Jakarta itu ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi, kota ini penuh dengan peluang kerja, networking, sampai tempat hiburan yang tidak ada matinya.
Namun di sisi lain, biaya hidup di Jakarta bisa bikin kantong cepat menipis jika tidak kamu atur dengan benar.
Maka dari itu, sebelum kamu memutuskan untuk pindah atau memulai karier di Ibu Kota, sangat penting untuk mengetahui rincian estimasi biaya hidup di Jakarta. Yuk, kita bahas!
Apakah Biaya Hidup di Jakarta Mahal?
Sebenarnya, jawabannya relatif, tetapi Jakarta memang faktanya memiliki biaya hidup yang cukup tinggi, terutama dibandingkan kota-kota lain.
Bahkan menurut data Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta menduduki posisi teratas sebagai kota dengan biaya hidup tertinggi di Indonesia.
Rata-rata pengeluaran rumah tangga per bulan di Jakarta mencapai Rp.14,8 juta. Angka ini jauh di atas UMR Jakarta 2025 yang ada di kisaran Rp.5,3 juta.
Data serupa juga disampaikan oleh artikel dari Kompas dan Databoks Katadata, yang menyebutkan bahwa kebutuhan sehari-hari di Jakarta, mulai dari tempat tinggal, transportasi, sampai konsumsi mengalami kenaikan harga seiring meningkatnya jumlah penduduk dan permintaan.
Jadi, tidak heran jika Jakarta disebut sebagai kota dengan biaya hidup paling mahal di Indonesia.
Biaya hidup di Jakarta memang terasa berat, apalagi untuk para perantau yang baru memulai hidup mandiri.
Namun bukan berarti kamu tidak bisa survive. Selama bisa mengelola keuangan dengan bijak, kamu tetap bisa hidup nyaman di Jakarta meskipun dengan penghasilan yang terbatas.
Rincian Biaya Hidup di Jakarta
jika kamu baru mau mulai kerja atau tinggal sendiri di Jakarta, ini dia rincian biaya hidup yang perlu kamu ketahui:
1. Biaya Sewa Tempat Tinggal
Tempat tinggal jadi pengeluaran terbesar dalam biaya hidup di Jakarta.
Pilihannya cukup banyak dan bisa kamu sesuaikan dengan bujet. Kos ekonomis mulai dari Rp.700 ribu biasanya terletak di pinggiran kota dan punya fasilitas sederhana.
Sementara itu, kos standar yang lebih layak biasanya ada di kisaran Rp.1,5 juta sampai Rp.2 juta dengan fasilitas kamar mandi dalam dan Wi-Fi.
Jika kamu ingin kenyamanan lebih, ada kost eksklusif yang harganya bisa menyentuh Rp.3 juta ke atas, bahkan sudah termasuk laundry dan water heater.
Untuk kamu yang ingin tinggal di apartemen, harga sewa studio dimulai dari Rp.4 juta, sedangkan apartemen 2 kamar bisa mencapai Rp.7 juta hingga belasan juta tergantung lokasinya.
Untuk keluarga, rumah kontrakan biasanya dibayar tahunan dengan harga mulai dari Rp.20 juta sampai Rp.50 juta per tahun.
2. Biaya Makan
Soal makan, kamu punya banyak pilihan. Jika kamu masak sendiri, belanja bulanan bisa ditekan di angka Rp.1 juta sampai Rp.1,5 juta.
Namun, jika kamu lebih sering makan di luar, siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Makan di warteg berkisar antara Rp.20 ribu sampai Rp.30 ribu sekali makan. Jika sehari makan tiga kali, biayanya bisa tembus Rp.1,3 juta hingga Rp.2 juta per bulan.
jika kamu sesekali ingin makan di kafe atau restoran, biasanya sekali makan bisa menghabiskan Rp.50 ribu hingga Rp.150 ribu. Dalam sebulan, pengeluaran untuk makan di luar bisa bertambah hingga Rp.600 ribu sampai Rp.1 juta tergantung frekuensinya.
Baca juga: Rincian Biaya Hidup di Singapura: Estimasi Lengkap untuk 2025!
3. Biaya Transportasi
Transportasi juga termasuk komponen penting dalam biaya hidup di Jakarta.
Jika kamu menggunakan TransJakarta, tarif sekali jalan adalah Rp.3.500. Jika dihitung bolak-balik selama 22 hari kerja, totalnya sekitar Rp.154 ribu per bulan.
KRL Commuter Line sedikit lebih mahal tergantung jarak tempuhnya, yaitu Rp.3.000 untuk 25 km pertama dan bertambah Rp.1.000 untuk 10 km berikutnya. Jika ditotal, maka biaya yang dikeluarkan sekitar Rp.200–Rp.300 ribu per bulan.
Jika kamu naik MRT setiap hari, biayanya bisa sampai Rp.616 ribu per bulan, karena tarifnya mulai dari Rp.4.000–Rp.14.000 tergantung jumlah stasiun yang ditempuh.
Sementara itu, untuk LRT, biayanya bisa sampai Rp.220–Rp.880 ribu per bulan, tergantung jarak tempuh. Tarif LRT sendiri dibanderol mulai dari Rp.5.000 hingga Rp.20.000.
Namun, kalau kamu lebih sering pakai ojek online, siap-siap mengeluarkan uang Rp.1 juta sampai Rp.2 juta sebulan, tergantung jarak tempuh.
Punya motor sendiri mungkin akan lebih menghemat pengeluaran, karena biaya bensin biasanya hanya Rp.100 ribu sampai Rp.300 ribu per bulan. Tapi, perlu juga diingat tergantung jaraknya.
4. Biaya Utilitas
Biaya utilitas mencakup gas, air, listrik, dan internet. Jika kamu tinggal di kos, biasanya Wi-Fi dan air sudah termasuk harga sewa.
Namun, jika kamu tinggal di kontrakan atau apartemen, kamu harus membayar biaya utilitas sendiri.
Biaya listrik dan air biasanya berkisar Rp.300 ribu hingga Rp.700 ribu per bulan, tergantung pemakaian.
Sementara Wi-Fi dan kuota internet bisa mencapai Rp.300 ribu sampai Rp.1 juta tergantung provider dan kecepatan koneksi yang kamu pilih.
5. Biaya Hiburan
Untuk kamu yang suka hiburan, Jakarta punya banyak tempat seru. Tiket nonton bioskop berkisar antara Rp.35 ribu sampai Rp.60 ribu tergantung hari dan lokasi.
Nongkrong di kafe? Sekali ngopi dan ngemil ringan bisa habis Rp.50 ribu sampai Rp.150 ribu.
jika kamu suka jalan-jalan ke tempat wisata, misalnya ke Ancol, Taman Mini, atau museum, rata-rata tiket masuknya berkisar Rp.25 ribu sampai Rp.200 ribu.
Biaya hiburan ini sangat fleksibel dan tinggal kamu sesuaikan saja dengan gaya hidup dan budget bulanan.
Jadi, Berapa Biaya Hidup di Jakarta per Bulan?
jika dihitung-hitung, ini dia kisaran biaya hidup di Jakarta per bulan tergantung status kamu:
- Single (ngekos standar, warteg, TransJakarta): Sekitar Rp.4,5 juta–Rp.6 juta.
- Pasutri (kontrakan kecil, masak sendiri, motor pribadi): Rp.6 juta–Rp.9 juta.
- Keluarga kecil (2 anak, kontrakan/apartemen, lifestyle menengah): Rp.10 juta–Rp.15 juta.
Menurut Keputusan Gubernur Nomor 829 Tahun 2024 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2025, UMR Jakarta 2024 ada di angka Rp.5.396.761. jika kamu tinggal sendiri dengan gaya hidup hemat, angka tersebut masih bisa cukup.
Namun, jika sudah berkeluarga atau punya gaya hidup aktif, kamu butuh pemasukan tambahan atau pengelolaan keuangan yang ketat.
Baca juga: Berapa Biaya Hidup di Surabaya? Berikut Rincian Lengkapnya!
Biaya hidup di Jakarta memang tinggi, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Selama kamu bisa mengatur pengeluaran, punya catatan keuangan, dan hidup sesuai kemampuan, kamu tetap bisa nyaman tinggal dan mengembangkan karier di Ibu Kota.
Jadi, jika kamu sedang menimbang-nimbang untuk hijrah ke Jakarta, jangan hanya memikirkan peluang kerja saja. Hitung juga biaya hidup di Jakarta secara realistis, ya!
Jika kamu sudah siap untuk memulai petualangan karier di Jakarta, langkah selanjutnya tentu saja cari kerja yang sesuai dengan keahlian dan minatmu.
Tidak perlu bingung, karena sekarang kamu bisa mencari lowongan kerja Jakarta lewat Dealls! Dengan lowongan kerja berkualitas dari 3,500+ perusahaan terbaik, siapa tahu rezekimu ada di lamaran pertama!
Selama kamu bisa mengatur pengeluaran, punya catatan keuangan, dan hidup sesuai kemampuan, kamu tetap bisa nyaman tinggal dan mengembangkan karier di Ibu Kota.
Semoga berhasil!
Sumber:
Keputusan Gubernur Nomor 829 Tahun 2024 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2025
10 Kota dengan Biaya Hidup Tertinggi di Indonesia, Jakarta Teratas - Databoks Kata Data