Apa Itu Cold Calling? Ini Arti dan 10 Tips Melakukannya!

Pahami apa itu cold calling, perbedaannya dengan warm calling, dan tips melakukannya secara efektif dalam artikel ini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls February 05, 2025

Salah satu strategi bisnis yang masih digunakan hingga saat ini untuk menarik pelanggan baru adalah cold calling

Cold calling atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut ‘panggilan dingin’ merupakan sebuah metode yang mengharuskan sales menghubungi prospek tanpa adanya interaksi sebelumnya.

Meskipun dianggap menakutkan karena tingkat penolakannya tinggi, cold calling tetap menjadi teknik yang ampuh asalkan dilakukan dengan cara yang tepat. Sebelum mengetahui cara menerapkannya, alangkah baiknya kita pahami dulu apa itu cold calling.

Apa Itu Cold Calling?

Berdasarkan informasi dari website ZenDeskcold calling adalah bentuk ajakan sales kepada pelanggan yang belum pernah berinteraksi dengan mereka. Biasanya, metode ini dilakukan melalui telepon atau tindakan door-to-door.

Tujuan cold calling adalah menjual produk atau layanan bisnis kepada pelanggan potensial. Sayangnya, tantangan yang harus dihadapi para sales adalah membuat panggilan ini tidak terlalu agresif dan mengganggu untuk pelanggan. Bahkan, cold calling juga sering diabaikan karena dianggap spam.

Perbedaan Cold Calling vs Warm Calling

Selain cold calling, ada juga istilah warm calling. Apa perbedaannya? Dilansir dari website Cognism, perbedaan cold calling vs warm calling didasarkan atas tiga aspek berikut:

1. Bentuk Perhatian yang Diberikan pada Produk atau Perusahaan

Cold calling ditujukan kepada calon pelanggan yang belum pernah menunjukkan minat terhadap produk maupun perusahaan.

Sebaliknya, warm calling melibatkan interaksi dengan calon pelanggan yang telah menunjukkan minat atau komitmen, seperti mengisi formulir atau berinteraksi dengan konten perusahaan.

2. Target Audiens yang Dituju

Cold calling lebih cocok menargetkan audiens yang belum mengetahui tentang produk, sementara warm calling ditujukan kepada audiens yang berpotensi  lebih tinggi untuk melakukan pembelian karena mereka sudah mengetahui produk tersebut sebelumnya.

3. Proses Mencapai Target

Proses cold calling lebih cepat dengan pendekatan langsung untuk menarik perhatian calon pelanggan baru. Di sisi lain, warm calling melibatkan analisis dan interaksi lebih mendalam sebelum melakukan panggilan.

Baca juga: Apa Itu Retargeting dan Mengapa Sangat Penting Di Sales?

Contoh Cold Calling

Masih penasaran apa contoh langsung dari cold calling? Berikut Dealls sertakan tiga contoh sederhana yang mudah dipahami.

1. Menjual Layanan Digital Marketing

Seorang sales menghubungi pemilik bisnis kecil yang belum pernah menggunakan jasa digital marketing. Mereka menawarkan layanan peningkatan visibilitas online melalui SEO dan iklan digital.

2. Penawaran Software as a Service (SaaS)

Sales representative dari perusahaan SaaS menghubungi perusahaan-perusahaan potensial untuk memperkenalkan software manajemen proyek yang dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka.

3. Menawarkan Asuransi Kesehatan

Agen asuransi menghubungi individu yang belum memiliki perlindungan kesehatan yang memadai. Mereka akan menawarkan paket asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran calon pelanggan.

Tips dan Trik dalam Melakukan Cold Calling dengan Efektif

Berdasarkan informasi dari website Udemy, ada 10 tips yang perlu dilakukan saat melakukan cold calling untuk membantu meningkatkan efektivitasnya. Berikut penjelasan singkatnya.

1. Kenali Target atau Calon Pelangganmu

Sebelum melakukan panggilan, pastikan untuk melakukan riset mendalam terhadap calon pelanggan. Pahami kebutuhan mereka, industri tempat mereka bekerja, hingga tantangan yang mereka hadapi. Hal ini akan memudahkanmu untuk menyampaikan pesan yang lebih relevan dan menarik bagi mereka.

2. Buatlah Kerangka Percakapan, Bukan Naskahnya

Menggunakan naskah saat cold calling sering terdengar kaku dan tidak natural. Untuk itu, buatlah kerangka percakapan yang fleksibel supaya kamu dapat beradaptasi dengan respons dari calon pelanggan tanpa kehilangan arah dalam menyampaikan pesan.

3. Jangan Takut Menerima Penolakan!

Penolakan adalah bagian dari proses cold calling. Jangan merasa gagal jika calon pelanggan menolak tawaranmu. Alih-alih menyerah, gunakan setiap penolakan sebagai pembelajaran untuk memperbaiki pendekatanmu di panggilan berikutnya.

Cold Calling Adalah 2

4. Berdirilah saat Menelpon

Berdiri saat melakukan panggilan dapat meningkatkan energi dan kepercayaan dirimu. Tak hanya itu, suaramu akan terdengar lebih bersemangat dan meyakinkan, sehingga dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan perhatian dari calon pelanggan.

5. Catat Beberapa Keberatan Calon Pelanggan

Calon pelanggan sering kali merasa keberatan sebelum mereka memutuskan untuk membeli. Dengan mencatat keberatan yang sering muncul, kamu dapat menyiapkan jawaban yang lebih meyakinkan untuk mengatasi keraguan mereka.

6. Biasakan Mendengar Kata “Tidak”

Ingatlah bahwa cold calling adalah permainan angka. Semakin banyak panggilan yang kamu lakukan, semakin besar peluangmu untuk menemukan prospek yang tertarik.

7. Pelajari Cara Bicara dengan Gatekeeper

Dalam beberapa kasus, kamu mungkin harus berbicara dengan “gatekeeper” berupa sekretaris atau asisten sebelum dapat terhubung dengan orang yang mengambil keputusan pembelian. Kuasai teknik berbicara dengan mereka supaya kamu dapat melewati tahap ini dengan lancar.

8. Pahami Produk Bisnismu dengan Baik

Sales yang memahami produk atau layanan akan lebih meyakinkan. Pastikan kamu dapat menjelaskan manfaat utama produk dengan jelas dan menjawab pertanyaan pelanggan dengan percaya diri.

9. Siapkan Penawaran Khusus

Tawarkan diskon atau bonus tambahan sebagai daya tarik utama bagi calon pelanggan yang masih ragu untuk membeli. Pastikan juga kamu memiliki strategi promosi yang dapat meningkatkan kemungkinan closing deal.

10. Lacak Hasil Penjualanmu

Terakhir, lakukan evaluasi efektivitas cold calling dengan cara melacak jumlah panggilan yang dilakukan, tingkat respons pelanggan, serta jumlah closing deal yang berhasil kamu dapatkan. 

Dengan begitu, kamu dapat mengidentifikasi strategi paling efektif untuk meningkatkan penjualan.

Baca juga: Spin Selling, Sales Wajib Tahu Strategi Ampuh Ini!

Itulah pengertian cold calling, contoh, dan tips menerapkannya secara efektif. Cold calling memang bukan tugas yang mudah. Akan tetapi, menggunakan strategi yang tepat bisa meningkatkan efektivitasnya secara signifikan. 

Mulai dengan mengenali target pelanggan, menyusun kerangka panggilan yang fleksibel, hingga mengatasi keberatan calon pelanggan, semua ini akan membantu kamu dalam meningkatkan peluang closing deal.

call to action apply job di Dealls

Kalau kamu ingin berkarier sebagai sales, yuk cek berbagai lowongan kerja sales di Dealls.  

Selain itu, kamu juga bisa berkonsultasi seputar ilmu sales dan marketing lainnya dengan program career mentor dari Dealls. Para mentor akan membimbingmu untuk melakukan career planning, industry insights, goal setting, hingga personal development yang dibutuhkan untuk menjadi seorang sales atau tim marketing.

Yuk, raih karier impianmu sekarang juga bersama Dealls!

 

Sumber:

What is cold calling? Meaning, tips, examples, and techniques

What's the Difference Between Warm Calling Vs Cold Calling?

Cold Calling: 10 Tips and Tricks to Increase Your Success Rate - Udemy Blog

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya