berupa sketsa, model digital, atau bahkan versi sederhana dari produk itu sendiri.
Tim product development bekerja sama dengan desainer untuk menciptakan tampilan dan fungsi produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. Mengatur Proses Produksi
Bukan hanya desain, mereka juga harus memastikan bahwa produk bisa diproduksi dengan efektif dan efisien. Ini berarti memikirkan bahan, teknologi, dan proses produksi yang paling pas supaya produk bisa jadi kenyataan.
6. Melakukan Testing atau Uji Coba Produk
Sebelum produk diluncurkan, harus ada yang namanya uji coba untuk memastikan apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
Pada tahap ini, tim akan menguji produk untuk memastikan semuanya bekerja dengan baik dan sesuai dengan standar kualitas. Kalau ada yang perlu diperbaiki, ini saatnya!
7. Meluncurkan Produk ke Pasar
Nah, ini bagian yang paling ditunggu-tunggu! Apabila produk sudah lulus uji coba tahap akhir, tim product development akan bekerja sama dengan tim pemasaran untuk meluncurkan produk ke pasar.
Mereka harus memastikan bahwa peluncuran berjalan lancar dan produk bisa diterima dengan baik oleh konsumen.
8. Monitor dan Evaluasi
Proses product development belum selesai setelah produk diluncurkan. Tim product development juga harus memantau kinerja produk di pasar dan mendapatkan feedback dari pengguna.
Dari situ, mereka bisa terus melakukan perbaikan dan pengembangan agar produk tetap relevan dengan pasar.
Contoh Product Development
Berikut ini beberapa contoh brand besar di Indonesia yang berhasil menerapkan strategi product development dengan tepat untuk menjaga relevansi mereka di pasaran:
1. Indomie
Indomie dikenal dengan keberagaman varian rasanya yang terus berkembang mengikuti selera dan tren pasar.
Sebagai contoh, Indomie meluncurkan varian "Indomie Goreng Rendang" dan "Indomie Goreng Aceh" yang terinspirasi dari masakan tradisional Indonesia.
Langkah ini dilakukan untuk memenuhi selera konsumen yang suka dengan rasa lokal yang autentik, serta menjangkau pasar yang lebih luas.
Dengan memperkenalkan varian rasa baru secara berkala, Indomie dapat mempertahankan loyalitas konsumen dan tetap bersaing di pasar mi instan yang sangat kompetitif.
2. Teh Botol Sosro
Teh Botol Sosro sebelumnya hanya dikenal dengan kemasan botol kaca yang biasa hadir di tempat makan bakso.
Kini, mereka menghadirkan produk dalam kemasan kertas (karton) yang lebih praktis dan bisa digunakan untuk segala keadaan.
Pengembangan produk ini adalah bentuk adaptasi terhadap kebutuhan konsumen yang lebih mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan.
Dengan kemasan karton, Teh Botol Sosro dapat menjangkau pasar yang lebih luas, seperti konsumen yang membutuhkan kemasan yang lebih mudah dan ringan dibawa.
Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Product Developer
Lulusan Desain Produk akan menjadi nilai plus jika berkarier di bidang product development, karena dalam perkuliahan, mereka diajarkan bagaimana cara merancang sebuah produk.
Namun, pekerjaan product developer juga bisa dijalani oleh lulusan dari berbagai jurusan, asalkan memiliki keterampilan yang relevan.
Untuk menjadi seorang product development yang andal, ada beberapa skill yang wajib kamu kuasai. Yuk, intip skill apa saja yang dibutuhkan:
1. Kreativitas dan Inovasi
Menjadi kreatif dan inovatif adalah skill utama yang harus dimiliki product developer.
Sebab, seorang product development harus bisa berpikir di luar kotak untuk menghasilkan ide-ide segar yang belum pernah ada.
Kreativitas juga memungkinkan seseorang untuk bisa menciptakan produk yang berbeda dan inovatif, yang pastinya akan menarik perhatian konsumen.
2. Kemampuan Analitis
Kemampuan menganalisis data dan tren pasar juga sangat penting untuk memutuskan langkah-langkah apa yang harus diambil dalam pengembangan produk.
Dengan skill ini, kamu bisa memprediksi apa yang akan sukses di pasaran dan apa yang akan membuat produk makin laris manis.
3. Komunikasi Efektif
Seorang product developer perlu memiliki skill komunikasi yang baik agar bisa menjelaskan ide kepada tim, atasan, atau klien.
Tak hanya itu, komunikasi yang efektif juga bisa membuat kerja sama dengan tim dan stakeholder dalam pengembangan produk menjadi lebih lancar.
4. Problem Solving
Di dunia product development, kamu akan sering dihadapkan pada masalah-masalah yang perlu solusi cepat dan tepat.
Nah, kemampuan problem-solving akan membuatmu bisa mencari jalan keluar yang kreatif dan efisien saat menghadapi tantangan. Jadi, produk pun tetap bisa dikembangkan sesuai rencana.
5. Manajemen Proyek
Skill ini penting untuk memastikan semua aspek pengembangan produk berjalan lancar, mulai dari perencanaan hingga peluncuran.
Kamu harus bisa mengatur waktu, sumber daya, dan anggota tim agar semuanya bekerja sesuai jadwal dan target.
Meskipun begitu, orang yang bertanggung jawab dalam manajemen proyek pengembangan produk biasanya adalah product manager.
6. Adaptabilitas
Dunia bisnis sangat cepat berubah. Maka dari itu, seorang product development perlu mempunyai kemampuan adaptabilitas untuk bisa menyesuaikan diri dengan perubahan tren, teknologi, dan kebutuhan pasar. Dengan begitu, produk yang dihasilkan pun akan tetap relevan dan sesuai dengan permintaan pasar.
Baca Juga: Apa Itu Project Manager? Ini Peran dan Skill yang Wajib Dimiliki!
Ingin Berkarier Menjadi Product Developer? Cari Lokernya di Dealls!
Itu dia penjelasan lengkap tentang product development. Pada intinya, product development adalah proses mengembangkan produk, mulai dari tahap ideation hingga peluncuran dan evaluasi.
Product development memang seru dan menantang. Nah, jika kamu tertarik untuk terjun ke dunia ini, tidak ada salahnya untuk mulai memperdalam skill dan pengetahuan tentang pengembangan produk.
Selain itu, kamu juga bisa mencari lowongan kerja product developer terbaru atau posisi lain yang cocok untukmu melalui Dealls!
Ada berbagai peluang karier dari perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia yang sesuai dengan passion dan skill-mu.
Jangan sampai ketinggalan, yuk unduh sekarang dan mulailah perjalanan karier impianmu bersama Dealls!
Sumber: