Pernahkah kamu membeli perangkat elektronik lalu membaca buku manual atau panduan penggunanya? Tahukah kamu jika dokumen tersebut dibuat oleh seorang technical writer, lho! Technical writer adalah orang yang bertugas menyusun informasi teknis agar lebih mudah dipahami.
Profesi ini kerap ditemukan di berbagai industri, mulai dari teknologi, manufaktur, hingga kesehatan. Technical writer membantu menerjemahkan istilah teknis yang rumit menjadi tulisan yang jelas, ringkas, dan mudah dimengerti oleh masyarakat atau pengguna umum.
Lalu, apa saja tugas seorang technical writer? Bagaimana perannya dibandingkan dengan profesi serupa, seperti copywriter atau content writer? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini!
Apa Itu Technical Writer?
Technical writer atau penulis teknis adalah orang yang menulis buku panduan atau petunjuk teknis agar pengguna dapat memahami cara kerja suatu produk atau sistem. Mereka mengubah informasi teknis yang rumit menjadi tulisan yang jelas dan mudah dimengerti.
Misalnya, saat kamu membeli gadget baru dan membaca buku manualnya, itu adalah hasil kerja seorang technical writer. Mereka bekerja sama dengan para ahli untuk memastikan informasi yang disampaikan akurat dan bermanfaat bagi pengguna.
Menurut Tech Writer HQ, tugas mereka mencakup riset, menulis, dan menyusun dokumen seperti panduan pengguna, laporan teknis, atau instruksi kerja.
Intinya, technical writer membantu menjembatani kesenjangan (knowledge gap) antara orang yang paham teknologi dan pengguna awam supaya informasi bisa lebih mudah dipahami.
Perbedaan Technical Writer dengan Copywriter dan Content Writer
Mungkin, kamu sering mendengar tiga profesi ini: technical writer, copywriter, dan content writer. Nyatanya, ketiga profesi ini memiliki peran yang berbeda meskipun ketiganya memiliki basic skill yang sama, yaitu writing atau menulis.
Technical writer fokus pada penulisan yang menjelaskan hal-hal teknis dengan cara yang mudah dimengerti, seperti buku petunjuk penggunaan produk atau panduan teknis. Tujuan mereka adalah agar pembaca bisa memahami cara kerja suatu produk atau sistem.
Copywriter, di sisi lain, menulis untuk tujuan pemasaran (marketing). Mereka membuat teks yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca supaya melakukan tindakan, seperti membeli produk, mendaftar suatu layanan, atau melakukan aksi tertentu. Contoh output dari profesi ini adalah iklan, email marketing, atau slogan produk.
Berbeda dengan kedua profesi yang telah disebutkan, content writer menulis konten yang bersifat informatif, seperti artikel blog atau postingan media sosial. Tujuan mereka adalah memberikan informasi atau hiburan, dengan fokus meningkatkan keterlibatan pembaca. Content writer tidak melulu selalu berhubungan langsung dengan pemasaran komersil.
Singkatnya, technical writer fokus menjelaskan hal-hal teknis, copywriter menulis untuk tujuan pemasaran, dan content writer membuat konten untuk menarik pembaca dan memberikan informasi yang berguna.
Tugas dan Tanggung Jawab Technical Writer
Seorang technical writer memiliki tugas utama membuat dokumen yang menjelaskan cara kerja suatu produk atau sistem dengan bahasa yang mudah dipahami.
Berikut beberapa tugas dan tanggung jawabnya dilansir dari Tech Writer HQ.
Tugas dan tanggung jawab technical writer | Sumber: Tech Writer HQ
1. Melakukan Riset (Subject & Topic Research)
Riset adalah step pertama yang harus dilakukan oleh seorang technical writer.
Sebelum menulis, mereka perlu memahami topik yang akan didokumentasikan. Oleh karena itu, riset sangat penting agar informasi yang disampaikan akurat dan mudah dipahami.
Berikut adalah beberapa metode riset yang sering dilakukan oleh technical writer:
- Wawancara dengan subject matter expert (SME). Technical writer dapat berdialog langsung dengan ahli di bidang tertentu untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam.
- Menganalisis referensi teknis. Technical writer membaca berbagai dokumen teknis untuk memahami cara kerja suatu produk atau sistem yang akan didokumentasikan.
- Menguji produk atau sistem. Technical writer juga bisa mencoba langsung perangkat lunak atau perangkat keras yang akan didokumentasikan untuk merasakan dan memahami cara kerjanya secara langsung.
Dengan riset yang mendalam, technical writer bisa menghasilkan panduan yang tepat dan mudah dimengerti oleh pembaca.
2. Menyusun Informasi dengan Jelas (Organizing Information)
Seperti yang dijelaskan oleh Coursera, tugas utama technical writer adalah simplifying document atau menyederhanakan informasi teknis yang kompleks.
Mereka harus bisa menjelaskan konsep atau istilah yang rumit dalam bahasa yang mudah dimengerti karena tidak semua orang memiliki pemahaman teknis yang sama.
Dengan demikian, penyusunan informasi yang jelas dan terstruktur sangat penting agar pembaca dapat memahami materi yang disampaikan dengan mudah.
3. Menulis dan Mendistribusikan Konten (Creating, Delivering, Maintaining Content)
Setelah melakukan riset dan mengorganisir informasi, tugas berikutnya bagi seorang technical writer adalah menulis dan mendistribusikan konten yang telah disiapkan.
Mereka membuat berbagai dokumen, seperti manual pengguna, laporan teknis, atau petunjuk penggunaan produk.
Dokumen-dokumen tersebut bertujuan untuk mempermudah pemahaman pembaca, baik yang memiliki pengetahuan teknis maupun yang tidak.
Beberapa jenis dokumen yang sering mereka buat antara lain:
- Manual pengguna, seperti panduan atau cara menggunakan perangkat, software, atau produk lainnya.
- Laporan teknis menyajikan data dan analisis yang dihasilkan dari penelitian atau proyek tertentu.
- Standar operasional prosedur (SOP) menjelaskan proses atau langkah-langkah kerja dalam suatu organisasi.
- FAQ (frequently asked questions) berisi kumpulan pertanyaan umum beserta jawabannya untuk memudahkan pengguna.
Setelah konten selesai dibuat, tugas seorang technical writer tidak berhenti begitu saja. Mereka juga harus memastikan dokumen-dokumen tersebut sampai ke orang yang membutuhkan, baik melalui situs web, email, atau platform lainnya.
Dalam proses distribusi ini, penting bagi technical writer untuk menjaga agar dokumen tetap mudah diakses dan relevan dengan kebutuhan pembaca.
4. Membuat Panduan Penulisan (Developing Content Guidelines)
Untuk memastikan semua dokumen yang dibuat memiliki gaya dan format yang konsisten, technical writer sering kali menyusun panduan penulisan. Panduan ini membantu tim mereka dalam membuat dokumen yang seragam, terstruktur, dan mudah dibaca oleh audiens.
Dengan adanya panduan yang jelas, proses penulisan bisa lebih efisien, dan kualitas dokumen tetap terjaga.
Namun, tugas technical writer tidak hanya berhenti pada penulisan. Coursera menyebutkan kalau mereka juga bertanggung jawab memastikan dokumen yang mereka buat memiliki kualitas yang baik.
Salah satu cara untuk memastikan hal ini adalah dengan melakukan editing dan proofreading. Ini penting agar tulisan lebih jelas, bebas dari kesalahan, dan sesuai dengan standar perusahaan.
Beberapa hal yang diperiksa dalam tahap editing antara lain:
- Struktur kalimat: Apakah kalimat yang digunakan sudah jelas dan mudah dipahami?
- Ketepatan informasi: Apakah data dan istilah yang digunakan sudah benar dan akurat?
- Tata bahasa: Apakah ada kesalahan dalam ejaan atau penggunaan tanda baca?
- Kesesuaian dengan format perusahaan: Apakah dokumen mengikuti gaya penulisan yang sudah ditentukan oleh perusahaan?
5. Mengumpulkan Umpan Balik dan Memperbaiki Dokumen (Usability Testing)
Setelah dokumen selesai ditulis dan diperiksa, tahap selanjutnya adalah usability testing. Proses ini bertujuan untuk menguji apakah dokumen tersebut mudah digunakan dan dipahami oleh audiens yang dituju.
Untuk itu, technical writer harus mengumpulkan umpan balik dari pengguna atau tim internal. Feedback ini penting untuk mengetahui apakah ada bagian yang masih membingungkan atau kurang jelas, agar bisa segera diperbaiki.
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan umpan balik antara lain:
- Melakukan survei pengguna untuk mengetahui apakah dokumen sudah mudah dipahami dan membantu pengguna dalam mengoperasikan produk atau sistem.
- Bekerja sama dengan tim support untuk memahami pertanyaan atau masalah yang sering dihadapi pengguna terkait dokumentasi yang ada.
- Melakukan revisi berkala untuk memperbarui informasi, terutama jika ada perubahan pada produk atau sistem.
Dengan mengumpulkan dan memproses umpan balik ini, technical writer dapat memastikan bahwa dokumen yang mereka buat selalu relevan, mudah dimengerti, dan berguna bagi pembaca.
Skill yang Perlu Dimiliki Technical Writer
Untuk menjadi seorang technical writer, ada beberapa skill yang perlu dimiliki agar bisa menjalankan tugas dengan baik. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
1. Kemampuan Menulis yang Baik
Menulis adalah keterampilan utama yang harus dimiliki oleh seorang technical writer. Menurut Coursera, seorang technical writer harus mampu menyesuaikan gaya penulisan mereka dengan tone dan identitas perusahaan.
Beberapa aspek penting dalam keterampilan menulis meliputi:
- Penggunaan bahasa yang jelas dan sederhana agar mudah dipahami oleh semua audiens.
- Gaya penulisan profesional sesuai standar perusahaan.
- Konsistensi dalam format dan struktur agar dokumen lebih rapi dan mudah dibaca.
Portofolio atau resume seorang technical writer biasanya mencakup contoh tulisan yang menunjukkan gaya penulisan mereka serta kemampuan beradaptasi dengan gaya komunikasi perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Portofolio Kerja? - Arti, Contoh, & Cara Membuatnya
2. Kemampuan Riset yang Mendalam
Sebelum mulai menulis dokumen teknis, seorang technical writer harus melakukan riset untuk memastikan informasi yang disampaikan akurat dan relevan. Riset ini penting karena informasi yang diperoleh akan memengaruhi kualitas dan keakuratan isi dokumen.
Beberapa cara riset yang dilakukan oleh technical writer antara lain:
- menganalisis sumber terpercaya;
- berdiskusi dengan subject matter experts (SME);
- mengumpulkan umpan balik pengguna.
3. Kemampuan Kolaborasi yang Baik
Perlu diketahui jika technical writer tidak bekerja sendirian, lho. Mereka sering berkolaborasi dengan berbagai tim, seperti:
- Tim R&D untuk memahami fitur dan fungsi produk.
- Tim pemasaran (marketing) untuk memastikan konsistensi dengan pesan perusahaan.
- Tim layanan pelanggan (customer support) untuk memahami pertanyaan dan keluhan pengguna.
Meskipun menulis adalah tugas individu, proses sebelum menulis—termasuk riset dan diskusi dengan berbagai pihak—sangat penting dalam menciptakan output yang berkualitas.
4. Pemahaman Teknis yang Kuat
Seorang technical writer harus memiliki pemahaman dasar tentang industri atau bidang tempat mereka bekerja. Sebab, nantinya pemahaman ini membantu mereka menyusun dokumentasi yang akurat dan mudah dipahami.
Beberapa contoh pemahaman teknis yang dibutuhkan berdasarkan industri:
- Industri teknologi, memahami sistem perangkat lunak, pemrograman, serta infrastruktur IT.
- Bidang medis, mengenal istilah medis, prosedur kesehatan, dan regulasi yang berlaku.
- Industri manufaktur, memahami proses produksi, spesifikasi produk, dan standar keselamatan kerja.
Semakin dalam pemahaman teknis yang dimiliki, semakin baik pula kualitas dokumentasi yang dibuat karena informasi dapat disampaikan dengan lebih jelas dan tentunya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. Kemampuan Editing dan Proofreading
Technical writer juga bertanggung jawab untuk mengedit dan memastikan bahwa dokumen mereka bebas dari kesalahan.
Aspek editing yang harus diperhatikan bisa dari ketepatan informasi, struktur yang logis, dan tata bahasa dan ejaan.
Editing dan proofreading yang baik akan meningkatkan kualitas dokumen sebelum dipublikasikan.
Contoh Technical Writing
Berikut adalah beberapa contoh hasil kerja seorang technical writer yang sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.
1. Manual Pengguna (User Manual)
Contoh user guide | Sumber: Pinterest
Kamu pasti pernah menemukan manual pengguna saat membeli produk seperti smartphone, laptop, atau peralatan elektronik lainnya.
Manual ini berisi petunjuk cara menggunakan produk dan menjelaskan fitur-fiturnya. Misalnya, cara menggunakan TV atau fitur terbaru sebuah aplikasi.
Nah, semua itu ditulis oleh technical writer yang membuat petunjuk agar mudah diikuti.
2. Syarat dan Ketentuan (Terms & Conditions)
Contoh T&C | Sumber: Enzuzo
Pernahkah kamu mengklik “setuju” saat mendaftar suatu aplikasi atau menggunakan layanan online, seperti streaming film atau belanja online?
Ternyata, di balik dokumen syarat dan ketentuan itu, ada technical writer yang menyusunnya agar mudah dipahami.
Dokumen ini berisi aturan yang harus kamu ikuti saat menggunakan suatu produk atau layanan, seperti cara pembayaran, kebijakan pengembalian, dan aturan penggunaan.
Dengan adanya dokumen ini, pengguna bisa memahami hak dan tanggung jawab mereka, sehingga dapat menggunakan layanan dengan lebih aman dan nyaman.
3. FAQ (Frequently Asked Questions)
Contoh FAQ | Sumber: Whatfix
FAQ atau pertanyaan yang sering diajukan biasanya terdapat di situs web atau aplikasi untuk membantu pengguna yang mengalami kendala.
Technical writer bertugas mengumpulkan pertanyaan yang paling sering muncul dan menyusun jawabannya dengan jelas dan mudah dipahami.
Dengan adanya FAQ, pengguna bisa menemukan solusi tanpa harus menghubungi layanan pelanggan (customer service).
4. Panduan Pemasangan Produk (Assembly Guide)
Pernah beli barang yang perlu dirakit sendiri, seperti meja atau rak? Biasanya, kamu akan mendapatkan panduan pemasangan berisi langkah-langkah untuk merakit produk dengan benar.
Technical writer menulis petunjuk ini agar pengguna bisa mengikuti proses pemasangan dengan mudah tanpa kebingungan.
Misalnya, cara memasang rak dinding dengan benar, langkah-langkah menyusun meja komputer. Panduan ini biasanya dilengkapi dengan ilustrasi atau diagram agar lebih mudah dipahami.
5. Panduan Keamanan (Safety Manual)
Contoh safety manual | Sumber: Wikihow
Untuk produk tertentu, seperti obat, alat elektronik, atau peralatan olahraga, pasti memiliki panduan keamanan. Dokumen ini berisi informasi tentang cara penggunaan yang aman serta risiko yang perlu dihindari.
Technical writer bertanggung jawab menulis panduan ini agar pengguna tidak mengalami kesalahan yang berpotensi membahayakan. Contohnya, cara aman menggunakan microwave.
Dengan adanya panduan ini, pengguna dapat menggunakan produk dengan lebih aman dan sesuai dengan standar keselamatan.
6. Laporan Teknis (Technical Report)
Laporan teknis berisi hasil riset, analisis data, atau perkembangan suatu proyek. Technical writer bertugas menyusun laporan ini dengan bahasa yang jelas dan sistematis agar mudah dipahami oleh pembaca, baik itu manajer, investor, atau tim teknis lainnya.
Contohnya, laporan hasil penelitian pasar untuk launching produk atau analisis perkembangan teknologi baru. Dokumen ini membantu pengambilan keputusan berdasarkan data yang akurat dan terpercaya.
7. Panduan Pembayaran atau Pengembalian (Payment & Return Guide)
Pernah baca panduan tentang cara melakukan pembayaran atau mengembalikan barang? Itu juga hasil kerja seorang technical writer.
Mereka menyusun langkah-langkah yang jelas tentang bagaimana cara membayar tagihan atau cara mengajukan pengembalian produk. Misalnya, cara mengembalikan barang yang tidak sesuai di toko online.
Gaji Technical Writer
Gaji seorang technical writer di Indonesia bervariasi tergantung pada pengalaman, industri, dan lokasi kerja. Berikut perkiraan gaji berdasarkan tingkat pengalaman.
1. Gaji Technical Writer Entry Level (Pemula)
Bagi yang baru memulai karier sebagai technical writer, gaji rata-rata berkisar antara Rp5.000.000–Rp7.000.000 per bulan. Biasanya, posisi ini tersedia untuk lulusan baru atau mereka yang memiliki pengalaman kurang dari 2 tahun.
2. Gaji Technical Writer Mid-Level (Pengalaman 2–5 Tahun)
Dengan pengalaman lebih banyak, gaji seorang technical writer bisa meningkat menjadi Rp7.000.000–Rp10.000.000 per bulan.
3. Gaji Technical Writer Senior Level (Lebih dari 5 Tahun)
Untuk technical writer senior yang memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun, gaji bisa mencapai Rp10.000.000–Rp15.000.000 per bulan.
Selain gaji pokok, beberapa perusahaan juga menawarkan tunjangan, bonus, dan fleksibilitas kerja, seperti remote working.
Demikian penjelasan mengenai technical writer, mulai dari pengertian, tugas, skill yang dibutuhkan, hingga contoh output pekerjaan yang dihasilkan. Semoga artikel ini membantu kamu untuk lebih memahami peran penting technical writer dalam dunia profesional.
Ingin mencari peluang karier sebagai technical writer atau di bidang sejenis? Temukan lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia, termasuk untuk posisi penulis wara (copywriter) dan penulis konten (content writer) hanya di Dealls!
Jangan berjuang sendiri! Dapatkan juga kesempatan mengikuti mentoring langsung bersama career mentor profesional yang siap membantumu merancang strategi karier dan memberikan tips sukses di dunia kerja.
Sebelum melamar, pastikan CV kamu sudah optimal dengan CV ATS Checker dari Dealls agar sesuai dengan posisi yang diincar, ya.
Jangan tunda lagi, maksimalkan peluangmu untuk meraih karier impian bersama Dealls!
Sumber:
What is a Technical Writer? Definition + Examples
What Does a Technical Writer Do? 2025 Career Guide | Coursera