Kamu pernah merasakan bekerja di kantor korporat? Atau melihat bagaimana pemerintah kita tersusun secara terstruktur? Nah, kalau iya, tandanya kamu menyaksikan sendiri contoh dari budaya hirarki.
Sebenarnya, setiap organisasi punya caranya masing-masing saat mengatur struktur internal dan bagaimana operasionalnya. Namun, beberapa dari mereka suka menerapkan budaya hirarki.
Alasannya, peran, tanggung jawab, dan cara mereka berkomunikasi–semuanya sudah diatur sedemikian rupa dalam budaya ini! Nah, ingin lebih tau lagi tentang budaya ini? Mari kita simak dahulu pengertian dasarnya.
Apa Itu Budaya Hirarki?
Dilansir dari Indeed, a hierarchical structure is the chain of command within a company that begins with senior management and executives and extends to general employees.
Di sini, kita bisa menyimpulkan bahwa budaya hirarki adalah sebuah rantai komando dalam perusahaan yang dimulai dari manajemen pusat serta eksekutif, lalu meluas ke karyawan umum.
Nah, penerapan budaya ini membuat kamu bisa mengetahui sebenarnya kamu diposisikan sebagai apa? Kepada siapa kamu bertanggung jawab atau apakah ada seseorang yang bertanggung jawab kepadamu?
Biasanya, manajemen tingkat atas lah yang paling berkuasa dalam menentukan arah dan kebijakan yang akan diambil perusahaan. Biasanya, kita akan menemukan budaya ini dengan mudah di berbagai industri yang mengharuskan kita untuk selalu taat pada prosedur yang ketat!
Tipe-Tipe Budaya Hirarki
Walaupun sama-sama termasuk budaya hirarki, tidak semua organisasi menerapkan cara yang sama, lho. Nah, inilah tiga tipe utama budaya hirarki yang kamu harus ketahui!
1. Hirarki Tradisional
Organisasi yang menerapkan hirarki tradisional biasanya punya struktur organisasi yang lumayan ketat. Saat mengambil keputusan, prosesnya harus dari atasan hingga ke tingkatan yang paling bawah.
Umumnya, jenis hirarki ini ditemukan pada sebagian besar institusi pemerintahan ataupun organisasi yang divisinya cukup banyak!
2. Hirarki Fungsional
Di jenis budaya hirarki ini, posisi setiap orangnya akan ditentukan berdasarkan fungsinya. Misalnya saja dalam bentuk tim pemasaran, keuangan, ataupun bagian operasional. Nah, masing-masing mereka diketuai seseorang yang harus rutin laporan pada pihak manajemen pusat. Sistem ini akan sangat ideal jika diterapkan pada perusahaan besar yang mau menyediakan spesialisasi setiap bidang.
3. Hirarki Matriks
Di tipe hirarki yang terakhir, karyawannya harus lapor ke lebih dari satu atasan. Biasanya, antara kepala departemen maupun manajer proyek. Walaupun cenderung fleksibel, tipe yang ini menerapkan hirarki supaya koordinasi dan tanggung jawab mereka lebih terjaga saja.
Baca juga: 7 Contoh Budaya Organisasi Perusahaan yang Menginspirasi
Kelebihan Budaya Hirarki
Dari beberapa budaya kerja yang ada, budaya hirarki juga menawarkan beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pilihan banyak organisasi. Nah, inilah beberapa kelebihan yang dimaksud!.
Kepastian dan Stabilitas
Adanya struktur hirarki organisasi yang jelas akan memudahkan setiap orang untuk memahami peran, tanggung jawab, sampai jalur karir yang seharusnya ditempuh. Nah, hal ini bisa membantu mendorong perkembangan organisasi sekaligus menghindari konflik internal.
Efisiensi Operasional
Dalam budaya hirarki, setiap kegiatan harus dilakukan berdasarkan prosedur yang sengaja dirancang. Berkat ini, operasional kerja menjadi lebih efisien, bahkan menghasilkan target dan kualitas hasil kerja yang konsisten!
Pengelolaan Risiko yang Baik
Peraturan-peraturan ketat yang diterapkan dalam organisasi akan membantu meminimalisir kesalahan fatal. Bahkan, setiap langkah yang mereka ambil juga telah dipertimbangkan secara matang, mengikuti pedoman yang sudah dirancang.
Kepatuhan terhadap Regulasi
Saat memulai saja setiap organisasi harus mematuhi regulasi yang berlaku, apalagi saat berjalan? Nah, budaya hirarki sendiri mendukung supaya regulasi ini diterapkan secara konsisten.
Apalagi dengan adanya prosedur yang baku, mereka akan selalu mendokumentasikan setiap aktivitas dan mengutamakan transparansi. Dengan begini, mereka akan terhindar dari beberapa sanksi yang cenderung merugikan.
Kinerja Terukur
Rata-rata organisasi yang menganut budaya hirarki bisa mengukur kinerja individu dan tim internalnya dengan efektif. Tim manajemen akan menilai setiap orang berdasarkan struktur dan target yang sudah disampaikan: apakah tugas-tugas mereka dikerjakan sesuai dengan perannya?
Dengan penilaian yang objektif, setiap karyawannya pasti lebih terpacu untuk meningkatkan kinerjanya di organisasi.
Ciri-Ciri Organisasi yang Menganut Budaya Hirarki
Berdasarkan informasi yang dikutip dari website Certified Human Resource Management Professional, organisasi atau perusahaan yang menerapkan budaya hirarki bisa dilihat dari lima ciri-ciri berikut ini:
1. Rantai Komando yang Jelas
Ciri budaya hirarki yang paling mencolok itu adalah hadirnya sebuah rantai komando yang terdefinisi. Ini membuat kamu lebih mudah untuk mengenali tingkatan posisi antara yang melapor dan dilaporkan! Nah, biasanya rantai ini dimulai dari CEO sampai level staf.
Rantai komando yang jelas membuat kamu juga bisa memahami sebenarnya apa peranmu dalam organisasi ini. Semua instruksi dan informasi juga dapat disampaikan dengan efisien sehingga menghindari potensi misscom!
2. Proses dan Prosedur yang Terformat
Kedua, perusahaan yang biasanya pakai budaya ini punya prosedur dan juga proses yang jelas supaya operasionalnya lancar. Bahkan, setiap tugasnya harus dilakukan dengan panduan step-by-step yang jelas.
Selain memberikan hasil kerja yang lebih konsisten, panduan ini juga akan memudahkan mereka untuk melatih karyawan baru, lho.
3. Penekanan pada Status dan Jabatan
Lanjut, di sini kamu akan menemukan status dan jabatan yang perannya cukup penting. Bahkan, kedua hal ini menjadi penilaian utama pentingnya posisi mereka dalam sebuah organisasi? Semakin tinggi jabatan, semakin banyak juga kekuasaan dan tanggung jawab yang dipegang nantinya.
Supaya mendapat pengakuan dan posisi lebih tinggi, para karyawannya akan selalu berlomba-lomba dalam memberikan kontribusi yang sangat dibutuhkan perusahaan.
4. Pengambilan Keputusan Terpusat
Dalam budaya hirarki, keputusan bisnis biasanya cuma dibuat oleh beberapa pemangku jabatan tertinggi saja, misalnya saja seorang eksekutif senior. Nah, karyawan-karyawan lainnya hanya diberikan hasil keputusan terkait. Tidak jarang, mereka akan diperintahkan untuk mulai menerapkan kebijakan itu pada operasionalnya sehari-hari.
5. Pemisahan Peran dan Tanggung Jawab yang Jelas
Dari beberapa tipe hirarki di atas, kamu pasti tau bagaimana pentingnya peran dan tanggung jawab yang diberikan kepada perseorangan. Bahkan, setiap posisi ini akan diberikan deskripsi pekerjaan secara spesifik untuk memenuhi ekspektasi perusahaan.
Memisahkan peran dan jobdesk ini tidak dilakukan tanpa berdasar, lho, melainkan membantu memastikan bahwa setiap operasional benar-benar ditangani dengan tepat! Hal inilah yang membuat efisiensi kerja perusahaan bisa meningkat drastis.
Contoh Penerapan Budaya Hirarki
Kenyataannya, budaya hirarki benar-benar susah untuk terpisahkan. Masih ada banyak organisasi yang menerapkan budaya ini. Namun, disini kamu hanya akan mencontohkan tiga saja yang paling umum dikenal!
1. Militer
Struktur hirarki dalam militer bisa terlihat dengan jelas, tentu dalam bentuk pangkat-pangkat yang ada di dalamnya. Setiap pangkat memuat peran, tanggung jawab, dan otoritas seseorang yang harus diikuti secara disiplin!
Dalam kesehariannya, mereka harus saling berkoordinasi, apalagi saat berada dalam situasi darurat dan medan peran. Dengan begini, mereka akan terlatih membuat keputusan cepat dan terorganisir karena akan memengaruhi keselamatan dan keberhasilan misinya.
2. Lembaga Keuangan Besar
Selanjutnya adalah bank khusus investasi serta institusi keuangan yang cukup besar. Setiap jabatan, mulai dari junior hingga senior, punya tugas dan tanggung jawab yang cukup spesifik. Umumnya, keputusan strategis akan ditentukan oleh para manajemen pusat, sementara level bawah lebih bertanggung jawab untuk melakukan segala tugas operasional.
Dengan struktur seperti ini, mereka bisa tetap menjaga integritas dan juga keakuratannya saat menjalani bisnis–walaupun prosesnya cukup rumit dan punya risiko tinggi!
3. Perusahaan Pemerintah
Sebagian besar lembaga pemerintahan menggunakan budaya hirarki. Mengapa begitu? Ini dimaksudkan supaya mereka bisa selalu patuh pada prosedur dan juga regulasi yang lumayan ketat.
Selain itu, struktur ini juga memudahkan mereka dalam memahami tugas dan juga batasannya masing-masing, bahkan mengurangi risiko pelanggaran aturan. Berbekal komando yang jelas dari manajemen pusat, lembaga ini bisa dengan mudah menjalankan program-program yang lingkupnya cukup besar.
Peran HR dalam Mempromosikan Budaya Hirarki
Bagaimana sih cara membuktikan pentingnya penerapan budaya hirarki di beberapa organisasi? Sebenarnya, ini merupakan tugas dari seorang HR. Biasanya, mereka akan mempromosikan budaya ini melalui beberapa cara:
Rekrutmen Berdasarkan Kesesuaian Budaya
HR bisa saja merekrut beberapa kandidat yang mampu bekerja dalam lingkup kerja yang cukup terorganisir serta memiliki tingkat kepatuhan tinggi. Dengan begini, masalah internal yang muncul bisa diminimalisir, bahkan cenderung menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Pelatihan dan Pengembangan
Selanjutnya, HR bisa saja merancang sebuah pelatihan khusus. Tujuannya adalah supaya setiap karyawan memahami perannya masing-masing. Kenalkan prosedur kerja dan berikan pengembangan keterampilan kepemimpinan untuk orang dengan jabatan manajer.
Harapannya, semua orang bisa bekerja dengan efektif–tentunya mengikuti kerangka budaya kerja yang sudah ditetapkan! Bahkan dengan adanya pelatihan kepemimpinan tersebut, keberlangsungan organisasi bisa tetap terjaga.
Baca juga: Apa Itu HR Generalist? Ini Bedanya dengan Role HRD Lainnya
Evaluasi Kinerja Berbasis Struktur
Lakukan evaluasi secara berkala, tujuannya adalah untuk menilai kontribusi setiap karyawan. Nah, sebaiknya para HR harus memastikan supaya proses evaluasi ini masih selaras dengan struktur hirarki dalam perusahaan.
Aspek-aspek yang perlu dinilai dalam ini antara lain peran, tanggung jawab, sampai seberapa tercapainya target mereka? Selain penilaiannya bisa dilakukan secara transparan, setiap karyawan bisa terpicu untuk memberikan kinerja yang lebih baik ke depannya.
Penerapan Kebijakan yang Konsisten
Seorang HR harus bisa menyusun dan menerapkan kebijakan yang sesuai dengan budaya hirarki! Kebijakan yang dimaksud ini misalnya saja panduan kerja, cara berperilaku, sampai adanya sistem penghargaan dan sanksi.
Menerapkan kebijakan ini secara konsisten akan menciptakan lingkungan kerja yang semakin terstruktur dan adil untuk semua karyawannya!
Mendorong Komunikasi yang Terstruktur
Cara yang harus dilakukan HR yang terakhir yaitu bertindak sebagai fasilitator. Apa maksudnya? Mereka harus bisa membantu membangun komunikasi yang jelas antara atasan dengan bawahan dalam organisasi.
Nah, untuk meraih hal ini, mereka bisa mengadakan pelatihan tentang etika komunikasi secara profesional dan juga mengelola alur informasi. Ini akan membuat pengiriman pesan bisa tersampaikan dengan tepat!
Budaya Hirarki: Struktur yang Efisien untuk Masa Depan!
Melihat banyaknya kelebihan yang ditawarkan budaya hirarki, tentunya kamu sudah mengerti kenapa budaya ini banyak diterapkan di beberapa lingkungan kerja. Pada intinya, menerapkan budaya hirarki dengan efisien akan membantu sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya bersama-sama!
Apakah kamu berminat untuk menjadi seorang HRD supaya bisa mengimplementasikan budaya ini di tempat kerja? Mulailah karir awal kamu dengan program career mentor dari Dealls!
Di sini, kamu bisa melakukan mentoring career secara 1-on-1 secara gratis. Bahkan, proses mentoring ini juga bisa kamu lakukan secara online maupun offline. Tinggal sesuaikan saja dengan kesibukan dan preferensimu!
Kalau sudah jago, jangan lupa untuk mencari-cari berbagai lowongan kerja terbaru bidang Human Resources di platform Dealls! Mari mulai kariermu sebagai seorang Human Resource bersama kami!
Sumber:
Hierarchy Culture: A Comprehensive Guide + 5 Tips
Hierarchical Structure: Advantages and Disadvantages | Indeed.com.