Memutuskan untuk resign adalah langkah besar yang memerlukan keberanian dan strategi komunikasi yang baik. Dalam artikel ini, saya akan membantu kamu memahami bagaimana menyampaikan niat resign kepada atasan dengan cara yang sopan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Yuk, simak panduannya!
Baca Juga: 20 Alasan Resign Masuk Akal yang Bisa Kamu Pertimbangkan
Pentingnya Menyampaikan Resign dengan Profesional
Mengapa cara penyampaian resign itu penting? Alasannya sederhana: cara kamu menyampaikan resign dapat mempengaruhi hubungan profesional di masa depan. Menjaga komunikasi yang baik dan sopan menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang menghargai etika kerja.
Selain itu, penyampaian resign yang buruk dapat meninggalkan kesan negatif, baik bagi atasan maupun rekan kerja. Oleh karena itu, penting untuk berpikir matang sebelum berbicara.
Tips Persiapan Untuk Ngomong Resign ke Atasan
Sebelum menyampaikan niat resign, lakukan langkah-langkah berikut:
- Evaluasi ulang keputusanmu. Pastikan keputusan resign sudah melalui pertimbangan yang matang.
- Siapkan alasan yang logis. Misalnya, ingin mengejar peluang baru atau alasan pribadi yang relevan.
- Pilih waktu yang tepat. Sebaiknya hindari momen sibuk kantor, seperti saat ada proyek besar.
- Sampaikan alasan resign dengan jujur dan profesional. Contohnya: “Saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba peluang baru yang sesuai dengan passion saya.”
Dengan persiapan yang matang, kamu akan lebih percaya diri saat berbicara dengan atasan.
Cara Ngomong Resign ke Atasan Secara Langsung dengan Elegan
Menyampaikan resign secara langsung menunjukkan rasa hormatmu kepada atasan. Cara ini jauh lebih baik dibandngkan kamu menyampaikannya secara tidak langsung. Untuk menyampaikan resign secara langsung berikut susunan kata yang dapat kamu gunakan:
1. Awali dengan berterima kasih atas kesempatan bekerja yang telah diberikan
Memulai pembicaraan dengan rasa syukur akan menciptakan suasana yang positif dan menghargai kontribusi perusahaan dalam perjalanan karirmu. Sampaikan rasa terima kasih dengan tulus atas kesempatan yang diberikan selama bekerja. Sebutkan beberapa hal positif yang kamu pelajari atau pengalaman berharga yang kamu dapatkan di perusahaan tersebut.
Contoh:
“Pak/Bu [Nama Atasan], sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih banyak atas bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan selama saya bekerja di sini. Saya sangat menghargai pengalaman berharga yang saya dapatkan, terutama dalam [sebutkan pengalaman atau pelajaran spesifik, misalnya ‘mengembangkan kemampuan saya dalam manajemen proyek’].”
2. Sampaikan Alasan
Sampaikan alasanmu secara jujur, tetapi tetap profesional. Hindari memberikan alasan yang menyinggung, seperti kritik terhadap perusahaan atau rekan kerja. Alasan resign bisa bersifat pribadi atau profesional, seperti mencari peluang baru, melanjutkan studi, atau fokus pada keluarga. Pastikan alasanmu disampaikan dengan nada positif.
Contoh:
“Setelah mempertimbangkan dengan matang, saya memutuskan untuk resign dari posisi saya. Keputusan ini saya ambil karena ingin mengejar peluang yang lebih sesuai dengan passion dan tujuan karier jangka panjang saya.”
3. Sampaikan Tanggal Resign
Memberikan informasi tanggal resign dengan jelas merupakan salah satu poin penting dalam menyampaikan pengunduran diri secara profesional. Jika memungkinkan, gunakan one month notice, sesuai aturan hukum di Indonesia, untuk memberikan waktu yang cukup bagi perusahaan dalam mempersiapkan transisi dan mencari pengganti.
One month notice adalah istilah untuk pengajuan pengunduran diri secara tertulis yang disampaikan paling lambat 30 hari sebelum tanggal pengunduran diri. Hal ini sesuai dengan Pasal 154A ayat (1) huruf i Undang-Undang Ketenagakerjaan yang mensyaratkan:
- Permohonan pengunduran diri diajukan secara tertulis 30 hari sebelum tanggal resign.
- Tidak ada ikatan dinas yang mengikat karyawan.
- Karyawan tetap melaksanakan kewajibannya hingga tanggal resign.
Selain itu, perusahaan juga dapat mengatur jangka waktu pemberitahuan lebih dari 30 hari, seperti two months notice, selama aturan tersebut tercantum dalam Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja Bersama (PKB), atau perjanjian kerja. Kebijakan ini bertujuan agar perusahaan memiliki waktu lebih banyak untuk mencari pengganti.
Contoh:
“Rencana saya adalah berhenti bekerja pada tanggal [sebutkan tanggal] Pak/Bu. Sesuai kebijakan perusahaan dan hukum yang berlaku, saya akan memberikan pemberitahuan ini 30 hari sebelumnya untuk memastikan proses transisi berjalan dengan lancar.”
Dengan menyebutkan tanggal secara spesifik, kamu menunjukkan profesionalisme sekaligus membantu perusahaan dalam mengelola tim. Jangan lupa, selama periode notice ini, pastikan semua tugas dan tanggung jawabmu diselesaikan dengan baik.
4. Tawarkan untuk membantu proses transisi
Menawarkan bantuan untuk melancarkan proses transisi adalah tanda profesionalisme. Ini juga menunjukkan bahwa kamu peduli dengan kelangsungan pekerjaan setelah kepergianmu. Kamu bisa menawarkan untuk melatih penggantimu, menyelesaikan proyek yang sedang berjalan, atau membuat dokumentasi pekerjaan. Hal ini akan membantu tim dan atasanmu merasa lebih nyaman dengan keputusanmu.
Contoh:
“Saya juga siap membantu proses transisi agar berjalan lancar. Misalnya, saya bisa membantu melatih pengganti saya atau mendokumentasikan pekerjaan yang sedang berjalan. Jika ada hal lain yang perlu saya lakukan untuk mendukung tim, saya akan dengan senang hati membantu.”
Cara Ngomong Resign ke Atasan Lewat WhatsApp: Etika dan Contoh Teks
Jika situasi mengharuskan kamu resign lewat WhatsApp, pastikan pesanmu tetap sopan dan profesional.
Kapan sebaiknya resign lewat WhatsApp?
- Saat atasan sulit dijangkau secara langsung.
- Jika kondisi tidak memungkinkan untuk bertemu, seperti sedang WFH atau pandemi.
Jika kamu membutuhkan referensi bagaimana untuk menyampaikan pesan resign melalui WA dengan sopan kamu dapat menggunakan referensi berikut:

Template:
[Salam pembuka sesuai waktu, misalnya "Selamat pagi" atau "Selamat siang"], [Nama Atasan].Saya ingin menyampaikan bahwa setelah mempertimbangkan dengan matang, saya memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri dari posisi saya sebagai [Posisi Anda] di [Nama Perusahaan]. Rencana saya adalah berhenti bekerja pada tanggal [Tanggal Resign].
Saya sangat berterima kasih atas kesempatan dan bimbingan yang telah Bapak/Ibu berikan selama saya bekerja di sini. Banyak pengalaman dan pembelajaran berharga yang saya dapatkan selama menjadi bagian dari tim ini.
Mohon arahan lebih lanjut terkait proses pengunduran diri saya. Terima kasih banyak atas pengertian dan dukungannya.
Hal-Hal yang Perlu Dihindari Saat Ngomong Resign
Berikut beberapa kesalahan yang harus kamu hindari:
- Menghilang tanpa kabar. Ini tidak hanya tidak profesional, tapi juga merugikan tim.
- Menyampaikan dengan nada emosional. Tetap tenang dan fokus pada tujuan pembicaraan.
- Berbicara secara tiba-tiba. Pastikan kamu memilih waktu yang tepat untuk berdiskusi.
Langkah Setelah Mengumumkan Resign: Tetap Profesional hingga Hari Terakhir
Setelah menyampaikan resign, pastikan kamu tetap menjalankan tugas dengan baik hingga hari terakhir.
1. Buat Surat Pengunduran Diri Resmi
Surat pengunduran diri adalah dokumen formal yang menunjukkan niat resign kamu secara tertulis. Ini adalah langkah penting untuk memastikan proses resign diakui secara resmi oleh perusahaan. Kamu bisa menggunakan template berikut untuk membantumu membuatnya.
[Nama kamu]
[Alamat kamu]
[Email kamu]
[Nomor Telepon kamu][Tanggal Surat]
Kepada Yth.
[Nama Atasan Langsung atau Bagian HRD]
[Nama Perusahaan]
[Alamat Perusahaan]Perihal: Surat Pengunduran Diri
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya, [Nama kamu], ingin menyampaikan pengunduran diri saya dari posisi [jabatan kamu] di [nama perusahaan] terhitung sejak [tanggal efektif pengunduran diri]. Keputusan ini saya ambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek pribadi dan profesional yang saya rasa penting untuk langkah karier saya selanjutnya.
Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya selama bekerja di [nama perusahaan]. Selama [durasi bekerja], saya banyak belajar, berkembang, dan mendapatkan pengalaman berharga yang tentunya akan sangat berguna dalam perjalanan karier saya ke depan.
Sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab saya, saya akan memastikan bahwa semua tugas saya dapat diselesaikan dengan baik sebelum tanggal efektif pengunduran diri. Saya juga bersedia membantu proses transisi dan memberikan dukungan kepada rekan kerja atau pengganti saya demi kelancaran operasional perusahaan.
Saya berharap [nama perusahaan] terus berkembang dan mencapai kesuksesan di masa mendatang. Saya juga berharap untuk tetap menjaga hubungan baik meskipun saya tidak lagi menjadi bagian dari perusahaan ini.
Sekali lagi, terima kasih atas segala bimbingan dan dukungan yang telah saya terima selama menjadi bagian dari [nama perusahaan].
Hormat saya,
[Tanda Tangan (jika diperlukan)]
[Nama ]
2. Bantu Transisi Tim
Membantu tim dalam proses transisi menunjukkan profesionalisme dan rasa tanggung jawabmu terhadap pekerjaan yang telah kamu emban. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Latih Pengganti: Jika perusahaan sudah menunjuk penggantimu, alokasikan waktu untuk melatih mereka. Jelaskan tugas-tugas utama, prosedur kerja, serta tantangan yang mungkin dihadapi.
- Dokumentasikan Pekerjaan: Buat panduan atau dokumen yang berisi detail pekerjaanmu, seperti daftar tugas harian, kontak penting, atau prosedur khusus. Ini akan memudahkan penggantimu dalam menjalankan tugas.
- Selesaikan Proyek yang Sedang Berjalan: Jika memungkinkan, usahakan menyelesaikan proyek yang sedang kamu tangani. Jika tidak, buat laporan kemajuan proyek untuk diteruskan oleh penggantimu atau anggota tim lainnya.
3. Jaga Hubungan Baik
Hubungan baik yang kamu bangun di tempat kerja tidak hanya penting untuk saat ini, tetapi juga untuk karirmu di masa depan. Berikut beberapa cara untuk menjaga hubungan baik:
- Berikan Perpisahan yang Positif: Jika ada acara perpisahan, manfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada rekan kerja dan atasan. Sampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama mereka selama ini.
- Tetap Profesional hingga Hari Terakhir: Hindari bersikap tidak peduli atau kurang bersemangat setelah mengumumkan resign. Tetap tunjukkan komitmen pada tugas hingga hari terakhir.
- Bangun Networking yang Berkelanjutan: Jaga kontak dengan rekan kerja melalui LinkedIn atau media sosial profesional lainnya. Hubungan ini bisa bermanfaat untuk referensi, kolaborasi di masa depan, atau sekadar bertukar informasi.
Siap untuk memulai perjalanan karier baru?
Yuk, temukan peluang kerja yang sesuai dengan passion dan keahlianmu di Dealls! Lamar Kerja Sekarang.
Semoga proses resign-mu berjalan lancar dan memberikan langkah baru yang lebih menjanjikan! 😊
Sumber:
UU Ketenagakerjaan RI Nomor 13 Tahun 2003