Mengundurkan diri adalah hal yang lazim dilakukan oleh karyawan perusahaan. Apalagi, jika kamu menginginkan jenjang karier yang lebih jelas atau bahkan sedang mengalami sederet masalah.
Kamu salah satu yang hendak resign, tapi bingung cari alasan yang tepat? Jangan khawatir! Berikut Dealls punya 20 alasan resign masuk akal.
Tips Mengajukan Resign
Mulanya, kamu harus memahami langkah-langkah yang harus dilakukan saat hendak memutuskan resign dari sebuah posisi di suatu perusahaan. Ini dilakukan untuk menjaga profesionalitas kamu sebagaimana dilansir laman Indeed.
1. Pertimbangkan Waktu dan Alasan yang Tepat
Mempertimbangkan dengan saksama waktu dan alasan yang tepat untuk meninggalkan pekerjaan dapat memberi kesan yang baik. Pastikan untuk menjaga percakapan tetap sopan dan profesional. Kamu juga dapat menjaga hubungan baik dengan HRD di perusahaan saat ini untuk peluang di masa mendatang.
2. Berikan Pemberitahuan Lebih Awal
Pemberitahuan paling sedikit dua minggu lebih awal adalah jangka waktu standar yang harus diberikan kepada HRD sebelum kamu mengundurkan diri. Namun, jangan lupa untuk memperhatikan kontrak kerja dan mematuhi semua aturan mengenai jangka waktu pemberitahuan pengunduran diri.
3. Tulis Surat Pengunduran Diri
Tulis surat pengunduran diri singkat yang menjelaskan alasa dan keputusan kamu. Saat mulai menulis surat, pertimbangkan untuk menyertakan alasan, tanggal efektif pengunduran diri, ungkapan terima kasih, dan tanda tangan.
4. Berikan Feedback
Meski hal ini tidak diwajibkan, memberikan feedback atau umpan balik mampu membantu atasan untuk memahami aspek yang perlu ditingkatkan dari perusahaan itu. Persiapkan hal-hal yang ingin kamu sampaikan sehingga feedback yang diberikan dapat komprehensif dan membangun.
5. Jadwalkan Pertemuan dengan Perwakilan HRD
Alih-alih mengirimkan surat pengunduran diri melalui email, pertimbangkan untuk menjadwalkan pertemuan secara langsung. Pasalnya, ini bisa menjadi kesempatan yang sangat baik untuk berterima kasih atas kesempatan yang telah diberikan.
6. Menyelesaikan dan Mendelegasikan Pekerjaan
Manfaatkan sisa waktu yang kamu miliki untuk menyelesaikan pekerjaan yang sedang berlangsung. Selain itu, jangan lupa untuk diskusikan kepada atasan untuk menentukan pihak yang harus mengambil alih pekerjaan kamu nantinya.
7. Berbagi Ucapan Terima Kasih
Luangkan waktu untuk mengucapkan terima kasih kepada atasan hingga kolega kerja secara pribadi. Selain menunjukkan sebuah etika, ini dapat membantu kamu untuk mengembangkan jaringan.
Waktu yang Tepat untuk Resign
Pada dasarnya, tidak ada waktu yang benar-benar tepat untuk mengajukan resign. Sebab, perihal regulasi pengunduran diri biasanya telah diatur dalam kontrak kerja. Namun pada umumnya, budaya perusahaan di Indonesia menganut sistem one month notice. Itu artinya kamu harus mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis kepada HRD selambat-lambatnya 30 hari atau 1 bulan sebelum akhirnya kamu secara resmi meninggalkan perusahaan.
Baca Juga: 8 Cara Menjawab Pertanyaan “Kapan Anda Dapat Mulai Bekerja”
Alasan Resign Masuk Akal
Memutuskan untuk mengundurkan diri dari sebuah perusahaan memang bukan hal yang mudah. Dalam bagian ini, Dealls akan memberikan beberapa contoh alasan yang sering kali dianggap wajar dan bisa diterima, baik oleh atasan maupun rekan kerja, sehingga proses resign bisa berjalan lebih lancar.
1. Tidak Sesuai dengan Tujuan Karier
Dilansir Novo Resume, Bekerja di lingkungan perusahaan yang nyaman belum tentu sejalan dengan tujuan karier. Sekalipun kamu memiliki pengalaman dan posisi yang hebat di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, kamu dapat menggunakan situasi ini sebagai alasan utama pengunduran diri.
2. Tidak Adanya Kejelasan Pengembangan Karier
Bekerja di sebuah perusahaan selama bertahun-tahun tidak selalu menjanjikan peluang karier yang terus meningkat. Wajar jika kamu merasa perlu adanya promosi karier yang jelas. Alasan ini sepenuhnya valid untuk berganti pekerjaan.
3. Tidak Puas dengan Feedback yang Diterima
Merasa tidak dihargai atau tidak puas dengan pekerjaan padahal telah berusaha keras adalah penyebab umum untuk mencari pekerjaan baru. Apabila merasa usaha tidak dihargai, kamu tentu menjadi kehilangan motivasi bekerja. Dengan demikian, kamu bisa mengungkapkan alasan ini untuk mengajukan resign.
4. Mendapat Penawaran Lebih Baik dari Perusahaan Lain
Meninggalkan perusahaan saat ini karena mendapat penawaran lebih baik dari perusahaan lain merupakan alasan yang lazim untuk berhenti. Penawaran tersebut bisa saja berupa gaji, tunjangan, atau sekadar peraturan kerja yang lebih baik.
5. Ingin Gaji yang Lebih Baik
Memutuskan resign demi gaji yang lebih baik menjadi salah satu alasan yang masuk akal. Meski begitu, tidak disarankan untuk membicarakan hal ini secara langsung selama proses rekrutmen. Kamu bisa menyorot peluang pengembangan karier untuk memaksimalkan keterampilan dan pengalaman.
6. Ingin Keseimbangan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Bekerja tidak menutup kemungkinan untuk memicu rasa lelah. Apalagi, jika pekerjaan tersebut menuntut sebagian besar waktu sehingga kamu tidak sempat menekuni hobi dan minat. Rekruter tentu dapat memahami hal ini.
7. Tidak Akur dengan Atasan
Lingkungan profesional tentu diisi oleh berbagai individu dengan macam-macam latar belakang. Oleh karena itu, wajar apabila kamu memutuskan untuk berganti pekerjaan karena atasan yang tidak menyenangkan. Alih-alih menyampaikan hal ini secara spesifik, akan lebih baik untuk menyampaikan bahwa kamu mencari peluang lingkungan pekerjaan yang lebih kondusif kepada HRD.
8. Perubahan Keadaan Keluarga
Terkadang, kewajiban keluarga membuat kamu harus mengalami perubahan pekerjaan. Terlebih, jika kamu membutuhkan kerja yang fleksibel karena harus mengurus orang tua atau kerabat yang telah lanjut usia. Sebagian besar perekrut pasti akan menghargai dedikasimu terhadap keluarga.
9. Memiliki Masalah Pribadi yang Harus Ditangani
Keluarga, kesehatan, dan kehidupan pribadi adalah hal yang penting. Apalagi, jika keadaan darurat menghampiri. Tentu, ini menjadi sebuah alasan yang dapat diterima untuk berhenti.
10. Mencari Spesifikasi Pekerjaan yang Sesuai dengan Keterampilan
Tidak sedikit dari kamu mungkin merasa perusahaan saat ini tidak memanfaatkan keterampilan terbaik kamu. Alih-alih melakukan tugas terbaik, kamu hanya diperintahkan untuk mengerjakan tugas-tugas dasar. Akibatnya, keahlian yang dimiliki tidak tersalurkan dengan baik dan tidak ada jenjang karier yang jelas. Dengan begitu, kamu dapat menggunakannya sebagai alasan untuk resign.
11. Adanya Relokasi
Perubahan dalam situasi kehidupan kadang-kadang membuat kamu tidak memungkinkan untuk melanjutkan pekerjaan. Terlebih, hal tersebut bisa terjadi apabila kamu pindah kota atau negara sehingga tidak bisa melanjutkan pekerjaan.
12. Ingin Bekerja Jarak Jauh (Remote)
Beberapa tahun terakhir, bekerja jarak jauh atau remote telah menjadi incaran bagi banyak profesional. Bekerja secara remote dianggap lebih dapat meningkatkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi. Alasan ini tentu masuk akal untuk mengundurkan diri dari perusahaan tempat bekerja kamu saat ini.
13. Ingin Berganti Karier
Kamu mulai menyadari bahwa jalur karier saat ini tidak selaras dengan minat? Jika jawabannya iya, mengubah karier atau career switch adalah keputusan terbaik. Saat hendak berganti karier, penting untuk menyoroti keterampilan dan pengalaman apapun yang sekiranya dapat menunjang dalam peran baru kamu nanti.
14. Perusahaan yang Mudah Berubah
Perusahaan cenderung memiliki perubahaan, baik itu regulasi maupun karyawan. Apapun masalahnya, ini adalah alasan yang sangat sah untuk meninggalkan pekerjaan, mengingat dinamika perusahaan yang terlalu cepat dan harus terus menyesuaikannya.
15. Peran Pekerjaan yang Berubah
Terkadang, peran atau posisi di sebuah perusahaan dapat bergeser seiring waktu. Tidak menutup kemungkinan untuk kamu mendapat tanggung jawab baru yang tidak sesuai dengan minat atau keterampilan pada posisi yang dimiliki saat itu. Tentu wajar jika kamu menginginkan perusahaan baru dengan pembagian tugas yang lebih jelas.
16. Pekerjaan yang Tidak Sesuai Harapan
Kamu menemukan lowongan kerja sempurna meliputi gaji kompetitif hingga nominal tunjangan yang luar biasa? Lumrah apabila kamu tertarik. Namun ketika mulai bekerja di perusahaan tersebut, kamu menyadari pekerjaan itu tidak seperti yang dibayangkan. Ini juga merupakan alasan yang valid untuk mengundurkan diri.
17. Ingin Stabilitas
Tak sedikit perusahaan harus mengalami situasi yang tidak pasti. Bisa saja perusahaan sedang mengalami pemotongan anggaran yang menyebabkan banyak PHK dan cuti. Kondisi itu tentu membuat kamu tidak yakin tentang posisi di perusahaan tersebut. Dalam situasi seperti ini, sangatlah masuk akal untuk mulai mencari peran yang menawarkan lebih banyak stabilitas.
18. Dipecat
PHK adalah hal yang normal. Dalam banyak kasus, itu merupakan sesuatu yang berada di luar kenali kamu sebagai pekerja. Apapun faktor yang menyebabkan kamu dipecat adalah alasan yang masuk akal untuk disampaikan kepada HRD ketika proses rekrutmen di calon perusahaan baru berlangsung.
19. Ingin Kembali Bersekolah
Menurut Indeed, alasan lain yang mungkin mendorong kamu untuk berhenti dari pekerjaan adalah untuk kembali bersekolah. Dengan demikian, kamu bisa mendiskusikannya dengan atasan terkait hal ini. Tak jarang juga perusahaan mengizinkan karyawannya untuk kembali bersekolah tanpa harus mengundurkan diri.
20. Tidak Puas dengan Budaya Perusahaan
Budaya kerja perusahaan yang tidak selaras dengan gaya kerja atau nilai-nilai yang kamu miliki lama-lama akan menyebabkan ketidaknyamanan. Hal yang lumrah apabila kamu mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan lain.
Baca Juga: 10 Persyaratan Lamaran Kerja yang Sering Diminta Perusahaan
Itulah 20 alasan resign masuk akal yang bisa kamu gunakan. Ingin mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan karier idamanmu? Cek lowongan kerja terbaru hanya di Dealls #1 Job Portal Indonesia. Hanya di Dealls, kamu bisa menemukan ribuan lowongan kerja yang tentunya sesuai minat kamu. Yuk, segera raih pekerjaan impian kamu!
Sumber:
How To Quit a Job in a Professional Manner