Pernah ikut pelatihan online, webinar, atau bootcamp, lalu bingung harus bagaimana mencantumkannya di CV?
Atau mungkin kamu bertanya-tanya, “Sertifikat ini sebaiknya ditulis tidak, ya?” Nah, kamu tidak sendiri, kok.
Banyak pencari kerja terutama Gen Z dan Milenial yang baru masuk usia 20-an ke atas masih belum yakin tentang cara menulis sertifikat di CV dengan benar.
Padahal, jika dilakukan dengan tepat, mencantumkan sertifikat bisa membuat kamu terlihat jauh lebih profesional dan siap kerja, lho!
Oleh karena itu, simak hingga akhir artikel ini agar kamu paham bagaimana cara menulis sertifikat di CV secara baik dan benar!
Apa Itu Sertifikat?
Sertifikat merupakan dokumen resmi yang menjadi bukti bahwa seseorang telah menyelesaikan suatu kegiatan atau pencapaian tertentu, seperti pelatihan, kursus, seminar, hingga ujian kompetensi.
Sertifikat ini berfungsi untuk menunjukkan bahwa kamu memiliki pengetahuan atau keterampilan spesifik yang telah diakui secara formal, bukan sekadar mengklaim bisa.
Dalam konteks dunia kerja, sertifikat dapat menjadi nilai tambah yang menunjukkan keseriusan dan kredibilitas kamu dalam suatu bidang.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua sertifikat harus dicantumkan di dalam CV.
Kamu tetap perlu selektif dalam memilih sertifikat yang relevan dengan posisi atau bidang yang kamu lamar agar informasi dalam CV tetap fokus dan efektif.
Kenapa Sertifikat Penting Dicantumkan di CV?
Sebelum membahas cara menulis sertifikat di CV, penting juga untuk memahami kenapa bagian ini sebaiknya tidak kamu lewati:
1. Membuktikan Keahlian secara Nyata
Sertifikat adalah bukti konkret bahwa kamu memang memiliki keahlian tertentu. Hal Ini akan memvalidasi informasi yang kamu tulis di CV, terutama di bagian keahlian.
Jadi, perusahaan tidak perlu menebak-nebak apakah kamu benar-benar menguasai suatu bidang.
2. Meningkatkan Nilai Jual saat Melamar Kerja
Saat perusahaan menerima banyak lamaran, sertifikat bisa jadi pembeda penting antara kandidat.
Sertifikat menunjukkan bahwa kamu serius dengan karier yang kamu jalani. Hal ini bisa membuat kamu lebih dilirik oleh HRD, lho!
3. Mendukung Negosiasi Gaji
Memiliki sertifikat resmi dari lembaga kredibel bisa menjadi alasan kuat saat kamu mengajukan gaji yang lebih tinggi.
Ini menunjukkan kamu memiliki standar industri tertentu yang sudah diakui. Perusahaan pun cenderung lebih percaya memberi tanggung jawab besar kepada kandidat yang sudah memiliki sertifikat.
4. Menunjukkan Semangat Belajar
Sertifikat membuktikan bahwa kamu aktif mengembangkan diri dan tidak berhenti belajar.
Hal ini sangat penting di dunia kerja yang selalu berubah. HRD cenderung lebih memilih kandidat yang memiliki motivasi belajar tinggi.
Contoh Sertifikat yang Populer
Berikut adalah beberapa jenis sertifikat yang sedang banyak dicari dan sering muncul dalam CV kandidat di berbagai bidang:
Bidang Teknologi/IT
- AWS Certified Cloud Practitioner
- CompTIA Security+
- Cisco Certified Network Associate (CCNA)
- Google Cloud Associate Engineer
- Microsoft Certified Azure Administrator
Bidang Digital Marketing
- Google Ads Certification
- Meta Certified Digital Marketing Associate
- HubSpot Content Marketing Certification
- RevoU Digital Marketing Course
Bidang Keuangan dan Akuntansi
- Chartered Financial Analyst (CFA)
- Certified Public Accountant (CPA)
Bidang Human Resources (HR)
- Professional in Human Resources (PHR)
- Everything DiSC® Certification
- MBTI® Certified Practitioner
Baca juga: 5 Contoh Referensi dalam CV dan Cara Membuatnya
Cara Menulis Sertifikat di CV
Nah, sekarang saatnya membahas bagian terpenting: cara menulis sertifikat di CV. Ada beberapa cara yang bisa kamu terapkan, tergantung format CV yang kamu gunakan:
1. Buat Bagian Khusus “Sertifikasi”
Cara paling umum adalah dengan membuat bagian khusus berjudul “Sertifikasi” atau Certification di bawah bagian riwayat pendidikan atau pengalaman kerja.
Format penulisannya bisa seperti ini:
Contoh:
Sertifikasi:
Google Ads Search Certification – Google, 2023
AWS Certified Cloud Practitioner – Amazon Web Services, 2024
Pastikan kamu mencantumkan nama sertifikat, lembaga penyelenggara, dan tahun diperolehnya, ya.
2. Cantumkan di Ringkasan Profil (Jika Sangat Relevan)
Jika sertifikatmu sangat mendukung posisi yang kamu lamar, kamu juga boleh menuliskannya di bagian deskripsi diri.
Contoh:
Digital marketer bersertifikasi Google Ads dan HubSpot dengan pengalaman mengelola kampanye iklan digital skala nasional.
Ini akan langsung menarik perhatian HRD sejak pertama membaca CV kamu.
3. Masukkan ke Bagian Riwayat Pendidikan
Jika kamu memperoleh sertifikat saat kuliah, kamu bisa mencantumkannya di bagian pendidikan.
Contoh:
Universitas Indonesia (2018–2022)
– S1 Ilmu Komputer
– Sertifikasi Cisco Certified Network Associate (2021)
4. Gunakan Format Penulisan yang Konsisten
Saat mencantumkan sertifikat dalam CV, pastikan penulisannya rapi, konsisten, dan sesuai dengan format yang ramah untuk sistem pelacakan pelamar (ATS).
Hindari penggunaan singkatan yang tidak umum, sebaiknya selalu tulis nama lengkap sertifikat terlebih dahulu sebelum mencantumkan singkatannya agar tidak menimbulkan kebingungan dan tetap mudah terbaca oleh sistem maupun perekrut.
5. Jangan Tulis Sertifikat yang Sudah Kedaluwarsa
Jika sertifikat yang kamu miliki memiliki masa berlaku dan saat ini sudah kedaluwarsa, sebaiknya tidak dicantumkan dalam CV.
Kecuali jika sertifikat tersebut telah diperbarui atau diperpanjang, maka versi terbaru yang masih berlaku dapat disertakan sebagai bukti kompetensi yang valid.
Contoh Sertifikat dalam CV
Berikut ini contoh penulisan sertifikat dalam CV yang bisa kamu jadikan referensi:
Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
Contoh 4: Penulisan Sertifikasi dalam Section Khusus
Sertifikasi
- Google Data Analytics Professional Certificate – Coursera, 2022
- Visualize Data with Python – Codecademy, 2021
Contoh 5: Penulisan Sertifikasi dalam Deskripsi Diri/Profil
Deskripsi Diri:
Analis data dengan latar belakang S1 Statistika dan memiliki sertifikasi Google Cloud Data Engineering. Berpengalaman dalam mengolah big data dan membuat visualisasi berbasis Python serta Tableau.
Baca juga: 9 Contoh CV Beasiswa, Plus Template Gratis Download!
Menambahkan sertifikat dalam CV memang penting untuk menunjukkan kompetensi yang relevan.
Namun, hal tersebut saja tidak cukup. Agar CV kamu dapat lolos tahap awal seleksi, terutama di perusahaan besar, kamu juga perlu memastikan bahwa CV yang kamu buat telah sesuai dengan format yang ramah untuk Applicant Tracking System (ATS).
ATS adalah sistem otomatis yang digunakan oleh perusahaan untuk menyaring ribuan CV berdasarkan format dan kata kunci tertentu.
Oleh karena itu, struktur, pilihan kata, dan format dokumen sangat memengaruhi apakah CV kamu berhasil melewati tahap awal ini.
Untuk membantu proses tersebut, kamu bisa memanfaatkan fitur AI CV Reviewer dari Dealls.
Fitur ini akan menganalisis dan memberikan skor terhadap CV kamu, termasuk menilai kesesuaiannya dengan standar ATS dan posisi yang dilamar.
Hasil analisis ini mencakup berbagai aspek, mulai dari relevansi keterampilan (relevant skills) hingga rekomendasi format file, seperti .doc atau PDF.
Idealnya, skor ATS kamu berada di atas 70% agar peluang untuk lolos ke tahap berikutnya semakin besar.
Selain itu, Dealls juga menyediakan akses ke lowongan kerja terbaru dan career mentoring gratis bersama ribuan ahli dari berbagai bidang.
Kamu bisa bertanya langsung mengenai strategi karier, membuat CV yang lebih kuat, sampai cara menghadapi interview.
Jadi, jangan ragu manfaatkan semua fiturnya dan pastikan CV kamu tidak hanya bagus, tapi juga efektif! Yuk, apply kerja mudah hanya di Dealls!