Sedang sibuk melamar kerja dan ingin CV kamu lebih stand out? Salah satu cara yang sering dilewatkan tetapi ternyata cukup berpengaruh adalah cara mencantumkan LinkedIn di CV.
Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas kenapa dan gimana caranya, supaya kamu makin siap bersaing dan dilirik rekruter!
Jangan sampai CV kamu cuma jadi tumpukan kertas yang dilewati begitu saja. Tambahan info kecil seperti link LinkedIn bisa jadi pembeda besar, lho!
Yuk, simak sampai habis supaya kamu tidak melewatkan satupun tips pentingnya.
Apa Itu LinkedIn?
LinkedIn adalah platform media sosial profesional yang digunakan untuk membangun jaringan, mencari pekerjaan, dan menampilkan perjalanan karier kamu.
Ibaratnya, LinkedIn adalah portofolio digital kamu yang bisa diakses kapanpun oleh siapa saja terutama oleh rekruter.
Melalui LinkedIn, kamu bisa menunjukkan pengalaman kerja, pendidikan, keahlian, pencapaian, dan bahkan rekomendasi dari rekan kerja.
Jadi, tidak heran jika sekarang banyak perusahaan mempertimbangkan profil LinkedIn sebagai pertimbangan utama dalam proses rekrutmen.
Kenapa Perlu Mencantumkan LinkedIn di CV?
Menurut Enhancv, sejak tahun 2018, sekitar 70% recruiter sudah memanfaatkan LinkedIn untuk menilai calon pelamar, dan tren ini terus meningkat.
Jadi, mencantumkan LinkedIn bisa jadi nilai plus yang membedakan kamu dari pelamar lain.
Berikut ini beberapa alasan utama mengapa kamu perlu mencantumkan LinkedIn di CV lamaran kerja:
- Rekruter ingin memperoleh gambaran yang lengkap tentang kandidat
- LinkedIn bisa memuat informasi yang lebih lengkap dibanding CV
- Membantu HR menilai kepribadian kandidat yang diperhitungkan dalam proses rekrutmen
- Menunjukkan bahwa kamu serius membangun personal branding
- Memberi kesan bahwa kamu tech-savvy dan aktif secara profesional.
Cara Menemukan dan Membagikan URL LinkedIn
Sebelum kamu mempelajari cara mencantumkan LinkedIn di CV, kamu harus tahu dulu di mana letak URL profilmu. Nah, berikut langkah-langkahnya:
Versi Desktop:
- Klik ikon "Saya" di pojok kanan atas.
- Pilih "Lihat Profil" atau View Profile.
- Di bagian kanan atas, klik "Edit Public Profile & URL".
- Di situ, kamu akan menemukan URL profil LinkedIn kamu.
- Salin URL tersebut dan simpan di catatan.
Versi Mobile:
- Buka aplikasi LinkedIn, klik foto profilmu.
- Pilih View Profile.
- Klik ikon tiga titik (...), lalu pilih Contact Info.
- Salin URL LinkedIn yang tertera di situ.
Tips: Ubah URL LinkedIn kamu jadi lebih profesional, misalnya linkedin.com/in/namakamu. Hindari angka atau karakter acak agar lebih mudah dibaca dan diketik.
Baca juga: 5 Contoh Profil Linkedin yang Menarik, Simak Cara Membuatnya!
Cara Mencantumkan LinkedIn di CV
Sekarang kita masuk ke inti pembahasan: cara mencantumkan LinkedIn di CV yang benar. Ada beberapa poin penting yang perlu kamu perhatikan:
1. Letakkan di Header CV
Bagian paling ideal untuk mencantumkan LinkedIn adalah di header, bersama dengan nama, alamat email, nomor telepon, dan kota domisili.
Mengapa harus di bagian atas? Karena rekruter membaca CV menggunakan pola F-pattern, di mana bagian atas dan kiri dokumen mendapatkan perhatian paling awal dan paling besar.
Dengan meletakkan tautan LinkedIn di header, kamu memastikan bahwa rekruter langsung melihat dan memiliki akses cepat ke profil profesionalmu yang lebih lengkap.
Contoh:
Putra Raharja
Project Management | Digital Visioner
0812-3456-7890 | [email protected] | linkedin.com/in/putraraharja | Jakarta, Indonesia
Agar lebih ringkas dan modern, kamu bisa menghapus bagian awal URL seperti "https://www." dan cukup menyisipkan linkedin.com/in/username.
Jika memungkinkan, hyperlink langsung URL tersebut sehingga rekruter cukup klik saja. Ini sangat membantu ketika CV dikirimkan dalam format digital.
Untuk tampilan yang lebih estetis, kamu juga bisa menyisipkan ikon LinkedIn kecil di samping URL atau mengganti teks URL dengan anchor text seperti LinkedIn Profile.
2. Hindari Menaruh di Footer
Sebisa mungkin, jangan letakkan tautan LinkedIn di bagian footer. Selain berisiko tidak terbaca oleh sistem pelacak lamaran kerja (ATS), informasi yang ditaruh di footer sering kali diabaikan oleh rekruter karena tidak langsung terlihat.
Jangan sampai LinkedIn-mu yang sudah kamu optimalkan justru tidak tersorot karena salah posisi.
3. Hindari QR Code
Meski terlihat modern, QR code untuk LinkedIn di CV belum tentu efektif. Tidak semua rekruter familiar atau nyaman menggunakannya.
Selain itu, QR code bisa membuat desain CV terlihat penuh dan berpotensi tidak terbaca oleh ATS. Tetap gunakan URL standar yang ringkas dan mudah diketik.
4. Selaraskan Informasi dengan Isi CV
Pastikan informasi di profil LinkedIn kamu konsisten dengan data di dalam CV. Jika ada perbedaan dalam jabatan, durasi kerja, atau rincian proyek, bisa menimbulkan pertanyaan atau keraguan dari pihak HR.
Namun jangan sekadar menyalin CV ke LinkedIn. Gunakan ruang di LinkedIn untuk menjelaskan pencapaianmu dengan lebih naratif, menambahkan portofolio, atau membagikan insight pribadi yang tidak cukup ditampilkan di CV.
Tips Optimalkan Profil LinkedIn Supaya Dilirik Rekruter
Mencantumkan LinkedIn di CV saja tidak cukup. Pastikan juga isi profilmu memang pantas untuk dilihat oleh rekruter.
Berikut beberapa tips mengoptimalkan LinkedIn kamu:
1. Buat URL yang Sudah Disesuaikan (Custom URL)
Sebelum mencantumkan URL-mu, pastikan kamu sudah mengubahnya menjadi custom URL yang profesional dan mudah diingat.
Hindari URL default yang panjang dan mengandung angka acak. Idealnya, URL LinkedIn-mu hanya mengandung nama.
Contohnya:
linkedin.com/in/namakamu
Bukan linkedin.com/in/namakamu8749.
Bila nama kamu umum, kamu bisa menambahkan profesi atau bidang spesialisasi di belakangnya, misalnya: /in/putraraharja-marketing.
Berikut cara mengubah URL LinkedIn melalui desktop:
- Klik ikon Me di pojok kanan atas, lalu pilih View Profile.
- Pergi ke bagian Public profile & URL di sisi kanan atas halaman profil.
- Klik Edit your custom URL, lalu ubah bagian terakhir URL menjadi nama kamu atau variasinya.
2. Gunakan Foto Profesional
Foto profil adalah hal pertama yang biasanya dilihat oleh perekrut saat mengunjungi profil LinkedIn kamu.
Oleh karena itu, pastikan menggunakan foto dengan kualitas bagus, berpakaian rapi sesuai bidang pekerjaan, dan menampilkan wajah yang jelas menghadap kamera dengan ekspresi ramah.
Hindari foto selfie atau yang diambil secara santai dengan latar belakang berantakan. Jika kamu memakai foto di CV, pastikan juga konsisten dengan foto di LinkedIn agar terlihat profesional.
3. Tulis Headline yang Menarik
Headline di LinkedIn bisa menjadi kesempatan untuk menunjukkan keunikan dan nilai tambah yang kamu miliki.
Misalnya, daripada cuma menulis “UI/UX Designer”, kamu bisa menulis:
UI/UX Designer yang fokus pada desain yang berpusat pada pengguna.
Gunakan kalimat singkat yang menggambarkan siapa kamu secara profesional sekaligus membuat perekrut tertarik untuk mengenal lebih jauh.
4. Buat Ringkasan yang Personal
Bagian ringkasan adalah kesempatan kamu bercerita secara singkat tentang perjalanan karier dan passion.
Gunakan bahasa yang ramah tapi tetap profesional, dan tulis dengan sudut pandang orang pertama agar terasa lebih personal.
Jelaskan keahlian utama yang kamu miliki, apa yang kamu sukai, serta tujuan kariermu ke depan.
5. Detailkan Pengalaman Kerja
Saat mencantumkan pengalaman kerja, hindari hanya menulis tugas/jobdesc sehari-hari saja.
Lebih baik fokus ke pencapaian dan hasil yang sudah kamu raih selama bekerja, lengkap dengan angka atau data yang mendukung jika ada.
Untuk menuliskannya, gunakan poin-poin supaya lebih mudah dibaca dan memperjelas kontribusimu.
6. Tambahkan Keterampilan
Di LinkedIn, kamu bisa menambahkan banyak keterampilan (soft-skill & hard-skill) yang kamu kuasai. Pilih yang relevan dengan fokus karier-mu.
7. Minta Rekomendasi
Rekomendasi dari orang lain seperti testimoni yang memberikan gambaran soal profesionalisme dan karakter kamu.
Mintalah dengan sopan kepada mantan atasan, kolega, atau klien yang pernah bekerja sama.
Rekomendasi yang bagus akan memperkuat profilmu dan memberi nilai lebih di mata perekrut.
8. Tampilkan Hasil Kerja
Manfaatkan fitur LinkedIn untuk menampilkan hasil kerja seperti artikel, desain, presentasi, atau proyek lain yang relevan.
Dengan begitu, perekrut bisa langsung melihat kualitas kerja kamu tanpa perlu meminta portfolio terpisah.
9. Update Secara Berkala
Jangan biarkan profil LinkedIn-mu stagnan. Selalu update dengan informasi terbaru, mulai dari skill baru, sertifikasi, pencapaian, hingga pengalaman kerja terbaru.
Profil yang aktif dan selalu diperbarui menunjukkan kamu serius dan bersemangat dalam mengembangkan karier.
Baca juga: 26 Contoh Profil LinkedIn Fresh Graduate Menarik untuk HRD
Nah, itu tadi panduan lengkap tentang cara mencantumkan LinkedIn di CV. Semoga sekarang kamu sudah paham betapa pentingnya URL LinkedIn dan bagaimana menampilkannya secara profesional di dokumen lamaran kerja.
Kalau kamu sudah punya CV, untuk memastikan kualitasnya, kamu bisa menggunakan fitur CV AI Reviewer dari Dealls. Fitur ini membantu kamu menilai seberapa kuat CV-mu di mata sistem dan perekrut.
Setelah CV-mu siap, saatnya aktif mencari peluang. Coba cek lowongan terbaru di Dealls yang sesuai dengan minatmu.
Dengan ribuan lowongan dari lebih dari 3.500 perusahaan ternama, kamu berkesempatan menemukan karier impian yang kamu inginkan.
Jika kamu masih merasa perlu panduan atau arahan dalam perjalanan karier, jangan ragu mendaftar sesi Career Mentoring gratis.
Di sana, kamu bisa berdiskusi langsung dengan mentor yang siap membantu dan menjawab pertanyaanmu.
Semoga langkah ini membuat kamu lebih percaya diri, siap menghadapi tantangan, dan semakin dekat dengan pekerjaan impianmu. Yuk, raih impianmu bersama Dealls!
Sumber:
