Class diagram adalah salah satu jenis diagram dalam Unified Modeling Language (UML) yang banyak digunakan dalam pengembangan software.
Diagram ini memberikan gambaran visual tentang bagaimana kelas-kelas dalam suatu sistem saling berhubungan, lengkap dengan atribut, metode, dan interaksi yang terjadi antar objek.
Bagi software developer, memahami class diagram menjadi langkah penting dalam perancangan sistem yang lebih terstruktur dan efisien.
Pengertian Class Diagram
Dilansir dari TechTarget, class diagram adalah bagan yang mengilustrasikan hubungan souce code antar kelas dalam Unified Modeling Language (UML).
Dalam konteks class diagram, sebuah kelas mendefinisikan metode dan variabel yang ada dalam sebuah objek, yang mewakili entitas nyata dalam program.
Class diagram sangat berguna untuk segala bentuk pemrograman berorientasi objek (OOP). Konsep ini sudah ada selama bertahun-tahun, tetapi terus berkembang seiring dengan paradigma model OOP yang semakin canggih.
Class diagram adalah bagian penting dari perancangan software. Diagram ini membantu developer memahami struktur sistem secara keseluruhan, termasuk bagaimana berbagai komponen saling berhubungan.
Dengan memahami class diagram, kamu bisa mendapatkan gambaran jelas tentang bagaimana setiap bagian dari aplikasi bekerja secara terintegrasi.
Penggunaan class diagram sangat direkomendasikan, terutama ketika bekerja dalam tim developer. Sebab, diagram ini mampu menyederhanakan komunikasi antar anggota tim dengan memvisualisasikan struktur sistem yang kompleks menjadi lebih mudah dipahami.
Berbeda dengan ERD, class diagram digunakan untuk memodelkan struktur kelas dalam pemrograman berorientasi objek dengan menunjukkan atribut, metode, dan hubungan antar kelas, sementara ERD lebih berfokus pada hubungan antar entitas dalam basis data dan bagaimana data membentuk sebuah flow di dalam sistem.
Fungsi dan Manfaat Class Diagram
Dilansir dari IBM, class diagram sering disebut sebagai blueprints dari sistem atau subsistem. Diagram ini digunakan untuk memodelkan objek-objek yang membentuk sistem, menampilkan hubungan antar objek, serta mendeskripsikan apa yang dilakukan oleh objek-objek tersebut dan layanan yang mereka sediakan.
Bagi perusahaan/organisasi, class diagram memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah untuk mengilustrasikan model data dalam sistem informasi, baik yang sederhana maupun kompleks.
Class diagram juga mempermudah pemahaman skema aplikasi secara keseluruhan, mengkomunikasikan kebutuhan spesifik dari sebuah sistem, hingga mendistribusikan informasi tersebut ke seluruh bisnis.
Selain itu, diagram ini memungkinkan pembuatan diagram rinci yang menyorot kode spesifik yang perlu diprogram dan diterapkan sesuai struktur yang digambarkan.
Class diagram juga memberikan deskripsi independen terhadap implementasi sistem. Dengan kata lain, diagram ini menjelaskan tipe-tipe data yang digunakan dalam sistem yang nantinya akan diteruskan antar komponen. Hal ini menjadikannya alat yang sangat fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
Baca juga: Software Engineering: Pengertian, Tujuan, Proses dan Profesi
Komponen Utama dalam Class Diagram

Dilansir dari IBM, berikut adalah komponen utama yang biasanya ditemukan dalam class diagram:
1. Classes
Kelas dalam UML merepresentasikan objek atau sekumpulan objek yang memiliki struktur dan perilaku yang sama. Kelas ini mencakup atribut dan metode yang menggambarkan bagaimana objek tersebut akan berfungsi dalam sistem. Kelas juga bisa memiliki hubungan dengan kelas lain dalam bentuk pewarisan atau asosiasi.
2. Objects
Objek adalah instance dari sebuah kelas. Artinya, setiap objek akan memiliki atribut dan metode yang didefinisikan oleh kelasnya.
Dalam pengembangan software, objek dapat berperan sebagai representasi nyata dari entitas yang ada dalam sistem, seperti pelanggan, produk, atau transaksi.
3. Packages
Package atau paket digunakan untuk mengelompokkan kelas-kelas yang berkaitan dalam sebuah diagram. Ini membantu dalam mengorganisir diagram yang kompleks, membuatnya lebih mudah dipahami dan dikelola.
4. Signals
Signal adalah elemen yang digunakan untuk mengatur komunikasi satu arah dan asinkron antar objek yang aktif di dalam sistem. Signal ini membantu dalam koordinasi dan pertukaran informasi antar bagian sistem tanpa harus menunggu respons langsung.
5. Enumerations
Enumeration adalah tipe data khusus yang mendefinisikan kumpulan nilai tetap yang bisa digunakan dalam sistem. Misalnya, enumeration "Hari" bisa berisi nilai "Senin", "Selasa", "Rabu", dan seterusnya.
6. Data Types
Tipe data adalah elemen yang mendefinisikan jenis nilai yang bisa digunakan dalam sistem. Ini mencakup tipe-tipe data seperti integer, string, dan boolean serta tipe data yang lebih kompleks.
7. Artifacts
Artifact dalam UML merepresentasikan entitas fisik dalam sistem perangkat lunak, seperti file eksekusi, pustaka, dokumen, atau basis data. Artifact ini mencerminkan bagaimana perangkat lunak diimplementasikan dalam dunia nyata.
8. Hubungan dalam Class Diagram
Hubungan dalam class diagram menggambarkan bagaimana satu kelas berinteraksi dengan kelas lainnya. Hubungan ini mencakup asosiasi, agregasi, komposisi, dan pewarisan.
9. Qualifiers on Association Ends
Qualifiers digunakan untuk memberikan properti tambahan pada hubungan antar kelas. Qualifiers ini berperan dalam menentukan kunci atau atribut khusus yang mengindeks hubungan tersebut.
Contoh Class Diagram dalam Berbagai Kasus
Berikut adalah beberapa contoh class diagram dalam berbagai jenis sistem:
1. Contoh Class Diagram untuk Aplikasi E-Commerce

2. Contoh Class Diagram untuk ATM

3. Contoh Class Diagram untuk Video Game

Cara Membuat Class Diagram yang Efektif
Dilansir dari GeeksforGeeks, berikut adalah langkah-langkah membuat class diagram yang efektif:
1. Identifikasi Kelas
Langkah pertama dalam membuat class diagram adalah dengan mengidentifikasi kelas yang diperlukan dalam sistem. Kelas ini bisa menggambarkan entitas-entitas seperti "Pelanggan", "Produk", atau "Pesanan".
Pada langkah ini, pastikan setiap kelas memiliki peran yang jelas dalam sistem dan tidak ada duplikasi atau redundansi.
2. List Atribut dan Metode
Setiap kelas perlu memiliki atribut (properti) dan metode (fungsi) yang sesuai dengan perannya. Misalnya, kelas "Pelanggan" bisa memiliki atribut seperti "nama", "email", dan "nomor telepon", serta metode seperti "registrasi" dan "update profil".
Gunakan tipe data yang sesuai dan tentukan visibilitasnya (public, private, protected) untuk memastikan keamanan data.
3. Identifikasi Hubungan Antar Kelas
Setelah kelas utama ditentukan, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi hubungan antar kelas.
Beberapa jenis hubungan yang umum dalam class diagram adalah:
- Asosiasi: Hubungan langsung antara dua kelas, misalnya "Pelanggan" memiliki hubungan dengan "Pesanan".
- Agregasi: Satu kelas terdiri dari kumpulan objek kelas lain, seperti "Tim" yang terdiri dari beberapa "Pegawai".
- Komposisi: Mirip dengan agregasi, tetapi objek yang termasuk dalam satu kelas tidak dapat berdiri sendiri, seperti "Mobil" yang memiliki "Mesin".
- Pewarisan (Inheritance): Satu kelas mewarisi atribut dan metode dari kelas lain, misalnya "Admin" mewarisi dari "Pengguna".
- Dependensi: Satu kelas bergantung pada kelas lain untuk menjalankan fungsinya, seperti "Checkout Service" bergantung pada "Payment Gateway".
4. Buat Diagram Visual
Gunakan alat diagram seperti LucidChart, Microsoft Visio, atau StarUML untuk menggambar class diagram.
Setiap kelas direpresentasikan dalam bentuk kotak yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu nama kelas di bagian atas, daftar atribut di bagian tengah, dan daftar metode di bagian bawah. Pastikan diagram terlihat rapi dan mudah dipahami.
5. Tambahkan Detail yang Diperlukan
Untuk meningkatkan pemahaman diagram, tambahkan informasi tambahan seperti visibilitas atribut dan metode dengan simbol berikut:
- + (public): Dapat diakses oleh semua kelas.
- - (private): Hanya bisa diakses dalam kelas itu sendiri.
- # (protected): Bisa diakses oleh kelas turunannya.
6. Visualisasikan Hubungan Antar Kelas

Gunakan garis dan panah yang sesuai untuk menggambarkan hubungan antar kelas:
- Garis solid untuk asosiasi biasa.
- Garis berlian kosong untuk agregasi.
- Garis berlian penuh untuk komposisi.
- Garis segitiga untuk pewarisan.
- Garis putus-putus untuk dependensi.
7. Evaluasi dan Koreksi Diagram
Setelah diagram dibuat, lakukan evaluasi untuk memastikan diagram sudah mencerminkan struktur sistem dengan benar. Periksa apakah ada kelas yang tidak memiliki hubungan atau metode yang tidak relevan.
Jika ada kesalahan atau ketidaksempurnaan, lakukan perbaikan sebelum diagram digunakan dalam pengembangan sistem.
Baca Juga: Rekomendasi 21 Aplikasi Membuat Mind Map Free untuk Idemu!
Demikian artikel mengenai class diagram. Memahami dan menggunakan class diagram dengan baik dapat meningkatkan efisiensi pengembangan software.
Dengan class diagram, para software engineer bisa merancang sistem yang lebih terorganisir dan mempermudah proses pengembangan.
Berbicara tentang software engineer, Jika kamu ingin mengembangkan karier di bidang ini, yuk periksa lowongan kerja software engineer terbaru di Dealls!
Ada banyak lowongan software engineer untuk berbagai kualifikasi dari beragam perusahaan ternama di Indonesia.
Selain itu, manfaatkan juga fitur Dealls seperti career mentor atau ATS checker untuk membantumu mempersiapkan diri lebih baik dalam dunia kerja. Yuk, wujudkan karier impianmu bersama Dealls!
Sumber: