Apa itu THR? Arti, Aturan Pemberian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Pelajari arti THR, aturan pemberian, manfaat, serta cara mudah menghitungnya agar kamu siap menerima hakmu dengan bijak.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls August 17, 2024

Pernah denger soal THR, tapi masih bingung apa itu? Tenang, kamu nggak sendiri! THR (Tunjangan Hari Raya) adalah 'bonus' spesial yang wajib diberikan oleh perusahaan ke karyawannya menjelang hari raya besar, kayak Idul Fitri atau Natal. 

Nah, THR ini nggak cuma bikin kantong kamu lebih tebal, tapi juga punya beberapa aturan pemberian yang wajib dipatuhi oleh perusahaan.

Jadi, gimana sih cara ngitung THR biar nggak salah hitung? Yuk, kita bahas lebih lanjut soal apa itu THR, gimana cara menghitungnya, aturan mainnya, sampai manfaat yang bisa kamu dapetin. Baca sampai habis biar kamu paham semua detailnya dan nggak ada yang kelewat!

Apa itu THR?

Apa itu THR

THR (Tunjangan Hari Raya) menurut laman Indonesia Baik adalah pendapatan tambahan di luar gaji yang harus diberikan oleh perusahaan kepada karyawan menjelang Lebaran. Setiap perusahaan wajib membayarkan THR Idul Fitri kepada pekerja atau buruhnya.

Singkatnya, THR itu adalah semacam “bonus” yang biasanya kamu tunggu-tunggu banget menjelang hari raya, kayak Idul Fitri atau Natal. 

Jadi, ini adalah uang tambahan yang wajib diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya sebagai bentuk dukungan untuk merayakan hari besar keagamaan.

Bayangkan ini kayak surprise gift dari kantor yang bikin kantong kamu makin tebal buat beli baju baru, THR nggak cuma tentang belanja atau liburan, tapi juga bentuk apresiasi perusahaan terhadap kerja keras kamu selama ini.

Menariknya, nggak peduli kamu sudah kerja lama atau baru aja bergabung, selama kamu udah kerja minimal sebulan, THR tetap harus dibayar loh! Tapi, jumlahnya akan disesuaikan dengan berapa lama kamu kerja di perusahaan tersebut.

Aturan terkait hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi pekerja/buruh di perusahaan.

Baca Juga: Perbedaan Gaji Kotor dan Gaji Bersih serta Cara Menghitungnya

Aturan Pemberian THR

Sesuai dengan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan untuk Pekerja/Buruh di Perusahaan, THR Keagamaan merupakan pendapatan di luar gaji yang wajib diberikan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh sebelum Hari Raya Keagamaan. 

Berikut ini beberapa aturan pemberian THR sesuai dengan Permenaker Nomor 6 Tahun 2016.

  • Pengusaha harus memberikan THR Keagamaan kepada pekerja atau buruh yang telah bekerja selama satu bulan atau lebih secara terus menerus.
  • Pekerja atau buruh dengan masa kerja 12 bulan berturut-turut atau lebih akan menerima upah satu bulan penuh.
  • Pekerja yang telah bekerja selama satu bulan secara terus-menerus namun belum mencapai 12 bulan, akan menerima THR secara proporsional berdasarkan lamanya masa kerja, yaitu masa kerja dikalikan dengan satu bulan gaji, lalu dibagi 12.
  • Upah satu bulan yang dimaksud mencakup:
  • Upah bersih, yaitu gaji tanpa tunjangan tambahan
  • Upah pokok beserta tunjangan tetap.
  • THR diberikan satu kali setiap tahun sesuai dengan pelaksanaan Hari Raya Keagamaan.
  • THR dibayarkan sesuai dengan hari raya keagamaan yang dirayakan oleh pekerja atau buruh.
  • THR Keagamaan harus dibayar paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Keagamaan.
  • THR, yang kepanjangannya adalah Tunjangan Hari Raya, diberikan dalam bentuk uang rupiah.

Besaran Pemberian THR

Apa itu THR

Pekerja/Buruh dengan Upah Bulanan

Untuk pekerja/buruh yang sudah bekerja secara terus-menerus selama dua belas bulan atau lebih, mereka akan menerima THR sebesar satu bulan upah.

Sedangkan untuk pekerja/buruh yang masa kerjanya antara satu hingga dua belas bulan secara terus-menerus, THR akan diberikan secara proporsional dengan perhitungan:

masa kerja x satu bulan upah / 12.

Untuk pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian lepas, perhitungan THR satu bulan dilakukan sebagai berikut:

Pekerja/Buruh Berdasarkan Perjanjian Kerja Harian Lepas

Jika kamu sudah bekerja selama 12 bulan atau lebih, kamu berhak mendapatkan THR sebesar satu bulan upah yang dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

Sedangkan bagi yang masa kerjanya kurang dari 12 bulan, THR yang diterima adalah sebesar satu bulan upah, dihitung dari rata-rata upah bulanan selama masa kerja.

Pekerja/Buruh Upahnya Ditetapkan Berdasarkan Satuan Hasil

Pekerja atau buruh yang upahnya ditetapkan berdasarkan satuan hasil berhak mendapatkan upah satu bulan yang dihitung dari rata-rata upah selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

Jika masa kerja kurang dari 12 bulan, mereka berhak menerima upah sebesar satu bulan yang dihitung dari rata-rata upah yang diterima setiap bulan selama masa kerja tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Gaji Kotor? Ini Komponen Serta Cara Menghitungnya

Perhitungan Jumlah THR dan Waktu Pembayaran

Apa itu THR

Berdasarkan Permenaker No.6 Tahun 2016 Pasal 3 Ayat 1, disebutkan bahwa:

“Penetapan besaran tunjangan hari raya adalah 1 bulan upah untuk pekerja yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus-menerus atau lebih, atau diberikan secara pro rata untuk pekerja yang mempunyai masa kerja antara 1 hingga kurang dari 12 bulan.”

Selain jumlah THR, batas waktu pemberian juga diatur secara resmi. Perusahaan wajib memberikan tunjangan tersebut paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan.

Perlu diingat bahwa THR harus diberikan dalam bentuk uang dan menggunakan mata uang rupiah, bukan dalam bentuk parsel atau barang lainnya.

Untuk pekerja dengan masa kerja kurang dari 12 bulan, jumlah THR yang diterima dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima setiap bulan selama masa kerja.

Simulasi Perhitungan THR

Kalau kamu masih merasa bingung, Dealls sudah menyiapkan simulasi perhitungan THR khusus untukmu.

1. Perhitungan Tunjangan Hari Raya Proporsional

Sebelumnya, Dealls telah menjelaskan bahwa rumus pro rata untuk menghitung tunjangan hari raya adalah (masa kerja x 1 bulan upah) ÷ 12.

Jadi, rumus ini bisa kamu pakai jika kamu belum bekerja selama setahun penuh di perusahaan.

Misalnya, Dio telah bekerja di perusahaan X selama 6 bulan dan mendapatkan gaji bulanan sebesar 5 juta rupiah.

Dengan menggunakan rumus pro rata, kita dapat menghitung total THR yang berhak diterima Dio:

  • Masa kerja: 6 bulan
  • Penghasilan: Rp5.000.000
  • THR yang diterima: 6 x 5.000.000/12 = Rp2.500.000

Maka THR yang kamu peroleh pada hari raya keagamaan adalah Rp2.500.000.

2. Perhitungan THR untuk Karyawan dengan Masa Kerja Satu Tahun

Menurut Permenaker No.6/2016, karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berhak menerima THR yang dihitung berdasarkan:

  • Upah tanpa tunjangan atau upah bersih
  • Upah pokok, termasuk tunjangan tetap

Misalnya, Tia adalah karyawan dengan gaji bulanan sebesar 10 juta rupiah dan sudah bekerja selama 17 bulan. Oleh karena itu, Tia berhak menerima THR sebesar 10 juta rupiah.

Denda dan Sanksi untuk Keterlambatan Pembayaran THR

Sebagaimana telah dijelaskan oleh Dealls, THR merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk karyawannya. 

Oleh karena itu, perusahaan yang tidak membayar THR tepat waktu akan menghadapi sanksi dari pemerintah.

Jika perusahaan terlambat dalam pembayaran THR, mereka bisa dikenakan denda sebesar 5% dari total THR yang seharusnya dibayarkan. 

Denda ini akan dikelola untuk kesejahteraan pekerja atau buruh, dan tidak membebaskan perusahaan dari kewajibannya untuk membayar THR.

Sanksi ini tidak menghapuskan kewajiban perusahaan untuk memberikan THR sesuai dengan aturan yang berlaku. 

Jika perusahaan tidak dapat membayar THR pada waktu yang telah ditentukan, mereka harus melaporkannya kepada pemerintah dan karyawan. 

Selain itu, perusahaan diwajibkan untuk mengadakan dialog terbuka dengan karyawan, dengan pendekatan kekeluargaan dan disertai informasi tentang kondisi keuangan perusahaan.

Baca Juga: Surat Keterangan Bebas Narkoba: Cara Membuat, Biaya, Syarat, dan Contoh

Manfaat THR untuk Karyawan

Apa itu THR

Sebenarnya, THR adalah manfaat yang dirancang untuk memastikan kesejahteraan para pekerja selama periode hari raya. 

Mengingat harga kebutuhan pokok biasanya melonjak saat momen tersebut, THR membantu meringankan beban finansial.

Meski kebutuhan dasar tetap penting, karyawan tentu punya rencana lain yang ingin dilakukan bersama keluarga saat hari raya. 

Di sinilah peran THR menjadi krusial. Tunjangan ini memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menikmati waktu berkualitas dengan keluarga tanpa khawatir soal pengeluaran tambahan.

Nah, agar lebih jelas, berikut adalah manfaat dari THR bagi karyawan menurut Logos Indonesia:

Apresiasi atas Kinerja

THR adalah bentuk penghargaan dari perusahaan untuk menghargai kerja keras dan dedikasi kamu sepanjang tahun.

Peningkatan Kesejahteraan Finansial

Uang tambahan dari THR bisa membantu kamu merasa lebih aman secara finansial, terutama menjelang hari raya ketika pengeluaran biasanya meningkat.

Menjaga Semangat dan Keterlibatan

THR berfungsi sebagai motivasi tambahan, yang membuat kamu merasa lebih terlibat dan bersemangat untuk terus berkinerja baik.

Mempererat Hubungan Kerja

THR dapat memperkuat hubungan antara kamu dan perusahaan, menunjukkan bahwa mereka menghargai kamu sebagai bagian penting dari tim.

Pemenuhan Kewajiban Hukum

THR juga merupakan kewajiban hukum yang harus dipenuhi oleh perusahaan, jadi kamu bisa yakin bahwa hak kamu sebagai karyawan dipenuhi dengan baik.

Tips Bijak Mengelola THR

Saat THR datang, rasanya pasti menyenangkan! Tapi, supaya THR kamu benar-benar bermanfaat, ada beberapa tips mengelola yang bisa kamu terapkan.

 Dengan langkah-langkah ini, THR kamu bisa memberikan manfaat maksimal dan membantu mencapai tujuan keuanganmu. Berikut ini beberapa tips bijak mengelola THR yang dapat kamu terapkan:

Alokasikan untuk Zakat dan Sedekah

Memanfaatkan sebagian THR untuk zakat dan sedekah merupakan langkah awal yang sangat positif. Zakat membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan, sementara sedekah membawa berkah dan pahala.

Lunasi Utang atau Kredit

Gunakan THR untuk membayar utang atau kredit, yang bisa membebaskan kamu dari beban bunga dan meningkatkan skor kreditmu.

Rencanakan Keuangan untuk Lebaran

Sisihkan THR untuk kebutuhan Lebaran, seperti membeli baju baru, makanan, dan keperluan lainnya. Buatlah daftar belanja untuk menjaga agar pengeluaran tetap terkendali.

Tabung ke Dana Darurat

Menyimpan sebagian THR ke dana darurat membantu mempersiapkan diri menghadapi situasi tak terduga, seperti kecelakaan, kehilangan barang, atau kebutuhan mendesak lainnya.

Investasikan untuk Masa Depan

Gunakan THR untuk investasi jangka panjang, seperti asuransi, yang dapat memberikan manfaat di masa depan, termasuk jaminan kesehatan, pendidikan anak, atau pensiun.

Demikian penjelasan Dealls terkait arti, aturan pemberian, hingga cara perhitungan THR yang wajib kamu ketahui. 

Dengan memahami dan mengelola THR secara bijak, kamu bisa memaksimalkan manfaatnya untuk kebutuhan saat Lebaran dan masa depan.

Penasaran dengan tips dan informasi menarik lainnya? Jangan ragu untuk kunjungi Dealls dan temukan lebih banyak artikel bermanfaat untuk merencanakan keuanganmu dengan lebih baik!

Jadi, tunggu apa lagi? Langsung aja cek kumpulan artikel Dealls sekarang juga—gratis!

Sumber:

Besar Tunjangan Hari Raya (THR) 2024

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2016

Pentingnya THR Bagi Karyawan: Ini Manfaatnya bagi Kinerja Karyawan

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya