Apa Itu Cognitive Dissonance? Kenali Arti Dan Tanda-Tandanya!

Cognitive Dissonance adalah perasaan tidak nyaman karena hal-hal yang bertentangan. Yuk, kenali arti dan tanda-tandanya!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls January 24, 2025

Ketika bekerja kamu mungkin mengalami gejala cognitive dissonance, hah? Cognitive dissonance? Singkatnya, cognitive dissonance adalah kondisi yang timbul ketika kamu mulai mempertanyakan nilai-nilai yang telah kamu jalani selama ini.

Fenomena psikologis ini dapat terjadi pada siapa saja tanpa kita sadari. Oleh sebab itu, artikel ini akan membahas  apa itu cognitive dissonance dan bagaimana tanda-tandanya dalam kehidupan sehari-hari 

Yuk, simak sampai habis artikelnya!

Apa Itu Cognitive Dissonance?

cognitive dissonance adalah

Menurut laman MedicalNewsTodaycognitive dissonance adalah sebuah fenomena psikologis yang terjadi ketika seseorang memiliki dua keyakinan yang saling bertentangan di waktu yang sama. 

Teori cognitive dissonance ini sebenarnya muncul dari teori Psikolog Leon Festinger pada tahun 1957, lho! Tepatnya dalam bukunya yang berjudul  “A Theory of Cognitive Dissonance”.

Di sana, Festinger menyebutkan bahwa dua ide bisa konsonan (saling mendukung)  atau disonan (berlawanan). Festinger berpendapat bahwa disonansi kognitif lebih kuat ketika seseorang memiliki banyak pandangan yang bertentangan dan didukung dengan penting atau tidaknya pandangan tersebut.

Jadi, bisa dikatakan jika cognitive dissonance ini merupakan sebuah gejala yang terjadi ketika pikiran seseorang tidak selaras dengan keyakinannya. Contohnya ketika kamu tetap scrolling media sosial  meski tahu jika scrolling bisa membuat kecanduan.  

Apa Penyebab Dari Cognitive Dissonance

1. Informasi Baru

Penyebab terbesar dari cognitive dissonance ini adalah informasi baru. Ketika kamu menerima informasi baru dan informasi tersebut bertentangan dengan pendapat yang kamu miliki, maka akan terjadi fenomena cognitive dissonance ini. 

Misalnya, ketika kamu membaca postingan tentang bahaya merokok. Setelah membaca artikel tersebut, kamu mulai bertanya-tanya apakah kamu harus berhenti merokok atau tidak?.

2. Kepatuhan Yang Dipaksakan

Kamu tentu pernah terpaksa melakukan sesuatu, bukan? Terpaksa berangkat kerja, terpaksa berangkat sekolah, dan situasi-situasi lain yang kamu lakukan setengah hati. 

Nah, hal tersebut bisa memicu cognitive dissonance, lho! Sebab, kamu dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keyakinan yang kamu miliki. 

3. Keputusan

Cognitive dissonance ini juga disebabkan dari keterbatasan memilih. Dalam hal ini, kamu harus mengambil keputusan yang timbul dari perasaan bimbang. Contohnya, ketika kamu harus memilih bubur diaduk dan tidak diaduk untuk makan siang. 

Tanda-Tanda Cognitive Dissonance

cognitive dissonance adalah

Disadari atau tidak, kamu mungkin pernah mengalami gejala cognitive dissonance ini. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tandanya di bawah ini!

1. Tidak Nyaman Sebelum Membuat Keputusan 

Jika kamu merasa tidak nyaman sebelum melakukan sesuatu atau membuat keputusan, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda-tanda dari cognitive dissonance ini, lho. Dalam hal ini kamu akan merasa bimbang untuk memutuskan mana yang harus kamu yakini. 

2. Mencoba Membenarkan Keputusan Yang Telah Dibuat

Tanda yang selanjutnya timbul ketika kamu mencoba merasionalisasi keputusan yang sudah kamu buat, meskipun keputusan tersebut sebenarnya bukan keputusan terbaik. 

3. Merasa Malu Dengan Tindakan Yang Kamu Buat

Kamu merasa malu setelah melakukan sesuatu? Atau berusaha menyembunyikan tindakan tersebut dari orang lain? Kondisi ini  juga menjadi tanda-tanda cognitive dissonance, lho! 

4. Merasa Bersalah Setelah Melakukan Sesuatu

Selain itu, cognitive dissonance juga timbul dari perasaan bersalah setelah melakukan sesuatu, seperti ketika kamu merasa bersalah setelah makan martabak di malam hari. 

5. Melakukan Sesuatu Karena FOMO

Tanda yang satu ini pasti sering kamu rasakan di era sekarang ini, yup melakukan sesuatu karena takut ketinggalan, meskipun sebenarnya hal tersebut bukanlah sesuatu yang kamu inginkan, seperti membeli coklat dubai atau mengikuti tren fashion.  

Baca juga: Apa itu Burnout? Pengertian, Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya

Cara Menghadapi Cognitive Dissonance

cognitive dissonance adalah

Tak perlu risau, jika kamu mengalami tanda-tanda di atas, kamu masih tetap bisa menghadapinya dengan cara-cara di bawah ini, kok.

1. Ubah Keyakinan

Meskipun kelihatannya sulit, kamu bisa lho menghadapi cognitive dissonance dengan mengubah keyakinan sedikit demi sedikit. Mulailah berpikir positif dan buat pilihan yang terbaik untuk diri kamu.

2. Ubah Tindakan 

Setelah mengubah keyakinan, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengubah tindakan. Sama halnya dengan mengubah tindakan, cara yang satu ini mungkin juga sulit untuk dilakukan secara langsung. Sedikit demi sedikit, kamu pasti bisa kok menghadapi perubahan ini. 

3. Latihlah kesadaran penuh (mindfulness)

Kamu juga bisa menghadapi cognitive dissonance ini dengan berfokus pada kehidupan sehari-hari. Hal ini bisa membantu kamu dalam mendeteksi timbulnya ketidakkonsistenan dan menanganinya sebelum menimbulkan masalah. 

4. Tingkatkan Pemahaman Dan Informasi Baru

Coba untuk mencari informasi dan data tambahan dari kondisi yang akan kamu pilih tersebut. Pastikan untuk selalu terbuka dengan pandangan apapun yang bisa mengatasi masalah kamu ini, ya! 

Contoh Cognitive Dissonance

Di bawah ini adalah contoh dari cognitive dissonance yang bisa timbul dalam kehidupan sehari-hari:

1. Merokok

Kebiasaan merokok jadi contoh yang paling sering terjadi. Konflik ini timbul ketika orang-orang yang merokok tau bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan mereka. Besarnya tingkat cognitive dissonance ini akan lebih tinggi pada orang yang sangat menghargai kesehatan mereka.

Seseorang mungkin tidak menyukai efek samping fisik dari merokok, tetapi merasa bahwa merokok bisa membuat mereka  rileks dan mengurangi stres.

Nah, cara mengatasi cognitive dissonance ini adalah menggunakan terapi pengganti nikotin, seperti permen karet, untuk merasakan efek nikotin dengan efek samping yang lebih sedikit. Hal ini dapat membantu mereka mengurangi atau berhenti merokok.

2. Minum Kopi

Kebiasaan meminum kopi juga bisa menimbulkan cognitive dissonance, lho! Sama seperti merokok, bagi kamu yang gemar meminum kopi mungkin tahu jika kebiasaan tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan lambung. 

Kamu mungkin menikmati saat-saat meminum kopi, karena rasanya yang nikmat dan perasaan bahagia setelah meminumnya, tetapi kamu sadar jika  minum kopi bisa membuat Maag kambuh.

Untuk mengatasi hal ini, kamu mungkin bisa menetapkan batas konsumsi kafein dalam seminggu dan ganti kopi dengan minuman lainnya. Hal ini bisa membantu kamu untuk mengurangi kebiasaan meminum kopi. 

3. Switch Career

Cognitive dissonance ini juga bisa terjadi ketika kamu mencari pekerjaan dan peluang karier, lho! Seperti ketika kamu bimbang ingin tetap berkarier di bidang digital marketing atau switch career di bidang creative

Kamu mungkin merasa jika karier yang kamu pilih saat ini stagnan dan tidak berkembang, tetapi lingkungan tempat kerja kamu sekarang sangat baik dan suportif. Di satu sisi. kamu ingin switch career di bidang creative, karena merasa lebih memiliki jenjang karier. 

Jika mengalami hal ini, kamu bisa berdiskusi dengan berbagai mentor-mentor berpengalaman di program career mentor Dealls! 

Jika sudah yakin dengan pilihan karier yang ingin kamu pilih, kamu juga bisa lho mencari peluang karier terbaru dari Dealls!

Di sini terdapat berbagai lowongan kerja terbaru dari perusahaan ternama dengan peluang diterima yang lebih besar!

Yuk, gunakan Dealls sekarang juga! Download aplikasinya melalui App Store atau Google Play Store.

Sumber: 

Cognitive Dissonance and the Discomfort of Holding Conflicting Beliefs

What is cognitive dissonance?

Overcoming Cognitive Dissonance: A Guide to Staying True to Yourself

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya